Anda di halaman 1dari 20

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI

NO

TENTANG
KEBIJAKAN PENERAPAN PEMERIKSAAN HIV AIDS
PADA SELURUH IBU HAMIL, TB PARU, IMS DAN HEPATITIS
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI

Menimbang :a. bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit adalah Unit
Pelaksana Teknis Daerah dari Dinas Kesehatan yang merupakan
fasilitas penyelenggara pelayanan kesehatan tingkat pertama
b. Bahwa penerapan pemeriksaan HIV AIDS tersebut bertujuan mengetahui
dan mencegah penularan HIV lebih awal serta memeberikan dukungan
Psikologis, sosial, dan perawatan terhadap ibu yang terinfeksi virus;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada butir a dan b, perlu
menetapkan kebijakan Penerapan pemeriksaan HIV AIDS pada seluruh Ibu
hamil, TB Paru, IMS dan Hepatitis dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Muara Beliti

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 100, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3496);
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang HAM (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3886);
3. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun
2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Pemerintahan menjadi Undang-
undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,
tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1285/Menkes/SK/X/2002 tentang
Pedoman Penanggulangan HIV/ AIDS dan Penyakit Menular Seks
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI


KEBIJAKAN PENERAPAN PEMERIKSAAN HIV AIDS PADA SELURUH IBU
HAMIL, TB, IMS DAN HEPATITIS;

KESATU : Penerapan pemeriksaan HIV AIDS pada seluruh Ibu hamil, TB, IMS dan
Hepatitis menjadi program Rumah Sakit dr. Sobirin melalui Klinik VCT dan
CST
KEDUA : Pembiayaan yang berhubungan dengan kegiatan penerapan pemeriksaan HIV
AIDS pada seluruh Ibu hamil, TB Paru, IMS dan Hepatitis dibebankan pada
anggaran rutin Rumah Sakit Rumah Sakit yang di dukung oleh Global Fund.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bila ternyata
terdapat kekeliruan dalam pelaksanaannya akan diadakan perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di :Muara Beliti


Pada tanggal : Juni 2019

DIREKTUR RSUD MUARA BELITI

Dr. Reni Syartika,M.Ec,Dev


NIP. 197201172002122006
Lampiran : Keputusan Direktur RSUD Muara Beliti
Nomor :
Tanggal : Juni 2019

PENERAPAN PEMERIKSAAN HIV AIDS PADA


SELURUH IBU HAMIL, TB PARU, IMS DAN HEPATITIS

1. Membuat dan melaksanakan kebijakan tertulis manajemen yang mendukung pemeriksaan


HIV/ AIDS pada seluruh Ibu hamil, TB Paru, IMS dan Hepatitis.
2. Memberikan konseling mengenai informasi dasar tentang HIV/ AIDS cara penularan dan
mengurangi resiko HIV/ AIDS.
3. Memberikan konseling mengenaites/pemeriksaan HIV/ AIDS.
4. Memastikan klien bersedia melakukan pemeriksaan dengan mengisi blangko persetujuan/
informed consent.
5. Melakukan pengambilan darah ibu hamil dengan pemeriksaan HIV/AIDS dan bekerjasama
dengan ruang kebidanan, poliklinik kebidanan dan laboratorium.
6. Melakukan pengambilan darah ibu hamil dengan pemeriksaan HIV/AIDS berserta
pemeriksaan BTA I, BTA II, BTA III, guna memperkuat diagnosa dan bekerja sama dengan
Laboratorium, ruang Kebidanan Poli Kebidanan/ Ruang Penyakit Dalam/serta DOTS
(Directly Observed Treatmen, Short Course) merupakan inti Program pengendalian TB.
7. Melakukan pengambilan darah ibu hamil dengan pemeriksaan HIV/AIDS beserta
pemeriksaan tambahan pada perempuan dengan gejala-gejala IMS antara lain :
a. Rasa sakit/ nyeri pada saat kencing dan berhubungan seksual (Trichomoniasis)
b. Rasa nyeri pada perut bagian bawah, (Go, chlamydia, bakteri anaerob)
c. Timbul bintil-bintil berisi cairan, lecet/ borok pada alat kelamin (herfes genitulis
limfogranuloma venereum), dan lain-lain dan bekerja sama dengan ruang kebidanan,
Poliklinik kebidanan, laboratorium dan layanan klinik IMS.
8. Melakukan pengambilan darah ibu hamil dengan pemeriksaan HIV, AIDS beserta
penunjang hasil Labor lainnya mengenai pemeriksaan Hepatitis dan bekerja sama dengan
Ruang penyakit dalam, Poli Kebidanan, Ruang Kebidanan dan Laboratorium.

Ditetapkan di : Muara Beliti


Pada tanggal : Juni 2019

DIREKTUR RSUD MUARA BELITI

Dr. Reni Syartika,M.Ec,Dev


NIP. 197201172002122006
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI
NOMOR : 2019

TENTANG

PENETAPAN TIM VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) DAN


TIM CARE SUPPORT AND TREATMENT (CST)
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan kepedulian dan perhatian


masyarakat terhadap upaya penanggulangan penyakit menular
khususnya HIV dan AIDS yang saat ini menjadi suatu fenomena
serta untuk meningkatkan akses penderita HIV/AIDS;

b. Bahwa untuk melaksanakan kegiatan yang tersebut dalam butir


(a) perlu dibentuk Tim Voluntary Counseling and Testing dan
Tim Care Support and Treatment dimaksud perlu ditetapkan
dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit dr. Sobirin Kabupaten
Musi Rawas.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1984


tentang wabah penyakit menular;

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1507/MenKes/SK/X/2005 tentang pedoman pelayanan konseling
dan testing HIV/AIDS secara sukarela;

4. PerMenKes Nomor 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan


HIV dan AIDS;

5. Instruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 444.24/2259/SJ tahun


2013 tentang HIV AIDS di daerah;

6. Undang undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU : MEMBENTUK TIM KLINIK VULONTARY CONSELING AND
TESTING (VCT) DAN TIM CARE SUPPORT AND TREATMENT
(CST) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI DENGAN
SUSUNA PERSONALIA YANG NAMANYA TERCANTUM DALAM
LAMPIRAN SURAT

KEDUA : Mengangkat mereka yang namanya tercantum dalam lampiran

surat sebagai Tim Pelaksana Klinik VCT Pelaksana CST Rumah

Sakit Umum Daerah Muara Beliti

KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkannya keputusan ini

dibebankan pada Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti


KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan

apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini

maka akan dilakukan perbaikan sebagaiman mestinya.

Ditetapkan di : Muara Beliti


Pada tanggal : Juni 2019

DIREKTUR RSUD MUARA BELITI

Dr. Reni Syartika,M.Ec,Dev


NIP. 197201172002122006
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI
NOMOR : 2019

TENTANG
PANDUAN PELAYANAN VOLUNTARY COUNSELLING AND TESTING (VCT)
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI

Menimbang : a. Bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti sebagai salah satunya
Rumah Sakit Pemerintah Kabupaten Musi Rawas yang memiliki Klinik
VCT dan CST yang melakukan pemeriksaan HIV AIDS pada kelompok
beresiko tinggi seperti waria, wanita pekerja seks, pelanggan seks, lelaki
suka lelaki, pengguna napza suntik;

b. Bahwa penerapan pemeriksaan HIV AIDS tersebut bertujuan mengetahui


dan mencegah penularan HIV lebih awal serta memberikan dukungan
psikologis, sosial, dan perawatan terhadap orang yang terinfeksi virus;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada butir a dan b, perlu


menetapkan Panduan Pelayanan VCT (Voluntary Counselling and
Testing) dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Muara
Beliti

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 100, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3496);

2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang HAM (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3886);
3. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun
2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Pemerintahan menjadi Undang-
undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,
tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1285/Menkes/SK/X/2002 tentang


Pedoman Penanggulangan HIV/ AIDS dan Penyakit Menular Seksual.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI


TENTANG PANDUAN PELAYANAN VOLUNTARY COUNSELLING AND
TESTING (VCT);

KESATU : Penerapan pemeriksaan HIV AIDS pada seluruh kelompok beresiko tinggi
menjadi program Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti melalui Klinik VCT
dan CST;

KEDUA : Pembiayaan yang berhubungan dengan kegiatan penerapan pemeriksaan HIV


AIDS pada kelompok beresiko tinggi tersebut dibebankan pada anggaran rutin
Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti yang di dukung oleh Global Fund.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bila ternyata
terdapat kekeliruan dalam pelaksanaannya akan diadakan perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Muara Beliti


