PENDAHULUAN
PROFIL DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GARAM RAKYAT
DI PROVINSI JAWA BARAT
laut sebagai bahan baku garam (salah satu jenis sumberdaya non hayati kelautan).
(seluas 5.005 Ha), Pamekasan (seluas 1.786 Ha), dan Sampang (seluas 5.405 Ha).
Adapun di Pulau Jawa terletak di Provinsi: Jawa Barat (seluas 3.860 Ha), Jawa
Tengah (seluas 5.658 Ha), total Jawa Timur (seluas 12.197 Ha). Lokasi sentra
produksi garam lainnya adalah di: NTB (seluas 1.861 Ha), Sulawesi Selatan (1.247
Ha), serta Sumatera dan lain-lain.1 Gambar 1.1 di bawah menyajikan peta sentra-
dimana 25.542 Ha dikelola secara tradisional oleh rakyat dan 5.116 Ha dikelola oleh
PT Garam. Luas areal tambak garam yang dikelola oleh PT Garam seluruhnya
berada di Pulau Madura, yakni di: Sumenep (seluas 3.168 Ha), Pamekasan (seluas
1
Sumber: Kemenko Perekonomian (2011)
1
Draft per Awal Desember 2012
ton/tahun sebagian masih dipenuhi dengan impor garam, yakni sebanyak 2.187.631
ton/tahun. Sampai saat ini 100% garam industri masih diimpor, bahkan--dalam
beberapa tahun terakhir--sebagian garam konsumsi pun ikut pula diimpor. Sungguh
suatu kondisi yang ironis, jika Indonesia--sebagai negara maritim dengan hampir 80
2
Draft per Awal Desember 2012
pegaraman Indonesia antara lain adalah: 1) infrastruktur dan fasilitas tidak memadai
tersebut dilakukan melalui 4 (empat) kegiatan PUGAR, yaitu (1) Pemetaan Wilayah
Tambak; (2) Peningkatan Kapasitas Petambak Garam; (3) Fasilitasi Kemitraan dalam
3
Draft per Awal Desember 2012
(dua) diantaranya berada di Provinsi Jawa Barat,2 yakni Kabupaten Indramayu dan
Tabel 2. Luas Lahan Eksisting dan Prospektif di Provinsi Jawa Barat (dalam Ha)
LUAS LAHAN (ha)
KABUPATEN LAHAN
EKSISTING
PROSPEKTIF
Cirebon 2.447 673
Indramayu 1.413 812
Total Jawa Barat 3.860 1.484
Sumber: Kemenko Perekonomian RI (2011)
2
Kesembilan kabupaten yang menjadi sentra PUGAR tersebut adalah: Indramayu, Cirebon,
Pati, Rembang, Sampang, Sumenep, Pamekasan, Tuban dan Nagekeo.