Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember vicafibyana@gmail.com BAB I Suhu adalah ukuran yang menunjukan intensitas panas suatu benda. Suhu benda yang tinggi mengindikasikan bahwa benda tersebut mengandung panas yang cukup besar dan bisa dikatakan benda tersebut panas. Sebaliknya suhu benda yang rendah mengindikasikan bahwa benda tersebut mempunyai kandungan panas yang rendah dan benda tersebut dikatakan dingin Sensor merupakan peralatan atau komponen yang mempunyai peranan penting dalam sebuah sistem pengaturan otomatis. Ketepatan dan kesesuaian dalam memilih sebuah sensor akan sangat menentukan kinerja dari sistem pengaturan secara otomatis. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian. Secara umum berdasarkan fungsi dan penggunaannya sensor dapat dikelompokan menjadi 3 bagian yaitu sensor thermal (panas), sensor mekanis, dan sensor optik (cahaya). Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran panas menjadi besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya. Ada beberapa metode yang digunakan untuk membuat sensor ini, salah satunya dengan cara menggunakan material yang berubah hambatannya terhadap arus listrik sesuai dengan suhunya. Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan (Hayt,1998). Tujuan praktikum sensor suhu LM35 yaitu dapat mengetahui prinsip kerja sensor LM35, dapat mempelajari karakteristik LM35, dapat mengetahui aplikasi yang didapat dari praktikum sensor suhu LM35. Prinsip Kerja LM35 yaitu suhu lingkungan di deteksi menggunakan bagian IC yang peka terhadap suhu. Suhu lingkungan ini diubah menjadi tegangan listrik oleh rangkaian di dalam IC, dimana perubahan suhu berbanding lurus dengan perubahan tegangan output. Tiap perubahan 1oC akan menghasilkan perubahan tegangan output sebesar 10Mv (Morris,2001). Kelebihan LM35 yaitu rentang suhu yang jauh, antara -55 sampai +150 oC, low self-heating sebesar 0.08 oC, beroperasi pada tegangan 4 sampai 30 V, rangkaian tidak rumit, tidak memerlukan pengkondisian sinyal, arus yang mengalir kurang dari 60 μA, lineritas +10 mV/ º C, kalibrasi dalam satuan derajat celcius. Sedangkan kekurangan LM35 yaitu membutuhkan sumber tegangan untuk beroperasi. Aplikasi sensor suhu LM35 yaitu termometer ruang digital dan mesin pasteurisasi, atau termometer badan digital (Wirawan,2011). Menurut Lister (1998) sensor dalam teknik pengukuran dan pengaturan secara elektronik berfungsi mengubah besaran fisik misalnya temperatur, gaya, kecepatan putaran menjadi besaran listrik yang proposional. Sensor dalam teknik pengukuran dan pengaturan ini harus memenuhi persyaratan-persyaratan kualitas yakni : 1. Linieritas Konversi harus benar-benar proposional, jadi karakteristik konversi harus linier. 2. Tidak tergantung temperature Keluaran konverter tidak boleh tergantung pada temperatur di sekelilingnya, kecuali sensor suhu. 3. Kepekaan Kepekaan sensor harus dipilih sedemikian, sehingga pada nilai-nilai masukan yang ada dapat diperoleh tegangan listrik keluaran yang cukup besar. 4. Waktu tanggapan Waktu tanggapan adalah waktu yang diperlukan keluaran sensor untuk mencapai nilai akhirnya pada nilai masukan yang berubah secara mendadak. Sensor harus dapat berubah cepat bila nilai masukan pada sistem tempat sensor tersebut berubah. 5. Batas frekuensi terendah dan tertinggi Batas-batas tersebut adalah nilai frekuensi masukan periodik terendah dan tertinggi yang masih dapat dikonversi oleh sensor secara benar. Pada kebanyakan aplikasi disyaratkan bahwa frekuensi terendah adalah 0 Hz. 6. Stabilitas waktu Untuk nilai masukan (input) tertentu sensor harus dapat memberikan keluaran (output) yang tetap nilainya dalam waktu yang lama. 7. Histerisis Gejala histerisis yang ada pada magnetisasi besi dapat pula dijumpai pada sensor. Misalnya, pada suatu temperatur tertentu sebuah sensor dapat memberikan keluaran yang berlainan.
Gambar 1.1 Sensor LM35
(Sumber: Hayt,1998) Gambar 1.1 menunjukan bentuk dari LM35 tampak depan dan tampak bawah. 3 pin LM35 menujukan fungsi masing-masing pin diantaranya, pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja dari 0 Volt hingga 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang dapat digunakan antar 4 Volt sampai 30 Volt. Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mV setiap satu derajad celcius. IC LM 35 termasuk kedalam jenis IC sensor. Berbeda dengan jenis sensor suhu lain seperti thermokopel atau RTD (Resistance Temperatur Detector), pada thermokopel pengukuran suhu dihasilkan oleh perbedaan suhu yang timbul antara dua tranduser panas dan dingin yang disambungkan dan dihubungkan dengan referensi. Sedangkan pada RTD (resistance Temperatur Detector), pengukuran suhu didasari pada perubahan nilai hambatan listrikpada logam yang bervariasi dengan nilai yang sebanding antara hambatan listrik pada logam dengan suhu. Jenis IC sensor adalah sensor suhu dengan rangkaian terpadu yang menggunakan chip silicon untuk pengindraannya, dengan konfigurasi output tegangan dean arus yang sangat linear. Karakteristik sensor temperatur LM 35 linear yaitu pada 10mVoC yaitu setiap perubahan suhu sebesar 1oC maka akan memberikan perubahan pada tegangan keluaran sebesar10mV. Bentuk fisis dari IC LM 35 terdiri dari 3 kaki yaitu Vs, Vout, dan ground. Kaki Vs merupakan jalur untuk memberikan sumber tegangan dengan batasan 4 Volt sampai 20 Volt, sedangkan kaki Vout merupakan jalur keluar sinyal. (Hayt,1998). Menurut Pramono (2009) karakterisasi sensor suhu LM35 yaitu sebagai berikut: 1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius. 2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC seperti terlihat pada gambar 2.2. 3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC. 4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt. 5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA. 6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam. 7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA. 8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC. BAB II 2.1 Rangkaian
Gambar 2.1 Rangkaian Sensor Suhu LM35
(Sumber: Hayt, 1998) 2.2 Alat dan Bahan 1. Sensor suhu LM 35 2. Multimeter 3. Kabel-kabel penghubung dan penjepit. 4. Solder 5. Power Supply 6. Project board 2.3 Kesimpulan Yang Diharapkan Dari percobaan yang akan dilakukan maka kesimpulan yang diharapkan sebagai berikut : 1. Sensor suhu LM35 memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. 2. LM35 adalah IC yang berfungsi sebagai sensor suhu, dimana LM35 ini memiliki ketelitian yang sangat tinggi 3. Grafik yang didapatkan bahwa semakin besar temperaturnya Vout yang didapatkan semakin tinggi juga. Atau grafik yang didapat sangat linier. Percobaan LM35 ini sesuai dengan teori karena sifat kelinieranya sangat tinggi. DAFTAR PUSTAKA Hayt, Wiliam. 1998. Rangkaian Listrik. Jakarta : Erlangga. Lister. 1998. Mesin dan Pengkajian Listrik. Jakarta : Erlangga. Morris, Alan S. 2001. Measurement And Instrumentation Principles. Butterworth Heinemann. Parmono, Imas F. 2009. Uji Kelayakan Melalui Karakterisasi Sensor LM35 dengan perbandingan Tegangan dan Suhu Berbasis Mikrokontroler atmega 8535l. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta Wirawan, R. 2011. Sensor, Teknologi, dan Aplikasi (Paper Seminar Fisika). Bandung : FMIPA-ITB