Anda di halaman 1dari 7

Cekungan Sengkang

Bayu Defitra, Feli Ramsanjami Agung, Rangga Sutra Jaya, Salsabilla Risalini, Tristan Aulia
Akhsan

Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik,


Universitas Islam Riau (UIR)
Jl. KaharuddinNasution No. 113, Marpoyan, Pekanbaru – Riau, 28284, Indonesia

Abstract
Sulawesi terbentuk akibat tumbukan antara Lempeng Eurasia dan kepingan kontinen mikro yang lepas dari Lempeng India-Australia.
Cekungan Sengkang yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan terbentuk oleh suatu sistem sesar berarah utara barat laut - selatan tenggara
di Zona Sesar Walanae, yang diikuti oleh pembentukan cekungan busur muka dan pengendapan sin-orogenik pada Neogen Akhir. Sesar
utama ini memisahkan bagian barat dan timur Sulawesi Selatan, dan berpengaruh terhadap pengendapan selama Miosen Akhir sampai
Kuarter. Runtunan bagian bawah endapan sedimen di Cekungan Sengkang terdiri atas terumbu kecil karbonat bagian Anggota Tacipi, dan
fasies laut dangkal ini berselingan atau menindih batulempung marin yang mewakili bagian bawah Formasi Walanae. Bagian tengah
runtunan diperkirakan sebagai delta bagian muka yang terdiri atas Anggota Samaoling dan Anggota Beru. Bersamaan dengan pengendapan
kedua anggota ini, bagian utara Cekungan Sengkang berubah secara berangsur dari lingkungan pasang-surut dan delta menjadi lingkungan
fluviatil. Selanjutnya runtunan batuan sedimen paling atas di cekungan ini dikuasai oleh endapan sungai.

Kata kunci: Cekungan Sengkang, Neogen Akhir, Formasi Walanae, Sulawesi

1. Pendahuluan Wilayahnya pada umumnya berelief rendah.


Wilayah Nusantara dikenal mempunyai 62 Cekungan Sengkang barat dan Sengkang timur yang
cekungan yang diisi oleh batuan sedimen berumur berumur Neogen ini berlokasi di bagian selatan
Tersier. Sekitar 40 % dari seluruh cekungan berada di Pertamina-BP/Gulf Onshore Sulawesi Production
daratan (onshore). Ke 62 cekungan tersebut tersebar Sharing Contract Area (Gambar.1). PSC diresmikan
di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Nusa oleh Gulf pada 24 oktober 1970 dan BP yang
Tenggara, Maluku dan Papua. Cekungan berumur mengolahnya, sebagai operator dengan keuntungan
Pratersier kebanyakan ditemukan di wilayah 50% pada 1976. Secara topografi cekungan Sengkang
Indonesia Bagian Timur, dan kebanyakan sulit ditarik merupakan daerah yang rendah dan dekat dengan
batasnya dengan cekungan berumur Tersier, karena permukaan laut, juga dekat dengan Danau Tempe
umumnya ditindih (overlain) oleh cekungan berumur yang menutupi beberapa bagian di barat cekungan.
Tersier.

Hampir semua cekungan batuan sedimen di


Indonesia sangat berpotensi mengandung sumber
daya migas, batubara dan serpih minyak (oil shale).
Namun, batasan stratigrafi, sedimentologi, tektonik &
struktur maupun dinamika cekungan semua formasi
pembawa potensi sumber daya belum terakomodasi
dan tergambar dalam bentuk atlas.

