Anda di halaman 1dari 38

Refreshment Course

RATING
TRACTION EQUIPMENT
(Elevator, Escalator/Travalator, Conveyor dan Aviobridge)
SELAMAT DATANG

ENGINEER AHLI BIDANG MEKANIKAL


PT. ANGKASA PURA II (PERSERO)
Assalamua’laikum Wr. Wb.
Selamat Pagi
Good Morning
BonJour
早安
BIODATA
Name : Hendri Saputra
Born : Padang, 23 Juni 1981
Status : Married, 1 son
Address : Jl. Arus Kp. Sawah No.64 RT. 03/01
Srengseng Sawah, Jak-Sel
Contact : +62811 775 330
hendriemil@gmail.com
Job : - Teknisi LMP Bandar Udara Sei Bati (2002-2008)
Experience - Pegawai Tugas Belajar BP. SDM Perhubungan
(2008-2010)
- Aerodrome Inspector dan Penguji Lisensi dan Rating Personel Listrik
Mekanikal Elektronika BU Subdit Personil & Operasi Bandar Udara
(2010-now)
Office : Direktorat Bandar Udara; Gd. Karya, Lt. 24
Jl.Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta
PERALATAN TRAKSI

PENGGERAK MOTOR TRAKSI

+ MOTOR DC
+ MOTOR INDUKSI
MOTOR LISTRIK
MOTOR DC
Motor DC memerlukan suplai tegangan
yang searah pada kumparan medan untuk
diubah menjadi energi mekanik. Bagian
utama motor DC adalah statos dan rotor
dimana kumparan medan pada motor dc
disebut stator (bagian yang tidak berputar)
dan kumparan jangkar disebut rotor
(bagian yang berputar). Bentuk motor
paling sederhana memiliki kumparan satu
lilitan yang bisa berputar bebas di antara
kutub-kutub magnet permanen. Catu
tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan
melalui sikat yang menyentuh komutator,
dua segmen yang terhubung dengan dua
ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada
gambar di atas disebut angker dinamo.
Angker dinamo adalah sebutan untuk
komponen yang berputar di antara medan
magnet.

Jika arus lewat pada suatu konduktor,


timbul medan magnet di sekitar konduktor.
Arah medan magnet ditentukan oleh arah
aliran arus pada konduktor. Medan magnet
yang membawa arus mengelilingi
MOTOR INDUKSI
1. Motor induksi satu fasa. Motor ini hanya
memiliki satu gulungan stator beroperasi
dengan pasokan daya satu fasa, memiliki
sebuah rotor sangkar tupai dan memerlukan
sebuah alat untuk menghidupkan motornya.
Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor
yang paling umum digunakan dalam
peralatan rumah tangga, seperti kipas angin,
mesin cuci dan pengering pakaian dan
untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
2. Motor induksi tiga fasa. Medan magnet
yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga
fasa yang seimbang. Motor tersebut
memiliki kemampuan daya yang tinggi
jenis rotor sangkar tupai atau rotor lilitan
dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa
sekitar 70 % motor di industri
menggunakan jenis ini sebagai contoh,
pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan
listrik dan grinder. Tersedia dalam ukuran
1/3 hingga ratusan Hp. Ada dua tipe rotor
pada motor induksi tiga fasa yaitu : Motor
sangkar tupai ( squirrel-cage motor )
DANMotor rotor lilitan ( wound-rotor
motor ).
Mengatur Kecepatan Motor :

MOTOR DC
1. Ward leonard system yaitu pengaturan tegangan input traksi motor dc, dengan
mempergunakan motor induksi untuk memutar generator dc agar kecepatannya
tetap dan pengaturan besar RG guna memperoleh variasi tegangan Vt
2. Pengaturan tegangan input traksi motor dc, dengan mempergunakan solid state
power (scr atau thyristor control )

MOTOR AC
• Dengan mengubah jumlah kutub motor, hal ini jarang dilakukan karena perlu
merencanakan kumparan stator sedemikian rupa sehingga dapat menerima tegangan
masuk pada posisi kumparan yang berbeda
• Mengubah frekuensi jala jala yaitu dengan mempergunakan solid state frequency
converter sangat baik untuk diterapkan, metode diatas dapat dilihat dari persamaan
ns = 120 f/p
• Mengatur tegangan jala jala dengan mempergunakan solid state/thyristor dimana
daerah pengaturan sangat sempit yaitu bekisar 0 < V < Vmaks
• Pengaturan tahanan luar, biasa dilakukan pada motor rotor belitan atau slip ring
1. Elevator
2. Escalator
3. Conveyor
4. Aviobridge
ELEVATOR

