Anda di halaman 1dari 6

PENGENALAN SENSOR LM35

Vica Fibyana/ 161810201027/ Kelompok 4


Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember
vicafibyana@gmail.com
BAB I
Suhu adalah ukuran yang menunjukan intensitas panas suatu benda. Suhu benda
yang tinggi mengindikasikan bahwa benda tersebut mengandung panas yang cukup
besar dan bisa dikatakan benda tersebut panas. Sebaliknya suhu benda yang rendah
mengindikasikan bahwa benda tersebut mempunyai kandungan panas yang rendah
dan benda tersebut dikatakan dingin Sensor merupakan peralatan atau komponen
yang mempunyai peranan penting dalam sebuah sistem pengaturan otomatis.
Ketepatan dan kesesuaian dalam memilih sebuah sensor akan sangat menentukan
kinerja dari sistem pengaturan secara otomatis. Sensor sering digunakan untuk
pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian. Secara umum
berdasarkan fungsi dan penggunaannya sensor dapat dikelompokan menjadi 3 bagian
yaitu sensor thermal (panas), sensor mekanis, dan sensor optik (cahaya). Sensor suhu
adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran panas menjadi besaran listrik
yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya. Ada beberapa metode yang digunakan
untuk membuat sensor ini, salah satunya dengan cara menggunakan material yang
berubah hambatannya terhadap arus listrik sesuai dengan suhunya. Sensor suhu
LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran
suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. LM35 memiliki keakuratan
tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain,
LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi
sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta
tidak memerlukan penyetelan lanjutan (Hayt,1998).
Tujuan praktikum sensor suhu LM35 yaitu dapat mengetahui prinsip kerja sensor
LM35, dapat mempelajari karakteristik LM35, dapat mengetahui aplikasi yang
didapat dari praktikum sensor suhu LM35. Prinsip Kerja LM35 yaitu suhu
lingkungan di deteksi menggunakan bagian IC yang peka terhadap suhu. Suhu
lingkungan ini diubah menjadi tegangan listrik oleh rangkaian di dalam IC, dimana
perubahan suhu berbanding lurus dengan perubahan tegangan output. Tiap perubahan
1oC akan menghasilkan perubahan tegangan output sebesar 10Mv (Morris,2001).
Kelebihan LM35 yaitu rentang suhu yang jauh, antara -55 sampai +150 oC, low
self-heating sebesar 0.08 oC, beroperasi pada tegangan 4 sampai 30 V, rangkaian
tidak rumit, tidak memerlukan pengkondisian sinyal, arus yang mengalir kurang dari
60 μA, lineritas +10 mV/ º C, kalibrasi dalam satuan derajat celcius. Sedangkan
kekurangan LM35 yaitu membutuhkan sumber tegangan untuk beroperasi. Aplikasi
sensor suhu LM35 yaitu termometer ruang digital dan mesin pasteurisasi,
atau termometer badan digital (Wirawan,2011).
Menurut Lister (1998) sensor dalam teknik pengukuran dan pengaturan secara
elektronik berfungsi mengubah besaran fisik misalnya temperatur, gaya, kecepatan
putaran menjadi besaran listrik yang proposional. Sensor dalam teknik pengukuran
dan pengaturan ini harus memenuhi persyaratan-persyaratan kualitas yakni :
1. Linieritas
Konversi harus benar-benar proposional, jadi karakteristik konversi harus linier.
2. Tidak tergantung temperature
Keluaran konverter tidak boleh tergantung pada temperatur di sekelilingnya,
kecuali sensor suhu.
3. Kepekaan
Kepekaan sensor harus dipilih sedemikian, sehingga pada nilai-nilai masukan
yang ada dapat diperoleh tegangan listrik keluaran yang cukup besar.
4. Waktu tanggapan
Waktu tanggapan adalah waktu yang diperlukan keluaran sensor untuk mencapai
nilai akhirnya pada nilai masukan yang berubah secara mendadak. Sensor harus
dapat berubah cepat bila nilai masukan pada sistem tempat sensor tersebut
berubah.
5. Batas frekuensi terendah dan tertinggi
Batas-batas tersebut adalah nilai frekuensi masukan periodik terendah dan
tertinggi yang masih dapat dikonversi oleh sensor secara benar. Pada kebanyakan
aplikasi disyaratkan bahwa frekuensi terendah adalah 0 Hz.
6. Stabilitas waktu
Untuk nilai masukan (input) tertentu sensor harus dapat memberikan keluaran
(output) yang tetap nilainya dalam waktu yang lama.
7. Histerisis
Gejala histerisis yang ada pada magnetisasi besi dapat pula dijumpai pada sensor.
Misalnya, pada suatu temperatur tertentu sebuah sensor dapat memberikan
keluaran yang berlainan.

