Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PENDAHULUAN

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA 1


Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Laboratorium Teknik Kimia yang diampu
oleh

Ir. Herawati Budiastuti, M.Eng., Sc.

SENTRIFUGASI
Disusun Oleh :

Kelompok :4

Nama : Affan Azzaky (171411065)

Dina Octafiani (171411075)

Fatimah (171411079)

Rianny Puspa Rismayani (171411089)

Kelas : 2C – D3 Teknik Kimia

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2019/2020
I. TUJUAN

1. Membuat kurva karakteristik fluidisasi


2. Menentukan harga kecepatan alir minimum (Umf) dari kurva karakteristik dan
dari hasil perhitungan
3. Mengetahui pengaruh ukuran dan bentuk partikel, serta tinggi unggun terhadap
(Umf)
4. Mengetahui pengaruh kecepatan udara terhadap fenomena fluidisasi (bubbling,
turbulent dan pneumatic transport)

II. DASAR TEORI


A. Pengertian Fluidisasi

Menurut (widayati, 2010) Fluidisasi adalah metode pengkontakan antara padatan


dengan fluida, baik cair maupun gas dalam suatu kolom yang berisi sejumlah partikel
padat dengan mengalirkan fluida dari bawah ke atas. Penggunaan fluidisasi secara
ekstensif dimulai pada industri pengolahan minyak bumi, yaitu dengan
dikembangkannya proses perekahan katalitik hamparan-fluidisasi (fluid bed catalytic
cracking). Fluidisasi juga digunakan di dalam proses katalitik lainnya. Seperti sintesis
akronitril dan untuk melaksanakan reaksi zat padat-gas.

Ketika fluida atau gas mengalir dengan laju kecil pada kolom berisi unggun paddatan
maka tekanan gas akan berkurang sepanjang unggun padatan. Apabila laju aliran gas
diperbesar terus maka besarnya penurunan tekanan gas di sepanjang unggun juga akan
meningkat, hingga pada suatu saat terjadi butiran padatan tersebut terangkat oleh aliran
gas maka penurunan tekanan menjadi tetap. Keadaan dimana padatan terangkat sehingga
tidak lagi berupa unggun diam disebut terfluidisasi, artinya padatan tersuspensi dalam gas
dan pada keadaan ini sifat dari padatan tidak lagi seperti semula, tetapi berubah seperti
fluida, yaitu dapat dialirkan melalui pipa maupun keran. Besarnya kecepatan (minimum)
yang diperlukan untuk membuat padatan unggun diam menjadi terfluidisasi tergantung
beberapa faktor, seperti besarnya diameter padatan, porositas padatan, rapat massa
padatan, dan faktor bentuk dari butiran padat.

B. Fenomena pada Proses Fluidisasi

Fenomena-fenomena yang dapat terjadi pada proses fluidisasi antara lain:


Fenomena Fixed Bed

Fenomena fixed bed yang terjadi ketika laju alir fluida kurang dari laju minimum
yang dibutuhkan untuk proses awal fluidisasi. Pada kondisi ini partikel padatan tetap dia

Unggun Diam

Fenomena minimum or incipient fluidization

Fenomena minimum or incipient fluidization yang terjadi ketika laju alir


fluida mencapai laju alir minimum yang dibutuhkan untuk proses fluidisasi. Pada
kondisi ini partikel-partikel padat mulai terekspansi.

Unggun Terfluidakan

Fenomena smooth or homogenously fluidization

Fenomena smooth or homogenously fluidization terjadi ketika kecepatan dan


distribusi aliran fluida merata, densitas dan distribusi partikel dalam unggun
sama atau homogen sehingga ekspansi pada setiap partikel padatan seragam.
Fenomena smooth or homogenously fluidization

Fenomena bubling fluidization

Fenomena bubbling fluidization yang terjadi ketika gelembung – gelembung


pada unggun terbentuk akibat densitas dan distribusi partikel tidak homogen.

Fenomena bubbling fluidization

Fenomena Slugging fluidization

Fenomena slugging fluidization yang terjadi ketika gelembung-gelembung


besar yang mencapai lebar dari diameter kolom terbentuk pada partikel-partikel
padat. Pada kondisi ini terjadi penorakan sehingga partikel-partikel padat seperti
terangkat.

Fenomena Slugging fluidization

Fenomena Chanelling Fluidization


Fenomena chanelling fluidization yang terjadi ketika dalam unggun partikel padatan
terbentuk saluran-saluran (udara) seperti tabung vertikal.

Fenomena Disperse Fluidization

Yang terjadi saat kecepatan air fluida melampaui kecepatan maksimum aliran fluida.
Pada fenomena ini sebagian partikel akan terbawa aliran fluida. Pada fenomena ini sebagian
partikel akan terbawa aliran fluida dan ekspansi mencapai nilai maksimum.

C. Faktor-Faktor yang mempengarui Fluidisasi


1. Laju alir
Semakin besar laju alir yang diberikan tinggi unggun bergerak semakin
bertambah karena tekanan yang diberikan semakin besar.
2. Diameter kolom fluidisasi
Semakin besar diameter kolom fluidisasi maka harga NRe nya semakin besar
pula.
3. Berat jenis partikel
Berat jenis partikel mempengaruhi gerak tinggi unggun.
4. Ukuran partikel
Ukuran partikel mempengaruhi gerak tinggi unggun.
5. Putaran kran
Semakin besar putaran kran maka laju alir juga akan semakin besar sehingga
tingggi unggun yang bergerak akan semakin bertambah.
6. Distribusi bentuk ukuran fluida
7. Tinggi Unggun
(Redypta,2015)

D. Perhitungan Fluidisasi

Pada kecepatan sedikit diatas Vmin unggun yang terjadi adalah laminar, apabila
kecepatan gas diperbesar unggun yang terjadi disebut fluidisasi gelembung/bubling dan
apabila kecepatan ini bertambah terus fluidisasi yang terjadi disebut fluidisasi
bergolak/turbulent. Batas maksimum kecepatan fluidisasi turbulen disebut kecepatan
fluidisasi maksimum (Vmak), apabila kecepatan gas diperbesar lagi maka yang terjadi bukan
fluidisasi, akan tetapi aliran gas yang membawa padatan, sehingga penurunan tekanan akibat
adanya padatan tidak berpengaruh lagi.
Hubungan kurva laju alir gas terhadap Pressure Drop

Parameter yang sangat penting dalam mempelajari fluidisasi adalah kecepatan fluidisasi
minimum (Umf) karena dengan mengetahui Umf dapat menentukan titik awal terjadinya
fluidisasi dan dapat menghitung berapa hilang tekan yang terdapat pada awal fluidisasi.
Untuk unggun yang mulai terfluidisasi yaitu pada kecepatan aliran udara minimum Umf
dengan asumsi partikel terdistribusi merata, ukuran dan bentuk partikel seragam persamaan
fluidisasi adalah :

Wen dan Yu menemukan hubungan bahwa,

Persamaan (1) menjadi,

Keadaan Khusus :

Suku pertama dari persamaan (1) bisa diabaikan, sehingga persamaan menjadi :
Suku kedua dari persamaan (1) dapat diabaikan sehingga menjadi:

III. Alat dan Bahan

Seperangkat Alat Fluidisasi

Tabel Alat dan Bahan


No. Alat Bahan
1 Kolom fluidisasi Partikel polimer dengan diameter 0-0,5
mm
2 Pompa udara Partikel polimer dengan diameter 0,5-1,0
mm
3 Kerangan pengatur laju alir udara Partikel polimer dengan diameter 1,0-1,4
mm
4 Kerangka tempat peralatan
5 Piknometer
6 Jangka sorong
7 Neraca timbang

a. Langkah Kerja
i. Penentuan Massa Jenis Partikel

Menyiapkan piknometer yang sudah bersih dan


kering

Menimbang dengan neraca piknometer kosong

Mengisi dengan air sampai penuh (batas volume


piknometer) kemudian timbang dengan neraca

Mengosongkan piknometer dan

Mengisi piknometer dengan partikel polimer


dengan diameter 0-0,5 mm sebanyak setengah
volume kemudian timbang

Mengisi pikno dengan air sampai penuh dan


timbang

Mengulangi prosedu dengan partikel yang


berdiameter
Gambar 3.2.1 Skema Kerja Penentuan Massa Jenis Partikel

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan


4.1.1 Data Pengukuran Rapat Massa Partikel
Tabel 4.1 Data Massa jenis Partikel
Berat partikel (gram)
PP Menik2 Resin
Piknometer kosong. Wa
Piknometer isi air penuh. Wb
Piknometer isi padatan setengah. Wc
Piknometer isi padatan +air. Wd
Densitas Partikel (gram/ml)
Densitas Udara .... kg/m3 pada suhu 28℃ tekanan 1 atm
Viskositas udara pada suhu 28℃ adalah ... kg/m.s

