Anda di halaman 1dari 17

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Oleh :
DELFI RAMADHINI
1520312018

Dosen :
Dr. Dr. Masrul, M.Sc, Sp.GK

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2016
OUTLINE

A. Pendahuluan
B. Pemberdayaan Masyarakat
C. Sasaran Pemberdayaan Masyarakat
D. Ciri-ciri Pemberdayaan Masyarakat
E. Batasan dan Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
F. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat
G. Proses Pemberdayaan Masyarakat
H. Peran Petugas dalam Pemberdayaan Masyarakat
I. Indikator Hasil Pemberdayaan Masyarakat
J. Hambatan Pemberdayaan Masyarakat
K. Jenis-jenis Pemberdayaan Masyarakat
L. Kesimpulan
M. Diskusi
A. PENDAHULUAN

• Setiap orang baik individu, kelompok maupun masyarakat,


mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk memelihara
kesehatannya, salah satunya dengan memperhatikan dan menjaga
ketersediaan pangan dan gizi keluarga.
• Kemampuan  untuk memelihara dan melindungi kesehatan mereka
sendiri disebut kemandirian atau self reliance.
• Dengan kata lain masyarakat yang berdaya sebagai hasil dari
pemberdayaan masyarakat  adalah masyarakat  yang mandiri. 
• Pemberdayaan masyarakat di bidang gizi merupakan sasaran utama
dari promosi gizi.
B. PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
• Secara etimologis pemberdayaan berasal dari kata dasar
"daya" yang berarti kekuatan atau kemampuan.
• Pemberdayaan masyarakat ialah upaya atau proses untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara,
melindungi, dan meningkatkan kesejahteraan mereka
sendiri (Notoatmodjo, 2007). 
C. SASARAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
• Individu berpengaruh
• Keluarga dan perpuluhan keluarga
• Kelompok masyarakat : generasi muda, kelompok wanita,
angkatan kerja
• Organisasi masyarakat: organisasi profesi, LSM, dll
• Masyarakat umum: desa, kota, dan pemukiman khusus.
D. CIRI-CIRI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
1. Tokoh atau pimpinan masyarakat (Community leader)
2. Organisasi masyarakat (community organization)
3. Pendanaan masyarakat (Community Fund)
4. Material masyarakat (community material)
5. Pengetahuan masyarakat (community knowledge)
6. Teknologi masyarakat (community technology)
E. BATASAN DAN TUJUAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Batasan pemberdayaan dalam bidang gizi meliputi upaya untuk menumbuhkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan
gizi sehingga secara bertahap tujuan pemberdayaan masyarakat bertujuan
untuk:
• Menumbuhkan kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman akan gizi individu,
kelompok, dan masyarakat.
• Menimbulkan kemauan yang merupakan kecenderungan untuk melakukan
suatu tindakan atau sikap untuk meningkatkan gizi mereka.
• Menimbulkan kemampuan masyarakat untuk mendukung terwujudnya
tindakan atau perilaku sehat.
F. PRINSIP PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Prinsip pemberdayaan masyarakat
1. Menumbuhkembangkan potensi masyarakat.
2. Mengembangkan gotong-royong masyarakat.
3. Menggali kontribusi masyarakat.
4. Menjalin kemitraan.
5. Desentralisasi.
G. PROSES PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
1. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi
masyarakat berkembang (enabling).
2. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat
(empo-wering), sehingga diperlukan langkah yang lebih positif,
selain dari iklim atau suasana.
3. Memberdayakan juga mengandung arti melindungi. Dalam
proses pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi
bertambah lemah, oleh karena kekurang berdayaannya dalam
menghadapi yang kuat.
H. PERAN PETUGAS DALAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Peran petugas gizi dalam pemberdayaan masyarakat


1. Memfasilitasi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan maupun program-
program pemberdayaan masyarakat meliputi pertemuan dan
pengorganisasian masyarakat.
2. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk bekerja sama dalam
melaksanakan kegiatan pemberdayaan agar masyarakat mau berkontribusi
terhadap program tersebut.
3. Mengalihkan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi kepada
masyarakat dengan melakukan pelatihan-pelatihan yang bersifat
vokasional.
I. INDIKATOR HASIL
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. Input (SDM, dana, bahan-bahan, dan alat-alat yang mendukung kegiatan
pemberdayaan masyarakat)
2. Proses (jumlah penyuluhan yang dilaksanakan, frekuensi pelatihan yang
dilaksanakan, jumlah tokoh masyarakat yang terlibat, dna pertemuan-pertemuan
yang dilaksanakan)
3. Output (jumlah dan jenis usaha gizi yang bersumber daya masyarakat, jumlah
masyarakat yang telah meningkatkan pengetahuan dari perilakunya tentang gizi,
jumlah anggota keluarga yang memiliki usaha meningkatkan pendapatan keluarga,
dan meningkatnya fasilitas umum di masyarakat)
4. Outcome (kontribusi dalam menurunkan angka kesakitan, angka kematian, dan
angka kelahiran serta meningkatkan status gizi)
J. HAMBATAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
• Kendala (hambatan) dalam pemberdayaan masyarakat, baik yang berasal dari
kepribadian individu maupun berasal dari sistem sosial:
1. Berasal dari Kepribadian Individu; kestabilan (Homeostatis),
kebiasaan (Habit), seleksi Ingatan dan Persepsi (Selective Perception and
Retention), ketergantungan (Depedence), Super-ego yang terlalu kuat
cenderung membuat seseorang tidak mau menerima pembaharuan, dan rasa
tak percaya diri (self- Distrust)
2. Berasal dari Sistem Sosial; kesepakatan terhadap norma tertentu
(Conformity to Norms), yang”mengikat” sebagian anggota masyarakat pada
suatu komunitas tertentu, kesatuan dan kepaduan sistem dan budaya
(Systemic and Cultural Coherence), kelompok kepentingan (vested
Interest), hal yang bersifat sacral (The Sacrosanct), dan penolakan terhadap
”Orang Luar” (Rejection of Outsiders)
K. JENIS PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
1. Pos Pelayanan Terpadu 8. Pos KB Desa (RW)
(Posyandu) 9. Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
2. Pondok Bersalin Desa (Polindes) 10. Saka Bhakti Husada (SBH

3. Pos Obat Desa (POD) atau 11. Pos Upaya Kesehatan Kerja (pos
Warung Obat Desa (WOD) UKK)
12. Kelompok Masyarakat Pemakai Air
4. Dana Sehat
(Pokmair)
5. Lembaga Swadaya Masyarakat 13. Karang Taruna Husada
6. Upaya Kesehatan Tradisional 14. Pelayanan Puskesmas dan Puskesmas
7. Pos Gizi (Pos Timbangan) Pembantu
L. KESIMPULAN

• Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya atau proses untuk


menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam
mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi, dan meningkatkan
kesejahteraan mereka sendiri.
• Sasaran utama dalam promosi kesehatan yang bertujuan untuk
memandirikan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan
status kesehatannya menjadi lebih baik dengan menggunakan prinsip
pemberdayaan dimana petugas kesehatan berperan untuk memfasilitasi
masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan, kemauan dan
kemampuannya untuk memelihara dan meningkatkan status kesehatannnya.
Lanjutan ... (Kesimpulan)

• Dalam pemberdayaan masyarakat peran masyarakat sangat vital, karena


masyarakat yang menjadi pemeran utamanya, namun peran petugas
kesehatan juga tidak bisa dihilangkan.
• Dalam pemberdayaan masyarakat, petugas kesehatan memiliki peran
penting juga, yaitu memfasilitasi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan
maupun program-program pemberdayaan masyarakat meliputi pertemuan
dan pengorganisasian masyarakat, memberikan motivasi kepada masyarakat
untuk bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan agar
masyarakat mau berkontribusi terhadap program tersebut, mengalihkan
melakukan pelatihan-pelatihan yang bersifat vokasional.
M. DISKUSI

• Salah satu program pemberdayaan masyarakat untuk


masalah gizi adalah UPGK (upaya perbaikan gizi keluarga).
Sedangkan masalah gizi di Indonesia masih saja di kaitkan
dengan faktor ekonomi dan sosial serta ketersediaan dan
ketahanan pangan rumah tangga. Jadi, bagaimana
memberdayakan keluarga agar ketahanan pangan dan gizi
kelurganya terpenuhi, sementara keluarga tersebut dengan
status ekonomi dan sosial yang menengah ke bawah?
REFERENSI

• Dewi, Lia. 2010. Promosi Kesehatan. Jakarta: Salemba


Medika.
• Maulana, Heri. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.
• Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Prilaku
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
• Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan
Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai