Anda di halaman 1dari 16

KEUNIKAN PAKAIAN ADAT TIAP PROPINSI DI INDONESIA

1. Aceh

Keunikan Pakaian adat


Nama pakaian adat aceh disebut Linto baro.
Pada wanita, terdiri dari baju kurung dan
celana cekak musang, pada bagian penutup
kepala dilengkapi dengan aneka perhiasan.
Pada pria, mengenakan baju meukesah yang
biasanya berwarna hitam, biru atau merah.
Kemudian memakai celana cekak dan penutup
kepala mirip kopiah yang berbentuk tinggi. Tak
lupa, menyelipkan senjata tradisional rencong.

2. Sumatera Utara

Keunikan Pakaian adat


Nama pakaian adat daerah ini adalah Karo.
Untuk wanita mengenakan kain ulos. Dan pada
bagian penutup kepala dilengkapi aksesoris
hiasan berupa aneka perhiasan, bunga.
Untuk pria, mengenakan baju atasan dan
celana. Selain itu ada selendang yang di
selampirkan ke bagian kanan kiri pundak.

3. Sumatera Barat

Keunikan Pakaian adat


Nama pakaian adat daerah ini adalah bundo
kanduang.
Untuk pria memakain baju longgard an celana
Panjang sarawa. Terdapat selendang/kaciak
yang di sampirkan dipundak kiri. Kemudian
memakai ikat pinggang, yang diselipkan keris.
Pada penutup kepala, memakai dester ( yang
mana bentuk dan bahan dester
menyeseuaikan tiap daerah)
Untuk wanita, memakai penutup kepala yang
mirip tanduk.
Untuk atasan mengenakan baju kurung dan
jarik kodek. Selendang disampirkan ke bahu
sebelah kanan. Tak lupa, dilengkapi dengan
pemakaian aksesoris berupa aneka jenis
gelang dan kalung.

4. Riau - Pekanbaru

Keunikan Pakaian adat


Untuk baju pria dan wanita memiliki motif
polos dengan warna yang tidak mencolok
seperti hitam atau abu-abu. Warna pakaian
dan celana panjang sebagai bawahan lazimnya
adalah sama. Sementara di antara keduanya,
terdapat aksesoris berupa kain sarung yang
dipakai sebatas lutut.

Aksesoris yang digunakan untuk melengkapi


pakaian adat Kepulauan Riau khas laki-laki
tidaklah banyak, yaitu hanya penutup kepala
bernama tanjak yang terbuat kain songket segi
empat yang diikat sedemikian rupa atau
sebuah peci (songkok).

5. Kepulauan Riau

Keunikan Pakaian adat


Untuk baju pria dan wanita memiliki motif
polos dengan warna yang tidak mencolok
seperti hitam atau abu-abu. Warna pakaian
dan celana panjang sebagai bawahan lazimnya
adalah sama. Sementara di antara keduanya,
terdapat aksesoris berupa kain sarung yang
dipakai sebatas lutut.

Aksesoris yang digunakan untuk melengkapi


pakaian adat Kepulauan Riau khas laki-laki
tidaklah banyak, yaitu hanya penutup kepala
bernama tanjak yang terbuat kain songket segi
empat yang diikat sedemikian rupa atau
sebuah peci (songkok).
6. Jambi

Keunikan Pakaian adat


Bahan kain yang digunakan adalah kain
beludru.
Untuk pria, menggunakan penutup kepala
yang terbuat dai beludru berisi karton tegak
menjulang tinggi. Lengan baju yang dipakai
pria panjangnya ¾ aja. Celana pada pria
menggunakan celana cangge yang terbuat dari
kain songket kemudian dipakaikan sarung
songket beserta sabuk kuningan.
Untuk wanita, baju yang dikenakan hampir
sama dengan yang pria, bedanya wanita
menggunakan penutup kepala yang bernama
pesangkon berbentuk duri pandan. Kain
songket yang digunakan wanita berbahan
sutera. Tak lupa ada tambahan aksesoris,
seperti gelang, emas, selendang, kalung, cicin,
anting-anting sampai gelang kaki.

7. Sumatera Selatan

Keunikan Pakaian adat


Nama pakaian adat daerah ini disebut aisan
gede atau baju gede.
Ciri khas baju aisan gede adalah gemerlap dan
mewah. Ditambah aksesoris seperti mahkota,
bungo cempako, ungo cempako, kelapo
standan, kembang goyang, baju dodot serta
songket bermotif napan perak adalah
beberapa pernik yang terdapat dalam aesan
gede.
8. Bangka Belitung

Keunikan Pakaian adat


Pakaian adat bangka Belitung hampir sama
dengan baju adat sumatera selatan. Yang
membedakan hanya, senjata tradisional yang
dibawanya. Kalau bangka Belitung senjata
tradisionalnya siwar Panjang (pedang)

9. Bengkulu

Keunikan Pakaian adat


Pada baju pria, terdiri dari jas, sarung, celana
panjang, serta alas kaki dan sebagai aksesoris
pelengkapnya adalah tutup kepala serta
sebuah keris.
Untuk baju wanita yang juga dikenal dengan
sebutan Baju Kurung ini didesain dengan
lengan panjang dan bahannya terbuat dari kain
jenis beludru.
Baju kurung memiliki hiasan corak-corak
bertabur yang juga di sulam dengan bahan
benang emas berbentuk lempengan bulat
mirip dengan uang logam.

10. Lampung

Keunikan Pakaian adat


Pakaian adat Lampung untuk pria terdiri dari
baju lengan panjang yang berwarna putih,
celana berwarna hitam, sesapuran, sarung
tumpal, dan juga khikat akhir.
Bagian penutup kepala memakai kopiah emas
yang beruji. Tambahan aksesoris yang dipakai
meliputi kalung, perhiasan dibagian dada,
perhiasan lengan dan juga perhiasan pinggang.
Untuk wanita, memakai baju tampa lengan
dibagian luar yang tidak dirangkai pada kedua
sisinya dan diberi lubang di bagian leher,
terbuat dari bahan brokat. Sedangkan untuk
penutup kepala memakai siger yakni mahkota-
mahkota kecil bersusun tiga berbentuk
menyerupai tanduk kerbau

11. DKI Jakarta

Keunikan Pakaian adat


Untuk pria terdiri dari baju koko dan celana
batik. Pada bagian leher di selempangkan kain
pelekat. Tak lupa, untuk pria memakai peci.
Untuk wanita, mengenakan blus lengan
panjang bergaya china yang berbahan satin
dan berwarna cerah. Untuk pelengkapnya,
dibagian kepala disanggul palsu yang dihiasi
dengan kembang. Serta pemakaian kerudung
untuk menutup kepala.

12. Jawa Barat


Keunikan Pakaian adat
Keunikan pakaian adat pria Jawa Barat adalah
pada penutup kepala yang disebut dengan
Bendo. Pria mengenakan pakaian jas taqwa
dengan kain dodot. Sebagai pelengkap,
mengenakan kalung, dan keris yang diselipkan
di pinggang.
Keunikan pakaian adat wanita Jawa Barat
adalah mengenakan kebaya dengan ikat
pinggang yang disebut dengan beuber. Kain
yang dikenakan adalah kain kebat. Sebagai
pelengkap adalah mengenakan mahkota,
hiasan rambut yang digelung jucung dan diberi
untaian bunga. Sandal yang digunakan disebut
kelom geulis.
13. Banten
Keunikan Pakaian adat
Untuk pria mengenakan blangkon, baju koko
dan bawanannya menggunakan jarik. Tak lupa
sebagai pelengkap terselip sebilah parang
atau keris di pinggang.
Untuk wanita memakai baju kebaya sebagai
atasan, kain samping atau batik sebagai
bawahan, selendang yang diselempangkan ke
bahu, serta hiasan di kepala berupa kembang
goyang berwarna keemasan dan rangkaian
bunga melati yang diselipkan di sanggulnya.

