Anda di halaman 1dari 9

Heny Sepduwiana : Usia Menopaouse pada Wanita di Wilayah Kerja

Puskesmas Rambah Kabupaten Rokan Hulu


2016

Usia Menopaouse pada Wanita di Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Kabupaten


Rokan Hulu

AgeMenopauseof WomeninWorking Area of Rambah Public Health Centre RokanHulu


Regency

HENY SEPDUWIANA*

*Dosen Prodi D III Kebidanan UPP

ABSTRAK
Menopause adalah perubahan fase produktif ke fase tidak produktif.Terjadi pada akhir siklus
menstruasi yang terakhir, jika seorang wanita sudah tidak mengalami siklus haidnya selama
minimal 12 bulan. Wanita usia menopause akan banyak mengalami risiko kesehatan karena
berkurangnya estrogen. Pada saat ini terjadi percepatan usia menopause sedangkan usia
harapan hidup wanita semakin lama. Menopause menimbulkan keluhan klimakterik, seperti
hot flush, migraine, mood swing, menopause juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan
osteoporosis, karena turunnya produksi hormone estrogen.Penelitian ini untuk mengetahui
rata-rata usia menopause dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian menopause
pada wanita usia 45- 55 tahun .Jenis penelitian bersifat kuantitatif analitik dengan jenis desain
studi cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah 326 orang, dengan sampel 120
orang yang diambil secara systematic random sampling. Analisis data dilakukan dengan uji
Anova, uji T ,uji korelasi product moment dan uji regresi linier ganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa rerata usia menopause 47,6 ± 2,8 tahun, hasil analisis multivariat
menunjukkan usia menopause = 39 + 3,1 pemakaian kontrasepsi+ 0,2 usia melahirkan anak
terakhir+ 0,1 konsumsi kacang-kacangan-0,3menarche.Kesimpulan dalam penelitian ini
adalah variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap usia menopause adalah pemakaian
kontrasepsi, konsumsi kacang-kacangan, status gizi, usia melsahirkan anak terakhir dan
menarchedengan R²= 0,6. Strategi untukmemperlambat menopause pada wanita adalah
mengatur jarak kelahiran dengan menggunakan kontrasepsi hormonal, mempertahankan
status gizi, memperbanyak mengkonsumsi makanan yang menggandungphytoestrogenmulai
dari masa anak - anak.

Kata Kunci : Menopause, Status Gizi, Kontrasepsi Hormonal, Phytoestrogen

ABSTRACT
Menopause is the phase changing of a woman from productive to non-productive phase. This
happens at the end of the last menstrual cycle when a woman has not got menstrual cycles for
at least 12 months. Womenat the age of menopause will get more health risks due to reduce
of estrogen hormone. Currently, the age of menopause is accelerating, while the woman's life
expectancy is getting longer. This research was to determine the average age of menopause
and the factors related to the occurrenceof menopause in women at 45 to 55 years old. This
research was conducted in working area of Rambah Public Health Centre, Rokan Hulu
regency in July 2015. The type of the research was an analytic qualitative method and cross
sectional design.The population was 326 people with a sample of 120 people were taken by
systematic random sampling technique. To analyze the data, researcher used ANOVA test, T
test, test product moment correlation and multiple linear regressions. This research showed

Jurnal Maternity and Neonatal Volume 2 No 2 Page 145


Heny Sepduwiana : Usia Menopaouse pada Wanita di Wilayah Kerja
Puskesmas Rambah Kabupaten Rokan Hulu
2016

that the average age of menopause phase was 47,6 ± 2,8 year; the results of multivariate
analysis showed the menopause age = 39 + 3.1 birth controll usage + 0,2 age of the last
birth + 0,1 consume of nuts, - 0,3 menarche.The conclusion of this study are the variables
that most influence on the age of menopause is the use of contraception, the consumption of
nuts, nutrition status, past child-bearing age and menarche with R² known 0,6. Strategies to
slow the menopause in womenare by setting the birth spacing by using hormonal
contraception, maintaining nutrition status, in creasing of consumption of foods containing
phytoestrogens since childhood.
Keywords : Menopause, Nutrition Status, Hormonal Contraception, Phytoestrogen