Gambar 1.1 Sensor LM35


(Sumber: Hayt,1998)
Gambar 1.1 menunjukan bentuk dari LM35 tampak depan dan tampak bawah. 3
pin LM35 menujukan fungsi masing-masing pin diantaranya, pin 1 berfungsi sebagai
sumber tegangan kerja dari LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan
keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja dari 0 Volt hingga 1,5 Volt dengan
tegangan operasi sensor LM35 yang dapat digunakan antar 4 Volt sampai 30 Volt.
Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mV setiap satu derajad celcius. IC LM 35
termasuk kedalam jenis IC sensor. Berbeda dengan jenis sensor suhu lain seperti
thermokopel atau RTD (Resistance Temperatur Detector), pada thermokopel
pengukuran suhu dihasilkan oleh perbedaan suhu yang timbul antara dua tranduser
panas dan dingin yang disambungkan dan dihubungkan dengan referensi. Sedangkan
pada RTD (resistance Temperatur Detector), pengukuran suhu didasari pada
perubahan nilai hambatan listrikpada logam yang bervariasi dengan nilai yang
sebanding antara hambatan listrik pada logam dengan suhu. Jenis IC sensor adalah
sensor suhu dengan rangkaian terpadu yang menggunakan chip silicon untuk
pengindraannya, dengan konfigurasi output tegangan dean arus yang sangat linear.
Karakteristik sensor temperatur LM 35 linear yaitu pada 10mVoC yaitu setiap
perubahan suhu sebesar 1oC maka akan memberikan perubahan pada tegangan
keluaran sebesar10mV. Bentuk fisis dari IC LM 35 terdiri dari 3 kaki yaitu Vs, Vout,
dan ground. Kaki Vs merupakan jalur untuk memberikan sumber tegangan dengan
batasan 4 Volt sampai 20 Volt, sedangkan kaki Vout merupakan jalur keluar sinyal.
(Hayt,1998).
Menurut Pramono (2009) karakterisasi sensor suhu LM35 yaitu sebagai berikut:
1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10
mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC seperti
terlihat pada gambar 2.2.
3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC
pada udara diam.
7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
BAB II
2.1 Rangkaian

Gambar 2.1 Rangkaian Sensor Suhu LM35


(Sumber: Hayt, 1998)
2.2 Alat dan Bahan
1. Sensor suhu LM 35
2. Multimeter
3. Kabel-kabel penghubung dan penjepit.
4. Solder
5. Power Supply
6. Project board
2.3 Kesimpulan Yang Diharapkan
Dari percobaan yang akan dilakukan maka kesimpulan yang diharapkan sebagai
berikut :
1. Sensor suhu LM35 memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi
besaran listrik dalam bentuk tegangan.
2. LM35 adalah IC yang berfungsi sebagai sensor suhu, dimana LM35 ini memiliki
ketelitian yang sangat tinggi
3. Grafik yang didapatkan bahwa semakin besar temperaturnya Vout yang
didapatkan semakin tinggi juga. Atau grafik yang didapat sangat linier. Percobaan
LM35 ini sesuai dengan teori karena sifat kelinieranya sangat tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Hayt, Wiliam. 1998. Rangkaian Listrik. Jakarta : Erlangga.
Lister. 1998. Mesin dan Pengkajian Listrik. Jakarta : Erlangga.
Morris, Alan S. 2001. Measurement And Instrumentation Principles. Butterworth
Heinemann.
Parmono, Imas F. 2009. Uji Kelayakan Melalui Karakterisasi Sensor LM35 dengan
perbandingan Tegangan dan Suhu Berbasis Mikrokontroler atmega 8535l. Jakarta :
Universitas Negeri Jakarta
Wirawan, R. 2011. Sensor, Teknologi, dan Aplikasi (Paper Seminar Fisika). Bandung
: FMIPA-ITB

Anda mungkin juga menyukai