Anda di halaman 1dari 5

ILMU DAKWAH

JUDUL MAKALAH: SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU DAKWAH

OLEH :
KELOMPOK : 1
DAKIA KHATTHAFULLAH : 180403033
SAFTURI : 180403036
FATHURRAHMAN SALEH : 180403050
DARMA YUNANDA : 180403041

DOSEN PENGAMPU : MUZAKIR ZABIR, S.SOS.I., MA

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

MANAJEMEN DAKWAH

UIN AR RANIRY TAHUN 2018/2019


BAB II

PEMBAHASAN

1.SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU DAKWAH

Dakwah islam dan ilmu dakwah {islam} jelas memiliki perbedaan yang sangat
jauh.jelas sekali bahwa dakwah merupakan hal yang memang ada sejak adanya misi
kenabian. Oelh karena itu, dakwah merupakan aktivitas yang langsung menyatu dengan
sejarah. Ibaratnya, untuk menulis sejarah dakwah, merupakan hal yang relatif lebih mudah.

Hal ini berbeda dengan ilmu dakwah.walaupun dakwah sudah inheren dengan gerak
islam sejak awalnya, namun tidak serta merta memunculkan ilmu dakwah. Bahkan untuk
ukuran sekarang ini, hampir 15 abad dari kehidupan nabi muhammad saw., ilmu dakwah
masih menjadi ilmu yang relatif baru,sehingga masih mendatangkan banyak pertanyaan
tentang eksistensi ilmu dakwah itu sendiri.satu hal yang jelas, bahwa sejarah perkembangan
ilmu dakwah tidak dapat dilepaskan dari dakwah itu sendiri.

Sebagaimana ditemukakan oleh ahmad safe’i, dalam konteks pengembangan ilmu


dakwah, ilmu dakwah merupakan disiplin yang paling “menderita” di antara disiplin-
disiplinlain yang ada. Sebab sebagai disiplin yang masih baru, ilmu dakwah belum memiliki
tradisi keilmuan yang mapan dibanding dengan disiplin ilmu lain, termasuk rekan-rekannya
“sesama” ilmu keagamaan.1

Pada sisi lain, bahwa kebelumadaan pengalaman yang mapan dalam tradisi keilmuan
ini justru menjadi ilmu dakwah sebagai disiplin yang paling challenging (mendatangkan
tantangan). Ia menjadi “sesuatu” yang leluasa untuk diutak utik sedemikian rupa, yang dapat
menjadi lahan dan tantangan paling menjanjikan bagi community of researchers, terutama
staf pengajar di fakultas dakwah (dan komunikasi) sendiri. Mereka memiliki keleiuasaan
untuk “berijtihad” pertanyaannya; hendak dijadikan dan dibawa kemana ilmu dakwah ini?
Sementara penulisan sejarah perkembangan ilmu dakwah adalah hal yang masih relatif
“baru” di sini.

1
Agus Ahmad Safe’i “Kajian Ontologi Dakwah Islam”,dalam Syukriadi Sambas,AepKusnawan (ed.),ilmu dakwah
(Kajian Berbagai Aspek).(Bandung:Pustaka Bany Quraisy,2009),Hal.57.
Kenyataan ini terasa agak pahit, meskipun ilmu dakwah sudah sekian tahun dikaji,
namun belum diketahui sejarah perkembangannya, nasab dan silsilahnya, atau sanadnya.
Oleh karenanya berbagai bentuk tulisan yang mengungkapkan sejarah perkembangan atau
proses dakwah menjadi ilmu, harus segera dimulai, walau dengan resiko, untuk sementara ini
akan terdapat banyak kekurangan.

Selain hal diatas, kebelumadaan tradisi keilmuan dakwah yang panjang dan matang,
juga membuat ia memiliki kesempatan banyak guna meminjam ilmu-ilmu lain yang sudah
ada dan mapan,untuk dijadikan ilmu bantu dakwah.

A.URGENSI SEJARAH ILMU DAKWAH

Dakwah sebagai sebuah ilmu masih menjadi polimek bagi sebagian orang. Ada yang
sangat problematis dalam dunia akademisi islam sejauh menyangkut ilmu dakwah.

Kegiatan dakwah itu sendiri sebenarnya lahir bersamaan dengan kehadiran nabi
muhammad saw., Ketika memperkenalkan sistem nilai islam sebagai agama paripurna.aneh
nya, untuk menentukan dan merumuskan ilmu dakwah itu sendiri,umat islam sampai saat ini
masih gagap. Apalagi untuk merumuskan konsep paradigma keilmuan,saat ini harus
mengikuti kriteria metodologi keilmuan akademisi barat.

Sebenarnya kunci semua persoalan itu terletak pada sau hal: kemauan kalangan
akademisi muslim untuk mengali akar sejarah dakwah secara komprehensif, yang tidak hanya
sebatas konsepsi historis dalam bentuk runtutan peristiwa numerik. Penelitian kesejarahan
terkait erat dengan peristiwa sosiologis, antropologis dan terutama peristiwa kultural ke-
islam-an, serta analisis terhadapnya

Adapun persoalan mendasar yang dihadapi saat ini, yang juga menjadi sebagian
problematika perumusan ilmu dakwah adalah:

1. Formalasi dakwah selama ini masih mendasarkan diri pada konteks penjagaan dari
bentuk dogma-dogma agama tertentu, aliran maupun golongan berlainan ketimbang
upaya untuk menghidupkan keimanan sejati dan jalan hidup islami yang
sesungguhnya. Sehingga justru akar-akar sektarian makin diperkokoh, dan persatu
umat pun terbelah.
2. Kurangnya pemahaman akan pandangan dunia para penerima dakwah.dakwah efektif
era informasi adalah membutuhkan pendekatan yang berubah-ubah dan metodologi
yang sesuai dengan sejarah dan budaya komunitas sasaran. Sehingga pesan islam
perlu dirancang sesuai komunitas masyarakat tertentu.
3. Saiah satu demensi dakwah yang terabaikan adalah konsep pengembangan
masyarakat. Selama ini walau kaum muslim mencapai miliaran di dunia, namau
kontribusinya hanya memiliki dampak lebih kecil di arena global, baik secara
ekonomis, politis maupun intelektual. Otomatis dakwah telah kehilangan banyak
dimensi makna sejatinya. Maka perlu memberdayakan lewat dakwah aksional untuk
menangani bidang-bidang kesediaan lapangan kerja bagi kalangan muda
berpendidikan, keterampilan yang tidak bisa di karya kan kemiskinan, buta huruf,
rendah nya tingkat kesehatan umat, rendah nya kualitas fasilitas sanitasi, sumber daya
alam yang tidak dilestarikan, dan lain-lain .2

D. SEJARAH PEMIKIRAN ILMU DAKWAH

Perkembangan pemikiran dakwah perlu dikemukakan terlebih dahulu karena hal ini
juga memiliki pengaruh lebih besarterhadap proses terbentuknya ilmu dakwah

Sejarah perkembangan pemikiran dalam dakwah islam (yang bersifat falsafi), sebagai
mana dikemukakan oleh syukriadi sambas, dapat dikategorikan menjadi beberapa periode,
yakni: periode nubuwat, khulafa al-rasyidin, tabi'in, tabi'al-al tabi'in, tabi'al-tabi'in, dan
medern. .

2
.Bandingkan dengan alwi shihab, islam inklusif; menuju sikap terbuka dalam beragama. (bandung: mizan,
1998), cet. II, hlm. 253-258.

Anda mungkin juga menyukai