PENDAHULUAN sedangkan pada tahun 2005 usia harapan


Menopause merupakan keadaan hidup wanita 68,2 tahun, dan diperkirakan
yang pasti dihadapi dalam kehidupan pada tahun 2010-2015 usia harapan hidup
seorang perempuan dan suatu proses wanita mencapai 70,1 tahun.Terjadinya
alamiah sejalan dengan bertambahnya percepatan usia menopause pada wanita
usia. Menopause bukanlah suatu penyakit sedangkan usia harapan hidup yang
ataupun kelainan dan terjadi pada akhir semakin lama yakni 70 tahun,
siklus menstruasi yang terakhir tetapi menyebabkan wanita tersebut lebih
kepastiannya baru diperoleh jika seorang lama±25 tahun terpapardengan keluhan-
wanita sudah tidak mengalami siklus keluhan menopause selama sisa
haidnya selama minimal 12 bulan. Hal ini hidupnya(Badan Pusat Statistik, 2010 ).
disebabkan karena pembentukan hormon Data pos usila dari Dinas
estrogen dan progesteron dari ovarium Kesehatan Rokan Hulu tahun 2014
wanita berkurang, ovarium berhenti menunjukkan jumlah wanita usila usia 45
“melepaskan” sel telur sehingga aktivitas tahun sampai >70 tahun berjumlah 3.548
menstruasi berkurang dan akhirnya orang, dari data kunjungan 13 pos usila di
berhenti sama sekali. Pada masa ini terjadi Kabupaten Rokan Hulu tahun 2014,
penurunan jumlah hormon estrogen yang diketahui bahwa jumlah wanita usia 45
sangat penting untuk mempertahankan faal tahun sampai > 55 tahun yang terbanyak
tubuh (Proverawati dan Sulistyawati, dijumpai di Kecamatan Rambah sebesar
2010). 326 orang (12,6%), dan 263 orang (16,1%)
Faktor yang berhubungan dengan diantaranya sudah mengalami menopause.
usia menopause yaitu usia pertama kali (Tabel 1)
menstruasi, stres, pemakaian alat Bedasarkan survei awal yang
kontrasepsi, status pernikahan, jumlah dilakukan kepada 10 orang wanita di
anak, usia melahirkan anak terakhir, Kecamatan Rambah menunjukkan
pekerjaan, pendapatan, merokok, minum menopause membuat produktivitas
alkohol, genetik, dan beberapa faktor lain seorang wanita menurun, merasa tidak
diantaranya pengaruh zat patogen atau ada daya tarik dimata pasangan,
radiasi, perilaku gaya hidup moderen, merupakan akhir masa seksual normal,
kebiasaan diet, status gizi, olah raga, tidak merasa gairah terhadap seksual,
pengaruh sinar matahari, perilaku seksual, tidak akan bisa mencapai kepuasan
dan gangguan mental (Menoherbs, 2011). seksual. Sebagian wanita merasa bahwa
Di Indonesia dari rata-rata usia setelah menopause mereka
menopause 47 tahun sebelum tahun 2000, akanmerasakan tenang, karena tidak perlu
pada tahun 2010 rata-ratausia menopause mengkhawatirkan akan hamil.
menjadi 45 tahun. Pada tahun 1995 usia Berdasarkan hal yang telah
harapan hidup wanita adalah 66 tahun, ditemukan, maka peneliti tertarik untuk