4.1.2 Fluidisasi Partikel Resin Anion, fluida udara

Tabel 4.2 Data ΔP pada Fluidisasi Pertikel Resin dengan Tinggi Unggun
Berbeda

ΔP (cmH2O)
LajuAlir (Q)
(L/h)
H = 2 D (10cm) H = 3 D (15cm) H = 4 D (30cm)

visual visual visual


4.1.3 Fluidisasi Partikel Polipropilen, fluida udara

Tabel 4.3 Data ΔP pada Fluidisasi Pertikel Polipropilen dengan Tinggi


Unggun Berbeda

ΔP (cmH2O)
LajuAlir (Q)
(L/h)
H = 2 D (10cm) H = 3 D (15cm) H = 4 D (30cm)

visual visual visual

4.1.4 Fluidisasi Partikel Manik-manik Plastik, fluida udara

Tabel 4.2 Data ΔP pada Fluidisasi Pertikel Manik-manik Plastikdengan


Tinggi Unggun Berbeda

ΔP (cmH2O)
LajuAlir (Q)
(L/h)
H = 2 D (10cm) H = 3 D (15cm) H = 3 D (15cm)

visual visual Visual

4.2 Penentuan kecepata fluidisasi minnimum (Vm)


a) Plot antara log (v) terhadap log (ΔP) untuk mendapatkan nilai Vmf dari pengamatan
visual
b) Hitung Vmf dari masing-masing partikel dan fluida dengan pers.
c) Bandungkan nilai vmcal terhadap vmvis lakukan analisi/pembahasan
d) Simpilkan
4.3 Penentuan Kecepatan Fluidisasi bubling, fluidisasi turbulen, dan transport
(dari pengamatan)
Daftar Putaka
1. Formisani B dan Girimonte R, 2003, KONA No 21, Experimental Analysis of the
Fluidisation Process of Binary Mixtures of Solids, 187030 Arcavacata do Rende
(Cosenza), Italy.
2. Galdart D, 1973, Types of Gas Fluidisation, Powder Technology 7 (1973) 285-
292.Elsevier, Sequoia, S.A, Lausanne
3. Iswara M A I, Nurtono T dan Winardi S., 2016, Penentuan Kecepatan Minimum
Fluidisasi Dan Bubbling Batu Bara di Dalam Fluidized Bed Dengan Simulasi CFD,
Jurnal ESDM, Vol 8, No.1, Mei 2016, hal. 51-57
4. Leung IpT T 1988, Infuence of Particle Size Distribution on Fluidized Bed
Hydrodynamics, The University of British Columbia.
5. McCabe W L., Smith J. C.and Harriot P. (1985), “Unit Operations of Chemical
Engineering”, McGrew Hilll, New York.
6. Mills, David. 2004.Pneumatic Conveying Design Guide. Second edition ISBN 0
7506 5471 6. Elsevier Butterworth-Heinemann. Linacre House, Jordan Hill, Oxford
OX2 8DP . 200 Wheeler Road, Burlington, MA 01803
7. Richardson J f., Harker J H., Backhurst J R., 2002, Coulson ad Richardson,s
Chemical Engineering Volume 2, Fifth Edition, Particle Technology and Separation,
Butterworth-Heinemann.
8. Geankoplis, C.J. 1993. “Transport Processes and Unit Operations” 3 , pp 127-132,
rd

Prentice Hall, Inc., Eanglewood Cliffs, New Jersey USA.


9. Widayati.2010. Fenomena dan kecepatan Minimum (Umf) Fluidisasi. Jurnal Prodi
Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta. Eksergi, Vol 10, No 2.

Anda mungkin juga menyukai