14. Jawa Tengah


Keunikan Pakaian adat
Untuk wanita memakai kebaya yang tebuat
terbuat dari bahan katun, beludru, sutera
brokat, dan nilon yang berwarna cerah. Pada
bagian bawahan, mengenakan jarik. Dan untuk
penutup kepala, dilengkapi sanggul atau
konde.
Untuk baju pria terdiri dari Baju Beskap
dengan motif bunga, pakaian bawah berupa
jarik yang dililitkan di pinggang dan di ikat
dengan stagen dan sabuk, blangkon, selop,
serta aksesoris tambahan seperti keris.

15. Yogyakarta

Keunikan Pakaian adat


Untuk pakaian adat Yogyakarta hamper mirip
dengan jawa tengah.
Untuk wanita memakai baju kebaya serta
perlengkapan aksesori, dan di bagian bawah di
lengkapi jarik dengan sepatu selop.
Untuk baju pria terdiri dari Baju Beskap
dengan motif bunga, pakaian bawah berupa
jarik yang dililitkan di pinggang dan di ikat
dengan stagen dan sabuk, blangkon, selop,
serta aksesoris tambahan seperti keris.
Pakaian adat yang dipakai juga di Lingkungan
kerajaan Yogyakartajuga dibeda-bedakan
Berdasarkan aturan adat yang berlaku, ada
yang dipakai untuk keseharian yang dipakai
sehari-hari dirumah, saat bekerja atau pun
sedang akan bepergian, dan ada pula yang
digunakan pada acara-acara pesta adat
tertentu, dan golongan pemakainya juga
terbagi menjadi beberapa golongan, yaitu
golongan menurut jenis kelamin, usia serta
status sosial pakaiannya.
Busana yang dikenakan oleh putra putri sultan
juga dibedakan, agar tapak berbeda status
sosialnya dengan individu lain

16. Jawa Timur

Keunikan Pakaian adat


Nama pakaian adat daerah ini untuk pria
adalah pesaan. pakaian ini berwarna hitam dan
berukuran longgar pada semua bagiannya.
Dengan dalaman berupa kaos belang berwarna
hitam putih atau merah putih. Pakaian adat ini
dikenakan bersamaan dengan celana
gomboran. Atau celana yang berwarna hitam
dan memiliki panjang antara lutut sampai mata
kaki
Sama seperti pakaian yang dikenakan oleh
pria, pakaian adat untuk perempuan juga
memiliki desain yang sederhana. Nama
pakaian adat yang dikenakan perempuan
bernama kebaya tanpa kutu baru atau kebaya
rancongan. Warna pakaian ini menerawang
sehingga membuat perempuan Madura
tampak molek.
17. Bali

Keunikan Pakaian adat


Untuk pria, memakai penutup kepala berupa
udeng, memakai kain yang dililitkan di dada,
tidak memiliki penutup bahu dan lengan.
Serta selendang yang di sampirkan ke
belakang. Bagian belakang ada keris.
Untuk wanita, memakai kebaya tanpa lengan
dan penutup bahu, selain itu ada tambahan
aksesoris berupa bunga kamboja di bagian
kepala

18. Nusa Tenggara Barat (NTB)

Keunikan Pakaian adat


Untuk wanita, pakaian ini berupa baju dengan
kerah bentuk huruf “V”, tidak berlengan, dan
berhias manik-manik di tepi jahitan. Pakaian
yang dibuat dari bahan kain pelung ini
digunakan bersama selendang bercorak ragi
genep di bahu kanan atau kiri pemakainya.
Selendang tersebut dibuat dari bahan kain
songket khas suku sasak. Untuk bawahannya,
digunakan kain panjang yang dibalut ke
pinggang. Kain tersebut diberi motif bordir
kotak atau segitiga di bagian tepinya. Untuk
menguatkan balutan kain, digunakan sebuah
sabuk anteng atau ikat pinggang berupa kain
yang ujungnya sengaja dijuntaikan di pinggang
kiri.
Untuk pria, baju ini dipercaya merupakan hasil
adaptasi kebudayaan Eropa dan Jawa yang
terbawa ke NTB di masa silam. Bentuknya
berupa jas sama seperti jas biasa. Sementara
untuk bawahannya, digunakan wiron atau cute
yaitu bati bermotif nangka dari bahan kain
pelung.
19. Nusa Tenggara Timur (NTT)

Keunikan Pakaian adat


Pakaian adat Suku Rote merupakan simbol
pakaian adat NTT di kancah nasional. Pakaian
ini dipilih karena memiliki desain yang sangat
unik dan sarat nilai filosofis. Salah satu
keunikannya terletak pada desain Ti’i langga.
Ti’i langga adalah sebuah penutup kepala
dengan bentuk seperti topi sombrero khas
Meksiko yang dibuat dari daun lontar kering.
Selain untuk pelengkap penampilan, topi adat
suku Rote ini juga dianggap sebagai simbol
wibawa dan kepercayaan diri bagi para pria
Rote.
Sementara untuk para wanita Rote, perpaduan
kebaya dan bawahan berupa tenunan tangan
menjadi pilihan utama.

20. Kalimantan Barat

Keunikan Pakaian adat


Baju adat untuk pria disebut King Baba dan
wanita disebut King Bibinge. Bahan yang
dipakai untuk membuatnya dari kulit katu
ampuro.
Untuk tambahan aksesoris pada baju
digunakan bulu burung enggang.
Pada wanita memakai kalung dari akar kayu /
kulit hewan.

21. Kalimantan Tengah

Keunikan Pakaian adat


Beratus tahun lalu masyarakat Dayak
membuat busana dengan bahan dasar kulit
kayu yang disebut kulit nyamu. Kulit kayu dari
pohon keras ini ditempa dengan pemukul
semacam palu kayu hingga menjadi lemas
seperti kain. Setelah dianggap halus “kain” itu
dipotong untuk dibuat baju dan celana.
Model busananya sangatlah sederhana dan
semata mata hanya untuk menutupi badan.
Bajunya berupa rompi unisex tanpa hiasan
apapun. Rompi sederhana ini dalam bahasa
Ngaju disebut sangkarut. Celananya adalah
cawat yang ketika dikenakan bagian depannya
ditutup lembaran kain nyamu berbentuk
persegi panjang yang disebut ewah. Busana itu
berwarna coklat muda (warna asli kayu), tak
diberi hiasan, tak pula diwarnai sehingga
kesannya sangat alamiah.

22. Kalimantan Timur

Keunikan Pakaian adat


Pria dari Kalimantan Timur memakai tutup
kepala (topi) berhiaskan bulu bulu enggang,
baju rompi dan kain tenun sebatas lutut.
Sebuah tameng dengan hiasan yang khas
berada ditangannya. Hiasan lainnya adalah
kalung yang terbuat dari tulang atau gigi
binatang.
Sedangkan wanitanya memakai topi dengan
hiasan yang khas baju rompi dan kain (rok)
dengan warna dan hiasan yang khas pula.
Perhiasan yang dipakai adalah kalung dan
beberapa gelang dikedua belah tangannya.
23. Kalimantan Selatan