Traction elevator Hydraulic elevator

Elevator yang digerakan Elevator yang digerakan


dengan motor traksi secara hydraulic

Bagian utama dari Traction Elevator Bagian utama dari Hydraulic Elevator
secara garis besar sebagai berikut : secara garis besar sebagai berikut :
• Gearless machine dan control • Motor, pump dan oil tank
• Counter weight, load compensating • Plunger / pipa hydraulic
cable, secondary sheave
• Cab
• Hoist cable
• Rail
• Governor, governor cable dan
governor tension sheave
• Rail
ELEVATOR
Traction elevator

T T T I I

T : traction sheave
S S S : secondarry sheave
I : idler sheave
S CW : counter weight

CW

1 : 1 roping 1 : 1 roping
single wrap double wrap 2 : 1 roping T
double wrap
CW
CW CW 1 : 1 roping basement
machine room

Kelebihannya di bandingkan dengan hidrolic elevator :


• Ruang kontrol pengerak dapat diatas atau dibawah
• Dapat dipergunakan pada gedung rendah, medium dan tinggi
• Pengaturan kecepatan lebih halus dan mempunyai variasi kecepatan yaitu : kecepatan
rendah, sedang, dan tinggi
ELEVATOR

Traction elevator

I I

T : traction sheave
I : idler sheave
CW : counter weight

CW

1 : 1 roping basement machine room

Kekurangannya :
• Meletakan ruang kontrol traction elevator pada lantai bawah adalah diperlukannya
panjang tali yang lebih besar sehingga menambah factor perawatan,
• Diperlukan motor penggerak yang lebih besar pada gedung tinggi
ELEVATOR

Traction elevator

Kontrol motor traction elevator :


• Kontrol motor dc dengan : ward leonard dan thyristor control
• Kontrol motor induksi dengan : rheostastic control, thyristor
kontrol (pengaturan tegangan) dan solid state power control
(pengaturan frekwensi)
ELEVATOR

Hydraulic elevator
ELEVATOR
Beberapa istilah yang perlu diketahui :
• Interval (I) atau waktu pengiriman : adalah waktu rata rata antara
keberangkatan lift dari lobby.
• Round trip time (RT) : adalah waktu rata-rata yang diperlukan oleh lift
melakukan perjalanan mulai dari lantai dasar ke lantai atas dan kembali
keposisi semula termasuk waktu berhenti serta perjalanan ekspres / non
stop.
• Average lobby time or average waiting time : adalah waktu rata rata yang
dihabiskan penumpang antara kedatangan dan meninggalkan lobby dengan
lift.
• Registration time : adalah waktu tunggu dari lantai atas setelah regristrasi
dipanggil

Peralatan Security yang dibutuhkan :


• Alarm
• Open two way communication dan bila perlu close circuit TV monitor
ELEVATOR
Jenis / macam elevator berdasarkan pengelompokan karena kecepatan :
• Kecepatan rendah : 15, 20, 30, 45 m/menit
• Kecepatan medium : 60, 75, 90, 105 m/menit
• Kecepatan tinggi : 120, 150, 180, 210, 240, 300 m/menit

Jenis / macam elevator berdasarkan pengelompokan karena penggunaan :


• Untuk penumpang digunakan elevator kecepatan tinggi dipasang pada toko
serba ada, gedung bertingkat tinggi, kantor dan hotel
• Untuk penumpang digunakan elevator kecepatan rendah dipasang pada
gedung bertingkat medium / rendah
• Untuk muatan digunakan elevator kecepatan medium/rendah. Untuk rumah
sakit umum digunakan elevator kecepatan rendah
ELEVATOR
Karakteristik motor elevator arus bolak balik yang harus
dimiliki :

• Kopel asut harus sebesar 230 – 250 % dari kopel nominal


• Motor harus mampu menahan beban dengan daerah yang luas
yaitu dari beban ringan sampai beban lebih.
• Motor harus dapat menahan pergerakan yang sering
• Momen kelembaman dari bagian berputar harus kecil
• Bising dan getaran yang ditimbulkan harus kecil
• Arus asut harus relatif kecil
SOAL ELEVATOR
Suatu gedung bertingkat terdiri dari 25 lantai akan dipasang lift dengan data ;
luas perlantai 15.000 sq ft, rata rata kapasitas daya angkut adalah 13 %, rata
rata kerapatan populasi orang adalah 150 sq ft per orang, bila kapasitas satu car
lift adalah 16 orang dengan maksimum interval pengaturan adalah 30 dt, hitung
berapa jumlah lift yang dibutuhkan dan berapa interval dari lift yang diperoleh
bila round trip time 143 dt

