Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN
Pengertian Umum Bendungan
Bendungan adalah suatu bangunan air yang dibangun khusus untuk membendung (menahan) aliran
air yang berfungsi untuk memindahkan aliran air atau menampung sementara dalam jumlah
tertentu kapasitas/volume air dengan menggunakan struktur timbunan tanah homogen (Earthfill
Dam), timbunan batu dengan lapisan kedap air (Rockfill Dam), konstruksi beton (Concrete Dam)
atau berbagai tipe konstruksi lainnya.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
bendungan telah mengaburkan batasan secara jelas pengelompokan tipe bendungan, karena
sebagai akibat dari usaha para perancang concrete dams dan geotechnical engineers dalam
mengatasi permasalahan bendungan timbunan (Embankment Dams) untuk menurunkan biaya
konstruksi, pemeliharaan serta untuk mendapatkan nilai ekonomis yang lebih tinggi.

Usaha untuk mendapatkan nilai yang lebih kompetitif diantaranya adalah :


- Tingginya biaya membangun lapisan inti kedap air dan tanah liat diganti dengan
timbunan batu dan melapisi kedap air pada dinding permukaan sisi hulu bendungan.
- Tingginya biaya tenaga kerja, peralatan dan lamanya durasi waktu pelaksanaan
pada bendungan beton (Concrete Dam) diatasi dengan pembangunan dengan beton
tuang yang langsung dipadatkan (Roller Compacted Concrete Dams).
- Tingginya biaya pembangunan dan pelimpah darurat (Emergency Spillway) diatasi dengan
mengijinkan air melimpah melalui tubuh bendungan yang telah dirancang tersendiri baik
pada bendungan timbunan (Embankment Dams) maupun struktur beton (Concrete Dam).
- Penyelidikan yang menerus terhadap perilaku bendungan dan pengaruh terhadap gempa
akan memperbaiki laboratorium test dinamis (Dynamic Laboratory Method) dan
perbaikan pada teknik pembangunan Concrete Dams dan Embankment Dams.

Bendungan Beton
a. Umum
Prinsip dalam dasar yang harus diperhatikan didalam bendungan beton
diantaranya adalah :
- Pondasi Bendungan terletak pada lapisan batuan keras (Rock foundation)
- Beton merupakan bentuk struktur yang kaku (rigid) sehingga sangat kuat menahan
tekanan (Compressive strength) tetapi lemah terhadap gaya tarik (Tensile strength).
Oleh karena itu, bentuk dari konstruksi Bendungan beton diusahakan sekecil
mungkin mengakibatkan terjadinya tarikan (tensile strength).
b. Beberapa tipe bendungan beton
- Bendungan tipe Gravity (Gravity Dams)
Pada dasarnya bendungan ini mampu menahan beban dari waduk/ Reservoir
melalui daya tahan gesekan akibat dari berat bendungan pada pondasi. Pada bentang
melebar bendungan dapat diasumsikan bias-bias kantilever dengan mengusahakan
sekecil mungkin gaya tarik akibat momen untuk menahan gaya guling (Overturning).
Lapisan batuan yang menahan pondasi harus mampu terhadap beban gesek dan daya
dukungnya dengan faktor keamanan sesuai yang berlaku.
- Bendungan tipe Lengkung (Curved gravity Dams), apabila panjang as
bendungan sempit, maka sebagian dari gaya yang bekerja pada bendungan dialihkan
ke tebing (abutment).
Untuk menghindari terjadinya gaya tarik pada tubuh Bendungan beton, maka bentuk
bendungan disesuaikan dengan penyebaran arah gaya yang terjadi, dan yang paling
mendekati kea rah tegak lurus ke abutment adalah membuat bentuk lengkung
(Curved) atau busur (Arch).
- Bendungan tipe Busur (Arch Dams)
Apabila bendung tipe lengkung (Curved Dams) terjadi dengan pengalihan beban ke
abutment lebih besar, akibat bentuk topografi yang lebih curam dan lebih sempit,
maka untuk memperoleh bentuk Bendungan yang lebih sesuai dengan penyebaran
gaya yang terjadi dengan arah tekan ke dinding abutment, maka bentuk struktur
menjadi lengkung busur atau Bendungan tipe Busur (Arch Dams). Bentuk
diperlukan dinding sandaran abutment yang kokoh.
Bendungan Tipe Busur (Arch Dam)

Anda mungkin juga menyukai