Dosen Pengajar/Pembimbing
Hj.Iranita SE., M.Si
i
KATA PENGANTAR
Semoga ALLAH SWT memberkati usaha ini serta bermanfaat bagi mahasiswa
khususnya dan masyarakat pembaca pada umumnya.
Penyusun Kelompok 1:
1. Rita Ardiyanti
2. Syari Widya Ika Ningsih
3. Sofianti
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang ........................................................................................................ 1
BAB II USAHA KECIL DAN PENGGEMBANGANNYA
A.Pengertian usaha kecil ............................................................................................ 3
B.Permasalahan yang dihadapi usaha kecil ............................................................. 4
C.Franchising/walaba ................................................................................................. 6
D.Pengembangan usaha kecil menengah dilihat dari segi manajemen .............. …8
E.Peran dan kendala peran ukm ............................................................................ …9
BAB III KESIMPULAN
A.Kesimpulan ................................................................................................................ 10
B.Saran .......................................................................................................................... 10
DAFTARPUSTAKA ..................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Usaha kecil menengah (UKM) dari waktu ke waktu mengalami
perkembangan bagus. Para pelaku bisnisnya pun menghasilkan jenis produk yang
beragam. Usaha kecil menengah menjadi salah satu terobosan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi di tengah-tengah masyarakat untuk mencapai
kesejahteraan hidup yang memadai. Usaha kecil menengah menjadi penopang
perekonomian Indonesia, karena membantu pertumbuhan perekonomian
masyarakat. Kemandirian masyarakat seperti para pelaku bisnis UKM ini
diharapakn akan mampu mengurangi angka pengangguran jika melihat fakta
lapangan pekerjaan yang semakin terbatas dengan jumlah tenaga kerja yang
belum terserap terus bertambah.
Berbagai jenis produk yang dihasilkan para pelaku bisnis UKM memiliki
kualitas. Hal ini dikarenakan keinginan mereka untuk nampu bersaing di pasar.
Sekalipun para pelaku bisnis tersebut bertaraf UKM tetapi mereka
mempertimbangkan aspek mutu dan kualitas sebelum barang yang mereka
hasilkan akan dipasarkan. Kondisi persaingan pasar yang kompetitif menjadi
aspek yang tidak lepas dari perhatian, mereka harus saling bersaing untuk mampu
menjadi yang diminati pasar, belum lagi harus bersaing dengan perusahaan besar.
Alasan para pelaku bisnis UKM mempertimbangkan aspek mutu dan kualitas
tentu salah satunya dikarenakan kesadaran mereka terhadap konsumen dan calon
konsumen yang lebih selekif sebelum melakukan keputusan pembelian.
Keberadaan para pelaku bisnis UKM memberikan andil yang cukup signifikan
bagi pembangunan perekonomian. Dalam hal ini usaha yang mereka bangun
menyerap tenaga kerja di derahnya masing-masing. Hal tersebut sangat membantu
pemerintah dalam upaya mengurangi angka pengangguran dan pengentasan
kemiskinan. Diharapkan perkembangan bisnis UKM dari waktu ke waktu
mengalami peningkatan yang stabil. Namun, di dalam perjalananya untuk
1
berkembang lebih maju, para pelaku bisnis UKM tidak lepas dari kendala-
kendala. Sehingga diperlukan campur tangan dari pemerintah maupun swasta
untuk mendorong perkembangan yang diharapakan bersama.
Di dalam undang-undang nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil
dan menengah (UMKM) didefinisikan pengertian UMKM dan kriterianya, yaitu
usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam
undang-undang ini, usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana
dimaksud dalam undang-undang.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memenuhi kriteria sebagai
berikut :
a) Memiliki kekayaa bersih paling banyak 200 juta rupiah tidak termasuk
harga tanah dan bnagunan tempat usaha.
b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak 1 miliar rupiah
c) Usaha yang berdiri sendiri, bukan perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai atau terafiliasi baik langsung maupun tidak
langsung dengan usaha menengah atau skala besar.
d) Berbentuk usaha yang dimiliki orang perorangan, badan usaha yang tidak
berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk
koperasi.
Usaha kecil adalah suatu yang dimiliki dan dikelola secara bebas, dan
usaha kecil ini tidak mendominasikan pasar. Bisnis kecil ini bukan merupakan
bagian atau cabang dari perusahaan lain. Yang menjalankan usaha adalah pemilik
sendiri, bekerja bebas sesuai dengan kesanggupannya.
3. Persyaratan Modal
3
Menteri Negara Koperasi dan UKM (Usaha Kecil Menengah) sebenarnya
telah mengelompokkan usaha kecil dan menengah itu kedalam tiga kriteria, yaitu
seperti di atas, serta satu lagi adalah apa yang disebut dengan usaha mikro. Usaha
mikro adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan bersifat tradisional dan
informal, dalam arti belum terdaftar, belum tercatat dan belum berbadan hukum.
Hasil penjualan tahunan bisnis tersebut paling banyak 100 juta rupiah.
4. Usaha Kecil
Peranan usaha kecil yang bukan dikelola konglomerat, pada saat resesi itu
mampu bertahan, karena sebagai usaha mereka tidak dibiayai dengan uang
pinjaman bank. Walaupun usaha- usaha besar mengalami kebangkrutan, namun
usaha kecil yang banyak bergerak dibidang pertanian dan konsumsi ini, tetap jalan
dan mampu meraup untung secara kecil-kecilan. Usaha kecil yang menguasai
hamper 75% perekonomian Indonesia ini, pada dasarnya yang menyelamatkan
perekonomian Indonesia, ketika badai resesi melanda dunia mulai tahun 1997.
4
a) Ada usaha kerja keras.
b) Produk yang dijual memang sangat dibutuhkan masyarakat.
c) Ada faktor keberuntungan.
a) Adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua usaha
berjalan lancar.
b) Adanya strategi usaha yang mantap dan tepat.
c) Adanya produk yang dibanggakan dan disenangi oleh konsumen.
d) Memiliki nama baik,dedikasi dan sosialisasi dengan lingkungan,sehingga ada
unsure simpati dari masyarakat lingkungan usaha.
5
C.FRANCHISING/WARALABA
a) McDonald’ s
b) KFC
c) Es Teller 77, dan sebagainya.
Hal-hal di bawah ini merupakan keuntungan dan kerugian di dalam usaha yang
berbentuk waralaba.
6
g) Sudah dikeal
h) Menerima informasi yang berguna seperti kompetensi, kebutuhan produk,
kebiasaan masyarakat
i) Sumber pengadaan barang dan jasa
j) Pelatihan dari orang yang sudah professional
k) Bantuan leuangan
a) Penekanan control
b) Franchise fee
c) Sukar menilai kualitas franchisees
d) Kontrak yang membatasi
e) Tingkat ketergantungan pada franchisor tinggi
f) Kebijakan-kebijakan franchisor
g) Reputasi dan citra merek turun
7
d) Bussiness Format Franchising, Perusahaan menyediakan suatu metode
yang telah terbukti untuk mengoperasikan bisnis bagi pemilik bisnis
dengan menggunakan nama dan merek dagang dari perusahaan.
a) Pemilik langsung sebagai pengelola, karena itu idak ada pembagia kerja
yang jelas, siapa mengerjakan apa,
b) Tidak pernah ada perncanaan yang tertulis, semua dikerjakan berdasarkan
kebiasaan,
c) Pendelegasian wewenang melalui perintah lisan,
d) Saluran informasi yang tersedia tidak di bina,
e) Tidak memiliki akses dengan dunia perbankan, karena mereka boleh
dikatakan tidak menggunakan jasa perbankan,
f) Kurang mampu mempertahankan mutu produk,
g) Sangat bergantung pada pelanggan dan pemasok sekitar, tidak dapat
memasarkan ke pasar yang lebih luas.
Dari kondisi UKM yang ada itu, terlihat bahwa masih diperlukan usaha-
usaha pengembangan dan pembinaan, yang tentu saja merupakan tugas utama
pemerintah atau lembaga-lembaga terkait.
Profil usaha kecil dan menengah di Indonesia dewasa ini,d dapat dibedakan
anatara profil segi manajemen dan dari segi keuangan permodalan yang
dijadiknan sumber modal usaha dalam melaksanakan usaha mereka.
8
Menurut partono et al (2004), bahwa hasil penelitian Lembaga Manajemen
Fakultas Ekonomi UI, menunjukkan bahwa:
BAB III
KESIMPULAN
9
A. Kesimpulan
Usaha Kecil dan Menegah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional, selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi
dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribuan hasil-hasil
pembangunan.
Sektor usaha kecil dan menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam
menghadapi krisis, Mengigat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia
krisis tersebut.
B. Saran
Dengan kehadiran Allah swt makalah ini selesai tepat dengan waktunya,
jika ada kesalahan dalam pengetikkan sehingga pembaca kurang memahaminya,
tolong dimaafkan.
DAFTAR PUSTAKA
10
Manurung, Adler Haymas, (2005), Wirausaha, Bisnis UKM, Penerbit Buku
Kompas, Jakarta.
Prof. Dr. Faisal Santiago, SH, MM (2012), Pengantar Hukum Bisnis, Jakarta:
Mitra Wacana Media.
Drs. Sunardi, M.Si., Akt. Dan Anita Prismatiwi, S.E., M.SC. (2015), Bisnis
Pengantar , PT. Buku S.
11