Jawab
Populasi orang dalam gedung adalah : 24 x 15.000 / 150 = 2.400 orang
Sehingga kapasitas daya angkut yang dibutuhkan : 13 % x 2.400 = 312
orang
Dan kapasitas daya angkut lift dari top to bottom : 2 x 16 = 32 orang
Dari data tersebut maka jumlah lift yang diperlukan : 312 / 32 = 9,75 car
Dibulatkan menjadi 10 car
Sehingga interval lift menjadi : 143 / 10 = 14,3 dt
ESCALATOR & TRAVALATOR
Komponen Escalator

1. Kotak/Rumah Tempat Mesin


Peralatan Mekanikal, seperti roda gigi, rantai dan poros-poros penggerak
maupun peralatan elektrikalnya, seperti motor listrik, panel, unit kontrol
dan lain-lain harus ditempatkan dalam rumah/kotak yang dipasang pada
kedua ujung Escalator yang bersangkutan
2. Sistem Penggerak
Jenis / type worm gear : didisain khusus untuk menggerakkan escalator dan
untuk pelayanan yang berkesinambungan
3. Tiang Penyangga
Kerangka baja : didisain untuk keselamatan segala pengangkutan beban
termasuk semua bagian secara keseluruhan dengan kapasitas beban penuh
4. Rel / Lintasan
5. Peralatan Kontrol
ESCALATOR & TRAVELATOR
Kelengkapan komponen Escalator
•Kunci untuk menghidupkan atau mematikan Escalator yang bersangkutan.
•Glass Railing yang, terbuat dari gelas kristal tebal sesedikitnya 8 mm,
dipasang pada kedua sisi dari Escalator, dengan list alluminium.
•Hand Rail,/tempat pegangan yang terbuat dari karet sintetis, warna hitam,
dipasang di atas kedua Glass Railing tersebut di atas, dan harus bergerak secara
serempak dengan anak tangga dari escalator.
•Rem yang baik.
•Sensor dan unit pengontrol untuk mengatur kecepatan, lambat pada waktu
kosong dan pada waktu ada muatan, kecepatannya berangsur-angsur bertambah
sampai mencapai kecepatan nominal.
•Lampu-lampu indicator yang menunjukkan arah gerakan anak tangga, yang
dipasang pada kedua ujung dari Escalator.
Lampu-lampu yang dipasang dibawah kedua Hand Rail
ESCALATOR & TRAVALATOR
Beberapa fungsi dari peralatan :
• Breaking resistor adalah untuk meredam lonjakan tegangan output ke
motor pada saat beban tidak stabil
• Block covecs pada escalator adalah untuk mendeteksi dan mengontrol
gangguan yang terjadi pada sistem kecepatan
• Sensor radar yang terpasang pada escalator atau travelator adalah untuk
mengatur switch ON escalator (agar escalator tidak kerja kontinu).
• Operasional brake pada escalator adalah agar escalator tidak meluncur bila
dibebani pada kondisi off
• Timer berfungsi sebagai pembatas waktu operasi setelah escalator bekerja
menhantar pennguna

Perbedaan escalator dengan travelator :


Penempatan escalator pada posisi miring dan mempergunakan operasional
brake dan emergency brake, sedangkan penempatan travelator pada posisi
mendatar dan hanya mempergunakan operational brake
CONVEYOR
CONVEYOR KEBERANGAKATAN

• Scale (Penimbang)
• Induct
• Collector (Penampung)
• Transfer
• Make Up (Pengambilan Bagasi )
CONVEYOR KEDATANGAN

• Grafity Roller
• Carousel
- Slat
- Pallet
AVIO BRIDGE
Komponen – Komponen Utama :
1. Tunnel :
Tunnel adalah elemen yang miring di mana mengatur perubahan level
antara bangunan terminal penumpang (fixed bridge) dengan pesawat.
Tunnel menghubungkan antara jembatan tetap (fixed bridge) dengan
contact head .

Tunnel terbuat dari modul elemen-elemen yang terdiri dari panel baja yang
dilas. Telescopic tunnel terdiri dua atau tiga unit masing-masing menyelip
(sleeding) ke dalam yang lain melalui roller.
Lebar bersih minimum bagian dalam adalah 1,5 m dan tinggi bersih
minimum bagian dalam 2,10 m.
Tunnel berbentuk rectangular cross – section
AVIO BRIDGE
Komponen – Komponen Utama :
2. Rotunda :
Rotunda menghubungkan antara link bridge dengan tunnel .

