Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KASUS RESUME

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN MASALAH UTAMA


GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH DI RUANG 2
BROTOJOYO RSJD AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

DISUSUN OLEH :

RIZKIANA DWI SAPUTRI

NIM : P1337420616021

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN 2019
LAPORAN KASUS RESUME
1. JUDUL : ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN NY. M DENGAN MASALAH
UTAMA GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH DIRUANG
BROTOJOYO RUMAH SAKIT JIWA DAERAH AMINO GONDOHUTOMO
SEMARANG

2. TINJAUAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR


a. Pengertian
Harga Diri Rendah adalah evaluasi diri dan perasaan-perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negative, yang dapat diekspresikan secara langsung maupun tidak
langsung. Individu yang mempunyai harga diri rendah cenderung untuk menilainya
negatif dan merasa dirinya lebih rendah dari orang lain. (Anonim. 2014)
Harga diri rendah merupakan perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk
kehilangan rasa percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, tidak berdaya, pesimis, tidah
ada harapan dan putus asa.
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri
akibat evaluasi diri yang negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri yang
disebabkan oleh hilangnya percaya diri atau harga diri. (Fitria, 2010).
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi negative terhadap diri sendiri dan kemampuan diri (Keliat
B.A, 2011).
b. Faktor Predisposisi dan Precipitasi
a) Faktor Predisposisi
Terjadinya gangguan konsep diri harga diri rendah kronis juga di pengaruhi beberapa
faktor predisposisi seperti faktor biologis, psikologis, sosial dan kultural.
1. Faktor biologis
Biasanya karena ada kondisi sakit fisik secara yang dapat mempengaruhi kerja
hormon secara umum, yang dapat pula berdampak pada keseimbangan
neurotransmiter di otak, contoh kadar serotonin yang menurun dapat
mengakibatkan klien mengalami depresi dan pada pasien depresi.kecenderungan
harga diri rendah kronis semakin besar karena klien lebih dikuasai oleh pikiran-
pikiran negatif dan tidak berdaya.
2. Faktor psikologis
Harga diri rendah konis sangat berhubungan dengan pola asuh dan
kemampuan individu menjalankan peran dan fungsi. Hal-hal yang dapat
mengakibatkan individu mengalami harga diri rendah kronis meliputi penolakan
orang tua, harapan orang tua yang tidak realistis, orang tua yang tidak percaya pada
anak, tekanan teman sebaya, peran yang tidak sesuai dengan jenis kelamin dan
peran dalam pekerjaan
3. Faktor sosial
Secara sosial status ekonomi sangat mempengaruhi proses terjadinya harga
diri rendah kronis, antara lain kemiskinan, tempat tinggal didaerah kumuh dan
rawan, kultur sosial yang berubah misal ukuran keberhasilan individu.
4. Faktor kultural
Tuntutan peran sesuai kebudayaan sering meningkatkan kejadian harga diri
rendah kronis antara lain : wanita sudah harus menikah jika umur mencapai
duapuluhan, perubahan kultur kearah gaya hidup individualisme.
b) Faktor Presipitasi
1. Faktor presipitasi dapat disebabkan oleh faktor dari dalam atau faktor dari luar
individu (internal or eksternal sources), yang dibagi 5 (lima) kategori:
1) Ketegangan peran adalah stress yang berhubungan dengan frustasi yang
dialami individu dalam peran atau posisi yangdiharapkan.
2) Konflik peran : ketidaksesuaian peran antara yang dijalankan dengan
yangdiinginkan.
3) Peran yang tidak jelas : kurangnya pengetahuan individu tentang peran
yangdilakukannya.
4) Peran berlebihan : kurang sumber yang adekuat untuk menampilkan
seperangkat peran yang komleks.
5) Perkembangan transisi, yaitu perubahan norma yang berkaitan dengan nilai
untuk menyesuaikandiri.
2. Situasi transisi peran, adalah bertambah atau berkurangnya orang penting dalam
kehidupan individu melalui kelahiran atau kematian orang yang berarti.
3. Transisi peran sehat-sakit, yaitu peran yang diakibatkan oleh keadaan sehat atau
keadaan sakit. Transisi ini dapat disebabkan:
1) Kehilangan bagian tubuh.
2) Perubahan ukuran dan bentuk, penampilan atau fungsi tubuh.
3) Perubahan fisik yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan.
4) Prosedur pengobatan dan perawatan
c. Ringkasan kasus
Ny. M dibawa ke RSJD Amino Gondohutomo pada tanggal 15 Maret 2019 diantar
oleh suaminya. Klien masuk ke RSJD dikarenakan suka menyendiri, sulit tidur, bicara
sendiri, dan menangis karena merasa dirinya tidak diharapkan oleh masyarakat
didesanya. Klien selama di RSJD Amino Gondohutomo dapat melakukan ADLs nya
sendiri tanpa dibantu perawat ruangan maupun teman sesama klien. Sebelum masuk
RSJD klien dirumah tinggal bersama 4 anaknya dan suaminya. Klien sudah pernah
dirawat di RSJD sebanyak 3 kali.

3. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. M
Umur : 52 tahun
Alamat : Mijen, Demak
No RM : 0003041
Tanggal masuk : 15 Maret 2019
Diagnosa medik : Skizofrenia tak terinci

4. ALASAN MASUK RS
Klien mengatakan masuk RS karena suka menyendiri, sulit tidur, bicara sendiri, dan
menangis karena merasa dirinya tidak diharapkan oleh masyarakat desanya. Lalu klien dibawa
RSJD pada tanggal 15 Maret 2019.

5. PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI


a. Faktor predisposisi
Klien sudah pernah dirawat di RSJD Amino Gondohutomo sebanyak 3 kali,
terakhir pada pertengahan tahun 2018 yang lalu. Ketika klien dirumah mampu beradaptasi
dengan masyarakat, tetapi masih muncul beberapa gejala. Dalam hidupnya klien tidak
pernah mengalami trauma baik fisik maupun psikisnya. Dalam keluarga klien tidak ada
yang menderita gangguan jiwa seperti klien. Pengalaman yang tidak menyenangkan yang
klien alami yaitu klien pernah ditinggalkan oleh suami sehingga bercerai dan menikah
lagi dengan laki – laki lain tapi tidak resmi hanya menikah siri saja dan memiliki dua
orang anak. Selain itu klien sering mendapatkan kata – kata yang tidak mengenakan dari
masyarakat sekitar terutama oleh perangkat desanya.
b. Faktor presipitasi
Pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena klien tidak teratur dalam meinum
obat yang diberikan. sejak mengalami kejadian yang telah diuraikan diatas klien menjadi
sering menyendiri, suka menangis, bicara sendiri, sulit tidur dan merasa tidak diharapkan
kehadirannya oleh masyarakat sekitar.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial, Harga Diri Rendah

6. DATA FOKUS
DS : Klien mengatakan “setelah saya menikah dengan suami saya yang baru saya merasa tidak
diinginkan oleh warga desa saya”
DO : klien terlihat sedih diwajahnya, bingung, gelisah, dan selalu menggerakan badannya.

7. DAFTAR MASALAH
1) Isolasi Sosial

8. ANALISA DATA
Tanggal/jam Data Diagnosis Paraf
4 April 2019 DS : “setelah saya menikah dengan Gangguan konsep diri :
Jam 09.30 suami saya yang baru saya merasa Harga Diri Rendah
WIB tidak diinginkan oleh warga desa
saya”
DO : klien sedih, bingung, gelisah
dan selalu menggerakan badannya
9. DIAGNOSA KEPERAWATAN :
Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah

10. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Tgl/Jam Diagnosa Rencana Keperawatan
Keperawatan Tujuan Tindakan Rasional
4 April Gangguan TUM : klien dapat 1. Identifikasi kemampuan dan -klien dapat memilih
2019 konsep diri : mengontrol HDR aspek positif yang dimiliki kemampuan yang
Jam Harga Diri TUK 1 klien dimiliki
09.30 Rendah 1) Mendiskusikan 2. Bantu klien menilai -klien dapat
WIB kemampuan dan kemampuan yang dapat mengetahui fungsi
aspek positif yang digunakan kemampuan yang
dimiliki klien 3. Bantu klien dimilik
2) Membantu klien memilih/menetapkan -klien dapat memilih
menilai kemampuan kemampuan yang akan kegiatan yang positif
yang masih dapat dilatih -klien dapat
digunakan 4. Latih kemampuan yang meningkatkan
3) Membantu klien dipilih klien kemampuan yang
memilih/menetapkan 5. Bantu klien menyusun dimiliki
kemampuan yang jadwal palaksanaan
akan dilatih kemampuan yang dilatih
4) Melatih kemampuan
yang sudah dipilih
5) Menyusun jadwal
pelaksanaan
kemampuan yang
telah dilatih dalam
rencana harian
TUK 2 1. Latih kemampuan kegiatan -Klien dapat
Melatih kemampuan lain yang sesuai dengan melakukan
kegiatan lain yang kemampuan klien
sesuai dengan 2. Anjurkan memasukkan kemampuan yang
kemampuan klien latihan ke jadwal harian dimilikinya

11. CATATAN KEPERAWATAN


Tanggal/jam Diagnosa/ TUK/ SP Implementasi Evaluasi
4 April 2019 Gangguan konsep diri : SP1P S : klien mengatakan
09.40 WIB Harga Diri Rendah 1. Mendiskusikan kemampuan “saya biasanya dirumah
dan aspek positif yang mengajar TK mba, seperti
dimiliki klien menyanyi, menggambar,
2. Membantu klien menilai dan bermain”
kemampuan yang masih “saya mau latihan
dapat digunakan menyanyi saja mba”
3. Membantu klien “saya mau latihan
memilih/menetapkan menyanyi kali sehari
kemampuan yang akan saja”
dilatih O:
4. Melatih kemampuan yang Pasien tampak senang
sudah dipilih ketika ditanya kempuan
5. Menyusun jadwal dan masih sedikit tampak
pelaksanaan gelisah
A:
SP1P teratasi : klien
mampu mengidentifikasi
kemampuan yang positif
serta memilih
kemampuan yang masih
dapat dilakukan di RSJD
P:
- Perawat : optimalkan
latihan pada klien Ny.
S
- Klien : anjurkan
latihan setiap hari dan
sesuai jadwal yang
telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai