Disusun oleh :
Nafiatul Aliah
30101407262
Pembimbing :
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kegunaan tetes mata Growth
Factor di Plasma Rich (PRGF) tetes mata pada pasien dengan penyakit mata kering setelah
dilakukan bedah LASIK (Laser –Assisted in situ Keratomileusis)
Hasil: Ada 1-4 siklus terapi dengan tetes mata PRGF (1 siklus = 6 minggu). Hasil
menunjukkan perubahan signifikansi statis pada indeks permukaan penyakit bola mata
(38,12%), visual analogue scale (42,47%), dan skor tes Schirmer (88,98%) setelah terapi
PRGF (p<0.005). Tidak ada kejadian yang tidak diinginkan yang dilaporkan setelah terapi
PRGF.
Kesimpulan: Hasil ini menunjukkan bahwa terapi tetes mata PRGF efektif untuk
memperbaiki dry eye syndrome setelah bedah LASIK, dibandingkan dengan konvensional
terapi. Terapi dengan tetes mata PRGF adalah alternative untuk pengobatan pasien yang
menderita dry eye syndrome post operasi
PENDAHULUAN
Kondisi puncak biasanya di beberapa bulan pertama setelah operasi, dan kemudian
gejala mulai membaik kebanyakan pasien hingga terjadi resolusi komplit pada 6-12 bulan
setelah operasi. Terapi konvensional meliputi penggunaaan tetes air mata artificial sebagai
inisial terapi untuk lubrikasi dari permukaan bola mata, tetapi, sayangnya, tetes air mata
artificial tidak cukup memuaskan. Punctal plugs dan kortikosteroid dapat juga digunakan
untuk manajemen dari DES post LASIK. Walaupun, pada akhirnya penggunaan jangka
panjang yang dimilikinya mempunyai efek samping meningkatkan Tekanan Intra Okular
(TIO) dan pembentukan katarak. Beberapa penelitian mendemonstrasikan bahwa reduksi
sensitivitas kornea secara langsung dan tidak langsung meningkatkan dari epitheliopati
kornea. Oleh karena itu, penyembuhan cepat dari inervasi kornea adalah penting untuk
memulihkan homeostasis kornea. beberapa penelitian menyarankan untuk penggunaan nerve
groeth factor (NGF), derivate substansi peptide P, atau Insulin-like growth factor-1 (IGF-1)
untuk mempercepat penyembuhan dari sensitivitas kornea setelah operasi LASIK. Walaupun
hasil kurang memuaskan pada percobaan klinis, mereka digunakan secara terbatas sebagai
rekombinan growth factors tetap tidak efisien biaya.
Autologous serum (AS) sering digunakan sebelumnya untuk terapi DES setelah
LASIK,. Hasil yang memuaskan diamati setelah terapi AS direkomendasikan untuk sejumlah
growth facor terkait untuk regenerasi dari permukaan bola mata, yang utamanya berisi
trombosit darah. Walaupun