 Rotunda diletakkan pada bagian atas kolom penunjang, ditanam ke


dalam tanah dan terdiri dari :

 Bagian yang tetap (fixed), menghubungkan jembatan dengan


pendukung telescopic tunnel
 Bagian bergerak yang dapat berputar pada porosnya (di bagian
atas bagian yang tidak bergerak) dan telescopic tunnel
dihubungkan dengan penguat dan engsel
 Jembatan dan rotunda dihubungkan dengan seal fleksibel yang rapat
 Besi pelindung disambungkan pada dinding/sisi bagian yang tidak
bergerak, yang menutup rotunda, jika bagian yang dapat bergerak
berputar
AVIO BRIDGE
Komponen – Komponen Utama :
3. Swivelling dan Elevating System :
Ini terdiri dari semua peralatan mekanis untuk pergerakan vertical dan
horizontal ; perpanjangan dan penarikan kembali tunnel ke arah
longitudinal dan juga memutar jembatan di sekeliling rotunda .
a. Elemen yang dapat berpindah (mobile element)

• Roda-roda kereta yang menyatu dengan telescopic gallery dan


membawa seluruh bagian dari jembatan (bridge). Roda – roda
tersebut dapat berputar dengan bebas dalam segala arah
• Portico terdiri dari dua lengan telescopic yang mengangkat
jembatan. Lengan tersebut juga dapat (jika dibutuhkan)
mendukung segala beban jembatan
AVIO BRIDGE
Komponen – Komponen Utama :
3. Swivelling dan Elevating System :

b. Motor listrik dan unit-unit (electric motors and units) ini harus
melayani beberapa keperluan sebagai berikut :

• Menaikkan dan menurunkan jembatan


• Memperpanjang dan menarik kembali tunnel
• Bergerak dan berputar roda-roda kereta untuk pergerakan
jembatan
c. Kecepatan minimum adalah sebagai berikut :
• Pergerakan horizontal : 0 - 25 m/menit, bervariasi
• Pergerakan vertical : harga tetap, antara 0,70 – 1,50

d. Peralatan pengaman dilengkapi untuk mencegah setiap peluncuran


turun dengan deras, pada saat kegagalan dalam elevating system
AVIO BRIDGE
Komponen – Komponen Utama :
4. Contact Head :
Sebuah contact head yang dapat berpindah terdiri dari kontak positif
dengan pesawat untuk memindahkan penumpang antara pesawat dengan
tunnel.
Contact head ciri-ciri / keistimewaan sebagai berikut :
a. Pada sisi pesawat, contact head akan ditutup melalui pengoperasian secara
manual roller pelindung. Sebuah contact flexible canopy, menjaga hubungan
dengan pesawat (aircraft), menyesuaikan serapat mungkin dari badan
pesawat
b. Flexible, directional bumpers untuk menghubungkan secara pasti lantai dan
jembatan dengan pesawat
c. Flexible canopy dan bumper, disediakan untuk menghubungkan dengan
pesawat harus didesain sedemikian rupa sehingga memungkinkan mereka
untuk melakukan manuver pada saat terjadi kerusakan pada pesawat,
menjamin keselamatan penumpang pada saat perjalanan dari contact head
menuju pesawat dan sebaliknya
AVIO BRIDGE
Komponen – Komponen Utama :
4. Contact Head :
Contact head ciri-ciri / keistimewaan sebagai berikut :

d. Contact head dilengkapi dengan sebuah kontrol dan monitor yang


diletakkan di depan tembok kaca sehingga operator dapat melihat secara
penuh contact area dengan pesawat dan area-area pada sisi yang sama
e. Contact head dapat bergerak /berpindah dan dapat berputar pada porosnya,
dengan total perputaran minimum 150, dalam hubungan dengan pesawat.
Contact head dilengkapi dengan pengaman kecepatan lebih
f. Pada segala kondisi, contact head dapat beroperasi pada saat pemeliharaan
g. Kecepatan rotasi contact head dapat disesuaikan antara 2 sampai 7
derajat/detik
AVIO BRIDGE
Komponen – Komponen Utama :
5. Self Levelling Device
Peralatan ini didesain untuk memungkinkan contact head dapat mengikuti/
menyesuaikan terhadap kontur pesawat, tinggi pintu, menaikkan dan
menurunkan jembatan secara otomatis .
a. Untuk kepentingan ini, dua set control contact disediakan masing-masing
garbarata untuk mengatasi tiap-tiap kegagalan mekanik
b. Lebih jauh, disediakan seperangkat system yang selalu siap untuk
dioperasikan, sehingga dalam berbagai kondisi, termasuk pada saat
kecelakaan, jembatan dapat diturunkan sesuai kebutuhan

6. Service Stairway
Sebuah pintu kaca dan tangga pelayanan harus disediakan untuk digunakan
staff pekerja berjalan secara langsung antara gallery dengan apron.
AVIO BRIDGE
Komponen – Komponen Utama :
6. Peralatan Keselamatan (Safety Devices)
a. Peralatan pengaman dilengkapi untuk keselamatan penumpang, staf operator
dan pesawat
b. Peralatan pengaman seperti switch contact, disediakan secara simetris untuk
pengaturan pergerakan jembatan
7. Control And Monitoring System
Peralatan kontrol dan monitoring ditempatkan dalam contact head akan
dipusatkan. Untuk manuver jembatan secara manual. Untuk keperluan ini
terdiri dari peralatan-peralatan sebagai berikut :
a. Pusat Pengendalian

• Kontrol secara umum : OFF – Manual – Otomatis


• Pengatur manuver jembatan : Naik – Turun
• Perpanjangan jembatan bergerak, penarikan kembali atau kontrol
tingkat pergerakan (Kecepatan dalam proporsi tekanan yang diterapkan
oleh operator)
AVIO BRIDGE
Komponen – Komponen Utama :
a. Pusat Pengendalian
• Pengatur perputaran contact head dan pengatur naik & turun
(Kecepatan dalam proporsi tekanan yang diterapkan oleh operator)
• Pengatur pencahayaan
• Pengatur ventilasi dan AC
• Tombol pemberhentian darurat untuk menghentikan semua pergerakan
kecuali lampu/pencahayaan
• Pengatur untuk flekxible canopy (Pengatur Listrik secara otomatis)
• Pengatur untuk roller curtain dalam kepala jembatan (the bridge head)
b. Monitor Utama (Main Monitor)
• Lampu jembatan (bridge) “Power On” dan lampu “Power Fault”
• Lampu operasional : Manual – otomatis
• Guide and elevation system fault lamps
• Self-levelling operating lampu dan fault lamp
• Extreme Tunnel Position Lamp untuk perpanjangan, penarikan kembali
dan rotasi
• Normal operating specific fault warning buzzers
AVIO BRIDGE
Komponen – Komponen Utama :
c. Telephone
Pada console terdapat telephon set internal yang dihubungkan dengan
system telephon internal bangunan terminal penumpang

d. Alarms
• Satu buah alarm kegagalan secara umum ” Bridge Out Of Service ”
• Satu alarm Penghentian darurat dan kemiringan jembatan atau
kegagalan pergerakan mekanis

e. CCTV and Monitor


Closed – Circuit Television (CCTV) dan monitor harus tersedia untuk
mengamati penggerak poros dari console position
AVIO BRIDGE
Komponen – Komponen Utama :
8. Sistem Pendukung (Ancillary System)
a. Lighting
• Pencahayaan bagian dalam ditanam pada plafon untuk memberikan
pencahayaan sepanjang sisi tunnel. Lampu-lampu tersebut harus
dilengkapi dengan tabung fluorecent dengan tingkat luminasi rata-rata
250 lux pada lantai
• Pencahayaan luar harus dapat digunakan pada service stairway
• Pencahayaan akan dikontrol dari pintu masuk tunnel dan dari control
console
• Emengency Lighting, jenis down light, harus tersedia pada tunnel
termasuk persediaan daya secara mendasar
b. Outside Warning

• Obstruction Marker Light terdiri dari dua lampu merah kedap air
• Yellow revolving beacon lamp diletakkan di bagian bawah kepala
jembatan dan operation horn
c. Sistem Ventilasi dan Air Conditioning
AVIO BRIDGE
Beberapa fungsi dari peralatan :
• Limit switch merupakan saklar yang kegunaannya sebagai
pengatur operasi tidaknya peralatan
• Guna CCTV pada unit garbarata adalah untuk memonitor
posisi roda garbarata sehingga proses docking terlaksana
dengan baik
Trouble Shooting :
• Penyebab tidak berfungsinya sistem auto level garbarata
adalah terjadi kerusakan pada motor actuator dan penyebab
kerusakan motor disebabkan karena terjadinya hubung singkat
pada diode limit.
• Garbarata tidak dapat dioperasikan maju karena : limit switch
tunnel slope aktif, limit switch sistem vertikal aktif atau limit
switch cabin aktif.
Sekian

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai