DEFINISI
Berikut ini ada beberapa pengertian tentang privasi atau kerahasiaan pribadi, yaitu:
1. Kerahasiaan pribadi (Privacy) adalah kemampuan satu atau kelompok individu untuk
mempertahankan kehidupan dan urusan personalnya dari public, atau untuk mengontrol
arus informasi mengenai diri mereka. Privasi kadang dihubungkan dengan anoimitas
walaupun anoimitas terutama lebih dihargai oleh orang yang dikenal public.
2. Privasi merupakan tingkat interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada
suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan privasi yang diinginkan ini menyangkut
keterbukaan dan ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain
atau justru ingin menghindar atau berusaha supaya sukar dicapai oleh orang lain.
3. Privasi sebagai suatu kemampuan untuk mengontrol interaksi, kemampuan untuk
memperoleh pilihan-pilihan atau kemampuan untuk mencapai interaksi seperti yang
diinginkan. Privasi jangan hanya dipandang sebagai penarikan diri seseorang secara fisik
terhadap pihak-pihak lain dalam rangka menyepi saja.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasien berhak mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya. Lingkup hak pasien dalam hal privasi meliputi:
TATA LAKSANA
1. Untuk kamar perawatan yang memuat lebih dari satu orang agar menempatkan pasien
dalam satu kamar tidak bercampur antara pasien laki-laki dengan perempuan, dan
setiap tempat tidur dipasang sampiran/gorden
2. Memastikan satu orang perawat (PP)dan satu orang dokter (DPJP) yang
bertanggungjawab tentang pasien
3. Peliputan yang dilakukan media massa baik wawancara maupun pengambilan gambar
harus mendapatkan izin dari bagian humas,dokter yang merawat,dan pasien/keluarga
4. Melakukan wawancara survey harus seizin pasien
DOKUMENTASI
1. Sesuai kebijakan RSUD Muara Beliti tentang hak dan kewajiban pasien, maka seluruh
pasien yang dirawat di RSUD Muara Beliti mendapatkan privasi/jaminan kerahasiaan
pribadi yang telah tercantum dalam formulir persetujuan umum (general consent) dab
seluruh staf Rumah Sakit wajib menghormati dan melaksanakan hak privasi pasien
tersebut.
2. Pasien yang menghendaki adanya privasi khusus atau privasi tertentu, dilakukan
identifikasi di bagian admisi Rumah Sakit dan dicatat/didokumentasikan dalam formulir
persetujuan umum (general consent).
RSUD MUARA MENJAGA PRIVASI PASIEN
BELITI KAB MUSI
RAWAS NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
Nip. 197201172002122006
UNIT TERKAIT
1. IGD
2. IRM
3. ADMISI
RSUD MUARA PRIVASI DAN KERAHASIAAN REKAM MEDIS
BELITI KAB MUSI
RAWAS NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
Nip. 197201172002122006
PENGERTIAN 1. Privasi adalah hak individu untuk dibiarkan sendiri, termasuk bebas dari
campur tangan atau observasi terhadap hal-hal pribadi seseorang serta
hak untuk mengontrol informasi-informasi pribadi tertentu dan informasi
kesehatan
Nip. 197201172002122006
PENGERTIAN Kartu tunggu adalah alat yang digunakan sebagai bukti identitas selaku
penunggu pasien yang syah
Koordinator Keamanan
Ka Ruang Keperawatan
RSUD MUARA IDENTIFIKASI TAMU
BELITI KAB MUSI
RAWAS NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
Nip. 197201172002122006
Nip. 197201172002122006
1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR PROSEDUR Direktur
Tanggal Terbit
OPERASIONAL (SPO)
11 Maret 2015
Nip. 197201172002122006
1/1
Ditetapkan oleh :
SPO Direktur
Tanggal Terbit
11 Maret 2015
Nip. 197201172002122006
1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR PROSEDUR Direktur
Tanggal Terbit
OPERASIONAL (SPO)
01 Jan 2019
Nip. 197201172002122006
TUJUAN Agar pasien dapat terlindungi terhadap kekerasan fisik yang bersifat
tiba-tiba dari pengunjung yang tidak bertanggung jawab diluar jam
besuk
KEBIJAKAN Setiap pengunjung yang akan masuk kedalam rumah sakit bagian
rawat inap diluar jam besuk harus di identifikasi dan didata terlebih
dahulu oleh pihak kemanan (satpam)
PROSEDUR 1. Pengunjung yang ingin masuk ke bagian rawat inap RS diluar jam
besuk harus memperlihatkan identitas dan menetapkannya di
pos penjaga, keamanan wajib menanyakan keperluan dari
pengunjung,
2. Satpam /mencatat data pengunjung pada buku registrasi
pengunjung dicatat nama, alamat, No. telp, tujuan ruangan,
keperluan
3. Satpam memberikan kartu identitas pengunjung dan dicatat
nomor kertu pengunjungnya di buku registrasi sebagai izin masuk
rumah sakit dan harus dikembalikan untuk ditukar kembali
dengan kartu identitas pengunjung yang dititip
4. Apabila kartu identitas pengunjung hilang harus mengganti
dengan biaya sebesar Rp. 50.000,- dan harus dimasukkan ke
bagian keuangan untuk dibuatkan kartu baru
1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR PROSEDUR Direktur RS Dr.Sobirin
Tanggal Terbit
OPERASIONAL (SPO) Kab Musi Rawas
01 Jan 2019
Nip. 197201172002122006
1/1
Ditetapkan oleh :
SPO Direktur RS Dr.Sobirin
Tanggal Terbit
Kab Musi Rawas
01 Jan 2019
Nip. 197201172002122006
PROSEDUR 1. Seluruh pasien pada RSUD Muara Beliti wajib ditanya mengenai
harapan dan kebutuhan privacy selama pelayanan dan
pengobatan
2. Setiap tindakan pelayanan dan pengobatan staf rumah sakit wajib
menginformasikan dan menjelaskan apa yang akan dilakukan
sebelum menerapkannya kepada pasien
3. Pasien berhak meminta tindakan pelayanan dan
pengobatansesuai harapan privacinya
4. Rumah sakit berkewajiban memnuhi harapan privacy pasien
selama tindakan pelayanan dan pengobatan yang dilakukan
5. Pada saat pasien sedang dilakukan transportasi, pihak rumah
sakit berkewajiban mendahulukan kepentingan pasien
UNIT TERKAIT 1. Seluruh Instalasi RS
2. Bidang Pelayanan
3. Bidang Keperawatan
INFORMED CONSENT
RSUD MUARA BELITI
No. No. Revisi Halaman
KAB MUSI RAWAS
1/1
Ditetapkan oleh :
SPO Direktur
Tanggal Terbit
01 Jan 2019
Nip. 197201172002122006