Anda di halaman 1dari 5

RSU NEGARA

LAMPIRAN
KEBIJAKAN DIREKTUR RSU NEGARA
NOMOR ???/RSUN2017
TENTANG
PROGRAM KERJA TB DOTS
RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

PROGRAM KERJA TB DOTS RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

I. PENDAHULUAN
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan
oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB
menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainya. TB
disebarkan melalui droplet pernafasan transmisi timbul akibat kontak erat
dengan individu yang terinfeksi. Kontak dengan pasien yang telah terbukti
memiliki TB dalam sputumnya memiliki risiko 25% untuk tertular TB. Sekali
batuk dapat dapat menyebarkan sekitar 3.500 kuman dan ketika bersin
menyebarkan 4.500-1.000.000 kuman yang terkandung dalam percikan
dahaknya. Penularan terjadi melalui dahak yang dapat bertahan selama
beberapa jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan
lembab.
Dalam pemberantasan penyakit TB Paru, langkah-langkah sebagai
acuan pemegang program adalah penjaringan TB pada pasien yang batuk
lebih dari 2 minggu dengan pemeriksaan dahak yang dilakukan dengan
sistem SP (Sewaktu, Pagi), dilanjutkan dengan pengobatan OAT dalam
paket FDC, pelacakan pasien TB mangkir minum obat dan penyuluhan di
masyarakat dengan cara perorangan ataupun kelompok.

1
II. LATAR BELAKANG
Selama tahun 2016 kegiatan pelayanan TB DOTS di RSU
Kabupaten Jembrana mendapatkan 166 suspek TB (36 pasien pada
triwulan I, 48 pasien pada triwulan II, 34 pasien pada triwulan III dan 48
pasien pada triwulan IV). Seluruh kasus TB yang tercatat adalah 60 kasus
yaitu 21 TB paru pasien dewasa dan 22 TB ekstra paru pasien dewasa.
Kasus TB BTA (+) didapatkan 18 kasus. Kasus TB BTA (-) Foto Thoraks
(+) didapatkan 3 kasus. Kasus TB Anak didapatkan 7 kasus. Kasus TB-
HIV didapatkan 10 kasus.
Proporsi pasien TB paru BTA (+) dari seluruh pasien suspek adalah
10,84% (18 kasus per 166 suspek) dengan nilai ekspektasi 5-5%. Proporsi
pasien TB paru BTA (+) diantara semua pasien TB paru adalah 85,71%
(18 kasus per 21 pasien TB paru) dengan nilai ekspektasi 65%. Proporsi
pasien TB anak diantara seluruh pasien TB adalah 11,67% (7 kasus per
60 seluruh pasien TB) dengan nilai ekspektasi 15%.

III. TUJUAN
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan cara
memutuskan mata rantai penularan sehingga penyakit TB tidak lagi
merupakan masalah kesehatan masyarakat. Tercapainya angka
kesembuhan minimal 85% dari semua penderita baru BTA positif yang
ditemukan. Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap
sehingga dapat mencapai 85% dari perkiraan semua penderita baru BTA
positif. Meningkatkan penjaringan suspek TB pada pasien anak dan
pasien HIV positif.

IV. KEGIATAN
Kegiatan pelayanan TB meliputi promosi kesehatan, surveilans TB ,
pengendalian faktor risiko TB, penemuan dan penanganan kasus TB,
danpemberian obat pencegahan TB.
.

2
V. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Promosi kesehatan: dilakukan dengan melakukan penyuluhan
tentang TB melalui kelompok masyarakat maupun perorangan
dan berkoordinasi dengan PKMRS, memberikan leaflet maupun
pemasangan poster TB pada tempat-tempat layanan
kesehatan
2. Surveilans TB: dilakukan dengan pengumpulan data secara
sistematis dan terus menerus dilanjutkan dengan pengolahan,
analisis dan interpretasi data untuk menghasilkan informasi
sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan
perencanaan pelayanan TB selanjutnya
3. Pengendalian faktor risiko TB: dilakukan dengan edukasi
pasien dan pengunjung poli TB DOTS tentang etika batuk, cara
penularan TB, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan
penggunaan alat pelindung diri (APD)
4. Penemuan dan penangangan kasus TB: dilakukan dengan
meningkatkan kolaborasi dan koordinasi penemuan kasus
dengan PKM dan jejaring eksternal dan internal (memperluas
cakupan pasien suspek pada orang-orang kontak TB) dan
meningkatkan komunikasi dengan melakukan monitor evaluasi
dan pertemuan HDL serta komunikasi pengobatan TB melalui
form TB09.
5. Pemberian obat pencegahan TB: dilakukan dengan
meningkatkan pelacakan kontak anak dalam keluarga atau
lingkungan pasien TB (TB15)

VI. SASARAN KEGIATAN


No Jenis Kegiatan Sasaran Kegiatan
1. Promosi kesehatan Tercapainya 100% sosialisasi
2. Surveilans TB Tercapainya 100% sosialisasi
3. Pengendalian faktor risiko TB Tercapainya 85%
4. Penemuan dan penanganan Tercapainya 100%

3
kasus TB
5. Pemberian obat pencegahan TB Tercapainya 85%

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No Program Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Promosi kesehatan √ √
2. Surveilans TB √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Pengendalian faktor √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
risiko TB
4. Penemuan dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
penangangan kasus TB
5. Pemberian obat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pencegahan TB

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan TB DOTS dievaluasi setiap 3 bulan untuk dinilai apakah
pelaksanaan kegiatan mencapai sasaran dan perencanaan, hasil evaluasi
ini kemudian digunakan sebagai dasar untuk rencana tindak lanjut dan
sebagai program kerja tahun selanjutnya

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN


1. Promosi kesehatan: bukti dan dokumentasi penyuluhan
2. Surveilans TB: bukti dan dokumentasi pencatatan pasien TB
harian
3. Pengendalian faktor risiko TB: buku edukasi pasien dan
keluarga tentang etika batuk dan penggunaan APD
4. Penemuan dan penanganan kasus TB: buku register TB06 dan
TB03 serta kartu TB01 dan TB02, bila pasien dirujuk ke UPK
lain memastikan adanya balasan TB09 dari UPK tersebut,
undangan, daftar hadir dan notulen serta dokumentasi acara
monev dan HDL

4
5. Pemberian obat pencegahan TB: buku dan form pemberian INH
pada anak TB01.P, TB15, TB16

X. PENUTUP
Kegiatan program kerja TB DOTS diharapkan menjadi satu kegiatan
yang kolaboratif dan terintegrasi antara jejaring eksternal TB yaitu RS dan
UPK lain (PKM), antara jejaring internal yaitu seluruh pelayanan TB di RS
yang berpusat pada poli TB DOTS (bersama poli VCT, poli Anak dan PPI)

Direktur RSU Negara

dr. Made Dwipayana, MPPM


NIP. 196501181990031007

Anda mungkin juga menyukai