Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

DENGAN KLIEN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG BROTOJOYO 2

RSJD dr. AMINO GONDOHUTOMO

1. Topik
Terapi Aktivitas Kelompok Pada Pasien Dengan Resiko Perilaku Kekerasan

2. Latar belakang
a. Deskripsi Perilaku Kekerasan
Kelompok adalah kumpula individu yang memiliki hubungan satu dengan yang
lain, saling bergantung, dan mempunyi norma yang sama (Stuart & Laraina, 2001)
Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain
maupun lingkungan. (Fitria, 2010). Sedangkan menurut Keliat, (2011), perilaku
kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara
fisik maupun psikologis. Herdman (2012) mengatakan bahwa risiko perilaku
kekerasan merupakan perilaku yang diperlihatkan oleh individu. Bentuk ancaman bisa
fisik, emosional atau seksual yang ditujukan kepada orang lain.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku kekerasan
yaitu ungkapan perasaan marah yang mengakibatkan hilangnya kontrol diri dimana
individu bisa berperilaku menyerang atau melakukan suatu tindakan yang dapat
membahayakan diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.
b. Mengapa perlu dilakukan TAK
Mengubah perilaku maladaptif menjadi adaptif, serta untuk meningkatkan
kemampuan tentang hubungan sosial dan adaptasi.

3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok.
b. Tujuan Khusus
1) Klien dapat memperkenalkan dirinya
2) Klien bertanya dan meminta sesuai dengan kebutuhan kepada orang lain
3) Klien dapat menyalurkan emosi memberi kesempatan untuk menyalurkan
emosinya dan di dengar serta dimengerti oleh anggota kelompok lainnya.
4) Meningkatkan ketrampilan hubungan social untuk diterapkan sehari-hari.
5) Melatih kesabaran, konsentrasi dan kreatifitas.

4. Seleksi klien
a. Kriteria pasien
1) Pasien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya Terapi Aktifitas
Kelompok
2) Kondisi fisik dalam keadaan baik
3) Mau mengikuti kegiatan terapi aktifitas
4) Klien dengan riwayat perilaku kekerasan
b. Proses seleksi
1) Mengobservasi pasien yang masuk kriteria.
2) Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria.
3) Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria.
4) Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan
TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok.

5. Jadwal kegiatan
Pelaksanaan kegiatan terapi aktivitas kelompok pada pasien dengan resiko perilaku
kekerasan, yaitu

a. Hari/Tanggal : Jumat, 12 April 2019


b. Waktu : 10.00 s/d selesai
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
Terapi kelompok (30 menit)
Penutup (5 menit)
d. Tempat : Ruang Brotojoyo 2
6. Metode
Metode yang digunakan pada terapi aktivitas kelompok (TAK) ini adalah metode :
a. Diskusi dan Tanya Jawab
b. Melengkapi jadwal harian
c. Bermain peran / simulasi
d. Dinamika kelompok

7. Media dan alat


a. Papan tulis
b. Spidol/kapur
c. Buku catatan dan pulpen

8. Pengorganisasian
a. Leader, bertugas:
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
b. Observer, bertugas:
1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga
evaluasi kelompok
3) Mengobservasi perilaku pasien
c. Fasilitator, bertugas:
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
9. Setting tempat
Terapis dan klien dapat duduk bersama dalam 1 lingkaran dengan keadaan
lingkungan yang nyaman dan tenang.

10. Langkah kegiatan TAK


a. Persiapan
1) Memilih klien perilaku kekerasan yang sudah kooperatif
2) Membuat kontrak dengan klien.
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
a) Salam terapeutik
1) Salam dan terapis pada klien
2) Perkenalan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama).
3) Menanyakan nama panggilan semua klien (beri papan nama)
b) Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien pada saat ini
2) Menanyakan masalah yang dirasakan.
c) Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengenal perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan.
2) Menjelaskan aturan main berikut ;
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta ijin terlebih
dahulu kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap Kerja
a) Mendiskusikan penyebab marah.
1) Tanyakan pengalaman tiap klien
2) Tulis dipapan tulis
b) Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirassakan klien saat terpapar oleh penyebab
marah sebelum perilaku kekerasan terjadi.
1) Tanyakan perasaan tiap klien saat tepapar oleh penyebab (tanda gejala)
2) Tulis dipapan tulis
c) Mendiskusikan perilaku kekerasan yang pernah dilakukan (verbal, merusak
lingkungan, menciderai / memukul orang lain, dan memukul diri sendiri)
1) Tanyakan perilaku yang dilakukan saat marah
2) Tulis dipapan tulis
d) Membantu klien memilih salah satu perilaku kekerasan yang paling sering
dilakukan untuk diperagakan
e) Melakukan bermain peran/ stimulasi untuk perilaku kekerasan yang tidak
berbahaya (terapis sebagai sumber penyebab dan klien yang melakukan perilaku
kekerasan).
f) Menanyakan perasaan klien setelah selesai bermain peran/ stimulasi
g) Mendiskusikan dampak/ akibat perilaku kekerasan
1) Tanyakan akibat perilaku kekerasan
2) Tulis di papan tulis.
h) Memberikan reinforcement pada peran serta klien
i) Dalam menjalankan a sampai h, upayakan semua klien terlibat.
j) Berikan kesimpulan penyebab, tanda dan gejala, perilaku kekerasan, dan akibat
perilaku kekerasan
k) Menanyakan kesediana klien untuk mempelajari cara baru yang sehat menghadapi
kemarahan.
d. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Memberikan reinforcement positif terhadap perilaku klien yang positif
b. Tindak lanjut
1) Menganjurkan klien menilai dan mengevaluasi jika terjadi penyebab perilaku
kekerasan, yaitu tanda gejala, perilaku kekerasan yang terjadi, serta akibat
perilaku kekerasan.
2) Menganjurkan klien mengingat penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan
dan akibatnya yang belum diceritakan.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati untuk belajar cara baru yang sehat untuk mencegah perilaku
kekerasan.
2) Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.

11. Program antisipasi


a. Penanganan terhadap pasien yang tidak aktif dalam aktivitas
1) Memanggil pasien
2) Memberi kesempatan pada pasien untuk menjawab sapaan perawat atau pasien lain
b. Bila pasien meninggalkan kegiatan tanpa izin
1) Panggil nama pasien
2) Tanyakan alasan pasien meninggalkan kegiatan
c. Bila pasien lain ingin ikut
1) Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada pasien yang telah dipilih
2) Katakan pada pasien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh pasien
tersebut

12. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahan kerja.
Aspek yang dinilai yaitu kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Kemampuan yang
diharapkan adalah mengetahui penyebab marah, tanda dan gejala, perilaku kekerasan yang
pernah dilakukan dan yang sering dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Fitria , Nita. 2010. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Herdman,H.T. 2012. Diagnosis Keperawatan Defenisidan Klasifikasi. Jakarta : EGC

Keliat, D. B. 2014. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta: Buku

Kedokteran EGC.

Stuart, G.W. and Laraia, M.T. 2001. Principles and Prectice Of Psychiatry Nursing 7

Edition St. Louis. Missouri: Mosby Year Book.

Anda mungkin juga menyukai