Pada tanggal : Juni 2019

DIREKTUR MUARA BELITI

Dr. Reni Syartika,M.Ec,Dev


NIP. 197201172002122006
Lampiran : Keputusan Direktur RSUD Muara Beliti
Nomor : 2019
Tanggal : Juni 2019

PENERAPAN PEMERIKSAAN HIV AIDS PADA


SELURUH IBU HAMIL, TB PARU, IMS DAN HEPATITIS

1. Membuat dan melaksanakan kebijakan tertulis manajemen yang mendukung pemeriksaan


HIV/ AIDS pada seluruh Ibu hamil, TB Paru, IMS dan Hepatitis.

2. Memberikan konseling mengenai informasi dasar tentang HIV/ AIDS cara penularan dan
mengurangi resiko HIV/ AIDS.

3. Memberikan konseling mengenai tes/pemeriksaan HIV/ AIDS.

4. Memastikan klien bersedia melakukan pemeriksaan dengan mengisi blangko persetujuan/


informed consent.

5. Melakukan pengambilan darah ibu hamil dengan pemeriksaan HIV/AIDS dan bekerjasama
dengan ruang kebidanan, poliklinik kebidanan dan laboratorium.

6. Melakukan pengambilan darah ibu hamil dengan pemeriksaan HIV/AIDS berserta


pemeriksaan BTA I, BTA II, BTA III, guna memperkuat diagnosa dan bekerja sama dengan
Laboratorium, ruang Kebidanan Poli Kebidanan/ Ruang Penyakit Dalam/serta DOTS
(Directly Observed Treatmen, Short Course) merupakan inti Program pengendalian TB.

7. Melakukan pengambilan darah ibu hamil dengan pemeriksaan HIV/AIDS beserta


pemeriksaan tambahan pada perempuan dengan gejala-gejala IMS antara lain :
a. Rasa sakit/ nyeri pada saat kencing dan berhubungan seksual (Trichomoniasis)
b. Rasa nyeri pada perut bagian bawah, (Go, chlamydia, bakteri anaerob)
c. Timbul bintil-bintil berisi cairan, lecet/ borok pada alat kelamin (herfes genitulis
limfogranuloma venereum), dan lain-lain dan bekerja sama dengan ruang kebidanan,
Poliklinik kebidanan, laboratorium dan layanan klinik IMS.

8. Melakukan pengambilan darah ibu hamil dengan pemeriksaan HIV, AIDS beserta
penunjang hasil Labor lainnya mengenai pemeriksaan Hepatitis dan bekerja sama dengan
Ruang penyakit dalam, Poli Kebidanan, Ruang Kebidanan dan Laboratorium.

Ditetapkan di : Muara Beliti


Pada tanggal : Juni 2019

DIREKTUR RSUD MUARA BELITI

Dr. Reni Syartika,M.Ec,Dev


NIP. 197201172002122006
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI
NOMOR : 2019

TENTANG

PANDUAN INFEKSI OPORTUNISTIK


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI

Menimbang: a. bahwa untuk pencegahan dan keberhasilan penatalaksanaan HIV dalam


rangka penanggulangan HIV dan AIDS diperlukan pelayanan
laboratorium yang berkualitas sebagai jejaring laboratorium HIV;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,


perlu menetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Muara Beliti tentang Pelayanan Laboratorium Pemeriksa HIV dan Infeksi
Oportunistik.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 tahun 2001 tentang Pembentukan kota


Lubuklinggau (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 87 Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4114;
1. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3866);
2. Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 144, tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
4. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan
Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1991, Nomor 49 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3447);
6. Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2006 tentang Komisi
Penanggulangan AIDS Nasional.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2007 tentang
Pedoman Umum Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS dan
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Penanggulangan HIV dan
AIDS di Daerah.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438/Menkes/ PER/IX/2010
tentang Standar Pelayanan Kedokteran;

MEMUTUSKAN

Menetapkan
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT DR SOBIRIN KABUPATEN MUSI
RAWAS TENTANG PANDUAN INFEKSI OPORTUNISTIK
KEDUA : Panduan Infeksi Oportunistik sebagai pedoman dan acuan sebagaimana
tercantum dalam lampiran keputusan ini;
KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya Surat Keputusan ini
dibebankan pada anggaran Rumah Sakit dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas;