Jurnal Maternity and Neonatal Volume 2 No 2 Page 146


Heny Sepduwiana : Usia Menopaouse pada Wanita di Wilayah Kerja
Puskesmas Rambah Kabupaten Rokan Hulu
2016

melakukan penelitian yang behubungan dua variabel yaitu variabel independen


dengan kejadian menopause yakni dengan yang berskala rasio dengan variabel
judul ”Usia menopaouse pada wanita di dependen dengan uji korelasi Pearson
wilayah kerja Puskesmas Rambah Product Moment.
Kabupaten Rokan Hulu”.
HASIL
METODE PENELITIAN Hasil analisis univariatmenunjukkan
bahwa usia menopause berdistribusi
Penelitian bersifat kuantitatif Analitik
normal dengan rerata usia menopause
dengan menggunakan jenis desain Analitik
wanita usia 45-55 tahun di wilayah kerja
Cross Sectional Study.Populasi adalah
Puskesmas Rambah Kecamatan Rambah
seluruh wanita usia 45- 55 tahun yang
Kabupaten Rokan Hulu adalah 47,6 2,8
terdaftar di wilayah kerja Puskesmas
tahun dengan usia terendah 41 tahun dan
Rambah Tahun 2014 yaitu 326
tertinggi 53 tahun.
orang.Analisa bivariat bertujuan untuk
mengetahui signifikansi hubungan antara
Tabel 1
Distribusi Distribusi Responden menurut Status Gizi, Memakai kontrasepsi dan
Olah Raga di Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Tahun 2015

Jumlah
No Variabel Kategori
n = 120 %
1. Status Gizi
Normal 76 63,3
Kurus 22 18,3
Gemuk 22 18,3
2. Memakai kontrasepsi
Tidak memakai Hormonal 37 30,8
memakai Hormonal 83 69,2
3. kebiasaan Olah Raga
Tidak Olah Raga 70 58,3
Olah Raga 50 41,7
Tabel 2
Distribusi konsumsi kacang-kacangan, konsumsi sayur-sayuran, Jumlah Rokok,
Usia menarche dan Usia Melahirkan Anak Terakhir pada menopause

Variabel Rerata ±SD Rentang 95% CI


Konsumsi kacang-kacangan 27,7 ± 6,3 13-42 26,6-28,8
Konsumsi sayur-sayuran 102,4±52,8 43-300 92,8-111,9
Jumlah Rokok(batang) 3,9±4,5 0-16 3,1-4,8
Usia menarche (tahun) 13,1 ±1,5 10-17 12,9-13,4
Usia melahirkan anak 36,1±2,3 32-42 35,7-36,5
terakhir (tahun)

Jurnal Maternity and Neonatal Volume 2 No 2 Page 147


Heny Sepduwiana : Usia Menopaouse pada Wanita di Wilayah Kerja
Puskesmas Rambah Kabupaten Rokan Hulu
2016

Tabel 4
Hubungan PvalueMemakai Kontrasepsi dan Olah Raga dengan Rerata Usia
Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Tahun 2015

Variabel P
n = 120 Rerata ± SD
Value
Memakai kontrasepsi
Tidak Hrmonal 37 44,8 ± 1,9 0,0001
Hormonal 83 48,9 ± 2,0
Olah raga
Tidak olah raga 70 47,8 ± 2,4 0,479
Olah raga 50 47,4 ± 3.1
Status Gizi
Normal 76 48,3 ± 2,4
Kurus 22 45,2 ± 3,1 0,0001
Gemuk 22 47,8 ± 2,1

Tabel 4
HubunganPvalue Konsumsi Kacang-kacangan, konsumsi Sayur-Sayuran, Jumlah
Rokok, Usia menarche Dan Usia Melahirkan Anak Terakhir dengan Rerata Usia
Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Tahun 2015

Variabel P
r R² Persamaan garis
Value
Konsumsi Usia menopause =
kacang- 0,3 0,1 44,2 + 0,1 (Konsumsi 0.0001
kacangan kacang-kacangan
Konsumsi Usia menopause =
sayur-sayuran 0,1 0,01 47,2 + 0 (konsumsi 0,403
sayur-sayuran)
Usia menopause =
Jumlah Rokok 0,2 0,1 0,019
48,1 + (-0,1) merokok
Usia menopause =
Usia menarche 0,4 0,2 57,2+ (-0,7) usia 0,0001
menarche
Usia menopause =
UsiaMelahirkan
0,3 0,1 34,9 + 0,4 (usia 0,001
Anak Terakhir
terakhir melahirkan)

Jurnal Maternity and Neonatal Volume 2 No 2 Page 148


Heny Sepduwiana : Usia Menopaouse pada Wanita di Wilayah Kerja
Puskesmas Rambah Kabupaten Rokan Hulu
2016

Tabel 5
Hasil Multivariat (Akhir)Usia Menopaouse pada Wanita di Wilayah Kerja Puskesmas
Rambah Kabupaten Rokan Hulu

Unstandardized Standardized
P
No Variabel Independen Coefficients Coefficients R R²
value
Koefisien B Koefisien Beta
1 Konsumsi Kacang-
0,1 0,2 0,018
kacangan
2 memakai Kontrasepsi 3,2 0,6 0,0001
3 Usia menarche -0,3 -0,2 0,005 0,8 0,6
4 Usia melahrkan anak
terakhir 0,2 0,2` 0,001

(Constant) 39 0.0001

Perubahan nilai R Square terdapat pada tabel 4.10 yang menunjukkan bahwa
tidak terjadi perubahan nilai koofesien B dan R square > 10% dan R square yaitu 0,6.
Maka variable status gizi dikeluarkan dari pemodelan multivariate.

PEMBAHASAN kerja kontrasepsi menekan fungsi indung


a. Memakai kontrasepsi telur sehingga tidak memproduksi sel
Memakai kontrasepsi hormonal telur.
memiliki hubungan sebab akibat terhadap
usia menopause.Wanitayang memakai b. Konsumsi kacang – kacangan
kontrasepsi hormonal mempengaruhi usia Konsumsi kacang – kacangan
menopause 3,1 tahun lebih lambat memiliki hubungan sebab akibat terhadap
dibandingkan dengan wanita yang tidak usia menopause. Wanita yang
memakai kontrasepsi hormonal. memkai mengkonsumsi kacang – kacangan
kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan mempengaruhi usia menopause 1,6 tahun
usia menopause, karena mengandung lebih lambat dibandingkan dengan wanita
estrogen yang terdapat didalam kontrasepsi yang jarang mengkonsumsi kacang –
tersebut sehingga memperpanjang usia kacangan. Menurut Proverawati &
menopause. Sulistiawati (2010) bahwa kedelai
mengandung zat yang mempunyai khasiat
Oleh karena itu direkomendasikan dan cara kerja menyerupai estrogen, yang
bagi wanita untuk memilih kontrasepsi disebut phytoestrogen.Phytoestrogen yang
yang mengandung hormonal, jenis terkandung dalam kedelai dan sangat
kontrasepsi hormonal akan lebih lama atau dikaitkan dengan manfaat terapi bagi
tua memasuki menopause. Hal ini terjadi menopause adalah isoflavon, dengan
karena kontrasepsi hormonal mengandung mengkonsumsi makanan yang
estrogen, estrogen mempunyai pengaruh mengandung fitonutrient sebagai
terhadap endometrium yang menyebabkan pengganti estrogen bisa memperlambat
endemetrium tumbuh atau berproliferasi. fase menopause.Jenis kacangan yang
Kontrasepsi hormonal mempengaruhi cara dikonsumsi ibu sebelum menopause
Jurnal Maternity and Neonatal Volume 2 No 2 Page 149
Heny Sepduwiana : Usia Menopaouse pada Wanita di Wilayah Kerja
Puskesmas Rambah Kabupaten Rokan Hulu
2016

