Anda di halaman 1dari 8

1

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Makro

Makro ekonomi membahas perilaku perekonomian secara agregat-


misalnya, kemakmuran dan resesi, output barang dan jasa total perekonomian dan
laju pertumbuhan output, laju inflasi dan pengangguruan, neraca pembayaran dan
nilai kurs. Untuk mempelajari kondisi perekonomian secara keseluruhan,
makroekonomi memusatkan perhatian pada perilaku dan kebijakan ekonomi yang
dapat mempengaruhi kondisi itu pada perilaku konsumsi dan investasi, faktor
penentu perubahan, upah dan harga, kebijakan fisikal dan moneter, stok uang
beredar, angggaran belanja pemerintah, suku bunga, dan utang pemerintah.
Singkatnya, makroekonomi membahas tentang berbagai masalah pokok
perekonomian yang aktual.

Makro ekonomi tidak hanya menarik karena membahas berbagai masalah


penting, tetapi juga mempesona dan menantang, karena dapat mengurangi rincian
yang rumit tentang perekomian kearah hal-hal pokok yang lebih sederhana. Hal–
hal pokok tersebut terletak pada interaksi antara barang, tenaga kerja, dan pasar
modal dari perekonomian.

Dalam hal-hal pokok tersebut, kita harus mengesampingkan rincian


perilaku unit-unit ekonomi individu, seperti: rumahtangga dan perusahaan, atau
proses penentuan harga dipasar tertentu, atau efek monopoli terhadap suatu pasar.
Hal-hal ini merupakan pokok bahasan dari mikroekonomi.. dalammakroekonomi,
kita membahasa pasar barang sesecara agregat, dengan menganggap masing-
masing paara dari barang yang berbeda seperti pasar untuk barang pertaniaan dan
jasa kedokteran sebagai pasar tunggal.

Permasalahan dalam Ekonomi Makro:

1. Kemiskinana dan Pemerataan


2. Krisis nilai tukar
3. Hutang luar negeri
2

4. Perbankan, kredit macet


5. Inflasi
6. Pertumbuhan ekonomi
7. Penggangguran

Kata “ekonomi” merupakan penggabungan dua suku kata “oikos” dan


“nomos”, yang berasal dari bahasa Yunani. Secara harfiah “oikos” berarti
“rumah tangga” , sedang “nomos” berarti”aturan” ,”kaidah” atau “pengelolaan” .
Dengan demikian ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai suatu cabamg ilmu social
yang khusus mempelajari kaidah-kaidah, aturan-aturan, atau cara-cara
pengelolaan rumah tangga.

Menurut Lispey dan Steiner (1981), mendefinisikan Ilmu Ekonomi


sebagai: “ilmu social yang khusus membahas persoalan-persoalan ekonomi”.
Definisi yang diberikan oleh Lispey dan Stenier tersebut mirip dengan pengertian
yang diberikan oleh Alfred Marshall, yang menyebut ilmu ekonomi sebagai suatu
ilmu yang mempelajari manusia dalam kehidupan sehari-hari (economics is astudy
of mankid in the ordinary business of life).

Pengertian yang lebih luas tentang “Ilmu Ekonomi” adalah: “salah satu
cabang ilmu sosial yang khusus mempelajari bagaimana caranya manusia (atau
segolongan masyarakat) memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas
dengan menggunakan berbagai alat pemenuh kebutuhan yang terbatas adanya”.
Kenneth Boulding pernah mengatakan bahwa ilmu ekonomi bisa dilihat sebagai
ilmu sosial, ilmu politik (political economy), ilmu matematika, atau ilmu-ilmu
moral, tergantung pada siapa dan bagaimana membawakannya.

Robert Heilbroner dalam bukunya: The worldly philosophers (1972),


mengutip John Maynard Keynes yang merangkum faset-faset penelaahan
ekonomi dalam sebuah pernyataan:

“The master-economst … must understand symbols and speak in


word. He must contemplate the particular in term of the general, and
touch abstract and concrete in the same flight of thought. He must study
3

the present in the light of the past for the purpose of the future. No part of
man’s or his institutions must lie entirely outside his regard. He must be
purposeful and disinterested in a simultaneous mood: as aloof and
incorruptible as an artist, yet sometimes as near the earth as apolitician.

Karena begutu luasanya facet bahasa ekonomi ini maka William J.


Baoumol dan Alan S. Blinder yang menggarang Economics : Principles and
Policy (1982) enggan memberikan definisi tentang ilmu ekonomi dalam suatu
kalimat atau paragraf. Dari pada memberikan definisi secara singkat, merekaa
akhirnya menggunkaakan suatu bab khusus (kira-kira 19 halaman) untuk
menjelaskan apa yang dimaksud dengan: Ilmu Ekonomi” tersebut.

Tetapi, apapun definisi yang digunakan,uumnya para pakar sependapat


bahwa ilmu ekonomi merupakan suatu bidang sosial yang khusus mempelajari
bagaimana para pelaku skonomi (economic agents) mengambil keputusan teerbaik
bagi kepentingan mereka masing-masing, dibimbing oleh pertimbangan yang
rasional berdasarkan informasin yang diterimanya. Ini pula yang menyebabkan
ilmu ekonomi kadang-kadang disebut juga :ilmu tentang pilihan”.

Salah saseorang paae ekonomi yang mengambil osisi seperti ini adalah
Paul Samuelson, seorang ekonom uung dari Amerika Serikat, yang
mengemukakan. “economics is the study of how men and society choose, with or
without the use of money, to employ society choose, with or without the use of
money, to employ scarce productive resources to produce various commodities
over time and groups in society.”

2.1.1 Ruang Lingkup

Bapak Ekonomi Makro John Maynard Keynes: The general Theory of


Employment, Interest and Money (1937) menyiratkan bahwa aspek-aspek yang
perlu dipelajari dalam ekonomi makro adalah soal kesempatan kerja, tinkat bunga
dan uang. Pakar ekonomi lain , Warren L. Smith, dalam bukunya:
Macroeconomics (1970) secara lebih terarah menyebutkan bahwa ilmu ekonomi
makro membahas hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi secara
4

keseluruhan, meliputi aspek-aspek: kesempatan kerja dan pengangguran, perilaku


tigkat harga, tingkat pertumbuhan pendapatan serta keadaan neraca pembayaran.
Penulis lain, Gardner Ackley, dalam bukunya: Macroeconomic Theory (1971)
meyebutkan bahwa istilah “Ekonomi Makro” bisa diganti dengan “analisi
Pendapatan dan Kesempatan Kerja”, yang pada hakitnya membahas masalah-
masalah seperti: pengangguran, ketidakstabilan ekonomi, inflasi dan
perkembangan atau pertumbuhan ekonomi.

Pakar ekonomi dari Indonesia, misalnya Ace Partadiredja, dalam bukunya:


Perhitungan Pendapatan Nasional (1983) mengidentikkan “Ekonomi Makro”
dengan “Analisis Pendapatan Nasional”, yang disebutkan sebagai ilmu yang
mempelajari tingkah laku perekonomian secara keseluruhan, yang mempelajari
faktor-faktor yang menentukan tinggi rendahnya pendapatan nasional, ayunan
(fluktuasi) pendapatan nasional dari tahun ke tahun, dan saling ketergantungan
antara berbagai sektor dan sub-sektor dalam perekonomian.

Dari berbagai pakar tersebut jelas bahwa topik-topik yang perlu dibahas
belum seragam. Bagaimanapun, tidak atau belum adanya kesepakatan para ahli
tentang hal-hal yang mesti dipelajari dalam Ekonomi Makro ini bukan berarti
suatu kelemahan, melainkan suatu bukti bahwa ilmu ekonomi makro ini semakin
berkembang dari tahun ke tahun. Tujuan saya sendiri dalam menulis buku yang
sifatnya sebagai “pengantar” ini cukup sederhana, yaitu menguraikan perspektif
yang cukup reasonable tentang tingkah laku dan prinsip-prinsip dasar ekonomi
makro.

2.2 Aspek Ontologi Ekonomi Makro

Aspek ontologi adalah hubungan antara manusia dalam memenuhi


kebutuhan materialnya. Sedangkan pemenuhan kebutuhan spiritual tidak termasuk
dalam lingkup ekonomi.
5

2.3 Aspek Epistomologi Ekonomi Makro

Bagaimana manusia dapat mengetahui ilmu ekonomi, dari mana ilmu


ekonomi berasal dan bagaimana mengetahui kebenaran tentang ilmu ekonomi.
Secara epistemology, ilmu ekonomi dimulai dari pemikiran tentang persoalan
ekonomi,telah dipikirkan oleh Aristotels pada tahun 300 sebelum maseh dengan
menukis tentang harga,nilai, pasar, keuangan negara, efesiensi tenaga kerja dan
sebagainya.

2.4 Aspek Aksiologi Ekonomi Makro

Berkaitan dengan kegunaan ilmu ekonomi. Peranan ilmu ekonomi dalam


mengatasi permasalahanyang berkaitan dengan aspek aksiologis ilmu ekonomi
seperti masalah penggangguran, tanggung jawab sosial perusahaan, peningkatan
mutu dan taraf kehidupan.

2.5 Filosofi dan Metodologi Ekonomi Islam

Ilmu pengetahuan didasarkan pada aspek tujuan (0ntologi), metode


penurunan kebenaran imiah (epistemologi), dan nilai-nilai (aksiologi). Wacana
ontologi dalam ekonomi islam meliputi pembahasan tentang kondisi dan
persoalan yang berada dalam suatu masyarakat, sehingga bisa dirumuskan
kebijakan-kebijakan yang merupakan problem solving bagi permasalahan yang
ada. Simak saja beberapa tujuan dari zakat, riba, dan lain sebagainya. Semuanya
bertujuan untuk memecahkan permasalahan dalam distribusi kekayaan dalam
masyarakat.

Adapun wacana tentang epistemologi dalam ekonomi islam tergabung


dalam double movement: pertama, ada yang bergerak secara deduktif dengan
mengkaji epistemologi iqtishad dalam Al-Qur’an dan Hadis; Kedua, ada juga
bergerak secara induktif dengan melihat realitas yang ada, kemudian merujuk
kepada ajaran-ajaran Al-Qur’an dan Hadis. Masing-masing kelompok mempunyai
karakteristik yang berbeda, sehingga terkadang memunculkan pendapat-pendapat
yang agak berbeda pula. Namun, terlepas dari beberapa perbedaan tersebut, tujuan
6

masing-masing kelompok adalah untuk menyebarkan kemaslahatan kepada umat


manusia.

2.5.1 Definisi Ilmu Pengetahuan Dalam Islam

1. Ontologi (aspek tujuan) yaitu wacana ontologi dalam islam meliputi


pembahasan tentang kondisi dan persoalan masyarakat, sehingga bisa
merumuskan problem solving untuk mengatasi persoalan yang ada.

Contohnya: pemberdayaan zakat

2. Epistemologi (penurunan kebenaran ilmiah) yaitu deduktif kajian


epistemology ekonomi islam dalam Al-Qur’an dan Hadis, kemudian
diturunkan ke lapangan. Induktif berangkat dari kasus di lapangan
kemudian dikembalikan kepada Al-Qur’an dan Hadis. Retrospektif
melihat dan merasakan tekanan kemungkinan dan keterbelakangan di
dunia islam, kemudian berusaha mencari pemecahannya.
3. Aksiologi (nilai-nilai) yaitu wacana aksiologi dalam ekonomi islam
terangkum dalam output dan kegunaan ekonomi islam, yaitu
menyejahterakan manusia dan memerangi bentuk eksploitasi yang
merugikan manusia. Wacana tentang aksiologi biasanya terangkum dalam
output dan kegunaan ekonomi, yang bersifat ingin selalu menyejahterakan
umat manusia, menyelamatkan umat manusia di dunia dan akhirat dan
memerangi segala bentuk eksploitasi yang merugikan umat manusia, dan
merupakan antithesis dari kemaslahan itu sendiri.
7

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara


keseluruhn. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi
banyak rumah tangga, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan
untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan
seperti pertumbuha ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja, dan pencapaian
keseimbangan neraca yang berkesinabungan.
8

Daftar Pustaka

Cindo, Morena. 2011. Ensiklopedia Ekonomi. Jakarta Timur: CV.


Citraunggul Laksana.

Deliarnov. 1995. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Universitas


Indonesia.

Http://www.researchgate.net/publication/312085791_Filsafat_Ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai