Anda di halaman 1dari 3

Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak.

Terdiri dari ovarium, uterus


dan bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu
faal (fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus
reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh
manusia yang dilakukan tubektomi pada organ reproduksinya atau mencapai menopause tidak akan
mati. Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa
pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang
dihasilkan dalam tubuh manusia.

Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang
dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda
antarajantan dan betina. Sistem reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium.

Jadi anatomi fisiologi sistem reproduksi perempuan merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang susunan suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan
untuk berkembang biak.

Dalam masa kanak – kanak, indung telur masih masa istirahat, belum berfungsi
dengan baik.setelah akil baliq,maka terjadilah perubahan –perubahan besar pada seluruh
tubuh wanita. Pubertas tercapai pada usia sekitar 12 – 16 tahun, namun hal ini di
pengaruhi oleh keturunan , bangsa,iklim,dan lingkungan. Ciri khas kedewasaan manusia di
tandai dengan adanya perubahan – perubahan siklik pada alat kandungan sebagai
persiapan untuk suatu kehamilan. Peristiwa penting tersebut di tandai dengan datangnya
haid,yaitu pengeluaran darah tiap bulan dari dalam rahim. Selain itu , pada ketiak dan
alat kemaluan luar tumbuh rambut, buah dada ( payudara ) bertambah besar, panggul dan
pinggul menjadi luas, sehingga tubuh remaja putri ini mempunyai bentuk khas wanita.
Dengan akil baliq ini, seorangb remaja putri mulai memasuki kurun waktu reproduktif,
artinya masa mendapatkan keturunan yang berlangsung kira – kira 30.

Haid yang pertama kali terjadi di sebut Minarche. Setelah masa reproduksi, wanita
masuk dalam masa Klimakterium yang terjadi secara berangsur – angsur di mana haid akan
menjadi tidak teratur, lalu akhir nya berhenti sama sekali sesuai dengan lanjutnya usia.
Keadaan ini di sebut Menopause ( stop haid ). Perubahan – perubahan yang kompleks dan
harmonis ini di atur oleh Serebrom, Hipotalamus, Hipofise,Alat – alat kandungan, Korteks
Adrenal ,Kelenjar Tiroid dan kelenjar – kelenjar lainnya.

A. Fisiologi Haid
Pada wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan secara teratur
mengeluarkan darah dari alat kandungannya, dan ini di sebut haid. Ada yang menyebutnya
Mensis, Mentruasi, datang Bulan,kain kotor,atau Period.

Pada siklus haid, Mukosa Rahim di persiapkan secara teratur untuk mernerima
ovum yang di buahi setelah terjadinya ovulasi , keadaan ini di kontrol oleh Hormon hormon
yang dapat di deteksi dalam air Kemih yang di periksa adalah air kemih 24 jam dan di ukur
kadar Estriol dan Pregnandiolnya.

Hormon – hormon Siklus Haid :

 FSH ( folllicle stimulating Hormone ) dikeluarkan oleh hipofise lobus depan.

 Estrogen di hasilkan oleh ovarium

 LH ( luteinizing Hormone ) dihasilkan HipofIise, dan

 Progesteron dikeluarkan oleh indung telur.

Setelah selesai haid, oleh pengaruh hormon FSH dan Estrogen, selaput lendir rahim
( endometrium ) menjadi semakin tebal. Bila terjadi ovulasi, berkat pengaruh
progesteron selaput ini menjadi lebih tebal lagi, dan kelenjar endometrium
tumbuh berkeluk – keluk. Bersamaan dengan itu, endometrium menjadi lebih
lembek seperti karet busa dan melakukan persiapan – persiapan supaya sel telur
yang telah di buahi dapat bersarang. Bila tidak ada sel telur yang bersarang,
endometrium ini terkelupas dan terjadi perdarahan yang disebut haid.

B. OVULASI ( PENGELUARAN SEL TELUR )

Kapan terjadinya ovulasi atau keluarnya sel telur dari indung telur perlu kita
ketahui untuk menentukan masa / hari subur seorang wanita, karena kehamilan hanya
mungkin terjadi bila sanggama ( koitus ) dilakukan pada sekitar saat ovulasi. Biasanya
ovulasi terjadi kira – kira 14 hari sebelum haid yang akan datang. Dengan kata lain,
diantara dua haid yang berurutan, indung telur akan mengeluarkan ovum, setiap kali
suatu dari ovarium kanan dan lain kali dari ovrium kiri.

Cara menentukan adanya ovulasi :

 Biopsi endometrium
 Suhu basal badan

 Sitologi vaginal

 Getah serviks

 PH getah vagina, dan

 Endoskopi.

Atresia ani atau anus imperforata disebut sebagai malformasi anorektal, adalah suatu kelainan
kongenital tanpa anus atau dengan anus tidak sempurna, termasuk Agenesis ani, Agenesis rekti dan
Atresia rekti. Insiden 1 : 5000 kelahiran yang dapat muncul sebagai penyakit tersering yang
merupakan syndrom VACTRERL ( Vertebra, Anal, Cardial, Esofageal, Renal, Limb).
Dalam asuhan neonatus tidak sedikit dijumpai adanya kelainan cacat kongenital pada anus
dimana anus tidak mempunyai lubang untuk mengeluarkan feces karena terjadi gangguan
pemisahan kloaka yang terjadi saat kehamilan. Walaupun kelainan lubang anus akan mudah terbukti
saat lahir, tetapi kelainan bisa terlewatkan bila tidak ada pemeriksaan yang cermat atau
pemeriksaan perineum.
Kelainan kongenital pada anus ini biasanya disebabkan karena putusnya saluran pencernaan
dari atas dengan daerah dubur, kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam kandungan berusia 12
minggu /3 bulan, dan adanya gangguan atau berhentinya perkembangan embriologik didaerah usus,
rektum bagian distal serta traktus urogenitalis, yang terjadi antara minggu keempat sampai keenam
usia kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai