Anda di halaman 1dari 5

Draft per Sept 2011

PERKEMBANGAN KINERJA IMPOR INDONESIA


PADA PERIODE TAHUN 2008 – 2011
(Bagian III)

………...

Di benua Asia, Eropa, dan Amerika—sebagai benua yang secara tradisional

masih menjadi benua asal mayoritas komoditi impor Indonesia—terdapat

kelompok negara asal mayoritas komoditi impor Indonesia dari benua yang

bersangkutan. Berdasarkan data pada Tabel 3 di atas, selama periode 2008:1 –

2011:1, di Asia terdapat ASEAN yang paling banyak menyuplai komoditi impor ke

Indonesia, yakni rata-rata sebesar 23,1 persen dari total nilai impor Indonesia.

Kelompok negara berikutnya berada di benua Eropa, yakni UE. Rata-rata

kontribusi nilai impor Indonesia dari UE (secara keseluruhan) adalah sebesar 9,8

persen.

Berdasarkan data pada Tabel 3, di benua/kelompok negara yang (secara

tradisional) masih menjadi penyuplai utama komoditi impor Indonesia, terdapat

pula negara-negara yang menjadi penyuplai utama komoditi impor Indonesia. Di

ASEAN, ada 3 negara, yaitu: Singapura, Thailand, dan Malaysia—masing-masing

menyumbang rata-rata 10,7 persen; 6,6 persen; dan 4,2 persen dari total nilai

impor Indonesia. Negara-negara Asia di luar ASEAN yang juga menjadi penyuplai

utama komoditi impor Indonesia (beserta masing-masing kontribusinya) adalah:

RRC (19,2 persen), Jepang (14,3 persen), Korea Selatan (5,1 persen), India (2,7

persen), dan Taiwan (2,7 persen). Sementara itu, 2 (dua) negara di UE yang

menjadi negara asal utama komoditi impor Indonesia (beserta masing-masing

kontribusinya) adalah: Jerman (2,9 persen) dan Perancis (1,4 persen). Adapun

11
Draft per Sept 2011

negara di benua Amerika yang selama ini paling banyak menyuplai komoditi impor

Indonesia adalah AS, yakni rata-rata sebesar 7,8 persen.

Secara keseluruhan, ada 6 (enam) negara asal utama komoditi impor

Indonesia selama periode 2008:1 – 2011:1. Kelima negara tersebut (berserta

masing-masing kontribusi nilai impornya) adalah:

1) RRC (19,2 persen)

2) Jepang (14,3 persen)

3) Singapura (10,7 persen)

4) AS (7,8 persen)

5) Thailand (6,6 persen)

6) Malaysia (4,2 persen)

Dari keenam negara tersebut, yang perkembangan kontribusi nilai impor

Indonesia-nya paling seragam/stabil (dari semester ke semester) adalah Malaysia

(KV-nya paling rendah, yakni sebesar 5,2 persen). Adapun yang paling

beragam/fluktuatif adalah Singapura (KV-nya paling tinggi, yakni sebesar 17,3

persen).

Dari keseluruhan negara yang selama ini menjadi negara utama asal

komoditi impor ke Indonesia, ada 4 (empat) negara yang pada semester I tahun

2011—semester yang paling mutakhir—mengalami penurunan kontribusi nilai

impor dibanding pada semester yang sama di tahun sebelumnya, yaitu: Malaysia,

Singapura, dan Jepang. Penurunan kontribusi terbesar dialami oleh Singapura,

yakni sebesar persen -20,2 persen (relatif).

12
Draft per Sept 2011

Tabel 4.
Perkembangan Laju Pertumbuhan Y-on-Y Nilai Impor Indonesia Berdasarkan
Benua/Kelompok Negara/Negara Asal Selama Periode 2008:1 – 2011:1
(dalam % per semester)
BENUA/KAWASAN/NEGARA 2008 2009 2010 2011
Rataan SD KV
TUJUAN I II I II I II I
AFRIKA 42,0 69,9 (49,0) (24,2) 139,9 40,7 47,5 38,1 61,8 162,2
AMERIKA 65,8 44,3 (21,0) (17,6) 13,9 31,8 36,0 21,9 32,1 146,8
Amerika Serikat 51,8 38,1 (18,7) (15,0) 15,6 21,9 30,9 17,8 26,3 148,2
Amerika Latin 88,9 43,0 (25,7) (2,4) 25,8 58,3 42,4 32,9 38,1 115,9
Amerika lainnya 107,9 74,8 (24,3) (45,6) (4,6) 31,5 51,2 27,3 55,3 202,7
ASIA 43,6 40,2 (29,4) (17,1) 50,3 39,5 27,9 22,1 31,9 144,2
ASEAN 26,4 20,0 (29,0) (13,9) 39,7 19,8 25,0 12,6 24,6 195,2
Malaysia 42,0 34,7 (25,3) (11,6) 51,3 27,9 23,4 20,3 28,3 139,1
Singapura 15,9 9,3 (23,2) (14,0) 8,0 0,8 3,3 (0,0) 13,8 1.063.232,7
Thailand 45,3 38,2 (39,9) (17,6) 97,5 40,5 40,2 29,2 45,1 154,7
ASEAN lainnya 7,5 8,2 (37,3) (0,5) 84,8 63,0 94,8 31,5 49,5 157,2
India 49,2 43,5 (33,1) (0,2) 39,8 23,6 64,7 26,8 33,5 125,0
Jepang 57,0 63,5 (38,7) (31,9) 73,7 71,0 14,5 29,9 48,7 163,0
Korea Selatan 33,3 33,1 (31,4) (18,4) 54,6 42,5 33,1 21,0 32,5 155,0
RRC 1) 58,4 55,6 (21,5) (10,8) 49,5 44,7 35,1 30,1 32,7 108,4
Taiwan 38,7 11,9 (37,2) (15,6) 53,0 45,7 36,2 19,0 34,1 179,7
Asia lainnya 2) 122,1 109,0 (15,0) (14,1) 41,1 31,5 21,3 42,3 54,5 128,9
AUSTRALIA & OCEANIA 35,1 40,1 (24,3) (9,6) 28,0 16,9 16,7 14,7 23,7 161,0
EROPA 27,8 24,6 (33,1) (29,2) 24,6 30,5 31,0 10,9 28,8 265,4
Uni Eropa (UE) 14,6 16,2 (25,0) (28,7) 15,1 28,6 30,7 7,3 24,3 330,5
Jerman 20,7 22,7 (31,5) (22,2) 25,9 28,7 26,0 10,1 25,5 253,0
Perancis (7,0) 13,1 (0,1) (48,7) (24,6) 40,3 73,0 6,6 40,5 616,2
UE Lainnya 3) 17,0 14,1 (27,1) (25,4) 21,2 25,7 25,5 7,3 23,3 320,1
Eropa lainnya 101,8 74,2 (58,0) (30,4) 78,0 37,8 32,0 33,6 58,9 175,1
JUMLAH 43,1 38,6 (28,8) (18,5) 41,5 36,2 28,8 20,1 30,4 151,2
Sumber : www.bi.go.id (diolah)

Keterangan: 1)
Sejak 1998, Hong Kong bergabung dengan RRC
2)
Asia lainnya dalam tulisan ini termasuk: Irak, Pakistan, dan Saudi Arabia.
Sebelum 1998, kelompok negara dalam Asia lainnya termasuk Myanmar,
Vietnam, Kamboja, dan Laos.
3)
UE lainnya di bagian kinerja impor dalam tulisan ini mencakup: Austria,
Belanda, Belgia, Cyprus, Denmark, Estonia, Finlandia, Hongaria, Inggris,
Irlandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxemburg, Malta, Perancis, Polandia,
Portugal, Rep.Cheko, Rep.Slowakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan
Yunani.

Tabel 4 di atas secara lengkap menyajikan perkembangan laju

pertumbuhan y-on-y nilai impor Indonesia berdasarkan benua/kelompok

negara/negara tujuan selama periode 2008:1 – 2011:1. Selama periode tersebut,


13
Draft per Sept 2011

negara asal dengan rata-rata laju pertumbuhan y-on-y nilai impor Indonesia-nya

tertinggi adalah RRC (30,1 persen), sedangkan yang terendah adalah Singapura

(0,0 persen). Setelah RRC, ada 5 (lima) negara berikutnya yang juga memiliki

rata-rata laju pertumbuhan y-on-y nilai impor Indonesia cukup tinggi, yaitu:

Jepang (29,9 persen), Thailand (29,2 persen), India (26,8 persen), Korea Selatan

(21,0 persen), dan Malaysia (20,3 persen). Dari keseluruhan negara utama asal

impor Indonesia, selama periode 2008:1 – 2011:1, Singapura merupakan negara

asal yang perkembangan laju pertumbuhan y-on-y nilai impor Indonesia-nya

paling beragam dibanding negara-negara lainnya (KV-nya paling tinggi, yakni

sebesar 1063232,7 persen). Pada periode ini Singapura merupakan negara asal

impor yang memiliki rata-rata laju pertumbuhan y-on-y nilai impor Indonesia-nya

paling rendah serta perkembangannya pun paling beragam/fluktuatif dibanding

negara-negara lainnya.

Pada semester I tahun 2009, laju pertumbuhan y-on-y nilai impor

Indonesia dari masing-masing negara/kelompok negara/benua tercatat negatif,

dengan kata lain mengalami kontraksi. Penurunan paling drastis (lebih dari -30

persen) dialami oleh nilai impor yang berasal dari 6 (enam) negara berikut, yaitu:

1) Thailand (-39,9 persen)

2) Jepang (-38,7 persen)

3) Taiwan (-37,2 persen)

4) India (-33,1 persen)

5) Jerman (-31,5 persen)

6) Korea Selatan (-31,4 persen)

14
Draft per Sept 2011

Adapun penurunan paling kecil dialami oleh Perancis, yakni hanya sebesar -0,1

persen.

Hal yang hampir sama juga terjadi pada semester berikutnya, yakni

semester II tahun 2009. Namun demikian, pada semester II tahun 2009 hanya

ada 2 (dua) negara asal yang mengalami penurunan laju pertumbuhan y-on-y

nilai impor Indonesia yang sangat drastis (lebih dari -30 persen), yaitu: Peancis (-

48,7 persen) dan Jepang (-31,9 persen). Adapun penurunan paling kecil pada

semester ini dialami oleh India, yakni hanya sebesar -0,2 persen.

Pada semester I tahun 2011, ada 7 (tujuh) negara asal komoditi impor

Indonesia yang mengalami penurunan laju pertumbuhan y-on-y nilai impor

dibanding pada semester yang sama di tahun sebelumnya. Kedelapan negara

tersebut adalah: Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang, Korea Selatan, RRC, dan

Taiwan.

_____________________________

15

Anda mungkin juga menyukai