Anda di halaman 1dari 15

PENGANTAR BISNIS

USAHA KECIL DAN PENGEMBANGANNYA

Disusun Oleh Kelompok 3

1. Rita Ardiyanti / NIM : 180461201003


2. Syari Widya Ika Ningsih / NIM :180461201039
3. Sofianti / NIM :180461201035

Dosen Pengajar/Pembimbing
Hj.Iranita SE., M.Si

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI


FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN
TANJUNGPINANG - KEPULAUAN RIAU
TA 2018-2019

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur, Al-Hamdulillah kami persembahkan kehadirat ALLAH


SWT pengatur alam semesta yang karena Rahmat, Rahimnya, Taufiq, hidayahnya,
Nikmat, KaruniaNya, sehingga dapat menyelesaikan dan menyusun Makalah “ Usaha
kecil dan pengembangannya” yang sangat sederhana ini untuk menambah dan
membentuk pelengkapan bahan bacaan mahasiswa dan masyarakat yang ingin
mempelajari agama Islam.

Penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang berjudul


“ Usaha kecil dan pengembangannya” ini disajikan dengan segala kekurangan,
kelemahan, dan kekhilafan, untuk itu diharapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan, tanggapan, kritikan dalam rangka perbaikan dan
penyempurnaan makalah yang sangat sederhana ini.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada orang tua, dosen pembimbing,


teman-teman seperjuangan dan seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam
penyusunan makalah ini, mudah-mudahan ada manfaatnya bagi seluruh pembaca,
mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan, karena kebenaran mutlak hanya
datangnya dari ALLAH SWT, dan manusia senantiasa mengalami kekhilafan dan
kesalahan.

Semoga ALLAH SWT memberkati usaha ini serta bermanfaat bagi mahasiswa
khususnya dan masyarakat pembaca pada umumnya.

Aamiin Yaa Rabbal ‘ Alamiin.

Tanjungpinang, 27 September 2018

Penyusun Kelompok 1:

1. Rita Ardiyanti
2. Syari Widya Ika Ningsih
3. Sofianti

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang ........................................................................................................ 1
BAB II USAHA KECIL DAN PENGGEMBANGANNYA
A.Pengertian usaha kecil ............................................................................................ 3
B.Permasalahan yang dihadapi usaha kecil ............................................................. 4
C.Franchising/walaba ................................................................................................. 6
D.Pengembangan usaha kecil menengah dilihat dari segi manajemen .............. …8
E.Peran dan kendala peran ukm ............................................................................ …9
BAB III KESIMPULAN
A.Kesimpulan ................................................................................................................ 10
B.Saran .......................................................................................................................... 10
DAFTARPUSTAKA ..................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Usaha kecil menengah (UKM) dari waktu ke waktu mengalami
perkembangan bagus. Para pelaku bisnisnya pun menghasilkan jenis produk yang
beragam. Usaha kecil menengah menjadi salah satu terobosan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi di tengah-tengah masyarakat untuk mencapai
kesejahteraan hidup yang memadai. Usaha kecil menengah menjadi penopang
perekonomian Indonesia, karena membantu pertumbuhan perekonomian
masyarakat. Kemandirian masyarakat seperti para pelaku bisnis UKM ini
diharapakn akan mampu mengurangi angka pengangguran jika melihat fakta
lapangan pekerjaan yang semakin terbatas dengan jumlah tenaga kerja yang
belum terserap terus bertambah.
Berbagai jenis produk yang dihasilkan para pelaku bisnis UKM memiliki
kualitas. Hal ini dikarenakan keinginan mereka untuk nampu bersaing di pasar.
Sekalipun para pelaku bisnis tersebut bertaraf UKM tetapi mereka
mempertimbangkan aspek mutu dan kualitas sebelum barang yang mereka
hasilkan akan dipasarkan. Kondisi persaingan pasar yang kompetitif menjadi
aspek yang tidak lepas dari perhatian, mereka harus saling bersaing untuk mampu
menjadi yang diminati pasar, belum lagi harus bersaing dengan perusahaan besar.
Alasan para pelaku bisnis UKM mempertimbangkan aspek mutu dan kualitas
tentu salah satunya dikarenakan kesadaran mereka terhadap konsumen dan calon
konsumen yang lebih selekif sebelum melakukan keputusan pembelian.
Keberadaan para pelaku bisnis UKM memberikan andil yang cukup signifikan
bagi pembangunan perekonomian. Dalam hal ini usaha yang mereka bangun
menyerap tenaga kerja di derahnya masing-masing. Hal tersebut sangat membantu
pemerintah dalam upaya mengurangi angka pengangguran dan pengentasan
kemiskinan. Diharapkan perkembangan bisnis UKM dari waktu ke waktu
mengalami peningkatan yang stabil. Namun, di dalam perjalananya untuk

1
berkembang lebih maju, para pelaku bisnis UKM tidak lepas dari kendala-
kendala. Sehingga diperlukan campur tangan dari pemerintah maupun swasta
untuk mendorong perkembangan yang diharapakan bersama.
Di dalam undang-undang nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil
dan menengah (UMKM) didefinisikan pengertian UMKM dan kriterianya, yaitu
usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam
undang-undang ini, usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana
dimaksud dalam undang-undang.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

1. USAHA KECIL DAN PENGEMBANGANNYA

A.Pengertian Usaha Kecil

Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memenuhi kriteria sebagai
berikut :

a) Memiliki kekayaa bersih paling banyak 200 juta rupiah tidak termasuk
harga tanah dan bnagunan tempat usaha.
b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak 1 miliar rupiah
c) Usaha yang berdiri sendiri, bukan perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai atau terafiliasi baik langsung maupun tidak
langsung dengan usaha menengah atau skala besar.
d) Berbentuk usaha yang dimiliki orang perorangan, badan usaha yang tidak
berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk
koperasi.

2. Pengertian Usaha Kecil menurut Pandangan Lain

Usaha kecil adalah suatu yang dimiliki dan dikelola secara bebas, dan
usaha kecil ini tidak mendominasikan pasar. Bisnis kecil ini bukan merupakan
bagian atau cabang dari perusahaan lain. Yang menjalankan usaha adalah pemilik
sendiri, bekerja bebas sesuai dengan kesanggupannya.

3. Persyaratan Modal

3
Menteri Negara Koperasi dan UKM (Usaha Kecil Menengah) sebenarnya
telah mengelompokkan usaha kecil dan menengah itu kedalam tiga kriteria, yaitu
seperti di atas, serta satu lagi adalah apa yang disebut dengan usaha mikro. Usaha
mikro adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan bersifat tradisional dan
informal, dalam arti belum terdaftar, belum tercatat dan belum berbadan hukum.
Hasil penjualan tahunan bisnis tersebut paling banyak 100 juta rupiah.

4. Usaha Kecil

Peranan usaha kecil yang bukan dikelola konglomerat, pada saat resesi itu
mampu bertahan, karena sebagai usaha mereka tidak dibiayai dengan uang
pinjaman bank. Walaupun usaha- usaha besar mengalami kebangkrutan, namun
usaha kecil yang banyak bergerak dibidang pertanian dan konsumsi ini, tetap jalan
dan mampu meraup untung secara kecil-kecilan. Usaha kecil yang menguasai
hamper 75% perekonomian Indonesia ini, pada dasarnya yang menyelamatkan
perekonomian Indonesia, ketika badai resesi melanda dunia mulai tahun 1997.

B. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI USAHA KECIL

Sebab-Sebab Kegagalan dan Keberhasilan Usaha Kecil

Sebab-sebab kegagalan usaha kecil antara lain:

a) Tidak mampu mengelola usaha,kurang pengetahuan.


b) Terlalu santai menjalankan usaha.
c) Tidak mampu melakukan pengawasan.
d) Modal sangat kecil, sehingga menjadi serba sulit.

Sebab-sebab keberhasilan usaha kecil atara lain

4
a) Ada usaha kerja keras.
b) Produk yang dijual memang sangat dibutuhkan masyarakat.
c) Ada faktor keberuntungan.

D. Tiga Jenis Usaha

Kementrian Negara Koperasi dan UKM menyebutkan bahwa ketiga jenis


usaha kecil disebut dengan usaha kecil dan menengah (UKM). Ketiga jenis usaha
tersebut bisa berbadan hukum (kecuali usaha mikro), dapat dikelola perorangan
atau kolektif, badan usaha itu boleh berbadan hukum dan bisa pula tidak berbadan
berbadan hukum (dengan Akta Notaris pada notaris tertentu dapat dan didaftarkan
pada Departemen Hukum dan HAM).

