Anda di halaman 1dari 22

TUGAS

ELEKTRONIK FILLING SYSTEM


DATABASE PROVINSI DI INDONESIA
(BANTEN)

DIBUAT OLEH
IMRAN
NIM: 1105404

Dosen P: TeguhWidodo, M.SM., M. Rech

POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
ِ ‫بِس ِْم ه‬
‫َّللا الرهحْ َم ٰـ ِن الر ِهحيم‬
Asalamualaikum wr.wb.
Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah swt, berkat rahmat dan
karunia Nya penyusun dapat menyusun laporan database Provinsi Banten
berguna untuk pedoman umum dalam pencarian arsip dan keperluan yang lainnya.
Didalam laporan ini menampilkan data Provinsi Banten yang terdiri dari
empat kabupaten dan empat kota, yang
bisadigunakanuntukpencarianinformasitentang data-data tersebut. Dan selayaknya
dengan laporan-laporan yang lain, laporan ini pasti banyak kesalahan baik dalam
penulisan maupun tata isi makalah ini.
Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan tuntunan kritik serta
sarannya terhadap laporan ini demi kesempurnaannya dan juga penyusun
mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. BapakTeguhWidodo, M.SM., M. Rech yang telah memberi ilmu serta
motivasinya sehingga tersusunnyalaporanini.
2. KakakNurlaili Sari, A.md sebagai asisten dosen yang
selalumemberikanbimbingandalammatakuliahini.

Akhirnya penyusun berharap semoga laporaninibergunauntukinformasi-


informasi yang diperlukandanbergunauntukpenyusunanlaporanlainnya.

Bengkalis, 29 Mei 2013

Penyusun

1
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... 1
DAFTAR ISI ....................................................................................................... 2
1. Tabulasi Data Arsip Provinsi di Indonesia (Excel) ...................................... 3
1.1 Tabulasi Data Arsip Provinsi Banten ..................................................... 4
2. Profit Data Base Provinsi Banten (Skripsi Tentang Provinsi Banten)........... 7
3. Database Provinsi Banten ......................................................................... 12
3.1 Print Out Library Provinsi Banten ....................................................... 12
3.2 Arsip Photo Provinsi Banten .............................................................. 13
3.2.1 Arsip Logo Kabupaten Tangerang ............................................. 13
3.2.2 Arsip Logo Kabupaten Serang .................................................. 14
3.2.3 Arsip Logo Kabupaten Lebak ................................................... 15
3.2.4 Arsip Logo Kabupaten Pandeglang ........................................... 16
3.2.5 Arsip Logo Kota Kota Tangerang ............................................. 17
3.2.6 Arsip Logo Kota Serang............................................................ 18
3.2.7 Arsip Logo Kota Cilegon .......................................................... 19
3.2.8 Arsip Logo Kota Tangerang Selatan .......................................... 20
4 PENUTUP ............................................................................................... 21

2
BAB I
Tabulasi Data Arsip Provinsi Banten

PROVINSI DI INDONESIA

PROVINSI BANTEN

Nama Kabupaten/Kota
Ibu Kota
Bahasa
Jumlah Kecamatan
Jumlah Desa
Jumlah Kelurahan
Nama Bupati
Luas
Jumlah Penduduk
Agama
Kepadatan
Kode Area Telepon
Fauna Remi
Situs Web
Koordinat
Moto/Slogan

3
1. Tabulasi datbase excel profil provinsi Banten

Tabulasi database profile provinsi banten terdiri dari 16 field, yaitu nama
kabupaten/kota, ibu kota, bahasa, jumlah kecamatan, jumlah desa, jumlah kelurahan,
nama bupati, luas, jumlah penduduk, agama, kepadatan, kode area telepon, fauna resmi,
situs web dan logo/slogan.
Untuk tabulasi data excel tentang profile provinsi Banten dapat dilihat pada tabul A1, A2,
A3, A4, A5 dan A6.
Tabel A1

No. Nama Kabupaten/Kota Ibu Kota Bahasa


1 Kabupaten Tangerang Tigaraksa Indonesia, Sunda, Jawa Banten
2 Kabupaten Serang Ciruas Indonesia, Sunda, Jawa Banten
3 Kabupaten Lebak Rangkasbitung Indonesia, Sunda, Jawa Banten
4 Kabupaten Pandeglang Pandeglang Indonesia, Sunda, Jawa Banten
5 Kota Tangerang - Indonesia, Sunda, Jawa Banten
6 Kota Serang - Indonesia, Sunda, Jawa Banten
7 Kota Cilegon - Indonesia, dll
8 Kota Tangerang Selatan Ciputat Indonesia, dll

Tabel A2

No. Jumlah Kecamatan Jumlah Desa Jumlah Kelurahan


1 29 246 28
2 28 308 -
3 28 34 -
4 35 - 335
5 13 - 104
6 6 46 20
7 8 - 44
8 7 5 49

4
Tabel A3

No. Nama Bupati Luas Jumlah Penduduk


1 Ahmed Zaki Iskandar 1.110 km2 1,798,601 jiwa
2 Taufik Nuriman 1.467,39 km2 1.571.174 jiwa
3 H. Mulyadi Jaya Baya 3.044,72 km2 1.233.905 jiwa
4 Erwan Kurtubi 2.746,90 km2 1.130.514 jiwa
5 Drs. H. Wahidin Halim M.Si 164.54 km2 (63.53 mil²) 1798601 jiwa
6 Tubagus Haerul Jaman 266.74 km2 (102.99 mil²) 501,471 jiwa
H. Tb Iman Ariyadi, S.Ag,
7 MM, M.S 175.5 km2 (67.8 sq mi) 386,985 jiwa
Hj. Airin Rachmi Diany, SH,
8 MH 147.19 km2 (56.83 mil²) 1290322 jiwa

Tabel A4

No. Agama Kepadatan


1 Mayoritas Islam 3129 jiwa/km2
2 Mayoritas Islam 1.070,73 jiwa/km2
3 Mayoritas Islam 405,26 jiwa/km2
4 Mayoritas Islam 411,56 jiwa/km2
5 Islam, Kristen, Katolik, Hindu 11,000/km2 (Bad rounding here28,000/sq mi)
6 Mayoritas Islam 1867 jiwa/km2
7 Mayoritas Islam 2.205/km2 (5,710/sq mi)
8 Islam, Kristen, Katolik, Hindu 8,800/km2 (Bad rounding here23,000/sq mi)

5
Tabel A5

No. Kode Area Telepon Fauna Resmi Situs Web


1 (+021) Ayam Wareng www.tangerangkab.go.id
2 (+021) - www.serangkab.go.id
3 (+0252) Owa Abu-abu www.lebakkab.go.id
4 (+0253) Kancil www.pandeglangkab.go.id
5 (+021) Kowak-Malam Abu www.tangerangkota.go.id
6 (+62 254) Itik Damiaking www.serangkota.go.id
7 (+0254) - www.cilegon.go.id
8 (+021) - www.tangerangselatankota.go.id

Tabel A6

Motto/slogan
Satya Karya Kerta Raharja (Moto)
Sepi ing Pamrih Rame ing GaweTa (Moto)
Iman Aman Uman Amin (Moto)
BERKAH (Bersih, Elok, Ramah, Kuat, Aman, Hidup) (Moto)
Bhakti Karya Adhi Kertarahardja (slogan)
Kota Serang Madani (slogan)
Akur Sedulur Jujur Adil Makmur (Slogan)
Cerdas Modern Religius(Slogan)

6
BAB II
Profit Data Base Provinsi Banten (Skripsi Tentang Provinsi Banten)

A. Provinsi Banten

Banten adalah sebuah provinsi di Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini


dulunya merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat, namun dipisahkan sejak
tahun 2000, dengan keputusan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Pusat
pemerintahannya berada di Kota Serang.

B. Geografis

Wilayah Banten terletak di antara 5º7'50"-7º1'11" Lintang Selatan dan


105º1'11"-106º7'12" Bujur Timur, berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 23 tahun 2000 luas wilayah Banten adalah 9.160,70 km².
Provinsi Banten terdiri dari 4 kota, 4 kabupaten, 154 kecamatan, 262 kelurahan,
dan 1.273 desa.

Wilayah laut Banten merupakan salah satu jalur laut potensial, Selat Sunda
merupakan salah satu jalur lalu lintas laut yang strategis karena dapat dilalui kapal
besar yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru dengan kawasan Asia
Tenggara misalnya Thailand, Malaysia, dan Singapura. Di samping itu Banten
merupakan jalur penghubung antara Jawa dan Sumatera. Bila dikaitkan posisi
geografis dan pemerintahan maka wilayah Banten terutama daerah Tangerang
raya (Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan)
merupakan wilayah penyangga bagi Jakarta. Secara ekonomi wilayah Banten
memiliki banyak industri. Wilayah Provinsi Banten juga memiliki beberapa
pelabuhan laut yang dikembangkan sebagai antisipasi untuk menampung
kelebihan kapasitas dari pelabuhan laut di Jakarta dan ditujukan untuk menjadi
pelabuhan alternatif selain Singapura.

7
C. Sejarah

Banten atau dahulu dikenal dengan nama Bantam pada masa lalu
merupakan sebuah daerah dengan kota pelabuhan yang sangat ramai, serta dengan
masyarakat yang terbuka dan makmur. Banten pada abad ke-5 merupakan bagian
dari Kerajaan Tarumanagara. Salah satu prasasti peninggalan Kerajaan
Tarumanagara adalah Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, yang ditemukan
di Kampung Lebak di tepi Ci Danghiyang, Kecamatan Munjul, Pandeglang,
Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat
berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Isi prasasti tersebut
mengagungkan keberanian Raja Purnawarman. Setelah runtuhnya Kerajaan
Tarumanagara (menurut beberapa sejarawan ini akibat serangan Kerajaan
Sriwijaya), kekuasaan di bagian barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Ci
Serayu dan Kali Brebes dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda. Seperti dinyatakan oleh
Tome Pires, penjelajah Portugis pada tahun 1513, Banten menjadi salah satu
pelabuhan penting dari Kerajaan Sunda. Menurut sumber Portugis tersebut,
Banten adalah salah satu pelabuhan kerajaan itu selain pelabuhan Pontang,
Cigede, Tamgara (Tangerang), Kalapa, dan Cimanuk.

Diawali dengan penguasaan Kota Pelabuhan Banten, yang dilanjutkan


dengan merebut Banten Girang dari Pucuk Umun pada tahun 1527, Maulana
Hasanuddin, mendirikan Kesultanan Banten di wilayah bekas Banten Girang. Dan
pada tahun 1579, Maulana Yusuf, penerus Maulana Hasanuddin, menghancurkan
Pakuan Pajajaran, ibu kota atau pakuan (berasal dari kata pakuwuan) Kerajaan
Sunda. Dengan demikian pemerintahan di Jawa Barat dilanjutkan oleh Kesultanan
Banten. Hal itu ditandai dengan diboyongnya Palangka Sriman Sriwacana, tempat
duduk kala seorang raja dinobatkan, dari Pakuan Pajajaran ke Surasowan di
Banten oleh pasukan Maulana Yusuf. Batu berukuran 200 x 160 x 20 cm itu
terpaksa diboyong ke Banten karena tradisi politik waktu itu "mengharuskan"
demikian. Pertama, dengan dirampasnya Palangka tersebut, di Pakuan tidak
mungkin lagi dinobatkan raja baru. Kedua, dengan memiliki Palangka itu,

8
Maulana Yusuf merupakan penerus kekuasaan Kerajaan Sunda yang "sah" karena
buyut perempuannya adalah puteri Sri Baduga Maharaja.

Dengan dihancurkannya Pajajaran maka Banten mewarisi wilayah Lampung


dari Kerajaan Sunda. Hal ini dijelaskan dalam buku The Sultanate of Banten
tulisan Claude Guillot pada halamaan 19 sebagai berikut: From the beginning it
was abviously Hasanuddin's intention to revive the fortunes of the ancient
kingdom of Pajajaran for his own benefit. One of his earliest decisions was to
travel to southern Sumatra, which in all likelihood already belonged to Pajajaran,
and from which came bulk of the pepper sold in the Sundanese region.

Ketika sudah menjadi pusat Kesultanan Banten, sebagaimana dilaporkan


oleh J. de Barros, Banten merupakan pelabuhan besar di Asia Tenggara, sejajar
dengan Malaka dan Makassar. Kota Banten terletak di pertengahan pesisir sebuah
teluk, yang lebarnya sampai tiga mil. Kota itu panjangnya 850 depa. Di tepi laut
kota itu panjangnya 400 depa; masuk ke dalam ia lebih panjang. Melalui tengah-
tengah kota ada sebuah sungai yang jernih, di mana kapal jenis jung dan gale
dapat berlayar masuk. Sepanjang pinggiran kota ada sebuah anak sungai, di
sungai yang tidak seberapa lebar itu hanya perahu-perahu kecil saja yang dapat
berlayar masuk. Pada sebuah pinggiran kota itu ada sebuah benteng yang
dindingnya terbuat dari bata dan lebarnya tujuh telapak tangan. Bangunan-
bangunan pertahanannya terbuat dari kayu, terdiri dari dua tingkat, dan
dipersenjatai dengan senjata yang baik. Di tengah kota terdapat alun-alun yang
digunakan untuk kepentingan kegiatan ketentaraan dan kesenian rakyat dan
sebagai pasar di pagi hari. Istana raja terletak di bagian selatan alun-alun. Di
sampingnya terdapat bangunan datar yang ditinggikan dan beratap, disebut
Srimanganti, yang digunakan sebagai tempat raja bertatap muka dengan
rakyatnya. Di sebelah barat alun-alun didirikan sebuah masjid agung.

Pada awal abad ke-17 Masehi, Banten merupakan salah satu pusat perniagaan
penting dalam jalur perniagaan internasional di Asia. Tata administrasi modern
pemerintahan dan kepelabuhan sangat menunjang bagi tumbuhnya perekonmian
masyarakat. Daerah kekuasaannya mencakup juga wilayah yang sekarang menjadi

9
Provinsi Lampung. Ketika orang Belanda tiba di Banten untuk pertama kalinya,
orang Portugis telah lama masuk ke Banten. Kemudian orang Inggris mendirikan
loji di Banten dan disusul oleh orang Belanda.

Selain itu, orang-orang Perancis dan Denmark pun pernah datang di Banten.
Dalam persaingan antara pedagang Eropa ini, Belanda muncul sebagai pemenang.
Orang Portugis melarikan diri dari Banten (1601), setelah armada mereka
dihancurkan oleh armada Belanda di perairan Banten. Orang Inggris pun
tersingkirkan dari Batavia (1619) dan Banten (1684) akibat tindakan orang
Belanda.

Pada 1 Januari 1926 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan


untuk pembaharuan sistem desentralisasi dan dekonsentrasi yang lebih luas. Di
Pulau Jawa dibentuk pemerintahan otonom provinsi. Provincie West Java adalah
provinsi pertama yang dibentuk di wilayah Hindia Belanda yang diresmikan
dengan surat keputusan tanggal 1 Januari 1926, dan diundangkan dalam
Staatsblad (Lembaran Negara) 1926 No. 326, 1928 No. 27 jo No. 28, 1928 No.
438, dan 1932 No. 507. Banten menjadi salah satu keresidenan yaitu Bantam
Regentschappen dalam Provincie West Java di samping Batavia, Buitenzorg
(Bogor), Preanger (Priangan), dan Cirebon.

D. Bahasa
Penduduk asli yang hidup di Provinsi Banten berbicara menggunakan dialek
yang merupakan turunan dari bahasa Sunda Kuno. Dialek tersebut dikelompokkan
sebagai bahasa kasar dalam bahasa Sunda modern, yang memiliki beberapa
tingkatan dari tingkat halus sampai tingkat kasar (informal), yang pertama tercipta
pada masa Kesultanan Mataram menguasai Priangan (bagian timur Provinsi Jawa
Barat). Namun demikian, di Wilayah Banten Selatan Seperti Lebak dan
Pandeglang menggunakan bahasa Sunda Campuran Sunda Kuno, Sunda Modern,
dan bahasa Indonesia, di Serang dan Cilegon, bahasa Jawa Banten digunakan oleh
etnik Jawa. Dan, di bagian utara Kota Tangerang, bahasa Indonesia dengan dialek
Betawi juga digunakan oleh pendatang beretnis Betawi. Di samping bahasa

10
Sunda, bahasa Jawa, dan dialek Betawi, bahasa Indonesia juga digunakan
terutama oleh pendatang dari bagian lain Indonesia.

E. Rumah adat

Rumah adatnya adalah rumah panggung yang beratapkan daun atap dan
lantainya dibuat dari pelupuh yaitu bambu yang dibelah-belah. Sedangkan
dindingnya terbuat dari bilik (gedek). Untuk penyangga rumah panggung adalah
batu yang sudah dibuat sedemikian rupa berbentuk balok yang ujungnya makin
mengecil seperti batu yang digunakan untuk alas menumbuk beras. Rumah adat
ini masih banyak ditemukan di daerah yang dihuni oleh orang Kanekes atau
disebut juga orang Baduy.

11
BAB III
3.1 Database Provinsi Banten
3.2Print Out Library Provinsi Banten

12
3.2 Arsip Logo Provinsi Banten

3.2.1 Arsip Logo Kabupaten Tangerang

13
3.2.2 Arsip Logo Kabupaten Serang

14
3.2.3 Arsip Logo Kabupaten Lebak

15
3.2.4 Arsip Logo Kabupaten Pandeglang

16
3.2.5 Arsip Logo Kota Tangerang

17
3.2.6 Arsip Logo Kota Serang

18
3.2.7 Arsip Logo Kota Cilegon

19
6.2.8 Arsip Logo Kota Tangerang Selatan

20
PENUTUP

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai Provinsi Banten yang


menjadi pokok bahasan dalam Laporan ini, tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul laporan ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan


kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya laporan ini
dan penulisan laporan di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga laporan ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.

Bengkalis, 16 Juni 2013

(Imran)

21

Anda mungkin juga menyukai