Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI

DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP


KEPUASAN KERJA KARYAWAN
PT EMS INDOAPPLIANCES

Chandra Hermansyah
Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

ABSTRAK

PT. EMS Indoappliances merupakan perusahaan yang bergerak dalam general

trading. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya

organisasai dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT. EMS Indoappliances.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi. Analisis diawali

dengan mengumpulkan data dan mengolah data yang diperoleh dari kuesioner dengan

memberikan bobot dari setiap pertanyaan berdasarkan skala likert, yang kemudian data

ordinal tersebut diubah menjadi data interval yang selanjutnya dilakukan uji validitas,

reliabilitas dan normalitas. Kemudian dari hasil data interval tersebut dilakukan analisis lebih

lanjut untuk menjawab tujuan-tujuan dari penelitian dengan uji analisis regresi berganda.

Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah budaya organisasi memiliki hubungan yang

kuat terhadap kepuasan karyawan sedangkan motivasi kerja memiliki hubungan yang cukup

kuat terhadap kepuasan karyawan. Untuk kedua variabel yaitu budaya organisasi dan

motivasi kerja memiliki pengaruh terhadap kepuasan karyawan PT. EMS Indoappliances.

Kata kunci : Budaya Organisasi, Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja


1. Pendahuluan

Manusia memegang peranan penting dalam setiap proses kehidupan, karena

manusia merupakan pemikir, perencana, sekaligus pelaksana dalam segala kegiatan.

Oleh karena itu manusia disebut sebagai sumber daya, yaitu sumber daya manusia,

sumber daya alam, dan sumber daya capital.

Setiap perusahaan perlu melakukan manajemen sumber daya yang baik untuk

mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen sumber daya manusia perlu dilakukan

agar potensial sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan dapat diarahkan secara

efektif dan efisien. Mendirikan suatu usaha tidak dapat dipungkiri membutuhkan alat

yang canggih dan juga menggunakan sumber daya manusia sebagai pelaku suatu

tindakan, hal tersebut juga dilakukan oleh PT EMS Indoapliances yang bergerak

dibidang General Trading.

PT. EMS Indoapliances adalah salah satu perusahan yang ada di Jakarta. Sejak

didirikannya pada 29 juni 2001, PT. EMS sudah mempunyai 6 kantor cabang yang

tersebar di pulau Jawa, Bali dan Sumatra. Bekerja sama dengan Electrolux yang

dikenal sebagai perusahaan perusahaan manufaktur yang memimpin pasar di Eropa

dan kedua di Amerika Serikat, yg memproduksi berbagai macam peralatan untuk

keperluan rumah tangga dalam ruangan serta peralatan industri untuk penggunaan di

luar ruangan.

Karena itu Budaya organisasi memiliki dampak pada efisiensi dan efektivitas

organisasi. Oleh, budaya organisasi merupakan bagian penting dalam memahami

organisasi seluruhnya. Budaya organisasi dibangun dari kepercayaan yang dipegang

teguh secara mendalam tentang bagaimana organisasi seharusnya dijalankan

(Munandar,2001,p.191).
(Brahmasari & Suprayetno, 2008,p124) menyatakan Menciptakan kepuasan

kerja karyawan adalah tidak mudah karena kepuasan kerja dapat tercipta jika variabel-

variabel yang mempengaruhinya antara lain motivasi kerja, dan budaya

organisasi/perusahaan dapat diakomodasikan dengan baik dan diterima oleh semua

karyawan di dalam suatu organisasi /perusahaan.

Menurut pemilik PT. EMS Indoappliances, para karyawan punya berbagai

motivasi, karena para karyawan berasal dari berbagai macam latar belakang. Sehingga

dari berbagai macam motivasi tersebut timbul berbagai tingkah laku. Hal ini tentu saja

berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia di perusahaan ini.

2. Landasan Teori
2.1. Budaya Organisasi

Menurut Kotter dan Heskett ( 1998, p6 ) budaya organisasi adalah nilai dan

praktik yang dimiliki bersama seluruh kelompok dalam suatu organisasi, sekurang-

kurangnya dalam manajemen senior. Budaya organisasi dapat dilihat dalam dua

tingkat, yaitu yang terlihat dalam permukaan, yang umumnya menyangkut perilaku

dan sikap-sikap dalam hubungan dengan benda-benda fisik dan yang lebih dalam lagi

menyangkut nilai-nilai yang dianut bersama.

