The corporate governance framework should recognise the rights of stakeholders established
by law or through mutual agreements and encourage active co-operation between corporations
and stakeholders in creating wealth, jobs, and the sustainability of financially sound enterprises
Kerangka corporate governance harus mengakui hak-hak yang dimiliki oleh stakeholders
yang dicakup dalam perundang-undangan atau perjanjian dan mendukung secara aktif kerjasama
antara perusahaan dan stakeholders dalam menciptakan kesejahteraan, lapangan pekerjaan, dan
pertumbuhan yang bekesinambungan dari kondisi keuangan perusahaan yang dapat diandalkan.
Sebagai langkah awal, hak-hak pemangku kepentingan yang tertera dalam perundang-undangan
atau perjanjian harus dihormati. Apabila kepentingan stakeholder dilindungi oleh undang-undang,
maka stakeholders seharusnya memiliki kesempatan untuk menuntut secara efektif atas hak-hak
yang dilanggar. Mekanisme peningkatan kinerja bagi partisipasi karyawan harus diperkenankan
untuk berkembang. Jika stakeholders turut berpartisipasi dalam proses corporate governance,
maka stakeholder harus memiliki akses atas informasi yang relevan, memadai dan dapat
diandalkan secara tepat waktu dan berkala. Stakeholders yang meliputi individu karyawan dan
serikat karyawan, seharusnya dapat secara bebas mengkomunikasikan kepedulian mereka terhadap
praktik ilegal atau tidak etis kepada dewan, dan tindakan tersebut seharusnya tidak mempengaruhi
hak-hak mereka. Kerangka corporate governance harus mengakui kepentingan para stakeholders
dan kontribusi yang mereka sertakan dalam kesuksesan jangka panjang perusahaan.
A. The rights of stakeholders that are established by law or through mutual agreements are to
be respected.
Hak-hak yang dimiliki oleh para stakeholders sering kali ditetapkan dengan hukum
ataupun hubungan kontrak yang harus dihormati oleh perusahaan. Bahkan banyak pula
perusahaan yang membuat tambahan komitmen kepada para stakeholders. Hal tersebut
dilakukan terkait kepedulian terhadap reputasi perusahaan dan kinerja perusahaan yang
seringkali membutuhkan pengakuan kepentingan yang lebih luas.
Berikut adalah sejumlah bukti bahwa adanya kontrak oleh PT. Astra dengan para
pemangku kepentingannya, dimana di dalam kontrak tersebut pasti telah diatur hak dan
kewajiban antara kedua pihak , namun dalam laporan tahunannya surat kontrak tersebut tidak
dilampirkan.
B. Where stakeholder interests are protected by law, stakeholders should have the opportunity
to obtain effective redress for violation of their rights.
Kerangka kerja dan proses hukum dari tata kelola perusahaan haruslah transparan dan tidak
menghalangi kemampuan para stakeholders untuk berkomunikasi dan mendapatkan ganti rugi
atas pelanggaran hak. Hal tersebut didasarkan bahwa kepentingan stakeholders dilindungi oleh
hukum.
Terlihat dalam laporan tahunan PT.Astra pada bagian kotingensi kewajiban kontinjensi
sebagai berikut:
C. Mechanisms for employee participation should be permitted to develop.
Tingkat partisipasi karyawan dalam tata kelola perusahaan tergantung pada hukum dan
praktik nasional, sehingga tingkatan tersebut dapat berbeda antara perusahaan yang satu
dengan yang lainnya. Dalam perihal tata kelola perusahaan, mekanisme untuk partisipasi dapat
memberikan keuntungan bagi perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
kesiapan karyawan untuk menginvestasikan keterampilan yang mereka miliki sebagai bagian
dari keterampilan khusus perusahaan. Contoh dari mekanisme untuk partisipasi karyawan yang
menjadi pembahasan yakni meliputi: perwakilan karyawan pada jajaran dewan; dan proses tata
kelola seperti dewan kerja yang mempertimbangkan sudut pandang karyawan dalam keputusan
penting tertentu. Berkaitan dengan peningkatan kinerja mekanisme, rencana kepemilikan
saham karyawan atau mekanisme bagi hasil lainnya dapat kita ditemukan di banyak negara.
