Anda di halaman 1dari 19

TEORI TENTANG PENDEKATAN PERHITUNGAN

PENDAPATAN NASIONAL

DOSEN PENGAMPU
Hj Iranita SE., M.Si

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:


Dwi Narda Agus Saputra/180461201018
Sofianti/180461201037

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI KEPULAUAN RIAU


FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
TAHUN AJARAN 2018/2019
ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Al-Hamdu Lillah kami persembahkan kehadirat


Allah SWT pengatur alam semesta yang karena Rahmat, Rahimnya, Taufik,
Hidayahnya, Nikmat, KaruniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ilmiah tentang Teori Tentang Pendekatan Perhitungan Pendapatan Nasional
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Hj Iranita SE., M.Si, dan


seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini,
mudah udahan ada manfaatnya bagi seluruh pembaca mhohon maaf atas segala
kekurangan dan kekhilafan, karena kebenaran mutlak hanya dengannya dari
Allah SWT, dan manusia senantiasa mengalami kekhilafan dan kesalahan.

Semoga Allah SWT memberkati usaha ini serta bermanfaat bagi


mahasiswa khususnya dan masyarakat pembaca pada umumnya.

Tanjung pinang, 02 Maret 2018

Penyusun
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.………………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR…………………………………………….……………………….. ii
DAFTAR isi..................................................................................... iii
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….. 1
2.1 Pengertian Pendapatan Nasional........………………………. .. 1
2.2 Perhitungan Pendapatan Nasional..…………………………… 5
2.3 Produk Nasinal Bruto dan Produk Nasional Bersih.….... 6
2.4 GNP Nyata dan GNP Nasional.................…………………… 9
2.5 Beberapa Pengertian Dasar Tentang Perhitungan Agregatif... 11
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………….. 15
3.1 Simpulan…………………………………………………………………….. 15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………… 16
1

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendapatan Nasional


Pendapatan nasional merupakan seluruh pendapatan yang diterima oleh
seluruh anggota masyarakat atau seluruh rumah tangga keluarga (RTK) dalam
suatu negara dengan kurun waktu tertentu, biasanya dalam waktu satu tahun.
Pendapatan nasional dapat juga diartikan sebagai hasil produksi nasional, yang
berarti nilai hasil produksi yang dihasilkan oleh seluruh anggota masyarakat
suatu negara dalam waktu tertentu, biasanya satu tahun.

A. Siklus aliran pendapatan( circular flow) dan interaksi antar pasar


Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow) ada sebuah model yang
menggambarkan bagaimana interaksi antar para pelaku ekonomi menghasilkan
pendapatan yang digunakan sebagai pengeluaran dalam upaya memaksimalkan
nilai kegunaan (utility) masing-masing pelaku ekonomi. Model Circullar flow
membagi menjadi empat sektor yaitu:

1. Sektor Rumah Tangga

Sektor ini memiliki faktor-faktor produksi yang dibutuhkan untuk proses


produksi barang dan jasa privat (sektor perusahaan) maupun barang dan jasa
publik (sektor pemerintah). Faktor-faktor produksi tersebut adalah;

• kesediaan untuk bekerja (tenaga kerja), hasil yang didapat disebut gaji

• barang modal (misalnya tanah), diperoleh pendapatan sewa

• uang dan kesediaan untuk menaggung resiko yang dihadapi perusahaan


dengan membeli saham. Pembagian keuntungan/deviden yang didapat

2. Sektor Perusahaan
2

Aliran pengeluaran sektor rumah tangga merupakan aliran pendapatan


sektor perusahaan. Selain dari sektor rumah tangga, perusahaan memperoleh
pendapatan dari sektor pemerintah yang merupakan konsumsi pemerintah, dan
dari permintaan sektor luar negeri yang merupakan ekspor sektor perusahaan.
Selain melakukan pembayaran untuk sektor rumah tangga, perusahaan juga
membayar pajak kepada pemerintah.