Robbins dan Coulter (2004, p58) mendefisinikan budaya organisasi sebagai

suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota organisasi yang menentukan,

sebagaian besar cara mereka bertindak.

Menurut Umar ( 2008, p.207 ) budaya organisasi adalah suatu sistem nilai

dan keyakinan besama yang diambil dari pola kebiasaan dan falsafah dasar

pendiriannya yang kemudian berinteraksi menjadi norma-norma, dimana norma


tersebut dipakai sebagai pedoman cara berpikir dan bertindak dalam upaya mencapai

tujuan bersama.

Dengan mendasarkan berbagai definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

budaya organisasi adalah suatu sistem nilai yang diyakini bersama yang berasal dari

falsafah atau prinsip awal pendirian organisasi kemudian berinteraksi menjadi norma-

norma, yang dijadikan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan organisasi.

2.2. Motivasi Kerja

Menurut Kreitner dan Kinicki (2008, p210) motivasi adalah kumpulan proses

psikologis yang menyebabkan pergerakan, arahan, dan kegigihan dari sikap sukarela

yang mengarah pada tujuan.

Menurut Colquitt, LePine, dan Wesson (2009, p178) motivasi suatu

kumpulan kekuatan yang energik yang mengkoordinasi di dalam dan di luar diri

seorang pekerja, yang mendorong usaha kerja, dalam menentukan arah, intensitas,

dan kegigihan.

Menurut George dan Jones (2005, p175) motivasi kerja adalah suatu kekuatan

psikologis di dalam diri seseorang yang menentukan arah perilaku seseorang di

dalam organisasi, tingkat usaha, dan kegigihan di dalam menghadapi rintangan.

Dari beberapa pendapat di atas, motivasi kerja bisa di simpulkan sikap

psikologis yang menyebabkan pergerakan, arahan, dan kegigihan seorang yang

mendorong usaha kerja, dalam menentukan arah, intensitas, dan kegigihan yang

berpengaruh kepada organisasi di mana ia bekerja.


2.3. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, yang

menunjukan perbedaan antara jumlah penghargaan yang di terima pekerja dan jumlah

yang mereka yakini seharusnya mereka terima. (Robbins, 2003) dalam Wibowo

(2007, p299)

Menurut George dan Jones (2005, p75), merupakan kumpulan perasaan dan

kepercayaan yang dimiliki seseorang tentang pekerjaan mereka.

Menurut Kreitner dan Kinicki, (2008, p170), suatu respon yang mempengaruhi

atau emosional terhadap berbagai segi dari pekerjaan seseorang.

Dari pendapat beberapa ahli di atas bisa di simpulkan kepuasan kerja adalah

sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang responnya adalah kumpulan perasaan

dan kepercayaan yang mempengaruhi terhadap berbagai segi dari pekerjaan orang.

Aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja menurut Robins, yaitu :

1. Pekerjaan itu sendiri (Work It self),Setiap pekerjaan memerlukan suatu

keterampilan tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar

tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya

dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan

atau mengurangi kepuasan kerja.

2. Atasan (Supervisior), atasan yang baik berarti mau menghargai

pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai

figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.

3. Teman sekerja (Workers), Merupakan faktor yang berhubungan dengan

hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain,

baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.


4. Promosi(Promotion),Merupakan faktor yang berhubungan dengan ada

tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama

bekerja.

5. Gaji / Upah(Pay), Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup

pegawai yang dianggap layak atau tidak.

3. Simpulan

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Baik, dari

faktor internal maupun faktor eksternal. Budaya organisasi dan motivasi merupakan

faktor dari eksternal yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Dengan

memperhatikan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh budaya organisasi

dan motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan PT. EMS Indoappliances diatas, maka

dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Dalam hubungan variabel budaya organisasi (X1) terhadap kepuasan kerja (Y)

didapati korelasi yang tinggi dengan pengaruh sebesar 62,8%. Berdasarkan hasil

penelitian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “

Budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT. EMS

Indoappliances” dapat diterima.

2. Dalam hubungan variabel motivasi kerja (X2) terhadap kepuasan kerja (Y) didapati

korelasi yang cukup tinggi dengan pengaruh sebesar 56,1%. Berdasarkan hasil

penelitian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “

Motivasi kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT. EMS

Indoappliances” dapat diterima.

3. Dalam hubungan variabel budaya organisasi (X1) dan motivasi kerja (X2) secara

simultan terhadap kepuasan kerja (Y) didapati korelasi yang tinggi dengan pengaruh
sebesar 68,8%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis

penelitian yang menyatakan bahwa “ Secara simultan budaya organisasi dan

motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. EMS

Indoappliances” dapat diterima.

Dari semua hasil pengamatan dan pembahasan pada penelitian ini, saran yang

dapat diberikan dari penulis adalah :

a. Perusahaan sebaiknya meningkatkan indikator fokus pada hasil dan

memperhitungkan efek keberhasilan untuk mendapatkan kepuasan kerja

karyawan yang lebih baik. Hal ini dapat dilakukan perusahaan dengan cara

memperhitungkan baik dan buruknya untuk karyawan dalam mengambil

keputusan.

b. Budaya organisasi yang diterapkan dalam perusahaan untuk inovatif dan

berani mengambil resiko bagi setiap karyawannya sangat baik. Hal ini yang

perlu dipertahankan perusahaan.

c. Perusahaan harus memperhatikan kebutuhan keterhubungan bagi setiap

karyawannya seperti, hubungan antar karyawan, karyawan dengan atasan,

maupun hubungan dengan keluarga karyawan tersebut. Hal ini perlu

diperhatikan agar dapat memotivasi karyawan sehingga karyawan bisa

mencapai tingkat kepuasan yang maksimal.

d. Dengan tercukupinya kebutuhan fisik karyawan untuk bertahan hidup,

kepuasan kerja yang dicapai karyawan akan semakin baik. Perusahaan harus

menjaga dan meningkatkannya agar karyawan semakin termotivasi.


Daftar Pustaka

[1.] Brahmasari Ida, A. and Suprayetno, Agus. (2008). Pengaruh Motivasi Kerja,

Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta

Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai International

Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, September, Vol.10, No.

2,p124-135

[2.] Colquitt, Lepine, Wesson. (2009). Organizational behavior. Mc Grow Hill

International Edition.

[3.] Cushway, Barry dan Derek Lodge. (2000). Organizational Behaviour And Design.

Crest Pub House

[4.] George dan Jones. (2005). Understanding and Managing Organizational Behavior

4th edition. Pearson. Prentice Hall

[5.] Gouzaly, Saydam, Drs.200, Manajemen Sumber Daya Manusia , Gunung Agung,

Jakarta

[6.] http://kawiguna.blogspot.com/2010/07/hubungan-antar-variabel-msdm.html)

[7.] Kreitner dan Kinicki. (2008). Organizational behavior 10th edition. Thomson South-

Western.

[8.] Madura, Jeff. (2001). Pengantar Bisnis. Salemba 4, Jakarta

[9.] Munandar Ashar Sunyoto, (2001) . Psikologi Industri Dan Organisasi. Jakarta :

Universitas Indonesia

[10.] O'Reilly; Chatman, J; Caldwell, D. F. (1991) , People and Organizational

Culture: A Profile Comparison Approach to Assessing Person-Organization Fit,

(ON LINE) , .http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi, 8 November 2010

[11.] Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia

untuk Perusahaan edisi kedua. Rajawali Pers


[12.] Robbins, Steven P. dan Mary Coulter. (2004), Management 8th edition.

Prentice Hall

[13.] Samsudin, Sadili. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Pustaka Setia,

Bandung

[14.] Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn, (2001). Historical

foundations of organisational behavior. John Wiley & Sons


INFLUENCE OF ORGANIZATIONAL
CULTURE AND WORK MOTIVATION
ON JOB STATISFACTION OF
EMPLOYEES
PT. EMS INDOAPPLIANCES

Chandra Hermansyah
Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Abstract 
PT. EMS Indoappliances is a company engaged in general trading. The study was
conducted to determine how much influence organisasai culture and motivation to work on
job satisfaction of employees of PT. EMS Indoappliances. The method of analysis used in
this study is the method of regression. The analysis begins with data gathering and
processing data obtained from questionnaires by giving the weight of each question based
on the Likert scale, ordinal data are then converted into interval data is then tested the
validity, reliability, and normality. Then from the results of interval data is carried out
further analysis to address the objectives of the study with multiple regression analysis test.
The results obtained in this study is organizational culture has a strong relationship to
employee satisfaction, while work motivation has a strong enough relationship to
employee satisfaction. For both variables, namely organizational culture and work
motivation has an influence on employee satisfaction PT. EMS Indoappliances.

Keyword : Organizational culture, work motivation, Job Statisfaction


1. Introduction
Humans play an important role in every process of life, because man is a

thinker, planner, as well as implementers in all activities. Therefore referred to as

human resources, namely human resources, natural resources, and capital resources.

Every company needs to do a good management of resources to achieve the

desired goal. Human resource management needs to be done so that the potential

human resources that are owned companies can be directed effectively and

efficiently. Establishing a business can not be denied that requires sophisticated

equipment and also use human resources as the perpetrator of an action, it is also

carried out by PT EMS Indoapliances engaged in General Trading.

PT. EMS Indoapliances is one of the companies in Jakarta. Since its

establishment on 29 June 2001, PT. EMS already has 6 branches in Java, Bali and

Sumatra. Working closely with Electrolux, known as the company's market-leading

manufacturing companies in Europe and second in the United States, which

produces a wide range of equipment for domestic use indoors as well as industrial

equipment for use outdoors.

Therefore, organizational culture has an impact on the efficiency and

effectiveness of the organization. Accordingly, the organizational culture is an

important part in understanding the organization entirely. Organizational culture

built on trust are held firmly in depth about how the organization should be run

(Munandar, 2001, p.191).

(Brahmasari & Suprayetno, 2008, p124) states Creating job satisfaction of

employees is not easy because of job satisfaction may result if the variables that

influence it, among others, motivation, and culture of the organization / company
can be properly accommodated and accepted by all employees in a organization /

company.

According to the owner of PT. EMS Indoappliances, employees have a

different motivation, because the employees come from many different

backgrounds. So from a variety of motivations that arise range behavior. This of

course affects the quality of human resources at this company.

2. Basic Theory

2.1. Organizational Culture

According to Kotter and Heskett (1998, p6) is the organizational culture

values and practices that are shared throughout the group in an organization, at

least in senior management. Organizational culture can be viewed at two levels,

which are visible in the surface, which is generally related to the behavior and

attitudes in relation to physical objects and the more deeply related to the values

shared.

Robbins and Coulter (2004, p58) define organizational culture as a system

of shared meaning held by members of the organization that determines, for most

of the way they act.

According to Umar (2008, p.207) the organizational culture is a system of

values and beliefs taken from habitual patterns and basic philosophy which then

interact to establishment of norms, where norms are used as guidelines for how to

think and act in an effort to achieve common goals.

By basing the various definitions above, it can be concluded that

organizational culture is a shared value system that is believed to be derived from


its founding philosophy or principles of organization and interaction into the norms,

which serve as guidelines to achieve organizational goals.

2.2. Work Motivation

According to Kreitner and Kinicki (2008, P210) is a collection of the

psychological motivations that led the movement, direction, and persistence of

voluntary behavior that lead to goals.

According to Colquitt, LePine, and Wesson (2009, p178) the motivation of

a set of energetic forces that coordinate inside and outside of a worker, which

encourage work effort, in determining the direction, intensity, and persistence.

According to George and Jones (2005, p175), work motivation is a

psychological strength in a person who determines the direction of one's behavior

in the organization, level of effort, and persistence in the face of obstacles.

Of some of the above opinion, motivation can mean a psychological

attitude which led to the movement, direction, and persistence that drives a

corporation, in determining the direction, intensity, and persistence that affect the

organization where he works.

2.3. Job Statisfaction

Job satisfaction is a general attitude toward one's work, which shows the

difference between the number of awards received, workers and the amount they

believe they should receive. (Robbins, 2003) in Wibowo (2007, p299).

According to George and Jones (2005, p75), a collection of feelings and

beliefs that one has about their work.


According to Kreitner and Kinicki, (2008, p170), an affect or an emotional

response to various aspects of a person's job.

From the opinion of some experts on job satisfaction can mean the general

attitude toward one's job that the response is a collection of feelings and beliefs

that affect the various aspects of the job.

aspects contained in job satisfaction according to Robbins, is:

1) The work itself, each job requires a certain skill in accordance with its

respective field. Whether or not a difficult job and one's sense that the skills

needed to perform such work, will increase or decrease job satisfaction.

2) Supervisior, good boss means would appreciates the work of his

subordinates. For subordinates, superiors can be regarded as a father /

mother / friend and also his boss.

3) Workers, is a factor related to the relationship between the employer and

the employee with another employee, either the same or a different type

of work.

4) Promotion, is a factor related to the presence or absence of opportunities

for career advancement while working.

5) Salary / Wages, is the official subsistence factors that are considered

feasible or not.

3. Conclusions

There are many factors that affect employee satisfaction. Well, from internal

and external factors. Organizational culture and motivation of the external factors that

affect employee satisfaction. By considering the results of the analysis and discussion
of the influence of organizational culture on job satisfaction and motivation of

employees of PT. EMS Indoappliances above, then the conclusion can be drawn as

follows:

1) The relationship of organizational culture variables (X1) on job

satisfaction (Y) found a high correlation with the effect of 62.8%. Based

on this research, it can be concluded that the research hypothesis which

states that "organizational culture affects the job satisfaction of

employees of PT. EMS Indoappliances "acceptable.

2) Work motivation in relation to the variable (X2) on job satisfaction (Y)

found a high correlation with the effect of 56.1%. Based on this

research, it can be concluded that the research hypothesis which states

that "Work motivation affect the job satisfaction of employees of PT.

EMS Indoappliances "acceptable.

3) The relationship of organizational culture variables (X1) and motivation

(X2) simultaneously on job satisfaction (Y) found a high correlation

with the effect of 68.8%. Based on this research, it can be concluded

that the research hypothesis which states that "The simultaneous culture

of the organization and motivation have a significant effect on job

satisfaction of employees of PT. EMS Indoappliances "acceptable.

Of all the observations and discussions on this research, the advice can be given of the

author are:

1) The Company should increase the focus on outcomes and indicators

into account the effect of job satisfaction success to earn a better

employee. This can be done by taking into account both the company

and bad for the employees in making decisions.


2) Organizational culture within the company applied for an innovative

and take risks for each of its employees very well. This is a company

that needs to be maintained.

3) Companies should consider the needs of connectedness to each such

employee, employee relations, employee with the employer, or family

relationship with the employee. It is worth noting in order to motivate

employees so that employees can achieve a maximum level of

satisfaction.

4) Employees with insufficient physical needs for survival, employee job

satisfaction is achieved the better. The company must maintain and

enhance it so that the more motivated employees.


References

[1.] Brahmasari Ida, A. and Suprayetno, Agus. (2008). Pengaruh Motivasi Kerja,

Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta

Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai International

Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, September, Vol.10,

No. 2,p124-135

[2.] Colquitt, Lepine, Wesson. (2009). Organizational behavior. Mc Grow Hill

International Edition.

[3.] Cushway, Barry dan Derek Lodge. (2000). Organizational Behaviour And Design.

Crest Pub House

[4.] George dan Jones. (2005). Understanding and Managing Organizational Behavior

4th edition. Pearson. Prentice Hall

[5.] Gouzaly, Saydam, Drs.200, Manajemen Sumber Daya Manusia , Gunung Agung,

Jakarta

[6.] http://kawiguna.blogspot.com/2010/07/hubungan-antar-variabel-msdm.html)

[7.] Kreitner dan Kinicki. (2008). Organizational behavior 10th edition. Thomson

South-Western.

[8.] Madura, Jeff. (2001). Pengantar Bisnis. Salemba 4, Jakarta

[9.] Munandar Ashar Sunyoto, (2001) . Psikologi Industri Dan Organisasi. Jakarta :

Universitas Indonesia

[10.] O'Reilly; Chatman, J; Caldwell, D. F. (1991) , People and Organizational

Culture: A Profile Comparison Approach to Assessing Person-Organization Fit,

(ON LINE) , .http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi, 8 November 2010


[11.] Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani. (2009). Manajemen Sumber Daya

Manusia untuk Perusahaan edisi kedua. Rajawali Pers

[12.] Robbins, Steven P. dan Mary Coulter. (2004), Management 8th edition.

Prentice Hall

[13.] Samsudin, Sadili. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Pustaka

Setia, Bandung

[14.] Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn, (2001). Historical

foundations of organisational behavior. John Wiley & Sons

Anda mungkin juga menyukai