Keunikan Pakaian adat


Dalam perkembangannya, pakaian adat
Kalimantan Selatan khas pengantin Banjar ini
juga masih tetap lestari. Pasangan mempelai
pun masih menggunakan busana adat ini
untuk tampil menerima restu dari sanak famili.
Baamar Galung Pancaran Matahari memang
menjadi yang paling popular dan digemari.
Namun busana adat ini pun tak luput dari
sentuhan mode masa kini tapi tetap tidak
meninggalkan pakem dan keindahan alami
adat yang berlaku. Seperti pada busana adat
yang asli menggunakan baju poko untuk
mempelai wanita, dengan menyesuaikan
karakter si pemakai juga sentuhan Islami
dalam masyarakat Banjar, kerap diganti
dengan busana kebaya panjang. Bahkan juga
dilengkapi dengan jilbab tetapi tetap dihiasi
dengan amar atau mahkota serta aksesori
lainnya.
24. Sulawesi Utara

Keunikan Pakaian adat


Wanita mengenakan kebaya yang disebut
model baju ikan duyung. Untuk bawahannya
menggunakan kain sarung yang disulam
membentuk motif sisik ikan berwarna putih.
Tidak hanya motif ikan, tersedia pula motif
burung, salimburung, model kaki seribu, dan
motif Bunga yang lebih dikenal dengan
sebutan Laborci-labirci. Pengantin wanita akan
semakin memancarkan kecantikannya dengan
adanya aksesoris tambahan, seperti konde
atau sanggul dan mahkota atau kronci, Kalung
leher atau kelana, anting, gelang, serta kalung
mutiara atau simban sering kali dikenakan saat
pernikahan berlangsung.
Untuk pria bisa dibilang lebih simpel. Busana
yang dikenakan ialah setelan jas tertutup dan
celana panjang yang dikenal dengan sebutan
busana tatutu. Tak lupa juga tambahkan
selendang pinggang sekaligus sematkan topi
atau porong. Semua bagian baju tatutu
tersebut dihiasi dengan motif bunga padi
sebagai ciri utamanya. Model baju adat
Minahasa utara berlengan panjang tanpa
mempunyai saku dan kerah leher.

25. Sulawesi Barat

Keunikan Pakaian adat


Untuk wanita Pakaian utama terdiri dari baju
rawang boko (baju pokkoq) sebagai atasan dan
lipaq saqbe sebagai bawahan. Baju boko
adalah semua baju kurung sebatas lengan yang
umumnya dibuat dari bahan kain berwarna
cerah. Sementara lipaq saqbe adalah sarung
sutra khas mandar yang dibuat menggunakan
teknik tenun tradisional.
Untuk laki-laki terbilang begitu simpel. Pria
mengenakan jas tertutup warna hitam yang
berlengan panjang. Atasan ini dipadukan
dengan celana panjang dan kain sarung yang
dililitkan di pinggang sebagai bawahan.
Simpelnya pakaian laki-laki ini melambangkan
bahwa laki-laki suku Mandar haruslah gesit
dalam bekerja dan bertindak.
26. Sulawesi Tengah

Keunikan Pakaian adat


Pakaian adat suku Kaili Sulawesi Tengah
bernama Baju Nggembe dan Baju Koje. Baju
Nggembe adalah baju adat khusus wanita atau
remaja putri yang dikenakan saat pesta atau
upacara adat. Baju ini memiliki bentuk yang
unik, yakni segi empat dengan kerah bulat dan
blus longgar yang panjang sampai ke pinggang.
Penggunaan baju Nggembe dilengkapi dengan
beberapa aksesoris di antaranya sampo dada
(penutup dada), dali taroe (anting panjang),
gemo (kalung beruntai), ponto date (gelang
panjang), dan pende (pending). Sebagai
bawahan, baju Nggembe dilengkapi dengan
sarung tenun donggala yang disebut Buya Sabe
Kumbaja. Sarung ini dikepit di pinggang
dengan ujung sarung terjuntai di pangkal
tangan. Sarung juga dapat diikat dan dilipat ke
samping kiri atau kanan pemakainya. Adapun
untuk para bujang atau pria, pakaian adat
Sulawesi Tengah dari suku Kaili diberi nama
Baju Koje dan Puruka Pajana. Baju koje adalah
atasan berupa kemeja dengan kerah tegak,
dengan lengan yang panjang. Sementara
puruka pajana adalah celana lebar yang
dilengkapi dengan sarung di pinggang
pemakainya. Para pria juga akan mengenakan
destar (penutup kepala) yang disebut siga dan
keris yang diselipkan di pinggangnya.

27. Sulawesi Tenggara

Keunikan Pakaian adat


Untuk perempuan memiliki nama Lipa Hinoru
untuk atasan dan Roo Mendaa untuk bawahan.
Baju adat yang digunakan untuk atasan ini
memiliki potongan pendek satu bahu sedangkan
bawahannya memiliki bentuk yang panjang
sampai mata kaki. Terdapat ciri khas unik yaitu
manik-manik dengan warna emas yang biasanya
disusun di bagian depan baju atasan, tentunya
dengan corak khas Suku Tolaki.
Untuk laki-laki memiliki nama Babu Kandiu
untuk nama pakaian atasan yang memiliki bentuk
lengan panjang dan hiasan keemasan di beberapa
sisi bajunya. Sedangkan bawahan untuk laki-laki
adalah celana panjang yang diberi nama Saluaro
Ala.
Terdapat hiasan tambahan yang biasanya
digunakan untuk melengkapi pakaian adat
Sulawesi Tenggara. Pakaian wanita biasanya
dilengkapi dengan hiasan sanggul yang memiliki
aroma harum. Pakaian adat laki-laki juga
memiliki hiasan tambahan yaitu ikat pinggang
atau Sulepe, ikat atau penutup kepala yang diberi
nama Pabele, dan beberapa tambahan lainnya.

28. Sulawesi Selatan

Keunikan Pakaian adat


Baju adat wanita disebut baju dodo yang
terbuat dari kain muslin, sedangkan pria
disebut baju balla dada yang terbuat dari kain
lipa sabbe.
Warna yang digunakan pada baju balla dada
biasanya merah, biru, hitam. Pada pria
memakai penutup kepala yang bernama
passapu terbuat dari daun lontar.
Aksesoris yang digunakan meliputi gelang,
keris , selempang, rante sambang, sapu
tangan, kepingan-kepingan logam, kalung,
bando emas, dan cincin.

29. Gorontalo

Keunikan Pakaian adat


Pakaian adat terdiri dari dari 3 warna yaitu
ungu, kuning keemasan, dan hijau. Sedangkan
dalam upacara pernikahan masyarakat hanya
menggunakan 4 warna yaitu merah, hijau,
kuning emas, dan ungu. Warna merah artinya
keberanian dan tanggungjawab, hijau artinya
kesuburan dan kedamaian, kuning emas
melambangkan kemuliaan dan kesetiaan, ungu
artinya keanggunan dan kewibawaan.
Masyarakat Gorontalo menghindari
penggunaan pakaian warna coklat yang
menyerupai unsur tanah dan lebih memilih
warna gelap karena dianggap sebagai symbol
ketakwaan terhadap Tuhan YME.
30. Maluku

Keunikan Pakaian adat


Pakaian adat Maluku dikenal dengan nama
Baju Cele. Pakain adat ini memiliki ciri khas
tertentu seperti halnya adanya motif garis-
garis yang mebentuk kotak kecil. Kain pada
pakain adat ini nyaman di pakai sehari-hari.
Pada pakain wanita bisanya dikombinasikan
dengan bagian lain seperti halnya sarung yang
memiliki warna yang tidak jauh. Selain itu bisa
juga menggunakan kebaya.
Untuk pakaian laki-laki berbentuk jas dan
kemeja sebagai dalamannya. Celananya
memakai adat Maluku, biasanya celana
panjang dengan warna hitam atau bisa juga
sama dengan warna bajunya. Baju adat
Maluku biasanya berwarna merah terang dan
memiliki motif emas ataupun perak. Untuk alas
kakinya baik wanita atau laki-laki memakai
sepatu vantovel.

31. Maluku Utara

Keunikan Pakaian adat


Baju ini merupakan kombinasi jubah panjang
warna biru atau kuning muda yang
menggambarkan jiwa muda, serta busana
bawahan berupa celana panjang hitam atau
putih dan tutup kepala bernama Toala Polulu.

Sedangkan pakaian adat bagi remaja putri


yaitu kombinasi kebaya dan kain songket yang
dilengkapi dengan aneka ragam aksesoris
antara lain : kalung rantai emas (taksuma),
anting susun dua, serta alas kaki bernama
Tarupa.
32. Papua Barat

Keunikan Pakaian adat


Nama pakaian adat Papua Barat adalah
pakaian adat Ewer. Pakaian ini murni terbuat
dari bahan alami yaitu jerami yang
dikeringkan. Untuk wanita, jerami atau serat
kering hanya digunakan sebagai bawahan rok
untuk para perempuan. Rok tersebut dibuat
dengan mengambil serat-serat tumbuhan dan
merangkainya menggunakan tali di bagian
atasnya. Rok ini dibuat dengan 2 lapisan,
lapisan dalam sebatas lutut, dan lapisan
luarnya lebih pendek. Untuk menguatkan
ikatan rok, digunakan ikat pinggang yang
terbuat dari kulit kayu yang diukir sedemikian
rupa. Sebagai atasan, digunakan baju kurung
yang terbuat dari bahan kain beludru dengan
pernik rumbai bulu di bagian tepi lengan,
leher, atau pinggangnya
Pakaian adat Ewer untuk pria terbuat dari kain
beludru dengan model yang lebih sopan.
Celana pendek sebatas lutut lengkap dengan
kain penutup yang menjuntai di bagian depan
digunakan sebagai bawahan, sementara untuk
atasan digunakan baju rompi yang dibuat
dengan kain dan model yang sama. Setiap tepi
potongan baju ewer pria, baik untuk celana,
rompi, maupun kain penutup biasanya dihiasi
dengan batas kain berwarna terang

33. Papua

Keunikan Pakaian adat


Pakaian adat Tradisional Papua untuk pria dan
juga wanita hampir sama bentuknya. Pakaian
adat ini memakai bermacam macam hiasan-
hiasan seperti hiasan kepala yang berupa
bentuk burung cendrawasih, ikat pinggang dari
manik-manik, serta juga rumbai-rumbai pada
pergelangan kaki. Namun ada juga masyarakat
di suku pedalaman Papua yang hanya
mengenakan koteka untuk membalut
tubuhnya
34. Kalimantan Utara

Keunikan Pakaian adat


Pakaian Ta’a adalah pakaian adat yang khusus
dikenakan oleh para perempuan Dayak di
Kalimantan. Pakaian ini terbuat dari kain
beludru berwarna hitam dengan pernik atau
hiasan berupa manik-manik yang dijahit. Ta’a
terdiri dari atasan dengan model menyerupai
rompi (tanpa lengan), bawahan berupa rok
dengan warna dan motif yang sama, serta
penutup kepala berhias bulu burung enggang,
dan aksesoris lainnya seperti gelang, kalung,
dan manik-manik.
Baju Sapei Sapaq adalah baju adat Kalimantan
Utara yang diperuntukan bagi para pria. Dari
bahan pembuatan, model dan motifnya, baju
ini sangat mirip dengan baju Ta’a. Hanya saja,
untuk bawahan, pakaian yang dikenakan kaum
pria hanyalah berupa gulungan selendang yang
bentuknya menyerupai celana dalam. Kendati
begitu, bawahan seperti ini sekarang
umumnya sudah diganti dengan celana pendek
hitam karena dinilai kurang begitu elok
dipandang mata. Pelengkap baju Sapei Sapaq
adalah sebuah mandau yang diselipkan di
pinggang, perisai perang, serta kalung-kalung
dari bahan alam seperti tulang, taring babi,
dan biji-bijian.

Anda mungkin juga menyukai