BP : 1740312287
1) Kasus dr Ayu Sasiary Prawani, dr Hendry Simanjuntak dan dr Hendy Siagian tahun 2010
A. Etika
Berdasarkan etika, dokter Ayu dkk sudah melanggar hak pasien sesuai dengan
mengobatinya
praktek kedokteran :
Pasal 45
- (1) Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan oleh dokter
- (2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah pasien
Mencakup :
Pasal 52
- Nomor 8 : tidak memberikan penjelasan yang jujur, etis , dan memadai (adequate
- Nomor 9 : melakukan tindakan atau asuhan medis tanpa memperoleh persetujuan dari
29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran pada pasal 69 ayat (3) adalah:
- Rekomendasi pencabutan Surat Tanda Registrasi atau Surat Izin Praktik; dan/ atau
streptomicyin
A. Etika
Berdasarkan etika, dokter Ayu dkk sudah melanggar hak pasien sesuai dengan pasal 7c
mengobatinya
B. Hukum
Pasal 359 jo. 361 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana: Barang siapa karena
tahun atau kurungan selama-lamanya satu tahun. Menimbang, bahwa pasal 359 KUHP,
unsur-unsurnya adalah:
a. Barang siapa
b. Karena kealpaanya
c. Menyebabkan orang lain mati
Namun setelah kasus ini sampai ke tingkat Mahkamah Agung menyatakan bahwa Dr.
Pada sidang di Mahkamah Agung dalam penyusunan memorie kasasi paling tidak ada dua hal
yang inti yang merupakan kekeliruan “judex facti” atau pengadilan yang memeriksa perkara
ditingkat pertama maupun banding dan keberatan tersebut dibenarkan oleh Majelis Kasasi
(Mahkamah Agung) yaitu : 1. Judex Facti keliru dalam menentukan kealpaan dalam Pasal 359
KUHP karena menggunakan ukuran seorang ahli dan para meter yang terdapat di Rumah Sakit
Umum Dr. Kariadi, seharusnya menggunakan ukuran ahli pada umumnya apa yang seharusnya
dilakukan oleh seorang dokter yang bertugas di Puskesmas, kalau apa yang seharusnya sudah
dilakukan maka tidak terdapat kealpaan. 2. Memang benar judex facti mempunyai kebebasan
untuk memilih salah satu dari keterangan ahli yang berbeda tetapi seharusnya judex facti
memberi alasan mengapa menggunakan keterangan ahli tersebut dan hal ini tidak dilakukan oleh
Mahkamah Agung Republik Indonesia menyatakan Dr. Setyaningrum tidak terbukti secara sah
dan meyakinkan melakukan tindak pidana yang didakwakan dan membebaskan terdakwa Dr.
C. Disiplin :
Dari sisi disiplin, sesuai dengan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia, pelanggaran yang
Nomor 8 : tidak memberikan penjelasan yang jujur, etis , dan memadai (adequate information)
- Rekomendasi pencabutan Surat Tanda Registrasi atau Surat Izin Praktik; dan/ atau