BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian yang lebih luas tentang “Ilmu Ekonomi” adalah: “salah satu
cabang ilmu sosial yang khusus mempelajari bagaimana caranya manusia (atau
segolongan masyarakat) memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas
dengan menggunakan berbagai alat pemenuh kebutuhan yang terbatas adanya”.
Kenneth Boulding pernah mengatakan bahwa ilmu ekonomi bisa dilihat sebagai
ilmu sosial, ilmu politik (political economy), ilmu matematika, atau ilmu-ilmu
moral, tergantung pada siapa dan bagaimana membawakannya.
the present in the light of the past for the purpose of the future. No part of
man’s or his institutions must lie entirely outside his regard. He must be
purposeful and disinterested in a simultaneous mood: as aloof and
incorruptible as an artist, yet sometimes as near the earth as apolitician.
Salah saseorang paae ekonomi yang mengambil osisi seperti ini adalah
Paul Samuelson, seorang ekonom uung dari Amerika Serikat, yang
mengemukakan. “economics is the study of how men and society choose, with or
without the use of money, to employ society choose, with or without the use of
money, to employ scarce productive resources to produce various commodities
over time and groups in society.”
Dari berbagai pakar tersebut jelas bahwa topik-topik yang perlu dibahas
belum seragam. Bagaimanapun, tidak atau belum adanya kesepakatan para ahli
tentang hal-hal yang mesti dipelajari dalam Ekonomi Makro ini bukan berarti
suatu kelemahan, melainkan suatu bukti bahwa ilmu ekonomi makro ini semakin
berkembang dari tahun ke tahun. Tujuan saya sendiri dalam menulis buku yang
sifatnya sebagai “pengantar” ini cukup sederhana, yaitu menguraikan perspektif
yang cukup reasonable tentang tingkah laku dan prinsip-prinsip dasar ekonomi
makro.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka
Http://www.researchgate.net/publication/312085791_Filsafat_Ekonomi.