ANAMNESIS
Keluhan utama:
3 hari SMRS Pasien mengatakan sering demam naik turun, tidak ada peningkatan
suhu yang signifikan pada pagi, siang maupun pada malam hari, dan tidak pernah di
periksa suhu menggunakan termometer serta pasien sudah nimum obat penurun panas.
Setelah minum obat , demam menurun namun setelah beberapa saat kemudian, demam
meninggi. Seluruh badan pasien terasa pegal-pegal, Pasien juga mengeluh kepala terasa
pusing seperti berputar.
4 jam SMRS pasien sudah buang air besar cair sebanyak 5 kali, tidak ada lendir
maupun darah . Perut pasien terasa melilit, dan lemas. Pasien juga mengeluh mual, dan
muntah sudah lebih dari 3 kali.
Pada hari pemeriksaan di ruang rawat Merpati, pasien merasakan BAB cair sudah
mulai membaik, sudah mulai ada ampas, tetapi perut masih terasa melilit. Mual masih
dirasakan tetapi muntah sudah berkurang. Hari ini pasien muntah 1 kali saja, ulu hati
terasa perih. Pasien masih mengeluh badan terasa pegal-pegal, kepala sakit, pasien sudah
tidak demam lagi karena sudah minum obat penurun panas. Pasien mengatakan ada batuk,
batuk tidak berdahak. Tidak ada pilek maupun hidung tersumbat, dan tidak terasa nyeri
pada tenggorokan, tidak ada mimisan, dan tidak ada ruam dikulit. Pasien juga tidak ada
riwayat berpergian keluar kota. Di rumah dan lingkungan pasien tidak ada keluhan yang
sama. Pasien juga mengatakan pola makan yang tidak teratur serta sering membeli
makanan dari luar rumah.
Dasar Diagnosis dan Dasar Diagnosis
Dasar Diagnosis : Demam 3 hari, disertai gangguan pencernaan ( buang air besar cair 5 kali ),
ada gangguan kesadaran ( pusing ), gejala awitan bakteremia ( badan pegal-pegal ) Diagnosis
Demam Tifoid ditegakkan berdasarkan pemeriksaan Widal, terjadi peningkatan 4 kali titer
dibandingkan pemeriksaan awal, dari anamnesis juga bahwa pasien sering membeli makanan
dari luar rumah yang tidak terjamin higenitasnya.
a. Gastroenteris akut
Gejala mirip dengan demam tifoid, ( demam, mual, muntah dan buang air besar cair ),
dan pada pemeriksaan darah rutin tidak terjadi leukositosis ( jika disebabkan oleh
bakteri )
b. Viral infection
Gejala demam disertai badan-badan pegal,pusing ( awitan viremia ). Dengan
diperiksanya komposisi darah rutin tidak terjadi peningkatan leukosit, namun dapat
terjadi peningkatan hematokrit dan penurunan hemoglobin pada contoh kasus seperti
demam berdarah dengue
c. Intoksikasi makanan
Gejala buang air besar lebih dari normal ( 1-2 kali ) adalah contoh salah satu
mekanisme tubuh untuk membuang racun, mual muntah dapat terjadi dikarenakan
kontaminasi makanan yang dapat berupa bakteri,virus,parasit, jamur maupun toksin.
Dari anamnesis juga didapatkan pasien sering membeli makanan dari luar rumah yang
tidak terjamin higenitasnya
P:
Ranitidine adalah obat golongan H2 histamine blocker yang berkaitan dengan produksi asam
lambung yang berlebihan didalam lambung.
Ondansentron adalah obat golongan antagonis serotonin 5-HT3, dimana serotonin akan
bereaksi terhadap reseptor 5-HT3 yang terdapat di usus kecil dan otak yang dapat membuat
rasa mual dan muntah. Ondansentron akan menghambat pada reaksi serotonin pada 5-HT3
yang dapat membuat kita berhenti mual-muntah
Attalpulgite adalah obat yang bekerja dengan cara memperlambat gerakan usus, sehingga
membuat usus dapat menyerap lebih banyak air, sehingga tinja menjadi lebih padat. Tidak
boleh diberikan dalam jangka waktu lama karena dapat menyebabkan konstipasi