3. Sektor Pemerintah

Fungsi utama pemerintah adalah menyediakan barang publik. Untuk


menjalankan fungsinya, pemerintah melakukan pengeluaran berupa pembelian
barang dan jasa dari sektor perusahaan dan pengeluaran-pengeluaran untuk
sektor rumah tangga. Karena barang publik tidak dapat disediakan sepenuhnya
lewat mekanisme pasar, pmerintah harus menarik pajak dari sektor rumah
tangga dan sektor perusahaan.

4. Sektor Luar Negeri

Sektor rumah tangga, perusahaan dan pemerintah merupakan


perekonomian domestik. Perekonomian diatakan tertutup jika tidak melakukan
interaksi dengan sektor luar negeri dalam perekonmian terbuka disederhanakan
dengan mekanisme ekspor dan impor.

B. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional


Ada tiga metode atau pendekatan yang digunakan untuk mengukur
pendapatan nasional, antara lain pendekatan produksi (production approach),
pendekatan pendapatan (income approach), dan pendekatan pengeluaran
(expenditure approach).

a. metode pendekatan produksi

Kegiatan produksi adalah kegiatan yang menciptakan nilai tambah (value


added). Jadi pada perhitungan pendekatan produksi, hanya mencakup
perhitungan niai tambah pada setiap sektor (lahan) produksi. Dengan
3

pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan nilai


tambah (value added) dari seluruh sektor produksi selama satu periode tertentu
(biasanya dalam satu tahun).

Nilai tambah yang dimaksud di sini adalah selisih antara nilai produksi
(nilai output) dengan nilai biaya antara (nilai input), yang terdiri atas bahan yang
terlibat dalam proses produksi termasuk bahan baku dan bahan penolong.

ISIC (International Standard Industrial Classification) mengklasifikasikan


perekonomian Indonesia menjadi beberapa sektor atau lapangan usaha yang
terbagi dalam tiga kelompok, diantaranya:

1. Sektor Primer

• Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan.

• Pertambangan dan penggalian.

2. Sektor Sekunder

• Industri pengolahan.

• Listrik, air, dan gas.

3. Sektor Tersier

• Perdagangan, hotel, dan restoran.

• Pengangkutan dan telekomunikasi.

• Jasa lain-lain.

Rumus Pendekatan Produksi adalah sebagai berikut:

Y=(P1X Q1)+(P2X Q2)+….(PnX Qn)

Keterangan :

Y= Pendapatan nasional
4

P1= harga barang ke-1 Pn= harga barang ke-n

Q1= jenis barang ke-1 Qn= jenis barang ke-n

b. metode pendekatan pendapatan

Pendekatan pendapatan (income a product) adalah jenis pendekatan


pendapatan nasional yang diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan
dari berbagai faktor produksi yang memberikan sumbangan terhadap proses
produksi. Metode pendekatan pendapatan merupakan pendapatan nasional
hasil dari penjumlahan seluruh penerimaan yang diterima oleh pemilik faktor
produksi dalam suatu negara selama satu periode atau satu tahun.

Yang termasuk faktor produksi adalah tenaga kerja, modal, tanah, dan
keahlian/kewirausahaan. Masing-masing dari faktor produksi akan menghasilkan
pendapatan yang berbeda-beda, misalnya:

– Tenaga kerja dapat memperoleh gaji/upah

– Pemilik modal akan mendapat bunga

– Pemilik tanah dapat memperoleh sewa

– Keahlian atau skill dapat memperoleh laba.

Rumus pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut:

Y=r+w+i+p

Keterangan :

Y = Pendapatan Nasional

r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya

w = Pendapatan bersih dari sewa

i = Pendapatan dari bunga


5

p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan

c. metode pendekatan pengeluaran

Perhitungan dengan menggunakan pendekatan pengeluaran dilakukan


dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran berbagai sektor ekonomi, yaitu
rumah tangga, pemerintah, perusahaan, dan masyarakat luar negeri suatu
negara pada periode tertentu.

