Tujuan PP ASI
- menjamin pemenuhan hak Bayi atas ASI eksklusif
- memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI
eksklusif.
- meningkatkan peran dan dukungan para pihak dalam pemberian
ASI eksklusif.
• PP ASI No 33 Tahun 2012
Pasal 7
Tenaga kesehatan diberi kewenangan untuk
menentukan indikasi medis dapat tidaknya
pemberian ASI dilakukan oleh ibu dan bayi.
PASAL 8
Tenaga kesehatan wajib berpedoman pada
ketentuan rekomendasi yang telah ditetapkan
WHO, standar profesi, standar pelayanan dan
standar prosedur operasional.
• Kunci keberhasilan Asi eksklusif
1. IMD
suatu proses di mana bayi begitu dilahirkan dari rahim
ibu, tanpa dimandikan terlebih dahulu, segera diletakkan
tengkurap pada perut dan dada ibu dengan kulit bayi
melekat atau bersentuhan langsung pada kulit ibu. Proses
ini dilakukan sekurang2nya selama 1 jam dan atau sampai
dengan bayi berhasil meraih putting ibu untuk menyusu
langsung sesuai kebutuhannya atau lamanya menyusu
saat IMD ditentukan oleh bayi. IMD dapat dilakukan
dalam semua jenis kelahiran baik normal maupun dengan
abntuan vakum atau operasi
• 2. Rawat gabung
- Ibu dan bayi yang sehat dapat ditempatkan
dalam satu ruangan dengan bayi yang
dilahirkannya selama 24 jam tanpa terpisah
• UU Perlindungan anak No 23 tahun 2002
PERLINDUNGAN ANAK adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi anak dan hak2nya agar dapat
hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara
optimal sesuai denan harkat dan martabat kemanusiaan
serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi
•
Rencana pembanguan jangka menengah
nasional (RPJMN) 2010-2014
• Menurunkan angka kematian bayi menjadi 24
per 1000 kelahiran hidup
• Menurunkan angka kematian ibu menjadi 228
per 100 ribu kelahiran hidup
• Menurunkan prevalensi gizi kurang menjadi
15% dan balita pendek menjadi 32%.
• Lancet 2010
Pemberian Asi eksklusif dapat menurunkan
angka kematian bayi sebesar 13% dan dapat
menurunkan prevalensi balita pendek.