meliputi kedelai, kacang merah, tempe wanita melahirkan anak terakhir di


tahu, tauco, dengan mengkonsumsi 25 gr/ atas usia lebih dari 40 tahun akan
hari (Marmi, 2013) mengalami usia menopause lebih lambat
Oleh karena itu direkomendasikan dibandingkan wanita dalam usia muda
bagi wanita untuk mengkonsumsi kacang – sudah melahirkan anak terakhir, dalam
kacangan minimal 25 gr/ hari yang penelitian ini wanita yang melahirkan anak
mengandung phytoestrogen sebagai terakhir dengan usia lebih dari 40 tahun
pengganti estrogen yang bisa akan mengalami menstruasi yang lebih
memperlambat usia menopause. lama, sedangkan wanita yang usia
melahirkan anak terakhirnya kurang dari
c. Menarche 40 tahun tahun mengalami akan
Menarche memiliki hubungan sebab mengalami menstruasi yang lebih cepat,
akibat terhadap usia hal ini berarti agar menopause lambat,
menopause.wanitayang lambat maka di anjurkan jarak kelahiran anak dan
mendapatkan menarche (>16 tahun) melahirkan pada usia reproduksi yang
mempengaruhi usia menopause 0,3 tahun sehat.kehamilan dan persalinan akan
lebih cepat dibandingkan dengan wanita memperlambat sistem kerja organ
yang mendapat menarche lebih cepat. reproduksi. Pada saat kehamilan tidak
Menurut Mulyani (2013) wanita yang terjadi kematangan pada folikel, sehingga
mendapatkan menarche lebih cepat akan dapat menyimpan folikel didalam
mengalami menopause pada usia lebih reproduksi dan akan memperlambat usia
lambat, hal tersebut juga dipengaruhi oleh menopause.
faktor genetik (keturunan), bentuk tubuh,
serta gizi seseorang gizi pada masa anak- KESIMPULAN
anak remaja.
Sejalan dengan penelitian ini 1. Rerata usia menopause di wilayah
diperoleh data bahwa wanita yang lambat kerja puskesmas Rambah Kecamatan
mendapatkan menarche mengalami Rambah Kabupaten Rokan Hulu
menopause pada lebih cepat, menarche adalah 47,61tahun.
terjadi karena kematangan folikel d graaf 2. Variabel yang berhubungan sebab
yang di pengaruhi oleh hormone estrogen akibat terhadap usia menopause
yang baik, dan disertai oleh gizi yang adalah variabel pemakaian
seimbang, jika hormo estrogen baik akan kontrasepsi, konsumsi kacang –
memperlambat usia menopause, oleh kcangan, usia melahirkan anak
karena itu direkomendasikan agar terakhir dan usia menarche, dengan
mendapatkan menarche pada usia muda, persamaan garis
dan sarankan agar ibu memperhatikan gizi SARAN
yang diberikan kepada anak wanita dari 1. Diusahakan agar wanita lebih banyak
mulai masa kanak-kanak agar wanita mengkonsumsi kacang – kacang
mendapatkan menarche lebih cepat. sebelum usia menopause yang
mengandung fitoestrogen sebagai
d. Usia melahirkan anak terakhir mengganti estrogen yang akan
Usia menlahirkan terakhir memiliki memperlambat usia menopause.
hubungan sebab akibat terhadap usia 2. Di usahakan agar wanita yang ingin
menopause.Wanitayang melahirkan anak mengatur jarak kelahiran anak dengan
terakhir diusia > 40 tahun mempengaruhi menggunakan kontrasepsi hormonal.
usia menopause 0,2 tahun lebih lambat 3. Di usahakan agar ibu memberikan gizi
dibandingkan dengan wanita yang yang baik pada anak wanitanya dari
melahirkan anak terakir < 40.
Jurnal Maternity and Neonatal Volume 2 No 2 Page 150
Heny Sepduwiana : Usia Menopaouse pada Wanita di Wilayah Kerja
Puskesmas Rambah Kabupaten Rokan Hulu
2016