Jenis pengeluaran dari masing-masing pelaku ekonomi terdiri dari:

– Pengeluaran untuk konsumsi

– Pengeluaran untuk investasi (I)

– Pengeluaran untuk pemerintah (G)

– Pengeluaran untuk ekspor (X), dan impor (M).

Sehingga diperoleh rumus pendekatan pengeluaran sebagai berikut:

Y=C+I+G+(X–M)

Keterangan :

Y = Pendapatan nasional

C = consumption ( konsumsi rumah tangga )

I = investment ( investasi )

G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )

X = ekspor

M = impor

2.2 Perhitungan Pendapatan Nasional


Ekonomi terutama sangat berkaitan dengan dan berkepentingan
terhadap masalah penentuan seluruh output ekonomi, tingkat harga,
6

kesempatan kerja suku bunga, dan berbagai variabel lain. Langkah yang
diperlukan dalam memahami cara bagaimana variabel ini ditentukan disebut
perhitungan pendapatan nasional.

Perhitungan pendapatan nasional akan memberikan kepada kita


perkiraan GNP secara teratur, yakni pengukuran dasar dari kinerja perekonomian
dalam memproduksi semua barang dan jasa. Tetapi perhitungan pendapatan
nasional juga berguna karena ia memberikan kita suatu kerangka kerja untuk
menerangkan hubungan antara ketiga variabel kunci dalam ekonomi makro,
yaitu: output, pendapatan, dan pengeluaran.

2.3 Produk Nasinal Bruto dan Produk Nasional Bersih


Kalkulasi Produk Nasional Bruto

GNP adalah nilai dari semua barang dan jasa yang diproduksi oleh faktor-
faktor produksi dalam negeri maupun dalam suatu periode waktu tertentu. Ia
mencakup nilai barang-barang yang diproduksi seperti rumah dan minuman
keras, dan nilai dari masing-masing barang dan jasa, seperti jasa perantara dan
kuliah dosen ekonomi. Output dari masing-masing barang dan jasa ini dinilai
berdasarkan harga pasarnya dan nilai-nilai itu dijumlahkan sebagai nilai dari GNP.
Perhitungan GNP untuk ekonomi Amerika Serikat sejak tahun 1929 tersedia
secara sistematis. Terdapat sejumlah perkiraan untuk tahun-tahun sebelumnya.
Pada tahun 1989, nilai GNP dalam ekonomi Amerika Serikat sudah mencapai
lebih dari US $5.000 milliar.

Barang-barang Jadi dan Nilai Tambah

GNP adalah nilai barang dan jasa yang diproduksi. Penekanan terhadap
barang jadi dan jasa ini semata-mata adalah untuk memastikan bahwa kita tidak
membuat perhitungan ganda. Misalnya, kita tidak akan memasukkan seluruh
harga dari sebuah mobil ke dalam perhitungan GNP sembari tetap mencakupkan
nilai dari semua ban yang dijual kepada produsen mobil sebagai bagian dari GNP.
Komponen-komponen mobil itu dijual kepada industri mobil disebut barang-
7

barang antara atau intermediate goods, dan nilainya tidak dimasukkan kedalam
GNP. Hal yang sama berlaku juga bagi industri roti, dimana gandum yang
digunakan sebagai bahan baku roti adalah barang antara. Kita hanya menghitung
nilai roti sebagai bagian dari GNP; kita tidak menghitung nilai gandum yang dijual
kepada industri pembuatan tepung dan nilai tepung yang dijual kepada pabrik
roti.