UKM itu dapat dikelompokkan menjadi empat Menurut Hidayat yaitu:

a) Liverhood activites, yaitu UKM yang bertujuan mencari kesempatan kerja


mencari nafkah, mereka tidak memiliki jiwa kewirausahaan, jumlah mereka
sangat besar.
b) Micro entriprice, UKM ini lebih bersifat pengrajin dan tidak bersifat
kewirausahaan, jumlahnya juga cukup besar.
c) Small Dynamic Enterprise, UKM ini memiliki jiwa kewirausahaan, jumlah
mereka lebih kecil, mereka sudah mampu menerima pekerjaan sub kontraktor
dan impor.
d) Fart Moving Enterprise, UKM yag memiliki jiwa kewirausahaan,banyak
menghadilkan pengusaha kelas menengah, jumlahnya lebih sedikit dari a dan b

Faktor-faktor yang Mendorong pertumbuhan suatu usaha

a) Adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua usaha
berjalan lancar.
b) Adanya strategi usaha yang mantap dan tepat.
c) Adanya produk yang dibanggakan dan disenangi oleh konsumen.
d) Memiliki nama baik,dedikasi dan sosialisasi dengan lingkungan,sehingga ada
unsure simpati dari masyarakat lingkungan usaha.

5
C.FRANCHISING/WARALABA

Franchising adalah kerjasama antara dua perusahaan, dimana perusahaan


yang bergabung dapat memiliki hak menggunakan nama, logo, jenis produk dan
system pelayanan yang dimiliki oleh perusahaan pertama dan telah dikenal oleh
masyarakat konsumen. Sistam kerjasama ini popular dengan istilah walaba,
artinya laba yang diperoleh perusahaan yang menggabungkan diri mennjadi milik
sendiri, dengan membayar fee kepada perusahaan asal.

Contoh perusahaan yang ikut dalam kerjasama (franchising) yaitu :

a) McDonald’ s
b) KFC
c) Es Teller 77, dan sebagainya.

Waralaba menurut Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1997, adalah


perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau
menggunakan hal atas kekayaan intelektual atau penemuan atau cirri khas usaha
yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang
ditetapkan pihak lain.

ASPEK USAHA WARALABA

Hal-hal di bawah ini merupakan keuntungan dan kerugian di dalam usaha yang
berbentuk waralaba.

Keuntungan dari Franchising antara lain:

a) Merek yang terkenal


b) Standar kualitas serta keseragaman dari produk dan service
c) Resep khusus dalam pemasaran, dan pencatatan
d) Saran pemilihan lokasi ,desain outlet, pemasaran, dan permodalan
e) Keranngka bisnis
f) Metode dan prosedur operasi untuk membuat serta menjual produk

6
g) Sudah dikeal
h) Menerima informasi yang berguna seperti kompetensi, kebutuhan produk,
kebiasaan masyarakat
i) Sumber pengadaan barang dan jasa
j) Pelatihan dari orang yang sudah professional
k) Bantuan leuangan

Kerugian-kerugian dari franchising antara lain:

a) Penekanan control
b) Franchise fee
c) Sukar menilai kualitas franchisees
d) Kontrak yang membatasi
e) Tingkat ketergantungan pada franchisor tinggi
f) Kebijakan-kebijakan franchisor
g) Reputasi dan citra merek turun

JENIS – JENIS FRANCHISE :


a) Product Franchise, produsen menggunakan product franchise untuk
mengatur Bagaimana cara pedagang eceran menjual produk yang
dihasilkan oleh produsen.
Contoh : Toko ban dan anti karat

b) Manufacturing Frachises, jenis franchise ini memberikan hak pada suatu


badan usaha untuk membuat suatu produk dan menjualnya pada
masyarakat, dengan menggunakan merek dagang dan merek franchisor.
Contoh : Pembuat minuman botol

c) Bussiness Opportunity Ventunes, bentuk ini secara khusus mengharuskan


pemilik bisnis untuk membeli dan mendistribusikan produk-produk dari
suau perusahaan tertentu.
Contoh : Mesin penjualan otomatis

7
d) Bussiness Format Franchising, Perusahaan menyediakan suatu metode
yang telah terbukti untuk mengoperasikan bisnis bagi pemilik bisnis
dengan menggunakan nama dan merek dagang dari perusahaan.

D. PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH DILIHAT DARI SEGI


MANAJEMEN

Dilihat dari manajemen kondisi UKM di Indonesia masih memerlukan


pengembangan, yang tidak sebanding dengan perannya sebagai tulang punggung
ekonomi kerakyat. Kondisi manajemen UKM Indonesia dewasa ini antara lain:

a) Pemilik langsung sebagai pengelola, karena itu idak ada pembagia kerja
yang jelas, siapa mengerjakan apa,
b) Tidak pernah ada perncanaan yang tertulis, semua dikerjakan berdasarkan
kebiasaan,
c) Pendelegasian wewenang melalui perintah lisan,
d) Saluran informasi yang tersedia tidak di bina,
e) Tidak memiliki akses dengan dunia perbankan, karena mereka boleh
dikatakan tidak menggunakan jasa perbankan,
f) Kurang mampu mempertahankan mutu produk,
g) Sangat bergantung pada pelanggan dan pemasok sekitar, tidak dapat
memasarkan ke pasar yang lebih luas.

Dari kondisi UKM yang ada itu, terlihat bahwa masih diperlukan usaha-
usaha pengembangan dan pembinaan, yang tentu saja merupakan tugas utama
pemerintah atau lembaga-lembaga terkait.

Profil usaha kecil dan menengah di Indonesia dewasa ini,d dapat dibedakan
anatara profil segi manajemen dan dari segi keuangan permodalan yang
dijadiknan sumber modal usaha dalam melaksanakan usaha mereka.

8
Menurut partono et al (2004), bahwa hasil penelitian Lembaga Manajemen
Fakultas Ekonomi UI, menunjukkan bahwa:

a) Hampir separo pengusaha kecil baru menggunakan 60% dari kapasitas


yang ada,
b) Lebih dari 50% usaha kecil bergerak dibidang usaha kecil-usaha kecilan,
c) 60% dari mereka masih menggunakan teknologi tradisional,
d) 70% dari mereka melakukan pemasaran langsung ke konsumen
e) Persyaratan bank terlalu rumit untuk memperoleh bantuanmodal
f) Proteksi pemerintah dirasakan masih kurang, baik modal, ruang usaha, dan
pemasaran.

E.PERAN DAN KENDALA PENGEMBANGAN UKM

Peran usaha kecil dan menengah di Indonesia cukup penting, sebagai


penyangga kehidupan ekonomi nasional. Sekiranya usaha kecil dan menengah ini
tidak ada selama masa keterpurukan ekonomi Indonesia sejak tahun 1997,
mungkinkeadaan kehidupan perekonomian bertambah parah, karena ternyata
modal kuat yang dikelola para konglomerat tidak mampu mempertahankan dan
meningktkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Karena itu dikatakan bahwa peran
usaha kecil dan menengah ini benar-benar telah ikut menyelamatkan
perekonomian Indonesia, sehingga kita masih bias bertahan. Meskipun sudah
dijanjikan bahwa usaha kecil dan menengah ini akan dibina dan pengembangan
tersebut belum dapat dirasakan oleh para pelaku usaha kecil dan menengah.

BAB III

KESIMPULAN

9
A. Kesimpulan

Usaha Kecil dan Menegah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional, selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi
dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribuan hasil-hasil
pembangunan.

Sektor usaha kecil dan menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam
menghadapi krisis, Mengigat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia
krisis tersebut.

Pembangunan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari


pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama
pelaku ekonomi lainnya.

B. Saran

Dengan kehadiran Allah swt makalah ini selesai tepat dengan waktunya,
jika ada kesalahan dalam pengetikkan sehingga pembaca kurang memahaminya,
tolong dimaafkan.

DAFTAR PUSTAKA

10
Manurung, Adler Haymas, (2005), Wirausaha, Bisnis UKM, Penerbit Buku
Kompas, Jakarta.

Prof. Dr. Faisal Santiago, SH, MM (2012), Pengantar Hukum Bisnis, Jakarta:
Mitra Wacana Media.

Drs. Sunardi, M.Si., Akt. Dan Anita Prismatiwi, S.E., M.SC. (2015), Bisnis
Pengantar , PT. Buku S.

11

Anda mungkin juga menyukai