usia dini sehingga menarche bisa lebih Fairus, M., Prasetyowati.(2011). Gizi dan
awal. Kesehatan Reproduksi. Jakarta:
4. Diusahakan agar wanita melahirkan EGC.
pada usia reproduksi yang sehat yakni Fransiska, S. (2001). Hubunga Pola Hidup
pada usia 20-35 tahun. dan Usia Ibu Saat Kemailan
Pertama denag Terjadinya
Menopause di Wilayah Kerja
Puskesmas Polonia Medan,
DAFTAR PUSTAKA
(http://repository.usu.ac.id/handle,
diakses 27 April 2015).
Almatsier,S. ( 2001).Prinsip Dasar Ilmu
Jones, K, E, dkk. (2012). Menopause and the
Gizi. Jakarta: Garmedia Pustaka Influence of Culture: Another Gap
Utama for Indigenous Australian Women
Anggraini, M. T. ( 2001). Hubungan (http://www.biomedcentral.com/1
antara Usia saat Timbulnya 472-6874/12/43, diakses 5
Menarche dengan Usia saat September 2015)
Terjadinya Menopause Wanita di Gaffari, (2012). Pengaruh Lingkungan
Kecamatan Kartasura. Kos Kosan terhadap
(http//jurnal.unimus.ac.id,diakses Prilaku.http://www.academia.edu/
7 April 2015) 11580295. dikses tanggal 4
Baziad, A. (2003). Menopause dan September 2015
Andropause. Jakarta: YBPSP. Gani dan Hamid. (2012). Faktor-faktor
________, (2010 ). Menopause dan yang Berhubungan dengan Usia
Permasalahannya.Jakarta : Menopause di Wilayah Kerja
YBPSP. Puskesmas Tengah Lembang,
Budiman,(2008).Menopause.(http://digilib. Kecamatan Sinjai Barat,
unsri.ac.id/download/CVpdpasca Kabupaten, Sinjai,
menopause.pdf,diakses14 (http://doccs.google.com/viewer?
November 2014). a=v&9
Blumel, (2007). Saatnya Memperhatikan =cache:EAYXCAFJUOCJ:prints.
Kesehatan Wanita Usia undip.ac.id/4651/1/2418.pdf-
Menopause dengan Serius, adobe, diakses 7 Desembar
diakses14 November 2014. 2014).
BKKBN, 2005, Keluarga Berencana Glasier, A. (2006). Keluarga Berencana
,http:// www.bkkbn.go.id/.html, dan Kesehatan Reproduksi. EGC:
diakses 4 Septembert 2015 Jakarta.
Greenwood, S (2000), Menopause Secara
Dahlan, S. (2010).Besar-Sampel dan Cara Alami Persiapan Menghadapi
Pengambilan Sampel. Jakarta: Paruhan Hidup Kedua, Jakarta.
Salemba Medika.
Gunung Mulia.
Desi. (2007). Hubungan Karakteristik
Herawati, R, 2012 Faktor-Faktor yang
Demografi dan Umur Saat
Berhubungan dengan Usia
Menopause dengan Keluhan Saat
Menopause di Empat Posyandu
Menopause,
Lansia Wilayah Kerja Puskesmas
(http://eprints.undip.ac.id/4118/1/
Rambah Kabupaten Rokan
3079.pdf,diakses 14 November
Hulu.diakses 14 november 2014
2014).
Kasdu, D. (2002). KiatSehat dan Bahagia
di Usia Menopause. Jakarta:
Puspa Swara
Jurnal Maternity and Neonatal Volume 2 No 2 Page 151
Heny Sepduwiana : Usia Menopaouse pada Wanita di Wilayah Kerja
Puskesmas Rambah Kabupaten Rokan Hulu
2016

Lapau, B. ( 2013). Metode Penelitian Prawirohardjo, S. (2007).Ilmu Kebidanan,


Kesehatan, Jakarta. Pustaka Obor Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Indonesia Prawirohardjo
Noerpramana, N. P. (2002). Peran Pola Park, J., Kim, S., Kang, C. (2002). The
Hidup dan Lingkungan Dalam Age at Menopause and Related
Upaya Pencegahan Penyulit Masa Factors in Korean Women,
Perimenopause, Media Medika Korea, Journal of Korean
Indonesia. Volume 37, No 4, Maret Academy of Nursing, vo.32,No.7,
2002, diakses tanggal 3 Mei 2015
Masruroh. (2012). Hubungan antara Pusdatin.(2014). Data Penduduk Sasaran
Penggunaan Kontrasepsi Program Pembangunan
Hormonal dengan Usia Kesehatan, diakses 24 April 2015.
Menopause, Rismala. (2010). Menopause dan
(http.//www.e.jurnal.com/2013/11/ Keluhannya, Jakarta : Rineka
hubungan-antara pengguna- Cipta.
kontrasepsi,diakses 9 April 2015). Riskesda.(2013). Riset Kesehatan
Marmi. (2013). Gizi Dalam Kesehatan Dasar.Badan Penelitian dan
Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pengembangan Kesehatan
Pelajar Kementerian Kesehatan RI,
Marga, S, P. (2007). Hubungan Gambaran Diri diakses 29 April 2015.
dengan Timgkat Kecemasan Ibu Masa Rostiana. (2009). Menopause dan
Menopause di Kelurahan Lhok keluhannya, EGC : Jakarta.
Keutapang Tapaktuan.diakses 4
September 2015 Rohmatika, D., Sumarni., dan Prabandari,
Menoherbs.(2011). Jenis Menopause Dan F. (2012). Pengaruh Usia
Faktor Yang Mempengaruhi Menarche Terhadap Usia
Menopause.(http://menoherbs.org Menopause Pada Wanita
/jenis-menopause-dan-faktor- Menopause di Desa Jingkang
yang-mempengaruhi- Babakan Kacamatan Ajibarang
menopause,diakses 9 April 2015). Kabupaten Banyumas Tahun
Mulyani, S. (2013).Menopause. 2012. Jurnal Ilmiah Kebidanan,
Jogyakarta: Nuhamedika. Vol. 3 No. 2 Edisi Desember
Muljati, S., Amellia., Suwarti. S., Harahap, 2012, diakses 9 April 2015.xe
H., Harjatmo, T., Komari., Safitri, A. (2009). Beberapa Faktor yang
Sandjaja. (2003). Hubungan Mempengaruhi Menopause pada
Konsumsi Kacang-kacangan Wanita di Kelurahan Titi Papan
(sumber phytoestrogen) dengan Kota Medan. Universitas
Usia Menopause. Panel Gizi Sumatera Utara, diakses 27 Maret
Makan, 26(1):21-30, diakses 9 2015
April 2015 Sudarmiati,S. (2009). Pengaruh Sosial
Budaya Karawang Pada Respon
Prayitno, S. (2014).Kesehatan Organ dan Mekanisme Koping Wanita
Reproduksi Wanita. Jogjakatra: Saufa yang Mengalami
Proverawati dan Sulistiawati, Menopause.diakses 4 September
(2010).Menoapuse dan Sindrom 2015
Premenopause. Yogyakarta: Nuha Setiasih, A. (2003). Beberapa Faktor Ibu
Medika. yang Berhubungan dengan Usia
Menopause pada Ibu-ibu di Pusat
Pembinaan Lanjut Usia
Jurnal Maternity and Neonatal Volume 2 No 2 Page 152
Heny Sepduwiana : Usia Menopaouse pada Wanita di Wilayah Kerja
Puskesmas Rambah Kabupaten Rokan Hulu
2016

(PUSBILA) Desa Cimari


Kecamatan Cikoneng Kabupaten
Ciamis Propinsi Jawa Barat,
(http://eprints.undip.ac.id/5525,dia
kses 3 Maret 2015) .
Setianingsih. (2014). Hubungan Asupan
Isoflavon Dengan Kejadian
Sindroma Metabolik Pada Wanita
Menopause, diakses 7 Desembar
2014
Salim, A. (2015). Un Complicated
Perimenopause, Yogyakarta: PT
Elex Media Komputido
Spancer. (2006 ). Simpel guides
Menopause. Indonesia:
Erlangga.
Sulistyaningrum, S. (2009).Hubungan
Pemakaian Kontrasepsi Hormonal
Dengan Keluhan Perimenopause
Di Kelurahan Salatiga Kecamatan
Sidorejo, diakses 4 September
2015
Utami. (2012). Hubungan Antara Status
Gizi Dengan Usia Menopause
Pada Wanita Usia 45-60 Tahun
Di Kelurahan Sekaran Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang,
diakses 7 Desembar 2014
Wahyunita, D dan Fitrah.
(2010).Memahami kesehatan pada
lansia. Jakarta: Trans Info Media.

Jurnal Maternity and Neonatal Volume 2 No 2 Page 153

Anda mungkin juga menyukai