Dalam prakteknya, perhitungan ganda dapat dihindari dengan


menerapkan prinsip nilai tambah. Pada setiap tahap pembuatan suatu barang,
hanya nilai tambah terhadap barang atau pada tahap pembuatannya yang
dihitung sebagai bagian dari GNP. Nilai gandum yang diproduksi oleh para petani
dihitung sebagai bagian GNP. Jadi nilai tepung dijual oleh pabrik penggilingan
tepung dikurangi biaya gandum merupakan nilai tambah oleh kilang tepung. Bila
kita ikuti proses ini seterusnya, kita akan melihat bahwa jumlah nilai tambah
pada setiap tahap prosesing akan sama dengan nilai akhir dari roti yang dijual.

Ouput Masa Kini

GNPterdiri dari nilai output yang diproduksi sekarang ini. Dengan


demikian, ia tidak meliputi transaksi-transaksi dari komoditi yang sudah ada,
seperti barang antik atau rumah-rumah yang telah dibangun kita menghitung
kontruksi rumah baru sebagai bagian dari GNP, tetapi kita tidak menambahakan
nilai dari penjualan rumah-rumah bekas. Akan tetapi, kita tetap menghitung nilai
dari upah makelar dalam penjualan rumah yang ada sebagai bagian dari GNP.
Makelar tersebut memberikan jasa saat ini untuk mempertemukan pembeli dan
penjual, dan hal itu patut menjadi bagian dari output sekarang ini.

Harga Pasar
8

GNP menilai barang pada harga pasar. Harga dari banyak barang
mencakup pajak tidak langsung. Seperti pajak penjualan dan cukai, sehingga
harga pasar tidak sama dengan harga yang diterima penjual barang itu. Harga
dikurangi pajak tidak langsung merupakan biaya faktor produksi yang merupakan
jumlah yang diterima oleh faktor produksi yang membuat barang tersebut. GNP
dinilai pada harga pasar dan bukan pada biaya faktor produksi. Hal ini dianggap
penting karena kita menghubungkan GNP dengan pendapatan yang diterima
oleh faktor produksi.

Penilaian pada harga pasar merupakan prinsip yang tidak diterapkan


secara seragam, karena ada beberapa komponen dari GNP yang sulit untuk
dinilai. Tidak ada cara yang tepat dalam menilai jasa-jasa pembantu atau ibu
rumah tangga, atau pemangkas rambut yang berusaha sendiri atau jasa polisi
atau birokrasi negara. Beberapa kegiatan ini dibuang begitu saja dari GNP yang
dinilai pada saat ini, seperti misalnya jasa pembantu dan ibu rumah tangga.
Pelayan pemerintah dinilai atas biaya yang dikeluarkan, dengan demikian gaji
pegawai negeri diambil untuk mewakili kontribusi mereka pada GNP. Tidak ada
satu prinsip yang seragam dalam memecahkan masalah ini, tetapi ada sejumlah
konvensi yang umum digunakan.

GNP dan Produk Komestik Bruto

Terdapat perbedaan antara GNP dengan produk domestik bruto atau GDP
atau nilai barang jadi yang diproduksi salam negeri. Apakah perbedaan antara
GNP dan GDP? Sebagian dari nilai GNP diperoleh dari luar negeri. Misalnya,
pendapatan dari seorang warga negara AS yang bekerja di Jepang adalah bagian
dari GNP Amerika. Tetapi ia bukanlah bagian dari GDP Amerika, karena
pendapatan itu tidak dihasilkan di Amerika. Pihak lain, keuntungan yang didapat
oleh Honda dari operasi pabriknya di Amerika Serikat adalah bagian dari GNP
jepang dan bukan GNP Amerika. Tetapi ia merupakan bagian dari GDP Amerika
karena keuntungan itu diperoleh di Amerika Serikat.
9

Ketika GNP lebih besar dari GDP, penduduk suatu negara akan
mendapatkan penghasilan yang lebih besar diluar negeri. Di Amerika Serikat
pada dekade ini, GNP telah melampaui GDP sebesar 2% dari GNP., yang berarti
bahwa perusahaan dan penduduk Amerika yang memiliki pabrik atau bekerja di
luar negeri memperoleh penghasilan yang lebih banyak dinegara asing daripada
perusahaan dan orang-orang asing di Amerika Serikat. Betapa pun, setelah tahun
1988, penghasilan orang-orang asing Amerika Serikat adalah lebih besar daripada
penghasilan orang-orang Amerika luar negeri. Perubahan ini terjadi karena
adanya defisit neraca pembayaran Amerika Serikat yang sudah mulai terjadi
sejak dasawarsa 1980-an, dan ini tidak akan berbalik kecuali kalau Amerika
Serikat mulai mendapatkan surplus dalam perdagangannya kali ini.

2.4 GNP Nyata dan GNP Nasional

GNP nominal mengukur nilai output dalam suatu jangka waktu tertentu
menurut harga pasar pada periode waktu tersebut, atau kadang-kadang menurut
nilai dollar saat itu. Dengan demikian, GNP nominal pada tahun 1990 mengukur
nilai dari barang-barang yang diproduksi selama tahun 1990 dan harga pasar
yang berlaku pada tahun 1990, GNP nominal pada tahun 1976 mengukur nilai
barang-barang yang diproduksi dalam tahun 1976 berdasarkan harga pasar yang
berlaku pada tahun 1976.

GNP nominal berubah dari tahun ke tahun karena dua alasan. Penyebab
pertama adalah berubahnya output fisik dari barang-barang, sedangkan yang
kedua adalah berubahnya harga pasar. Sebagai contoh ekstrim yang tidak
realistis, anda dapat membayangkan perekonomian memproduksi output yang
persis sama dalam dua tahun dimana semua harga telah mengalami kenaikan
dua kali lipat. GNP nominal dalam tahun kedua akan menjadi dua kali lebih besar
dari GNP nominal tahun pertama, walaupun output fisik dari perekonomian tidak
mengalami perubahan sama sekali.
10

GNP nyata mengukur perubahan-perubahan output fisik didalam


perekonomian antara jangka waktu yang berbeda dengan menilai semua barang
yang diproduksi dalam dua periode itu berdasarkan harga yang sama, atau pada
nilai dolar yang konstan. Pada waktu ini, GNP nyata di Amerika Serikat dalam
perhitungan pendapatan nasional diukur berdasarkan harga konstan tahun 1982.
Itu berarti bahwa menghitung GNP nyata, output fisik pada hari ini dikaitkan
pada harga-harga yang berlaku pada tahun 1982 dalam rangka memperoleh
ukuran mengenai seberapa besarnya output hari ini seandainya ia dijual menurut
harga konstan tahun 1982.
A. Pengukuran GNP
Dua masalah pokok (yang tidak saling berkaitan) dalam masalah
pengukuran GNP adalah kemungkinan adanya sebagian besar kegiatan ekonomi
yang terlewati dalam perhitungan GNP, dan bahkan semua data harus sering
direvisi.

B. Kegiatan Ekonomi Bawah Tanah

Berdasarkan perkiraan, sekitar 30% GNP Amerika Serikat tidak termasuk


Pengukuran GNP. Ini adalah beberapa contoh transaksi yang menghasilkan
barang dan jasa tetapi mungkin tidak dimasukkan kedalam pengukuran GNP:
pekerjaan sampingan untuk memperoleh uang, perjudian yang tidak sah, bekerja
imigran gelap, perdagangan obat bius, bekerja sebagai imbalan yang tidak
dilaporkan secara resmi, menjual hasil tanaman pekarangan, seperti tomat,
misalnya.

Ada dua jenis transaksi yang cenderung disembunyikan orang, yakni


transaksi yang sebenarnya tidak tergolong bertentangan dengan hukum, tetapi
orang berusaha untuk tidak tunduk pada peraturan pajak, imigrasi atau
peraturan pemerintah lainnya; dan transaksi yang memang benar-benar
bertentangan dengan hukum, seperti perdagangan obat bius. Tetapi banyak
negara dan pakar ekonomi lain yang setuju untuk memasukkan semua kegiatan
11

yang tidak sah itu, jika ia memang dapat diukur. Kegiatan ekonomi dibawah
tanah lainnya meliputi kegiatan dimana orang berusaha menghindari beban
tambahan untuk kepentingan pemerintah atau menghindari pembayaran pajak,
dan kegiatan-kegiatan ini seharusnya dimasukkan kedalam perhitungan GNP.

2.5 Beberapa Pengertian Dasar Tentang Perhitungan Agregatif

Tujuan perhitungan output maupun pengeluaran dan ukuran-ukuran


agregat lainnya adalah untuk menganalisis dan menentukan kebijakan ekonomi
guna memperbaiki/meningkatkan kemakmuran/kesejahteraan rakyat. Beberapa
pengertian yang harus dipelajari berkaitan dengan hal tersebut adalah:

A. Produk dosmetik bruto (gross dosmetic product)


Menghitung Produk Domestik Bruto / PDB / Produk Domestik Kotor
Pengertian Produk Domestik Bruto atau PDB adalah hasil output produksi dalam
suatu perekonomian dengan tidak memperhitungkan pemilik faktor produksi dan
hanya menghitung total produksi dalam suatu perekonomian saja. Atau hanya
menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah
produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak
Rumusnya adalah PDB = C + G + I + ( X – M )
atau produk domestik bruto = pengeluaran rumah tangga + pengeluaran
pemerintah + pengeluaran investasi + ( ekspor – impor ).

B. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)

Produk Nasional Bruto (PNB) adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan
oleh setiap warga negara dalam jangka waktu satu tahun, termasuk nilai barang
dan jasa warga negara tersebut yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk
nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara asing di dalam negeri.
Jadi, jika Anda ingin mengetahui PNB Indonesia, berarti Anda harus menghitung
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara Indonesia (baik di
Indonesia maupun di luar negeri), tetapi tidak mengikut sertakan nilai barang
12

dan jasa atau pendapatan warga negara asing yang ada di Indonesia. Pendapatan
faktor-faktor produksi luar negeri yang ada dalam suatu perekonomian
dinotasikan sebagai FPLN, sedangkan faktor-faktor produksi di dalam negeri
dinotasikan sebagai FPDN. PNB dapat dirumuskan sebagai berikut :

PNB = PDB – (FPLN – FPDN)

Selisih antara FPLN dan FPDN adalah pendapatan faktor produksi neto
dari luar negeri (net factor income from abroad, selanjutnya disingkat FPNLN).

Jadi, PNB = PDB – FPNLN

Pada umumnya, untuk negara berkembang nilai PDB lebih besar dari nilai
PNB. Hal ini disebabkan penanaman modal asing di negara tersebut lebih besar
dengan hasil produk warga negaranya di luar negeri. Oleh karena itu, bagi negara
berkembang umumnya PDB lebih banyak digunakan dibandingkan PNB.

C. Produk Nasional Neto (Net National Product)

Produk Nasional Neto (PNN) diperoleh dari Produk Nasional Bruto (PNB)
dikurangi dengan penyusutan barang modal (capital goods). Karena nilai PNB
merupakan nilai kotor, untuk mendapatkan nilai bersihnya harus dikeluarkan
depresiasinya. Hal ini disebabkan di dalam PNB, investasi yang dipakai adalah
investasi kotor, yaitu jumlah investasi yang ditanam. Selain depresiasi tidak
termasuk ke dalam transaksi ekonomi, depresiasi atau penyusutan barang modal
juga sudah disyaratkan dalam sistem akuntansi. Rumus : PNN = PNB – Depresiasi

D. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income)

Pendapatan Nasional Neto adalah pendapatan seluruh warga negara


sebagai balas jasa semua faktor produksi yang digunakan. Untuk mendapatkan
pendapatan nasional, harus mengurangi Produk Nasional Neto (PNN) dengan
13

pajak tidak langsung dan menambahkan dengan subsidi. Pajak tidak langsung
harus dikurangkan karena bukan merupakan balas jasa faktor produksi. Adapun
subsidi harus ditambahkan karena merupakan balas jasa faktor produksi.
Pendapatan Nasional Neto disebut juga sebagai Pendapatan Nasional (PN). Jadi,
PN = PNN – Pajak tidak langsung + Subsidi

E. Pendapatan Personal (Personal Income)

Pendapatan Personal (PP) adalah bagian pendapatan nasional yang


merupakan hak – hak individu dalam perekonomian, sebagai balas jasa
keikutsertaannya dalam proses produksi. Ternyata tidak seluruh pendapatan
nasional diterima oleh rumah tangga. Untuk memperoleh pendapatan personal,
laba perusahaan yang tidak dibagikan atau laba ditahan (LDT) harus dikurangkan,
sebab laba ditahan merupakan hak perusahaan. Selain itu, Pembayaran Asuransi
Sosial (PAS) juga harus dikurangkan.

Kedua pengurangan tersebut belum mencerminkan pendapatan personal


yang sebenarnya, karena pendapatan personal bukan merupakan pendapatan
pribadi masing-masing, melainkan kumpulan dari masyarakat. Dalam
pendapatan personal juga harus ditambahkanPendapatan Bunga yang diterima
oleh Pemerintah dan Konsumen (PBPK) dan Pendapatan Non-Balas Jasa (PNBJ),
seperti transfer uang kepada seseorang. Jadi, PP = PN – LDT – PAS + PBPK + PNBJ

F. Pendapatan Disposabel (Disposable Income)

Pendapatan Disposabel adalah pendapatan yang secara riil berada di tangan


konsumen dan siap untuk dibelanjakan atau ditabung. Besarnya pendapatan
disposabel adalah pendapatan personal dikurangi dengan pajak langsung atau
pajak penghasilan perorangan.
14

Semua jenis pajak, iuran asuransi, dan laba ditahan merupakan pengurangan
terhadap turunan perhitungan pendapatan nasional. Pengurangan tersebut
karena semua jenis pajak, iuran, dan laba ditahan merupakan jenis pengeluaran
pendapatan (semua rumah tangga) untuk konsumsi yang tidak langsung
digunakan sama sekali oleh orang atau pihak yang mengeluarkan pendapatan.
15

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa
yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh
pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu
tahun. Konsep pendapatan nasional adalah sebagai berikut produk domestik
bruto (GDP), produk nasional bruto (GNP), cara untuk menghitung pendapatan
nasional dengan cara pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan
pendekatan pengeluaran. Manfaat penghitungan pendapatan nasional adalah
agar pemerintah dapat menelaah kembali struktur perekonomian yang
kemudian dapat dijadikan bahan untuk membuat kebijakan, dapat mengetahui
tingkat penyebaran pendapatan yang kurang merata antar daerah, dengan
begitu pemerintah dapat membuka lapangan kerja baru di daerah yang
berpendapatan rendah, pemerintah dapat menentukan besarnya kontribusi
berbagai sektor perekonomian terhadap pendapatan nasional. Maksudnya,
pemerintah dapat meningkatkan sektor-sektor tertentu yang kurang
memberikan kontribusi bagi pendapatan nasional, dapat membandingkan
kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, sehingga dapat dijadikan sebagai
landasan perumusan kebijakan, yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga,
pengeluaran invesatasi oleh pengusaha (bisnis), pengeluaran pemerintah, dan
permintaan luar negeri.
16

DAFTAR PUSTAKA

Dronbusch, Rudiger, dan Stanley Fischr. 1994. Macroeconomics fifth edition. Jakarta:
PT. RINEKA CIPTA.
Rahardja, Prathama, dan Mandala Manurun. 2018. Teori Pengantar Ilmu Ekonomi
Makro suatu pengantar. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai