Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

Ilmu Gizi Kerja dan Olahraga


tentang
Pengaturan Gizi Pada Keadaan Khusus

Diajukan ke Program Studi Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai
Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Ilmu Gizi Kerja dan Olahraga

Dosen Pengampu : Dr. dr. Afriwardi, Sp.KO, MA

Oleh :
DELFI RAMADHINI
1520312018

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya hanturkan ke hadirat Allah swt, karena berkat rahmat dan karunian-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak lupa salawat beriring salam kepada
junjungan kita nabi besar Muhammad saw yang akan kita harapkan syafaatnya dikemudian hari.
Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini, kepada dosen yang telah memberikan arahan dalam menyelesaikan
makalah ini, orangtua saya yang ikut serta membantu, teman-teman, dan semua pihak yang tidak
bisa saya sebutkan namanya satu persatu.
Adapun judul dari makalah ini adalah
Tak ada gading yang tak retak, demikian halnya dengan makalah ini. Saya menyadari
bahwa makalah ini belum sempurna, untuk itu dengan senang hati saya senantiasa menanti kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan untuk ke depan. Akhir kata saya
berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat.

Padang, Oktober 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

i
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Asam Folat
2.1.1 Definisi dan Sifat Kimia Asam Folat ............................................ 3
2.1.2 Metabolisme Asam Folat ............................................................... 3
2.1.3 Fungsi Asam Folat ......................................................................... 4
2.1.4 Angka Kecukupan Asam Folat yang Dianjurkan .......................... 5
2.1.5 Sumber dan Kebutuhan Asam Folat .............................................. 5
2.1.6 Akibat Kelebihan Asam Folat ....................................................... 6
2.1.7 Akibat kekurangan Asam Folat ..................................................... 6
2.2 Spina Bifida
2.2.1 Definisi .......................................................................................... 7
2.2.2 Penyebab ........................................................................................ 8
2.2.3 Gejala ............................................................................................. 9
2.2.4 Komplikasi .................................................................................... 10
2.2.5 Patofisiologi ................................................................................... 10
2.2.6 Pengobatan .................................................................................... 10
2.2.7 Pencegahan .................................................................................... 11
2.2.8 Pemeriksaan Diagnostik ................................................................ 11
2.3 Peran Asam Folat untuk Mencegah Spina Bifida ................................... 11

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

0
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Jelakan

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan makalah ini antara lain sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui tentang
2. .

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Anak Prasekolah


2.1.1 Perkembangan Fisik Anak Prasekolah
Dalam perkembangan fisik anak sampai dewasa, terdapat dua fase terjadinya percepatan
pertumbuhan. Fase pertama yaitu 2 sampai 3 tahun pertama kehidupan dan fase kedua yaitu pada
saaat masa pubertas.

1
2.1.2 Rangsangan Untuk Beraktivitas
Anak usia prasekolah sangat perlu diberikan rangsangan untuk selalu aktif melakukan
kegiatan sehari-hari. Beberapa cara yang dapat membuat anak melakukan aktivitas fisik:
1. Menumbuhkan rasa kebanggaan pada anak
Menumbuhkan rasa bangga terhadap anak prasekolah tidak terlalu sulit dilakukan.
Kalimat-kalimat pujian kadang kala sudah cukup untuk menimbulkan rasa bangga bagi
anak. Ungkapan “kamu kuat” atau “kamu bisa berlari lebih cepat” atau ungkapan lainnya,
sudah cukup bagi anak untuk merasakan bahwa dia memiliki kalebihan dari temnanya
dan menambah rasa percaya diri. Pemberian hadiah berupa materi pada anak prasekolah
sebaiknya tidak dilakukan karena sekali mereka mendapatkannya, meraka cenderung
memintanya lagi.
2. Membatasi pengaruh televisi
Menonton televisi merupakan musuh terbesar ketika orangtua menyuruh anaknya untuk
melakukan aktivitas yang bermanfaat. Dari berupa pengamatan yang dilakukan terhadap
anak, saat ini lebih dari sepertiga waktu bangun (selain waktu tidur) digunakan untuk
menonton televisi. Seorang anak memiliki kecenderungan untuk bermain sehingga
pengertian perlu diberikan kepada anak untuk tidak menghabiskan sebagian besar
waktunya di depan televisi.
3. Buat kompetisi dalam permainan keluarga
4. Libatkan anak dalam beberapa pekerjaan rumah tangga.
5. Lakukan aktivitas fisik di laur rumah (outbound)
6. Pendidikan sambil bermain

2.1.3 Keterampilan Motorik yang Dilatih


Latihan fisik pada anak prasekolah terutama ditujukan untuk membantu anak menjalani
perkembangan fisik secara maksimal. Keterampilan dasar yang perlu dilatih adalah bergerak ke
depan dan ke belakang; berguling ke depan dan ke belakang; berjalan di atas balok; berlari;
melompat satu kaki dan dua kaki; meluncur; memukul; menangkap; melempar dan menendang.

2.1.4 Hal yang Perlu Dihindari

2
Terdapat beberapa hal yang perlu dihindari atau diperhatikan secara seksama untuk
menghidari dapak yang tidak diinginkan dalam memberikan asuhan kegiatan olahraga pada anak
prasekolah, antara lain:
1. Hindari latihan yang merangsang hanya satu fungsi tubuh.
2. Hindari latihan fisik monolateral (olahraga yang hanya menggunakan satu sisi tubuh).
3. Hindari olahraga monolateral (olahraga yang hanya menggunakan satu sisi tubuh).
4. Hindari kelelahan pada anak.
5. Hindari latiha beban.

2.1.5 Hal yang Dianjurkan


Hal yang dianjurkan pada pelaksanaan olahraga anak prasekolah adalah
1. Pendampingan pengawasan selama latihan olahraga dilakukan.
2. Olahraga secara berkelompok.
3. Melakukan olahraga yang merangsang perkembangan kedua sisi otak.
4. Melakukan olahraga yang menyenangkan.
5. Penggunaan fasilitas olahraga yang sesuai.

2.2 Ibu Hamil dan Nifas


2.2.1 Perubahan Ibu Hamil
Pada masa kehamilan, terjadi perubahan anatomi maupun fisiologis. Perubahan anatomis
dapat berupa perubahan ukuran atau berat badan, yang ditandai dengan bertambahnya ukuran
lingkar pngganga atau bertambahnya nilai itmbangan. Perubahan yang terjadi akan menuntut
tingkat kebugaran yang memadai. Persiapan menghadapi persalinan merupakan tujuan utama
dalam memberikan latihan terhadap ibu hamil. Pada masa niafas, olahraga atau latihan
ditunjukkan untuk mengaembalikan kondisi tubuh terutama kondisi anatomis ke kondisi sebelum
hamil.

2.2.2. Manfaat Olahraga


Latihan atau olahraga yang dilakukan dapat memberikan manfaat berupa:
1. Peningkatan daya tahan kardiopulmonal.

3
2. Peningkatan kekuatan dan ketahanan terutama otot-otot yang terlibat dalam proses
persalinan.
3. Perbaikan postur tubuh teutama pengembalian postur setelah melahirkan.
4. Peningkatan kelanturan
5. Peningkatan daya seimbang.

2.2.3 Hal yang Perlu Diperhatikan


Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan latihan:
1. Sebelum melakukan latihan, si ibu sebaiknya memakan makanan ringan yang banyak
mengandung karbohidrat.
2. Meminum air secukuonya sebelum, selama dan sesudah latihan.
3. Gunakan kutang yang sesuai dan cukup flaksibel untuk menyangga payudar ayang
membesar saat hamil atau masa nifas.
4. Pakailah sepatu aerobik yang tidak terlalu tinggi, bila olahraga yang dipilih adalah
berjalan atau senam aerobik.
5. Bila kaki mengalami edema, pakailah kaus kaki ketat atau pembalut elastis untuk
memberikan tekanan tinggi sehingga edema tidak bertambah.
6. Gunakan matras saat melakukan senam lantai.
7. Kontra indikasi latihan fisik pada kehamilan:
 Terdapat perdarahan pervaginam.
 Kelainan jantung atau hipertensi.
 Plasma previa.
 Ruptur mrmbran.
 Terdapat riwayat abortus spontan lebih dari tiga kali.

2.2.4 Tanda-tanda Membahayakan


Pada waktu latihan, tnda-tanda yang mebahayakan ibu dan kehamilan perlu
diperhaatikan. Bila tanda-tanda tersebut ditemukan selama latihan tersebut harus dilhentikan.
Tanda-tanda tersebut dapat berupa:
 Hilangnya kesadaran
 Pengeluaran cairan dari vagina

4
 Nyeri dada
 Kebingungan
 Pandangan kabut
 Mual dan muntah
 Sakit kepala
 Nyeri perut

2.2.5 Latihan Olahraga yang Dianjurkan


 Frekuensi: 3 – 4 kali seminggu.
 Intensitas 50 – 70 % dari frekuansi denyut nadi maksimal.
 Lamanya : 20 – 30 menit.
 Jenis latihan : berjalan, senam hami dan nifas, low impact aerobic dengan salah satu
jenis kaki yang selalu berada di lantai atau tidak melompat.

2.3 Lansia
2.3.1 Komponen Kebugaran yang Dilatih pada Lansia
Aktivitas fizik yang dilakukan secara teratur terbuktu meningkatkan fungsi
kardiovaskular, yang memperlambat penurunan fungsi tubuh pada lansia, memperlambat
timbulnya gangguan metabolisme pada proses penuaan dan meningkatkan fungsi respirasi.
Penelitian yang dilakukan terhadap pria paruh baya dan lansia membuktikan bahwa aktivitas
fisik yang hanya terdiri atas latihan sedikitnya seminggu sekali menurunkan risiko keseluruhan
diabetes melitus sebesar 40%. Penurunan terbanyak didapatkan pada pria dengan kelebihan berat
badan.
Latihan/olahraga dengan intensitas sedang dapat memberikan keuntungan bagi lansia
melalui berbagai hal, antara lain melalui perbaikan status kardiovaskular, peningkatan fungsi
muskuloskletal, kemampuan fungsi tubuh lainnya serta perbaikan fungsi mental. Peningkatan
aktivitas fisik sedang tersebut akan memberi dampak terhadap horm

5
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Asam folat adalah vitamin yang larut air. Folasin atau folat adalah nama generic sekelompok
ikatan yang secara kimiawi dan gizi sama dengan asam folat.
2. Spina Bifida (sumbing tulang belakang) adalah suatu celah pada tulang belakang (vertebra),
yang terjadi karena bagian dari satu atau beberapa vertebra gagal menutup atau gagal
terbentuk secara utuh.Spina bifida adalah gagal menutupnya columna vertebralis pada masa
perkembangan fetus.
3. Pemberian asam folat dapat mengurangi insidens serta rekurensi defek tabung saraf ini.
Menurut Dr. Roger E. Stevenson dkk. dari Pusat Genetika Greenwood, South Carolina,
angka kejadian spina bifida dan cacat lahir turun setelah wanita hamil mendapatkan asam
folat; hal ini menambah bukti manfaat vitamin B selama kehamilan. Wanita yang berusia
antara 15 - 45 tahun di South Carolina selama periode studi, persentase wanita yang
mendapatkan asam folat meningkat dari 8% menjadi 35% dari keadaan regular. Penambahan
folat dalam bentuk alami dapat berasal dari bahan makanan seperti: bayam, asparagus,
kacang dan polong yang dikeringkan serta jus jeruk.

6
4. Langkah utama untuk mencegah spina bifida adalah dengan mencukupi kebutuhan asam
folat, terutama selama masa kehamilan. Konsumsi asam folat umumnya dianjurkan sejak
sebelum hamil. Dosis asam folat yang disarankan adalah sebanyak 400 microgram per hari.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai