Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rizkiana Dwi Saputri

NIM : P1337420616021

Prodi : S1 Terapan Keperawatan

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Injeksi Intra Muscular (IM)

Pengertian
Pemberian obat secara intramuskular adalah pemberian obat/cairan dengan cara
dimasukkan langsung kedalam otot (muskulus). Pemberian obat dengan cara ini dilakukan
pada bagian tubuh yang berotot besar, agar tidak ada kemungkinan untuk menusuk saraf.

Tujuan
agar absorbsi obat lebih cepat

Indikasi

 Digunakan pada pemberian obat yang mudah mengiritasi, sebab jumlah ujung syaraf
pada jaringan otot dalam sedikit.
 Dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerja sama, karena tidak
memungkinkan diberikan obat secara oral
 Bebas dari infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan, dan otot atau saraf besar
dibawahnya

Kontra Indikasi
Jaringan parut, lesi kulit, tonjolan, infeksi, dan otot ata syaraf besar dibawahnya.

Alat - alat

1. Sarung tangan 1 pasang


2. Bak instrumen
3. Kom
4. Bengkok
5. Kapas alkohol
6. Spuit dan jarum steril (ukuran sesuai dengan obat yang diberikan pada pasien)
7. Obat

Prosedur

a. Tahap orientasi
1. Berikan salam, tanyakan nama dan tempat tinggal pasien.
2. Perkenalkan nama da tanggung jawab perawat
3. Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan.
4. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan

b. Tahap kerja
1. Menyiapkan alat, obat, dan mengecek order dari dokter
2. Mencuci tangan
3. Jika perlu, mengambil obat dari ampul atau vial.
4. Menutup gorden untuk menjaga privacy pasien dan memakai sarung tangan.
5. Mengatur posisi pasien dengan tepat sesuai area penyuntikan yang dipilih :
- Bagian luar lengan atas(deltoid)  lengan pasien harus relaks dan posisi di
samping tubuh
- Bagian depan paha  pasien bisa duduk atau tiduran dengan paha relaks
- Dinding abdomen  pasien bisa tiduran dengan posisi semirecumbent
- Area scapula  pasien dengan posisi prone, miring atau duduk
6. Menentukan area yang dipilih sesuai dengan petunjuk. Pastikan bahwa area tidak
lunak/ lembek dan bebas dari gumpalan atau nondule.
7. Membuka pakaian pasien pada daerah yang akan disuntik.
8. Membersihkan area sekitar penyuntikan dengan kapas alkohol, biarkan
mengering. Letakan kapas alkohol pada tempat yang bersih apabila mau
digunakan lagi.
9. Melepas tutup jarum dengan tangan nondominant, menarik lurus dengan cepat.
10. Mengangkat dan menggenggam area sekitar penyuntikan atau meregangkan kulit
tempat penyuntikan
11. Memegang spuit dengan tangan dominant diantara ibu jari dan jari telunjuk,
masukkan jarum dengan cepat pada sudut 45-90 derajat.
12. Setelah jarum masuk dengan cepat, lepaskan genggaman pada area penyuntikan
dan dengan segara tangan nondominant memegang bagian bawah spuit.
Meyelipkan tangan dominant pada ujung barel spuit.
13. Aspirasi dengan menarik perlahan pada penghisap spuit untuk memastikan jarum
masuk kepembuluh darah atau tidak, jika keluar darah spuit harus ditarik dan
pindah ketempat lain.
14. Jika tidak keluar darah suntikan obat dengan perlahan sampai obat habis.
15. Lalu menarik jarum dengan cepat.
16. Message pada area penyuntikan dengan kapas alkohol.
17. Tutup jarum dengan prinsip one hand. Dan buang spuit pada tempat pembuangan
yang ditentukan
18. Membantu pasien kembali ke posisi nyaman.
19. Lepas sarung tangan, buang ke tempat yang benar lalu mencuci tangan.
c. Tahap terminasi
1. Evaluasi respon klien
2. Berikan reinforcement positif
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan dengan baik dan berikan salam.

Anda mungkin juga menyukai