Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas pembuatan Laporan Kegiatan proses pengolahan minyak mentah di PT.
Pertamina (PERSERO) RU V Balik papan . Sebagai tugas khusus Termodinamika 1
Laporan Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk melengkapi nilai tugas mata kuliah
Termodinamika 1 yang disampaikan oleh bapak Imam Jajuli Faisal M.si,MM sebagai
dosen. Melalui kata pengantar ini kami menyampaikan juga kepada
1. Imam Jajuli Faisal M.si,MM sebagi dosen mata kuliah Termodinamika 1, jurusan
teknik kimia, Universitas Serang Raya
2. PT. Pertamina (PERSERO) RU V Balik papan yang telah memberikan dukungan
dan data untuk menyelesaikan tugas ini.
3. Orang tua yang telah mendukung dan mendoakan kelancaran untuk
menyelesaikan tugas ini.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER …………….……………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………… ii
BAB I……………………………………………………………………………….. 1
PENDAHULUAN………………………………………………………………….. 1
BAB II………………………………………………………………………………...6
BAB III……………………………………………………………………………….12
BAB V…………………………………………………………………………………27
KESIMPULAN …………………………………………………………………….. 14
PENDAHULUAN
1. Visi
Menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia.
2. Misi
Menjalankan usaha minyak, gas serta energi baru dan terbaharukan secara teintegrasi,
bedasarkan prinsip-prinsip komersial kuat.
3. Tata Nilai Korporat
Dalam mencapai visi dan misinya, Pertamina berkomitmen untuk menerapkan tata nilai
sebagai berikut:
Clean (bersih) yaitu dikelolah secara proposional, menghindari benturan kepentingan
tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas, berpedoman
pada asas tata kelolakorporasi yang baik.
Competitive (kompetitif) yaitu mampu berkompetisi dalam skala regional maupun
internasional. Mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar
biaya dan menghargai kinerja.
Confident (percaya diri) yaitu berperan dalam pembanguan ekonomi nasional, menjadi
pelopor dalam reformasi BUMN dan membangun kebanggaan bangsa.
Costumer focus (focus pada pelanggan) yaitu berorientasi pada kepentingan
pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para
pelanggan.
Comercial (komersial) yaitu menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial,
mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
Capable (berkemampuan) yaitu di kelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional
dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun
kemampuan riset dan pengembangan.
2. CRACKING
Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi
molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil. cth: pengubahan minyak tanah menjadi
bensin
3. REFORMING
reforming adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik menjadi
lebih baik.
4. POLIMERISASI
penggabungan molekul kecil menjadi besar.
5. TREATING
treating adalah proses pemurnian minyak bumi dengan menghilangkan pengotornya.
6. BLENDING
blending adalah proses penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi dalam
rangka untuk meningkatkan kualitas produk tersebut.
2.2 Kilang Balikpapan
Kilang Balikpapan II terdiri dari kompleks pengolahan yaitu Hydroskimming
Complex (HSC) unit ini memproduksi bahan bakar minyak dan LPG .
Hydroskimming Complex(HSC)
Bagian Hydroskiming Complex (HSC) terdiri dari beberapa Plant yaitu:
Distilasi Atmosferik berfungsi memisahkan minyak mentah (crude oil) atas fraksi-fraksinya berdasarkan
perbedaan titik didih masing-masing pada keadaan Atmosferik. Atmospheric residue pada kilang lama,
yang tidak memiliki Vacum Distillation Unit/VDU, biasanya hanya dijadikan fuel oil yang value-nya sangat
rendah atau dijual ke kilang lain untuk diolah lebih lanjut di VDU. Sedangkan pada kilang modern,
atmospheric residue dikirim sebagai feed Vacuum Distillation Unit atau sebagai feed Residuel Catalytic
Cracking (setelah sebagiannya di-treating di Atmospheric Residue Hydro Demetalization unit untuk
menghilangkan kandungan metal atmospheric residue).
2. Naphta Hydrotreating Unit (Plant2)
Unit Naphtha Hydrotreating ialah pemisahan zat-zat yang dapat mengganggu dalam proses
selanjutnya. Dalam fraksi naphtha terdapat senyawa-senyawa yang apabila tidak dilengkapkan dapat
mengganggu keaktifan katalis platforming yang secara ekonomis merugikan. Pada umumnya ”zat
racun” yang perlu di buang dalam fraksi naphtha ialah belerang, nitrogen, oksigen, olefin, halida dan
logam.
3. Platforming Unit (Plant 5)
Fungsi proses adalah untuk meng-upgrade straight run naphtha dengan angka oktan rendah menjadi
komponen motor fuel ber-oktan tinggi dengan mem-promote terjadinya sejumlah reaksi kimia
tertentu. Penerapan proses reforming kemudian berkembang untuk produksi hidrokarbon aromatic
spesifik. Dengan mengkombinasikan proses reforming dengan ekstraksi aromatic dan fraksinasi,
dapat dihasilkan benzene, toluene, dan mixed xylene dengan kemurnian tinggi. Hidrogen, sebagai
produk samping dari reaksi produksi aromatic terbukti bermanfaat dalam mendukung operasi unit
preparasi feed reformer seperti Naphtha Hydrotreating. Gas-gas hidrokarbon ringan, produk samping
reaksi cracking umumnya dimasukkan ke fuel gas system. (LPG Recovery Unit )
4. LPG Recovery Unit (Plant 6)
adalah proses yang dirancang untuk menghapus H2S dan NH3 dari air asam. Air asam dapat
dihasilkan dalam berbagai cara di kilang dan pabrik petrokimia. Efektif dan baik untuk
pemisahan H2S dan NH3 baik bersama-sama atau secara terpisah adalah operasi penting.
Inovasi dalam perpindahan massa dan kontrol kontaminan meningkatkan efisiensi energi secara
keseluruhan.
6. LPG Treater Unit (Plant 9)