Komitmen pensiun juga sering merupakan elemen dari hubungan antara perusahaan dan
masa lalu dan karyawan sekarang. Dimana komitmen tersebut melibatkan pembentukan
sebuah dana independen, dimana wali amanatnya harus independen dari manajemen
perusahaan , wali amanat tersebut juga bertugas untuk mengelola dana bagi semua penerima
manfaat.
Dalam perusahaan multinasional yang kelompok kami kaji, yakni PT.Astra Internasional
Tbk. Penerapan mekanisme untuk partisipasi karyawan dalam tata kelola perusahaan dapat
dilihat dari komitmen perusahaan untuk mendorong pengembangan karyawan yang
diwujudkan melalui infrastruktur khusus agar mendukung terselenggaranya peningkatan
kompetensi yang berkelanjutan. Melalui hal tersebut, perusahaan telah mengembangkan
mekanisme partisipasi untuk karyawan dengan cara menyiapkan sumber daya manusia agar
memiliki kompetensi yang memadai sehingga dapat berkontribusi lebih lagi di dalam
perusahaan. Komitmen tersebut tertuang jelas dalam laporan tahunan perusahaan.
Selain itu, para karyawan juga diberikan hak untuk berpartisipasi dalam menyumbang
informasi dan saran kepada manajemen.
D. Where stakeholders participate in the corporate governance process, they should have
access to relevant, sufficient and reliable information on a timely and regular basis.
Ketika undang-undang dan praktik dari kerangka kerja tata kelola perusahaan menyediakan
partisipasi bagi para stakeholders maka penting bagi stakeholders untuk memiliki akses atas
informasi yang diperlukan untuk memenuhi tanggung jawab mereka. Informasi yang
dimaksudkan adalah informasi yang relevan, memadai dan dapat diandalkan, informasi-
informasi tersebut dibutuhkan secara reguler dan tepat waktu.
Dalam penerapan akses informasi yang relevan, memadai, dan dapat diandalkan maka PT.
Astra menerapkan kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau
investor selaku pemangku kepentingan.
Selain melalui kebijakan, penerapan ini juga dilakukan melalui media berupa Situs Web.
E. Stakeholders, including individual employees and their representative bodies, should be able
to freely communicate their concerns about illegal or unethical practices to the board and
to the competent public authorities and their rights should not be compromised for doing
this.
Praktik yang tidak etis dan illegal yang dilakukan oleh para pejabat atau petinggi
perusahaan tidak hanya melanggar hak-hak stakeholder tetapi mungkin pula merugikan
perusahaan dan para pemegang saham perusahaan tersebut dalam konteks reputasi dan
peningkatan risiko kewajiban keuangan di masa depan. Oleh karena itu, demi keuntungan
perusahaan dan pemegang sahamnya ditetapkanlah prosedur dan tempat/wadah perlindungan
yang aman untuk menampung pengaduan oleh karyawan, baik secara pribadi atau melalui
badan perwakilan mereka, dan pihak lain di luar perusahaan, mengenai perilaku ilegal dan
tidak etis. Maka melalui dorongan undang-undang serta prinsip-prinsip yang berlaku, dewan
harus melindungi pihak-pihak dan badan-badan perwakilan serta memberikan mereka akses
langsung rahasia kepada seseorang yang independen di dalam dewan, yang sering kali
merupakan anggota audit atau komite etika. Bahkan beberapa perusahaan telah membentuk
ombudsman untuk menangani pengaduan, makna dari ombudsman adalah seorang penjabat
atau badan yang bertugas menyelidiki berbagai keluhan masyarakat. Pada umumnya, selain di
tingkat pemerintahan, ombudsman juga dapat ditemui dalam perusahaan, universitas, dan
media massa. Upaya-upaya tersebut dilakukan oleh perusahaan untuk melindungi hak para
stakeholders dalam hal kebebasan mengkomunikasikan tindakan illegal ataupun tidak etis
kepada dewan.
Berikut adalah penerapan yang dilakukan oleh PT.Astra terkait pengaduan pelanggan :