Cekungan Sengkang merupakan downwarp


Pliosen yang berlokasi di lengan baratdaya Sulawesi.
Wilayahnya pada umumnya berelief rendah.
Cekungan Sengkang barat dan Sengkang timur yang
berumur Neogen ini berlokasi di bagian selatan
Pertamina-BP/Gulf Onshore Sulawesi Production
Sharing Contract Area .PSC diresmikan oleh Gulf
pada 24 oktober 1970 dan BP yang mengolahnya,
sebagai operator dengan keuntungan 50% pada 1976. Peta lokasi cekungan Sengkang
Secara topografi cekungan Sengkang merupakan
daerah yang rendah dan dekat dengan permukaan laut, Total 2360 km data seismik telah diperoleh.
juga dekat dengan Danau Tempe yang menutupi Interpretasi yang di dapat menggambarkan bentuk
beberapa bagian di barat cekungan. dari cekungan ini, yang dipisahkan oleh zona sesar
major Walanae. Sebanyak 15 sumur telah di bor di
Cekungan Sengkang merupakan onshore basins cekungan Sengkang timur yang menghasilkan
yang paling utama di Sulawesi, dikembangkan penemuan 3 lapangan gas penting di reefal limestone,
disepanjang timur lengan barat, sebagai suatu Lapangan Walanga dan Kampung Baru ditemukan
perluasan laut (coastal extension) dari cekungan selama tahun 1975-1976, dan Sampi-sampi pada
offshore Bone. tahun 1980.
Batas-batas cekungan Sengkang:
2. Geologi Regional  Sebelah utara : Pegunungan Latimojong yang
Cekungan Sengkang merupakan downwarp Pliosen disusun oleh endapan flysch berumur Cretaceous.
yang berlokasi di lengan baratdaya Sulawesi.  Sebelah selatan : Pegunungan Bone membentuk

1
batas bagian selatan dari cekungan Sengkang berumur Miosen yang memiliki dip hingga 50
timur dimana sediment berumur Neogen derajat dekat zona sesar.
tersingkap.
 Sebelah barat : Western Divided Range yang Fakta regional menyebutkan bahwa zona sesar
terdiri dari Melange berumur Pre-Tersier yang Walanae merupakan sinistral strike-slip fault,
tertutup oleh busur kepulauan vulkanik berumur bagian dari system yang lebih besar yang
Neogen. mempengaruhi seluruh lengan baratdaya Sulawesi
 Sebelah timur : Pantai Bone. (Sukamto, 1975). Fakta dari pergerakan sesar strike-
slip di daerah Sengkang sedikit, tetapi sesar-sesar
Cekungan Sengkang merupakan onshore basins naik orde kedua terlihat pada data seismik
yang paling utama di Sulawesi, dikembangkan mendukung Pliosen wrenching.
disepanjang timur lengan barat, sebagai suatu
perluasan laut (coastal extension) dari cekungan Yang mendasari hingeline antara timur dan
offshore Bone. barat cekungan Sengkang, yaitu sesar normal yang
mempengaruhi penampang lapisan Pra-Pliosen dan
turun kearah barat ke cekungan Sengkang bagian
barat. Pergerakan zona sesar Walanae tua
menyebabkan palung laut dalam di cekungan
Sengkang sebelah barat pada Miosen. Patahan muda
terlihat di sisi timur dari cekungan Sengkang bagian
barat dimana sediment berumur Pliosen terdorong
kearah timur. Zona ini membentuk hingeline utara-
selatan antara dua cekungan dan antiklin Sengkang
merupakan ekspresi permukaan zona tersebut.

Cekungan Sengkang bagian barat merupakan


downwarp berumur Neogen terisi setidaknya
3500m material sediment di timurlaut. Pada cross-
section, cekungannya tidak simetri dengan dip yang
curam di batas sebelah timur.

Peta geologi cekungan Sengkang

Penampang seismik zona sesar Walanae

Penampang Sulawesi Selatan (Author R. De Boer).

3. Proses Terbentuknya Cekungan Sengkang


Walanae fault zone dan cekungan Sengkang barat.
Pergeseran utama yang membagi bagian timur Penampang seismik cekungan Sengkang
dan barat dari cekungan Sengkang secara regional barat
merupakan zona sesar ekstensif Walanae. Lengan
baratdaya Sulawesi terpisah baratlaut-tenggara oleh Keselarasan yang umum dari semua refleksi
zona sesar tersebut dengan jarak hampir 200 km. seismik pada basin menyatakan secara tidak
Sesar itu bergerak utara-selatan sepanjang batas langsung sebuah sejarah cekungan yang sederhana
sebelah barat dari Pegunungan Bone dengan dan subsidence hadir untuk tetap berkelanjutan dan
ekspresi topografi yang jelas dan pengaruh sediment tidak disela sepanjang sumbu cekungan.
Berdasarkan data seismik pada sisi sebelah barat

2
terjadi pengisisan secara gradual pada palung laut pada daerah barat membentuk kelurusan laut dalam
dalam. Pemotongan di permukaan lapisan-lapisan yang sempit berarah utara-selatan. Pada bagian barat,
berumur Miosen akhir mengindikasikan sub-recent bagian atas lapisan Miosen tengah ditimpa oleh
warp. karbonat Miosen akhir, menunjukkan periode lain
dari erosi.
Cekungan Sengkang timur
Basin sebelah timur ini terbentuk sepanjang Miosen Akhir
Miosen awal hingga Miosen akhir dengan Reefal build up dari formasi Tacipi memiliki
sedimentasi bersumbu utara – selatan. Sampai ke kelurusan utara-selatan kecuali pada bagian utara
ketebalan 1800 m dari sediment berumur Miosen, cekungan ini.
hadir ketidakselarasan yang disebabkan oleh reefs
limestone berumur Miosen akhir. Pertumbuhan Pertumbuhan reef menunjukkan kenaikan muka
reefs mengindikasikan kedalaman lingkungan air air laut. Pada singkapan di selatan, lapisan Miosen
yang relatif stabil. Pinnacle reefs yang tebal akhir menimpa Langi Volcanik, menunjukkan
berkembang dimana pertumbuhan reef harus transgresi yang meluas sepanjang Miosen akhir. Dua
menjaga langkah terhadap kenaikan muka air laut. fase pertumbuhan reef dapat dikenali yaitu fase
Stabilitas relatif yang berkelanjutan selama Pliosen buildup platform yang rendah pada bagian selatan
di indikasikan oleh hadirnya banyak clastic cekungan dan fase buildup pinnacle di bagian utara.
sequence yang lebih tipis. Semakin tebalnya limestone pada bagian utara
cekungan menunjukkan bahwa supply materi berasal
dari utara. Data seismik menunjukkan bahwa
semakin ke utara Sampi-Sampi dan Kampung Baru,
platform karbonat semakin terjal dengan ujungnya
area laut dalam.

Batas dari pertumbuhan reef dalam cekungan


memiliki waktu yang berbeda-beda, disebabkan oleh
peningkatan supply material sedimen. Supply
material pada Pliosen memiliki perubahan dari
karbonat ke endapan klastika halus. Hal ini
disebabkan oleh kenaikan kedalaman laut dan supply
material dari aktivitas vulkanik yang baru dari barat.

Pliosen
Penampang seismik cekungan Sengkang timur
Pada singkapan di selatan, formasi basal Walanae
menjemari dengan reef limestone formasi Tacipi.
Pada bagian selatan dan tengah dari cekungan ini,
4. Sejarah Geologi Cekungan Sengkang
formasi Walanae mengisi buildup dari formasi
Pra-Miosen
Tacipi. Data foraminifera menunjukkan
Langi Volcanic berumur Eosen menjadi basement
pengendapan ini terjadi pada laut dalam.
dari cekungan ini. Interval ini dicirikan dengan
sedikit refleksi seismik dan bagian permukaan
Bagian atas formasi Walanae menunjukkan
menunjukkan periode deformasi dan erosi,
sikuen regresif. Material kasarnya berasal dari arah
kemungkinan pada awal Miosen.
barat laut. Data seismik dan data singkapan
menunjukkan periode pengangkatan pada Pliosen
Pada bagian selatan cekungan Sengkang timur,
akhir, pada bagian utara dan selatan cekungan. Ini
kelurusan berarah utara-selatan dapat ditunjukkan
menghasilkan sumbu pengendapan barat-timur
pada peta penampang Pra-Miosen. Pada bagian
dengan supply sedimen terbesar berasal dari timur
selatan, basement ini naik ke atas dan tersingkap
dan tenggara dan menggambarkan perubahan besar
sebagai Langi Volcanik.
dari kelurusan struktural dan pengendapan yang
biasanya utara-selatan. Dua sesar naik berarah barat-
Miosen Awal
timur menyebabkan perubahan sikuen. Sesar ini
Perselingan limestone dan mudstone pada formasi
mungkin merupakan orde kedua dari gerakan sesar
Bone tidak terpetakan pada seismik. Formasi ini
Walanae pada Pliosen akhir
memiliki batas tidak selaras pada bagian atas dan
bawahnya. Ini menunjukkan sisa-sisa erosi pada
endapan sedimen Pra-Miosen. Pengendapan yang .
lebih luas dari limestone formasi Tonasa terjadi
kearah baratdaya selama Miosen Awal.

Miosen Tengah
Dasar dari Formasi Camba yang tidak selaras
menunjukkan sedimentasi yang terhenti pada Post-
Miosen awal. Lingkungan pengendapan formasi
Camba merupakan laut dalam dengan trend utara-
selatan. Periode pengangkatan dan erosi yang terjadi

3
Di dalam cekungan sengkang timur hanya ada satu
sumur, kampung Baru-1, yang mencapai lapisan
Paleogen. Pada sumur dijumpai perlapisan
mudstone berwarna hijau keabuan dan siltstone
yang kaya material vulkanik dengan urat-urat kalsit
dan mineral zeolit.

Unit yang sekarang belum dinamai merupakan


sumur terdalam di sumur Kampung Baru-1. Unit
tersebut memiliki 400 meter lapisan mudstones
yang berwarna hijau gelap, siltstones dan material
volcanik. Umur formasinya adalah Paleogen dan
menampilkan economic basement di timur
cekungan Sengkang.

Penampang Neogen
Kerangka Lihostratigraphy dan penamaannya
berdasarkan Sukamto (1982 ):
 Formasi Bone
Merupakan sedimen Neogen tertua terdapat di
sumur Kampung baru -1 dan terdiri dari
perlapisan batugamping dan mudstone dengan
ketebalan 220m. Interval ini diperkirakan
berumur Miosen awal (? N6-N8).

Batugampingnya berwarna putih sampai abu-


abu cerah, batugamping bioklastik wackestone,
dan batugamping packstone foraminifera
planktonik berbutir halus, berselingan dengan
mudstone abu-abu cerah. Formasi ini berumur
sama dengan bagian atas fomasi Tonasa
(Sukamto, 1982), Yang mana terlihat sebagai
sekuen batugamping yang terhampar luas dan
terlihat sampai bagian baratdaya Sengkang.

 Formasi Camba
Formasi Camba secara tidak selaras
terlapiskan diatas formasi bone. Dari data
seismik lapisan paling tebal formasi Camba
Geologi sejarah dan tektonik cekungan Sengkang terdapat di Sampi-sampi yang diperkirakan
tebalnya 1800m. Umur formasi Camba adalah
5. Stratigrafi Cekungan Sengkang Miosen tengah sampai Miosen akhir, pada
Penampang Paleogen (Basement) bagian atas formasi konsisten pada N.16.
Menurut grainge & davies, IPA, 1983; basement
cekungan Sengkang di lengan barat Sulawesi ini
adalah Miosen awal (kemungkinan Eosen) volcanic
Langi Formation. Namun menurut Sukamto, 1982,
batuan tertua pada area cekungan Sengkang ini
adalah formasi Salo kalupang yang tersingkap pada
bagian selatan cekungan sepanjang bagian selatan
pegunungan Bone. Sekuennya terlipatkan dan
terdiri dari batupasir dan shale berseling dengan tuff
dan lava, dengan dip antara 20 - 30°. Formasi
Salokalupang diperkirakan berumur Eosen.

Pada bagian timur laut pegunungan Bone, alterasi


batuan andesitik dan batuan volkanik basaltik
terhampar dan tersesarkan formasi Salo kalupang.
Van Leeuwen (1981) mengkorelasikan kegiatan
vulkanik tersebut dengan kegiatan vulkanik Langi
pada Eosen, 50 km ke selatan. Namun, Sukamto
(1982) menyatakan kegiatan vulkanik langi terjadi
pada Miosen awal dan mengkorelasikannya dengan
kegiatan vulkanik kalamiseng. Pada Eosen lebih
kepada lava di formasi Salo kalupang yang
mengindikasikan aktivitas vulkanik pada Eosen. Paleogeografi Formasi Camba (Author R. De Boer).

4
Pada formasi Camba di Cekungan Sengkang Lapisan tipis konglomerat berfragmen vulkanik
timur terdapat sekuen grey calcareous mudstone berbutir menyudut menandai dasar formasi
perselingan dengan batupasir lithic berkemas Tacipi dan diatasnya ditutupi mudstone
buruk. Beberapa sumur di lapangan Kampung karbonatan yang kaya coral dan endapan debris
Baru dijumpai batupasir tufaan berselingan bioklastik dengan endapan rework vulkanik.
dengan mudstone pada bagian atas formasi Pada area ini Unit B memiliki lapisan lebih tebal
(Gambar. 10). Formasi Camba semakin ke timur (rata-rata 200m) dan sedikit sekali bersifat
semakin marine. Pada bagian yang tebal yang argillaceous dari pada yang dibagian yang lebih
terlihat di sumur Sallo Bullo-1 (1524m), sekuen ke utara, terdiri dari lapisan wackestone
calcareous mudstone yang dominan memiliki bioklastik berbutir halus berwarna putih, dengan
perselingan bioclastic limestone yang tebal. perselingan mudstone karbonatan. Unit B
Data seismik menunjukkan dip formasi ini memiliki porositas yang rendah dan merupakan
semakin kea rah timur area Kampung Baru reservoir yang kurang berkualitas.
semakin meningkat. Di Sallo Bullo-1s
mencirikan sedimentasi yang kontinu dan Bagian atas interval Unit C secara umum
perubahan secara berangsur kepada terdiri dari packstone bioklastik homogen.
batugamping Tacipi. Reefal bioklastik secara luas termodifikasikan
oleh proses diagenesis tetapi memperlihatkan
 Formasi Tacipi komposisi utamanya yaitu coral dan calcareous
Formasi tacipi (Miosen akhir) diendapkan algae. Sedikitnya analisis data menggunakan
secara tidak selaras di atas formasi Camba dan mikroflora dan fauna menyebabkan ketepatan
ditemui di seluruh cekungan Sengkang timur. penetapan umur formasi Tacipi tidak mungkin
Formasi ini dibagi dalam 2 unit, yaitu; interval didapat. Sedimen tertua diperkirakan berumur
bawah yang terdiri dari perselingan lapisan Miosen tengah (N.14) dan pengendapan
Batugamping dan calcareous shales, dan limestone terakhir terjadi pada Pliosen awal
merupakan “platform carbonates” biasanya (N18-N19).
disebut Unit B, bagian atas interval “reefal
buildups” yang dibatasi area pengangkatan,  Formasi Walanae
disebut Unit C. Formasi Walanae yang disebut juga dengan
“Celebes Molasse” (Van Bemmelen, 1949) ini
terletak sepanjang cekungan Sengkang timur
sampai barat, dan tersingkap sepanjang zona
sesar Walanae. Formasi ini di dominasi oleh
mudstone abu-abu dengan perselingan siltstone,
lithic sandstone dan sedikit sisipan limestone
dan tuff. Pada cekungan Sengkang timur,
formasi ini memiliki ketebalan 1800m dan pada
wilayah cekungan Sengkang barat memiliki
ketebalan 3500m.

Formasi Walanae pada bagian cekungan


Sengkang timur dapat dibagi menjadi 2 bagian.
Bagian bawah tersusun oleh calcareous
mudstone dan bagian atas lebih arenaceous
dengan perselingan sandstone. Bagian bawah
formasi ini banyak tersingkap pada bagian
selatan cekungan, didominasi oleh calcareous
mudstone dan menjemari dengan reef dari
formasi Tacipi. Bagian atas dari formasi ini
tersingkap juga di selatan berupa perselingan
mudstone, siltstone dan sandstone. Kearah utara
Kampung Baru, konglomerat juga tersingkap.
Sandstone pada bagian atas formasi ini
mengandung fragmen batuan beku dan batuan
Paleogeografi Formasi Tacipi (Author R. De Boer). metamorf. Mineral mafic dan mineral biotit
euhedral yang berlimpah menunjukkan batuan
Interval perlapisan yang lebih rendah terlihat sumbernya berupa vulkanoklastik. Formasi ini
di banyak sumur, kisaran ketebalan antar 20m telah terangkat dan tererosi di sepanjang antiklin
pada area yang jauh dari perkembangan reef Sengkang dan cekungan Sengkang timur. Data
sampai ketebalan maksimum 95m di sumur dari seismik menunjukkan bahwa sumber
Kampung Baru-1. material sedimen berasal dari barat-laut.
Unit B tersingkap secara luas di bagian selatan Urutan lingkungan pengendapan formasi
cekungan, terlapis secara tidak selaras pada Walanae dari bawah ke atas yaitu marine,
vulkanik Langi. Secara litologi, dasar dari Unit marginal marine, terrestrial, dan supra tidal pada
B dikenali dari melimpahnya fragmen permukaannya. Formasi Walanae berumur
batugamping dalam mudstone karbonatan.

5
Pliosen, walaupun mudstonenya diduga
berumur Miosen akhir.

Penampang geologi cekungan Sengkang

Paleogeografi Formasi Walanae (Author R. De


Boer).

6. Potensi Bahan Galian


Sekuen yang berada di bawah karbonate tidak
memenuhi syarat untuk di eksplorasi. Meskipun
Kampung Baru-1 menembus argillaceous sandstones,
sebaran fasies dari unit ini belum diketahui. Di bawah
batugamping Unit C diperkirakan ada perangkap
stratigrafi, namun karena Unit C bersifat porous
sehingga perangkap (trap) tersebut tidak akan mampu
menahan hilangnya hidrokarbon. Trap akan prospektif
jika fasies batugamping tersebut kedap (non-porous)
dan non-permeable.

Tak diragukan lagi bahwa reservoir yang paling baik


di cekungan Sengkang adalah karbonat. Potensi
reservoir karbonat dari batugamping Unit C tersebut
telah di buktikan pada dengan penemuan gas pada
tahun 1975 di sumur Walanga-1.

Kemudian diikuti oleh gas yang sama di sumur


Kampung Baru, Bonge, Sampi-sampi dan Tironge.
Gas tersebut juga didapat dari pengeboran Sallo Bulo-
1S. Coralgal reef limestone merupakan reservoir yang
paling baik untuk akumulasi gas di daerah ini.
Sejumlah reefal yang berprospek lainnya tersebar
secara luas di seluruh subcekungan Sengkang timur.
Kemungkinan pertumbuhan reefal juga diprediksi
keberadaannya oleh seismik di offshore Bone Gulf
dan sisi barat subcekungan Sengkang barat. Data
singkapan di Gunung Latimojong (bagian paling utara
cekungan Sengkang) juga mendukung kemungkinan
lain dari gundukan reef di subsurface area tersebut.
Oleh karena itu usaha explorasi tambahan harus
dipusatkan pada:
1) Reef yang ditampilkan oleh seismic di bagian
Stratigrafi Cekungan Sengkang Bagian Timur
selatan subcekungan Sengkang timur.
(modified from Sukamto, 1982; Wilson and Moss,
2) Reef build-ups yang mana telah terdeteksi oleh
1999; and Guntoro, 1999).
seismic di offshore Bone Gulf dan sisi barat
subcekungan Sengkang barat. Data yang cocok di dua

6
area ini sangat terbatas, Oleh karena itu harus induk ke reservoir dan migrasi primer dari reservoir
diadakan survey seismik detail. kedalam sistem pemerangkapan.
3) Reef-mound di bagian paling utara cekungan.
Meskipun karakteristik reservoir pada singkapan tidak Hidrokarbon dari source rocks di subcekungan
menguntungkan, kondisi subsurfacenya diharapkan Sengkang barat bermigrasi kea rah timur melewati
lebih baik. zone sesar Walanae. Bukti yang mendukung migrasi
lateral ini adalah komposisi gas yang menuju
Petroleum System subcekungan Sengkang timur sedikit berbeda dengan
Source Rocks gas kering yang ditemukan di timur, ini mungkin
Merupakan lapisan sedimen yang kaya akan masa terjadi karena adanya rekahan selama bermigrasi.
organik yang berasal dari material biologi. Batuan Adanya dry holes di subcekungan Sengkang timur
inilah yang berfungsi sebagai sumber dan gas sebelum yang mengindikasikan kekurangmatangan dari source
akhirnya termigrasikan. rock-nya.

Source rocks di cekungan Sengkang berada di Migrasi diperkirakan terjadi selama Pliosen akhir.
bagian barat (subcekungan Sengkang barat). Seismik isopach detail pada unit di antara formasi
Kurangnya pematangan di subcekungan Sengkang Walanae menunjukan bahwa terdapat buildups di
timur, menunjukkan bahwa hanya sediment yang timur, contohnya Bonge, yang tidak memiliki akses
cukup dalamlah yang nantinya akan menghasilkan migrasi gas dari subcekungan Sengkang barat pada
hidrokarbon, seperti yang terdapat di subcekungan saat itu. Hal ini di dukung dengan bukti bahwa buildup
Sengkang barat. Bonge yang luas tersebut hanya memiliki kolom gas
yang kecil.
Di subcekungan Sengkang bagian barat, total
ketebalan sediment lebih dari 6000 meter. Jika saja Seal Rocks
paleogradient subcekungan Sengkang timur sama Merupakan batuan yang memiliki pori yang sangat
halnya dengan subcekungan Sengkang barat, bagian kecil dan antar pori tidak saling berhubungan sehingga
dasar dari sedimennya akan mencapai kondisi mature menghambat migrasi minyak dan gas (Downey,
yang nantinya akan menghasilkan gas. Unit C 1994), atau berfungsi menghambat terjadinya migrasi
diharapkan menjadi alur utama migrasi gas menuju sekunder (Allen and Allen, 1990).
subcekungan Sengkang timur.
Formasi yang menjadi seal rock di cekungan
Source rocks di cekungan ini termasuk kedalam Sengkang adalah claystone formasi Walanae yang
Unit A (formasi Camba). Unit A terdiri atas sangat tebal, dan berada pada bagian paling atas
mudstones dengan perselingan sandstone dan cekungan. Formasi yang membujur dari timur hingga
sejumlah karbonat. Pengendapannya berlangsung barat cekungan ini di dominasi oleh mudstone dengan
pada awal Miosen tengah, dalam lingkungan yang perselingan siltstone, lithic sandstone dan sedikit
tertutup. Sandstone yang ditemui mempunyai matriks sisipan limestone dan tuff.
argilik dan batugamping yang tipis.
Karakteristik Reservoir Perangkap Hydrocarbon (Trap)
Merupakan tubuh batuan yang poros dan permeabel Jenis mekanisme pemerangkapan hydrocarbon yang
dibawah permukaan sebagai tempat terakumulasinya utama, yang berperan pada batugamping Tacipi ini
minyak dan gas (Tver & Berry, 1980). adalah perangkap stratigrafi disekitar pinnacle reefs,
dimana hydrocarbon yang bermigrasi dari source rock
Pembagian stratigrafi informal cekungan Sengkang terkumpul dan terjebak. Struktur resent yang berada di
dikeluarkan oleh BP/Gulf dan dirancang terutama lapangan Kampung Baru juga mempengaruhi
untuk korelasi antar bagian sumur. Rangkuman pemerangkapan. Keanekaragaman perangkap struktur
lithostratigrafi dijelaskan dalam gambar 10. seperti fault block anticlines, dan faulted monoclines,
Karakteristik reservoir di tiap unit di jelaskan di menjadi penciri dari formasi Walanae.
bawah ini, dimulai dari unit yang paling tua.
7. Daftar Pustaka
Migrasi Hidrokarbon Petroleum Geology Of Indonesia Basins. Principles,
Setelah tergenerasikan dari source rock, methods, and application. Volume VI-IX. Pertamina
hidrokarbon mengalami migrasi primer dari batuan BPPKA. 1996.
Petroleum Potensial Of Eastern Indonesia. Pertamina-
Beicip. 1982.

Anda mungkin juga menyukai