Prosedur pengoperasian generating set secara khusus harus mengikuti guide manual dari
product dan tipe genset yang akan dipergunakan.
Prosedur ini merupakan prosedur umum yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan
standar pengoperasian generating set dengan water coolant.
Beberapa hal yang harus menjadikan perhatian sebelum pelaksanaan pengoperasian :
1. Biasakan melaksanakan keselamatan operasi kerja seperti gunakanlah kelengkapan
keselamatan kerja seperti wear ear protectors, safety shoes, work clothes, hardhat dan
lain-lain sebelum melaksanakan pekerjaan.
2. Biasakan membersihkan engine dari kotoran terutama dari tumpahan oli dan juga tempat
dimana engine diletakkan.
3. Biasakan mengganti setiap bagian/kelengkapan engine dari spesifikasi yang tertera pada
manual book dan laksanakan pemeliharaan engine secara periodik.
2. Langkah-langkah yang harus dilakukan dan menjadi perhatian pada saat menstarter
genset secara manual.
a. Proses starter engine dapat dilakukan dari panel engine yaitu dengan
mempergunakan kunci kontak atau secara elektrikal pada push button. Jangan
sering melaksanakan start stop engine pada waktu yang sama dalam waktu 10
detik.
b. Periksa fungsi dari semua indikator yang tedapat pada panel engine atau panel
distribusi, pastikan indikator yang ditampilkan telah sesuai dengan output
sebenarnya.
c. Lakukan pemindahan load break switch, catat dan periksa kembali posisi pada
semua indikator yang terdapat pada panel engine atau panel distribusi.
Indikasi yang harus dicatat secara umum adalah ; lamanya waktu operasi genset,
oil pressure, water temperature, coolant temperature (option).
d. Pindahkan posisi operasi engine pada main power supply, catat dan periksa
kembali posisi pada semua indikator yang terdapat pada panel engine atau panel
distribusi. Bandingkan hasil yang terukur/tercatat pada main power supply dengan
engine.
3. Prosedur yang harus dilakukan dalam mematikan engine.
Hindari mematikan engine secara tiba-tiba, lakukanlah pelepasan beban terlebih
dahulu secara bertahap, biarkan engine beroperasi dengan beban rendah atau tanpa
beban untuk sesaat hingga putaran engine turun lebih kurang 5 menit (proses
recooling) setelah itu engine dapat dimatikan dengan cara menutup aliran bahan
bakar atau dengan cara menutup atau menarik tuas dekompresi.
Setelah engine berhenti beroperasi, lakukan langkah-langkah berikut :
a. Kembalikan posisi tuas dekompresi pada posisi normal/operasi.
b. Putar kunci kontak starter pada posisi OFF.
2. Langkah-langkah yang harus dilakukan dan menjadi perhatian pada saat menstarter
dan mematikan genset secara otomatis.
a. Proses starter engine dapat dilakukan secara auto, bilaman posisi selector
diposisikan pada posisi auto. Apabila terjadi kegagalan pada main power supply
maka secara otomatis engine akan start, hal yang sama juga berlaku untuk genset
yang beroperasi secara auto parallel. Untuk operasi paralel posisi start engine
harus dibuatkan urutan kerjanya serta harus diperlengkapi dengan load sharing
dan load shedding.
b. Pada engine yang beroperasi secara auto atau auto parallel dapat dilakukan start
engine secara independen, caranya yaitu dengan memindahkan posisi selector
pada posisi yang diinginkan misalnya manual atau test. Posisi test dilakukan
bilamana akan dilakukan proses pemanasan dan secara auto genset dapat aktif
masuk ke beban bila main power supply OFF. Saat engine beroperasi indikasi
yang harus dicatat secara umum adalah ; lamanya waktu operasi genset, oil
pressure, water temperature, coolant temperature (option).
c. Bilamana akan dilaksanakan menonaktifkan operasi engine dapat dilakukan
dengan menekan tombol stop pada panel. Hindari mematikan engine secara tiba-
tiba, lakukanlah pelepasan beban terlebih dahulu dan biarkan engine beroperasi
tanpa beban untuk sesaat hingga putaran engine turun lebih kurang 5 menit
(proses recooling) setelah itu engine dapat dimatikan dengan menekan tombol
stop.
PEDOMAN SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN GENERATING SET
Tipe generating set yang akan dipergunakan sebagai standby power unit adalah dari jenis
penggerak diesel.
SPESIFIKASI ALTERNATOR
Kapasitas : > 100 kVA atau disesuaikan dengan beban terpasang
Output voltage : 220 / 380 volt, 3 phase + N, 50 Hz
Total harmonic: < 4 %
Power factor : 0.8
Efficiency generator : 95 %
Altitude : δ 1000 meter
Mode of operation : Auto atau auto parallel
- Pada operasi paralel harus diperlengkapi dengan load sharing
dan
load shedding, serta panel untuk pengaturan speed drop dan load
limit.
- Start engine setelah main failure harus < 1.7 detik
- Start engine dari main failure sampai full load harus < 15 detik
Protection pada kapasitas > 500 kVA : Overcurrent protection / overload, earth fault
protection,
differential current protection, unbalance load
protection.