TUGAS Pengaturan Gizi Pada Keadaan Khusus
TUGAS Pengaturan Gizi Pada Keadaan Khusus
Diajukan ke Program Studi Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai
Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Ilmu Gizi Kerja dan Olahraga
Oleh :
DELFI RAMADHINI
1520312018
Puji syukur saya hanturkan ke hadirat Allah swt, karena berkat rahmat dan karunian-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak lupa salawat beriring salam kepada
junjungan kita nabi besar Muhammad saw yang akan kita harapkan syafaatnya dikemudian hari.
Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini, kepada dosen yang telah memberikan arahan dalam menyelesaikan
makalah ini, orangtua saya yang ikut serta membantu, teman-teman, dan semua pihak yang tidak
bisa saya sebutkan namanya satu persatu.
Adapun judul dari makalah ini adalah
Tak ada gading yang tak retak, demikian halnya dengan makalah ini. Saya menyadari
bahwa makalah ini belum sempurna, untuk itu dengan senang hati saya senantiasa menanti kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan untuk ke depan. Akhir kata saya
berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
i
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Asam Folat
2.1.1 Definisi dan Sifat Kimia Asam Folat ............................................ 3
2.1.2 Metabolisme Asam Folat ............................................................... 3
2.1.3 Fungsi Asam Folat ......................................................................... 4
2.1.4 Angka Kecukupan Asam Folat yang Dianjurkan .......................... 5
2.1.5 Sumber dan Kebutuhan Asam Folat .............................................. 5
2.1.6 Akibat Kelebihan Asam Folat ....................................................... 6
2.1.7 Akibat kekurangan Asam Folat ..................................................... 6
2.2 Spina Bifida
2.2.1 Definisi .......................................................................................... 7
2.2.2 Penyebab ........................................................................................ 8
2.2.3 Gejala ............................................................................................. 9
2.2.4 Komplikasi .................................................................................... 10
2.2.5 Patofisiologi ................................................................................... 10
2.2.6 Pengobatan .................................................................................... 10
2.2.7 Pencegahan .................................................................................... 11
2.2.8 Pemeriksaan Diagnostik ................................................................ 11
2.3 Peran Asam Folat untuk Mencegah Spina Bifida ................................... 11
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
0
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Jelakan
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan makalah ini antara lain sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui tentang
2. .
BAB 2
PEMBAHASAN
1
2.1.2 Rangsangan Untuk Beraktivitas
Anak usia prasekolah sangat perlu diberikan rangsangan untuk selalu aktif melakukan
kegiatan sehari-hari. Beberapa cara yang dapat membuat anak melakukan aktivitas fisik:
1. Menumbuhkan rasa kebanggaan pada anak
Menumbuhkan rasa bangga terhadap anak prasekolah tidak terlalu sulit dilakukan.
Kalimat-kalimat pujian kadang kala sudah cukup untuk menimbulkan rasa bangga bagi
anak. Ungkapan “kamu kuat” atau “kamu bisa berlari lebih cepat” atau ungkapan lainnya,
sudah cukup bagi anak untuk merasakan bahwa dia memiliki kalebihan dari temnanya
dan menambah rasa percaya diri. Pemberian hadiah berupa materi pada anak prasekolah
sebaiknya tidak dilakukan karena sekali mereka mendapatkannya, meraka cenderung
memintanya lagi.
2. Membatasi pengaruh televisi
Menonton televisi merupakan musuh terbesar ketika orangtua menyuruh anaknya untuk
melakukan aktivitas yang bermanfaat. Dari berupa pengamatan yang dilakukan terhadap
anak, saat ini lebih dari sepertiga waktu bangun (selain waktu tidur) digunakan untuk
menonton televisi. Seorang anak memiliki kecenderungan untuk bermain sehingga
pengertian perlu diberikan kepada anak untuk tidak menghabiskan sebagian besar
waktunya di depan televisi.
3. Buat kompetisi dalam permainan keluarga
4. Libatkan anak dalam beberapa pekerjaan rumah tangga.
5. Lakukan aktivitas fisik di laur rumah (outbound)
6. Pendidikan sambil bermain
2
Terdapat beberapa hal yang perlu dihindari atau diperhatikan secara seksama untuk
menghidari dapak yang tidak diinginkan dalam memberikan asuhan kegiatan olahraga pada anak
prasekolah, antara lain:
1. Hindari latihan yang merangsang hanya satu fungsi tubuh.
2. Hindari latihan fisik monolateral (olahraga yang hanya menggunakan satu sisi tubuh).
3. Hindari olahraga monolateral (olahraga yang hanya menggunakan satu sisi tubuh).
4. Hindari kelelahan pada anak.
5. Hindari latiha beban.
3
2. Peningkatan kekuatan dan ketahanan terutama otot-otot yang terlibat dalam proses
persalinan.
3. Perbaikan postur tubuh teutama pengembalian postur setelah melahirkan.
4. Peningkatan kelanturan
5. Peningkatan daya seimbang.
4
Nyeri dada
Kebingungan
Pandangan kabut
Mual dan muntah
Sakit kepala
Nyeri perut
2.3 Lansia
2.3.1 Komponen Kebugaran yang Dilatih pada Lansia
Aktivitas fizik yang dilakukan secara teratur terbuktu meningkatkan fungsi
kardiovaskular, yang memperlambat penurunan fungsi tubuh pada lansia, memperlambat
timbulnya gangguan metabolisme pada proses penuaan dan meningkatkan fungsi respirasi.
Penelitian yang dilakukan terhadap pria paruh baya dan lansia membuktikan bahwa aktivitas
fisik yang hanya terdiri atas latihan sedikitnya seminggu sekali menurunkan risiko keseluruhan
diabetes melitus sebesar 40%. Penurunan terbanyak didapatkan pada pria dengan kelebihan berat
badan.
Latihan/olahraga dengan intensitas sedang dapat memberikan keuntungan bagi lansia
melalui berbagai hal, antara lain melalui perbaikan status kardiovaskular, peningkatan fungsi
muskuloskletal, kemampuan fungsi tubuh lainnya serta perbaikan fungsi mental. Peningkatan
aktivitas fisik sedang tersebut akan memberi dampak terhadap horm
5
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Asam folat adalah vitamin yang larut air. Folasin atau folat adalah nama generic sekelompok
ikatan yang secara kimiawi dan gizi sama dengan asam folat.
2. Spina Bifida (sumbing tulang belakang) adalah suatu celah pada tulang belakang (vertebra),
yang terjadi karena bagian dari satu atau beberapa vertebra gagal menutup atau gagal
terbentuk secara utuh.Spina bifida adalah gagal menutupnya columna vertebralis pada masa
perkembangan fetus.
3. Pemberian asam folat dapat mengurangi insidens serta rekurensi defek tabung saraf ini.
Menurut Dr. Roger E. Stevenson dkk. dari Pusat Genetika Greenwood, South Carolina,
angka kejadian spina bifida dan cacat lahir turun setelah wanita hamil mendapatkan asam
folat; hal ini menambah bukti manfaat vitamin B selama kehamilan. Wanita yang berusia
antara 15 - 45 tahun di South Carolina selama periode studi, persentase wanita yang
mendapatkan asam folat meningkat dari 8% menjadi 35% dari keadaan regular. Penambahan
folat dalam bentuk alami dapat berasal dari bahan makanan seperti: bayam, asparagus,
kacang dan polong yang dikeringkan serta jus jeruk.
6
4. Langkah utama untuk mencegah spina bifida adalah dengan mencukupi kebutuhan asam
folat, terutama selama masa kehamilan. Konsumsi asam folat umumnya dianjurkan sejak
sebelum hamil. Dosis asam folat yang disarankan adalah sebanyak 400 microgram per hari.
DAFTAR PUSTAKA