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak penetapan dan apabila dikemudian hari
didapatkan kekeliruan, akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di :Muara Beliti


Pada tanggal : Juni 2019
DIREKTUR RSUD MUARA BELITI

Dr. Reni Syartika,M.Ec,Dev


NIP. 197201172002122006
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI
NOMOR : 2019

TENTANG

PANDUAN PENANGANAN ODHA


DENGAN FAKTOR RESIKO IDU (INJECTING DRUG USER)
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI

Menimbang: a. bahwa penggunaan NAPZA khususnya penggunaan dengan cara suntik


(IDU) dapat membuat seseorang menderita penyakit penyulit
(komplikasi) seperti HIV/AIDS, infeksi menular seksual (IMS), Hepatitis B
atau C dan lain-lain;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,
perlu menetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Muara Beliti tentang Panduan Penanganan injecting drug user (IDU).

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3866);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 144, tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan
Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1991, Nomor 49 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3447);
6. Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2006 tentang Komisi
Penanggulangan AIDS Nasional.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2007 tentang
Pedoman Umum Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS dan
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Penanggulangan HIV dan
AIDS di Daerah.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438/Menkes/ PER/IX/2010 tentang
Standar Pelayanan Kedokteran;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI
TENTANG PANDUAN PENANGANAN ODHA DENGAN FAKTOR RESIKO
IDU (INJECTING DRUG USER)
KEDUA : Kebijakan ini dapat dimanfaatkan sebagai landasan, arah, dan pedoman
penyelenggaraan pelayanan dalam penanganan orang dengan injecting drug
user (IDU);
KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya Surat Keputusan ini
dibebankan pada anggaran Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti;
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak penetapan dan apabila dikemudian hari
didapatkan kekeliruan, akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Lubuklinggau
Pada tanggal : Juni 2019
DIREKTUR RSUD MUARA BELITI

Dr. Reni Syartika,M.Ec,Dev


NIP. 197201172002122006
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI
NOMOR : 2019

TENTANG
PANDUAN PEMBERIAN ART (ANTIRETROVIRAL THERAPY)
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI

Menimbang: a. bahwa pemberian obat antiretroviral (ARV) pada orang dengan


HIV/AIDS (ODHA) perlu dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh
dan mencegah timbulnya penyakit penyerta;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,
perlu menetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Muara Beliti tentang Panduan Pemberian ART (Anti Retroviral Therapy).
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3866);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 144, tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan
Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1991, Nomor 49 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3447);
6. Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2006 tentang Komisi
Penanggulangan AIDS Nasional.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2007 tentang
Pedoman Umum Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS dan
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Penanggulangan HIV dan
AIDS di Daerah.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438/Menkes/ PER/IX/2010 tentang
Standar Pelayanan Kedokteran;
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA
BELITI TENTANG PANDUAN PEMBERIAN ANTIRETROVIRAL THERAPY
(ART).
KEDUA : Kebijakan ini dapat dimanfaatkan sebagai landasan, arah, dan pedoman
penyelenggaraan pelayanan dalam penanganan orang dengan HIV/AIDS.
KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya Surat Keputusan ini
dibebankan pada anggaran Rumah Sakit Umum Daerah Beliti;
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak penetapan dan apabila dikemudian hari
didapatkan kekeliruan, akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Muara Beliti


Pada tanggal :Juni 2019
DIREKTUR RSUD MUARA BELITI

Dr.Reni Syartika,M.Ec,Dev
NIP. 197201172002122006
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MUARA BELITI
NOMOR : 2019
TENTANG

PANDUAN PELAKSANAAN RUJUKAN ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA)


DI RUMAH SAKIT UMUM MUARA BELITI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI

Menimbang : a. bahwa peningkatan jumlah ODHA pada kelompok orang berperilaku


risiko tinggi tertular HIV yaitu para penjaja seks komersial dan penyalah-
guna NAPZA suntikan terus meningkat;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,


perlu menetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Muara Beliti tentang Panduan Pelayanan Rujukan Orang dengan
HIV/AIDS.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3866);
2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 144, tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan
Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1991 Nomor 49 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3447);
6. Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2006 tentang Komisi
Penanggulangan AIDS Nasional.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438/Menkes/ PER/IX/2010
tentang Standar Pelayanan Kedokteran;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2007 tentang
Pedoman Umum Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS dan
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Penanggulangan HIV dan
AIDS di Daerah.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI


TENTANG PANDUAN PELAKSANAAN RUJUKAN ORANG DENGAN
HIV/AIDS (ODHA)
Kesatu : Untuk menjaga kesinambungan pelayanan diperlukan suatu panduan
rujukan, sehingga dapat meminimalisasi risiko terputusnya penanganan
pasien HIV, uraian hal tersebut sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini;
Kedua : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya Surat Keputusan ini
dibebankan pada anggaran Rumah Sakit Muara Beliti;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak penetapan dan apabila dikemudian hari
didapatkan kekeliruan, akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Muara Beliti


Pada tanggal : Juni 2019
DIREKTUR RSUD MUARA BELITI

Dr.Reni Syartika,M.Ec,Dev
NIP. 197201172002122006
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MUARA BELITI
NOMOR : 2019

TENTANG

RENCANA PELAYANAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MUARA BELITI

Menimbang : a. bahwa untuk melakukan penanggulangan HIV / AIDS maka


perlu dibuatnya rencana pelayanan penanggulangan HIV / AIDS

b. Bahwa untuk memenuhi butir a yang dimaksud dapat berjalan


dan dipertanggung jawabkan maka perlu adanya panduan
tentang rencana pelayanan penanggulangan HIV / AIDS di
Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti yang ditetapkan
dengan surat keputusan Direktur

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

3. Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 41 Tahun 2008 tentang


Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Dr. Sobirin
Kabupaten Musi Rawas

4. Keputusan presiden Nomor 75 Tahun 2006 tentang komisi


Penanggulangan AIDS Nasional

5. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat


Republik Indonesia Nomor 02/PER/MENKO/KESRA/I/2007
MEMUTUSKAN

Menetapkan : Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Muara Beliti tentang rencana
Pelayanan penanggulangan HIV / AIDS di Rumah Sakit Umum
Muara Beliti

Pertama : Panduan Rencana Pelayanan Penanggulangan HIV / AIDS di


Rumah Sakit Umum Muara Beliti sebagaimana terlampir dalam
keputusan ini

Kedua : Agar digunakan sebagai acuan bagi tenaga kesehatan

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diubah bila
dikemudian hari terdapat kekeliruan pada penetapan ini

DITETAPKAN DI : MUSI RAWAS


PADA TANGGAL : Juni 2019
DIREKTUR RSUD MUARA BELITI

Dr.Reni Syartika,M.Ec,Dev
NIP. 197201172002122006

\
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSUD Muara beliti
Nomor : 2019
Tanggal : Juni 2019
Tentang : Pelayanan Penanggulangan HIV/AIDS di RSUD Muara Beliti

KEBIJAKAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAEARAH MUARA BELITI

TENTANG

PELAYANAN PENANGGULANGAN HIV / AIDS


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI
Rumah Sakit Umum Dearah Muara Beliti menerima pasien dari tingkat pelayanan kesehatan
yang lebih rendah dan tingkat pelayanan kesehatan yang setara selama 24 jam.

Di klinik VCT Rumah Sakit Muara Beliti bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi individu
khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya yang ada di kota kabupaten Musi Rawas dan
daerah sekitarnya untuk mendapatkan informasi tentang penyakit HIV / AIDS, dengan
banyaknya ODHA maka tempat layanan dan dukungan untuk mereka perlu dikembangkan.

Adapun Rencana Pelayanan Penaggulangan yang akan dilakukan adalah :

1. Penyuluhan secara berkesinambungan baik secara individual maupun kelompok


2. Penemuan kasus sedini mungkin baik secara pasif pada klien yang datang ke klinik VCT
di RSUD Muara Beliti
3. Sosialisasi keberadaan layanan klinik kepada masyarakat
4. Menjalin kerjasama dengan dinas kesehatan Kota/Kabupaten serta dinas Provinsi
5. Memberikan layanan profesional sesuai Standar Prosedur Operasional
6. Melaksanakan promosi dan distribusi kondom secara berkesinambungan

DITETAPKAN DI : Musi Rawas


PADA TANGGAL : Juni 2019
DIREKTUR RSUD MUARA BELITI

Dr.Reni Syartika,M.Ec,Dev
NIP. 197201172002122006

Anda mungkin juga menyukai