RATING
TRACTION EQUIPMENT
(Elevator, Escalator/Travalator, Conveyor dan Aviobridge)
SELAMAT DATANG
+ MOTOR DC
+ MOTOR INDUKSI
MOTOR LISTRIK
MOTOR DC
Motor DC memerlukan suplai tegangan
yang searah pada kumparan medan untuk
diubah menjadi energi mekanik. Bagian
utama motor DC adalah statos dan rotor
dimana kumparan medan pada motor dc
disebut stator (bagian yang tidak berputar)
dan kumparan jangkar disebut rotor
(bagian yang berputar). Bentuk motor
paling sederhana memiliki kumparan satu
lilitan yang bisa berputar bebas di antara
kutub-kutub magnet permanen. Catu
tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan
melalui sikat yang menyentuh komutator,
dua segmen yang terhubung dengan dua
ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada
gambar di atas disebut angker dinamo.
Angker dinamo adalah sebutan untuk
komponen yang berputar di antara medan
magnet.
MOTOR DC
1. Ward leonard system yaitu pengaturan tegangan input traksi motor dc, dengan
mempergunakan motor induksi untuk memutar generator dc agar kecepatannya
tetap dan pengaturan besar RG guna memperoleh variasi tegangan Vt
2. Pengaturan tegangan input traksi motor dc, dengan mempergunakan solid state
power (scr atau thyristor control )
MOTOR AC
• Dengan mengubah jumlah kutub motor, hal ini jarang dilakukan karena perlu
merencanakan kumparan stator sedemikian rupa sehingga dapat menerima tegangan
masuk pada posisi kumparan yang berbeda
• Mengubah frekuensi jala jala yaitu dengan mempergunakan solid state frequency
converter sangat baik untuk diterapkan, metode diatas dapat dilihat dari persamaan
ns = 120 f/p
• Mengatur tegangan jala jala dengan mempergunakan solid state/thyristor dimana
daerah pengaturan sangat sempit yaitu bekisar 0 < V < Vmaks
• Pengaturan tahanan luar, biasa dilakukan pada motor rotor belitan atau slip ring
1. Elevator
2. Escalator
3. Conveyor
4. Aviobridge
ELEVATOR
Bagian utama dari Traction Elevator Bagian utama dari Hydraulic Elevator
secara garis besar sebagai berikut : secara garis besar sebagai berikut :
• Gearless machine dan control • Motor, pump dan oil tank
• Counter weight, load compensating • Plunger / pipa hydraulic
cable, secondary sheave
• Cab
• Hoist cable
• Rail
• Governor, governor cable dan
governor tension sheave
• Rail
ELEVATOR
Traction elevator
T T T I I
T : traction sheave
S S S : secondarry sheave
I : idler sheave
S CW : counter weight
CW
1 : 1 roping 1 : 1 roping
single wrap double wrap 2 : 1 roping T
double wrap
CW
CW CW 1 : 1 roping basement
machine room
Traction elevator
I I
T : traction sheave
I : idler sheave
CW : counter weight
CW
Kekurangannya :
• Meletakan ruang kontrol traction elevator pada lantai bawah adalah diperlukannya
panjang tali yang lebih besar sehingga menambah factor perawatan,
• Diperlukan motor penggerak yang lebih besar pada gedung tinggi
ELEVATOR
Traction elevator
Hydraulic elevator
ELEVATOR
Beberapa istilah yang perlu diketahui :
• Interval (I) atau waktu pengiriman : adalah waktu rata rata antara
keberangkatan lift dari lobby.
• Round trip time (RT) : adalah waktu rata-rata yang diperlukan oleh lift
melakukan perjalanan mulai dari lantai dasar ke lantai atas dan kembali
keposisi semula termasuk waktu berhenti serta perjalanan ekspres / non
stop.
• Average lobby time or average waiting time : adalah waktu rata rata yang
dihabiskan penumpang antara kedatangan dan meninggalkan lobby dengan
lift.
• Registration time : adalah waktu tunggu dari lantai atas setelah regristrasi
dipanggil
Jawab
Populasi orang dalam gedung adalah : 24 x 15.000 / 150 = 2.400 orang
Sehingga kapasitas daya angkut yang dibutuhkan : 13 % x 2.400 = 312
orang
Dan kapasitas daya angkut lift dari top to bottom : 2 x 16 = 32 orang
Dari data tersebut maka jumlah lift yang diperlukan : 312 / 32 = 9,75 car
Dibulatkan menjadi 10 car
Sehingga interval lift menjadi : 143 / 10 = 14,3 dt
ESCALATOR & TRAVALATOR
Komponen Escalator
• Scale (Penimbang)
• Induct
• Collector (Penampung)
• Transfer
• Make Up (Pengambilan Bagasi )
CONVEYOR KEDATANGAN
• Grafity Roller
• Carousel
- Slat
- Pallet
AVIO BRIDGE
Komponen – Komponen Utama :
1. Tunnel :
Tunnel adalah elemen yang miring di mana mengatur perubahan level
antara bangunan terminal penumpang (fixed bridge) dengan pesawat.
Tunnel menghubungkan antara jembatan tetap (fixed bridge) dengan
contact head .
Tunnel terbuat dari modul elemen-elemen yang terdiri dari panel baja yang
dilas. Telescopic tunnel terdiri dua atau tiga unit masing-masing menyelip
(sleeding) ke dalam yang lain melalui roller.
Lebar bersih minimum bagian dalam adalah 1,5 m dan tinggi bersih
minimum bagian dalam 2,10 m.
Tunnel berbentuk rectangular cross – section
AVIO BRIDGE
Komponen – Komponen Utama :
2. Rotunda :
Rotunda menghubungkan antara link bridge dengan tunnel .
b. Motor listrik dan unit-unit (electric motors and units) ini harus
melayani beberapa keperluan sebagai berikut :
6. Service Stairway
Sebuah pintu kaca dan tangga pelayanan harus disediakan untuk digunakan
staff pekerja berjalan secara langsung antara gallery dengan apron.
AVIO BRIDGE
Komponen – Komponen Utama :
6. Peralatan Keselamatan (Safety Devices)
a. Peralatan pengaman dilengkapi untuk keselamatan penumpang, staf operator
dan pesawat
b. Peralatan pengaman seperti switch contact, disediakan secara simetris untuk
pengaturan pergerakan jembatan
7. Control And Monitoring System
Peralatan kontrol dan monitoring ditempatkan dalam contact head akan
dipusatkan. Untuk manuver jembatan secara manual. Untuk keperluan ini
terdiri dari peralatan-peralatan sebagai berikut :
a. Pusat Pengendalian
d. Alarms
• Satu buah alarm kegagalan secara umum ” Bridge Out Of Service ”
• Satu alarm Penghentian darurat dan kemiringan jembatan atau
kegagalan pergerakan mekanis
• Obstruction Marker Light terdiri dari dua lampu merah kedap air
• Yellow revolving beacon lamp diletakkan di bagian bawah kepala
jembatan dan operation horn
c. Sistem Ventilasi dan Air Conditioning
AVIO BRIDGE
Beberapa fungsi dari peralatan :
• Limit switch merupakan saklar yang kegunaannya sebagai
pengatur operasi tidaknya peralatan
• Guna CCTV pada unit garbarata adalah untuk memonitor
posisi roda garbarata sehingga proses docking terlaksana
dengan baik
Trouble Shooting :
• Penyebab tidak berfungsinya sistem auto level garbarata
adalah terjadi kerusakan pada motor actuator dan penyebab
kerusakan motor disebabkan karena terjadinya hubung singkat
pada diode limit.
• Garbarata tidak dapat dioperasikan maju karena : limit switch
tunnel slope aktif, limit switch sistem vertikal aktif atau limit
switch cabin aktif.
Sekian
Terima kasih