Anda di halaman 1dari 15

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. BIODATA
Nama Kepala Keluarga : Tn.I
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 68 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sumberporong, Lawang

2. KOMPOSISI KELUARGA
No Nama Umur Sex Hubungan dengan Pendidikan Pekerjaan
KK
1 Tn. I 68 Th L KK SMP Wiraswasta
2 Ny. S 60 Th P Istri Tn.I SMP IRT
3 Tn. Awan 35 Th L Anak Tn.I SMP Buruh
4 Ny. Budi 29 Th P Menantu Tn. I SD IRT
5 An.Tn. A 7,5 Th L Cucu SD Pelajar
6 Ny.Norma 28 Th P Anak Tn. I SMP IRT
7 Tn.Rosidin 41 Th L Menantu Tn. I SMP Wiraswasta
8 An. Taflan 2,5 Th L Cucu - -
Genogram:

Tn.T (68 Th) Ny.S (60 Th)

Tn. Awan (35 Th) Ny.Budi (29 Th) Tn. Rosidin (41 Th) Ny.Norma (28 Th)

An.Tn.A (7,5 Th) An. Taflan (2,5 Th)

Keterangan :

: Laki-laki sakit
: Perempuan

: Laki-laki
3. TIPE KELUARGA
Tipe keluarga yaitu commune family (beberapa keluarga hidup bersama dalam
satu rumah, sumber sama pengalaman sama ) yang terdiri dari Tn.I yang berperan
sebagai kepala keluarga yang berusia 68 tahun dan 2 orang anak kandung yang
terdiri dari 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, 2 cucu laki-laki, dan 2
menantu yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan.

4. SUKU BANGSA
Keluarga klien berasal dari Suku Jawa atau Indonesia, kebudayaan yang dianut
tidak bertentangan dengan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang
digunakan adalah BahasaJawa.

5. AGAMA
Seluruh anggota keluarga Tn. I menganut agama Islam.

6. STATUS EKONOMI KELUARGA


Penghasilan keluarga didapat dari hasil Tn.I dengan pendapatan kurang lebih
Rp 1.000.000,- / bulan. Uang ini digunakan setiap bulannya untuk kebutuhan
harian, kebutuhan bulanan, kebutuhan makan, bayar pajak, bayar rekening
listrik, dan biaya transportasi. Penghasilan keluarga sudah cukup memenuhi
kebutuhan.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA SAAT INI
Tahap perkembangan keluarga saat ini pada tahap VI yaitu keluarga mulaimelepas
anak usia dewasa. Tugas perkembangan keluarga yaitu :
 Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar
 Mempertahankan keintiman pasangan
 Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat
 Penataan kembali peran ortu dan kegiatan rumah

2. TAHAP PERKEMBANGAN SAAT INI


Tidak ada tugas keluarga yang belum terpenuhi/terlaksana pada tahap
perkembangan.

3. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA


 Kejadian Kesakitan Saat Ini
Tn. I menderita penyakit TB Paru 2 ½ tahun yang lalu, kemudian sudah
minum obat OAT selama 6 bulan, namun Tn. I tidak pernah cek kesehatan lagi
apakah kuman TB sudah benar-benar hilang atau tidak.
 Kejadian Kecacatan
Tidak ada anggota keluarga yang menderita cacat fisik.
 Kejadian Kematian Satu Tahun Terakhir
Terdapat anggota keluarga yang meninggal dunia pada satu tahun terakhir
yaitu adik dari bapak mertua Tn. I yang berusia 60 tahun meninggal dunia karena
sakit stroke.
 Kejadian Penyakit Kronis
Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit kronis.
 Kejadian Sakit Satu Tahun Terakhir
Tn.I menderita penyakit TB Paru sejak 2 ½ tahun yang lalu.

C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. KARAKTERISTIK RUMAH
 Perumahan
Jenis rumah permanen dengan luas bangunan 40 m2. Status rumah milik
pribadi
dengan atap rumah menggunakan asbes. Ventilasi rumah dengan luas < 10% luas
lantai dengan pencahayaan kurang, yaitu cahaya tidak dapat masuk ke rumah pada
siang hari sehingga tampak gelap dan lembab. Penerangan di rumah
menggunakan listrik. Lantai di rumah menggunakan ubin. Kondisi kebersihan
rumah secara keseluruhan kotor. Bagian-bagian rumah terdapat ruang tamu,
ruang tidur, dapur, dan kamar mandi yang bergabung dengan WC.
 Pengelolaan Sampah
Keluarga mempunyai pembuangan sampah terbuka. Biasanya sampah-
sampah
rumah tangga tersebut diikat dengan kantong plastik hitam dan setiap pagi
dibuang
di tempat pembuangan sampah yang ada di dekat rumahnya.
 Sumber Air
Keluarga mempunyai sumber air pompa tangan untuk keperluan MCK. Untuk
keperluan air minum keluarga Tn.I membeli air minum yang sudah matang
di warung (air mineral). Keadaan air tidak berwarna, tidak berasa, tidak ada
endapan, dan tidak berbau.
 Jamban Keluarga
Keluarga mempunyai WC sendiri dengan jenis leher angsa dan pembuangan
tinja
dengan sumber air yaitu 10 meter.
 Pembuangan Air Limbah
Keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah dengan kondisi
mengalir melalui selokan dan berakhir ke sungai/kali.
 Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan
Terdapat fasilitas kesehatan di lingkungan rumah yaitu puskesmas, posyandu,
balai pengobatan mandiri, dokter praktek, dan bidan/mantri praktek. Fasilitas
kesehatan tersebut dapat terjangkau keluarga dengan berjalan kaki atau naik
kendaraan bermotor.
2. KARAKTERISTIK TETANGGA DAN KOMUNITAS
Hubungan antar tetangga Tn. I baik, saling menghomati, kerukunan terjaga, bila
ada yang memiliki kesulitan maka saling membantu dengan gotong royong.

3. MOBILITAS GEOGRAFIS KELUARGA


Keluarga Tn. I selama ini sebagai penduduk asli Ds. Sumberporong dan tidak
pernah pindah rumah.

4. PERKUMPULAN KELUARGA DAN INTERAKSI DENGAN


MASYARAKAT
Interaksi dengan keluarga paling sering terjadi yaitu saat pagi hari dan malam
hari, biasanya interaksi terjadi saat menonton TV.
Tn.I mengikuti kegiatan sosial di kampung serperti: pengajian setiap malam
Jum’at.

5. SISTEM PENDUKUNG KELUARGA


Jumlah anggota keluarga yaitu 8 orang yang terdiri dari KK, istri,2 orang anak
kandung yang terdiri dari 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, 2 cucu laki-laki,
dan 2 menantu yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan.

D. STRUKTUR KELUARGA
1. POLA KOMUNIKASI
Pola komunikasi kurang efektif. Cara berkomunikasi yang sering diterapkan
dalam keluarga yaitu secara langsung Dalam komunikasi, yang paling dominan
adalah Tn. I dengan menggunakan bahasa Indonesia. Interaksi yang berlangsung
biasanya hanya sekedar. Tidak ada konflik dalam keluarga tentang pola interaksi.
2. STRUKTUR KESEHATAN KELUARGA
Menurut Tn I, hanya Tn. I yang sakit dan anggota keluarga lainnya dalam
keadaan sehat.

3. STRUKTUR PERAN
Pembagian peran dalam anggota keluarga yaitu Tn. I sebagai kepala keluarga,
sebagai bapak untuk anak-anaknya, sebagai kakek dari cucu-cucunya, dan sebagai
pencari nafkah. Sedangkan anak sebagai anggota keluarga dan sebagai istri/suami
bagi pasangannya, serta menjadi orangtua dari anak-anaknya. Ny.S berperan
sebagai ibu dan nenek. Tidak ada perubahan peran ataupun konflik
ketidaksesuaian peran dalam keluarga.
4. NILAI DAN NORMA DALAM KELUARGA
Tn.I bersuku Jawa. Dalam keluarga tidak ada nilai-nilai tertentu dan nilai
agama yang bertentangan dengan kesehatan karena menurut keluarga kesehatan
merupakan hal yang penting.

E. FUNGSI KELUARGA
1. FUNGSI AFEKTIF
Semua anggota keluarga saling menyayangi dan keluarga merasa bangga
apabila salah satu anggota keluarga berhasil. Respon keluarga terhadap
kehilangan yaitu berduka, namun selama ini keluarga saling menguatkan dan
menjaga satu sama lain.

2. FUNGSI SOSIALISASI
Anggota keluarga tidak ada yang ikut dalam keanggotaan organisasi
masyarakat dan tidak ada yang mempunyai kedudukanberpengaruh di masyarakat
dalam keluarga Tn.I.
3. FUNGSI EKONOMI
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk
anak dan biaya untuk berobat.
4. FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN
 Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Cara atau metode pengambilan keputusan di keluarga yaitu secara
musyawarah. Di dalam keluarga ini yang mengambil keputusan dalam keluarga
adalah Tn. I. Di dalam masalah kesehatan dalam keluarga, diperlukan tenaga
kesehatan seperti dokter/perawat untuk memecahkan masalah kesehatan
keluarga. Anggota keluarga yang paling dipercaya kepada keluarga adalah ibu.
 Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Tn. I sudah mengerti tentang tanda dan gejala penyakit TB yang pernah
dideritanya.



 Merawat anggota keluarga yang sakit
Anggota keluarga kurang mengerti tentang perawatan pada Tn. I yang
sedang sakit, dimana Tn. I masih mempunyai kebiasaan merokok dan tidak ada
yang melarangnya walaupun sudah mengerti Tn I memiliki penyakit TB.
 Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga kurang mengerti tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dimana
rumah terlihat kotor dan kurang terawat kebersihannya.
 Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan
di
masyarakat
Jika terdapat anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga membawa ke
fasilitas kesehatan seperti puskesmas, dokter praktek, bidan/mantri praktek.
Pola Pemenuhan Aktivitas Sehari - Hari
a. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Menurut Tn.I pengadaan makanan sehari-hari dalam keluarga dengan
memasak. Komposisi jenis makanannya adalah nasi, lauk pauk, protein hewani,
dan protein nabati, sayuran, dan air minum. Cara penyajian makanan yaitu
tertutup. Dalam keluarga Tn.I tidak terdapat pantangan terhadap makanan.
Pengelolaan air minum dalam keluarga dengan cara membeli air aqua,
kebiasaan keluarga dalam mengelola makanan yaitu dipotong dahulu
kemudian dicuci. Kebiasaan makan dalam keluarga yaitu sendiri-sendiri.

b. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur


Dalam keluarga Tn.I, anggota keluarga mempunyai kebiasaan tidur pada siang
hari. Selama ini tidak ada anggota keluarga yang mengalami kesulitan tidur.

c. Pemenuhan Kebutuhan Rekreasi dan Exercise


Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rekreasi yang teratur karena tidak
memiliki dana. Dalam keluarga Tn.I memanfaatkan waktu luangnya dengan
menonton tv saja dirumah. Keluarga Tn.I tidak memiliki waktu khusus untuk
berolahraga biasanya olahraga yang dilakukan dengan jalan-jalan kecil dekat
rumah.
d. Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri
Pemeliharaan kebersihan diri dalam anggota keluarga yaitu mandi 2x/hari,
sikat
gigi 3x/hari, cuci rambut1x/hari. Keluarga mandi dengan menggunakan sabun,
sikat gigi menggunakan pasta gigi, dan cuci rambut menggunakan shampo.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA


 STRESS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG
(1) Stressor jangka pendek
Klien mengeluh batuknya kambuh lagi.
(2) Stressor jangka panjang
Klien menderita pernyakit TB yang sudah lama dan berpotensi kambuh lagi jika
pengobatannya kurang teratur.

 KEMAMPUAN KELUARGA BERRESPON TERHADAP STRESSOR


Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas atau
petugas kesehatan

 STRATEGI KOPING YANG DIGUNAKAN
Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang
ada.
 STRATEGI ADAPTASI DISFUNGSIONAL
Jika sakit, Tn. I beristirarhat dan tidur.

G. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : cukup
Kesadaran : composmentis
BB/TB ` : 45 kg/ 175cm
TTV : TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/mnt, RR: 25 X/mnt,
suhu:36°C

Kepala : Rambut bersih, warna hitam beruban, rontok, wajah pucat.


Mata : Conjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : Pernafasan cuping hidung
Mulut : mukosa bibir kering, gigi norrmal
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan bendungan vena
jugularis
Dada : ada tarikan intercostae, suara paru ronchi, tedrapat retraksi dinding dada,
suara nafas irregular
Perut : bulat datar, bising usus 12 x/ menit, hepar dan lien tak teraba., suara
perut timpani.
Ekstrimitas : tidak ada odema pada ekstrimitas baik ekstrimitas bagian atas
maupun ekstrimitas bagian bawah.

H. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dari petugas
kesehatan dan pengobatan secara maksimal untuk mengobati penyakitnya.

ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah Kemungkinan
Keperawatan Etiologi
1 Data Subjektif : Resiko terjadinya Ketidakmampuan
- Tn. I mengatakan sakit TB penularan TB keluarga merawat
Paru sejak 2 ½ tahun yang Paru pada anggota anggota keluarga
lalu. keluarga yang lain yang sakit
- Tn. I mengatakan obatnya
diminum secara teratur
selama 6 bulan pada 2 ½
tahun yang lalu, namun
masih menjadi perokok aktif.
- Klien mengatakan dalam 1
hari menghabiskan rokok 12
batang/hari.
- Tn. I mengatakan tidak
pernah periksa ke
Puskesmas lagi sejak
obatnya habis 6 bulan.
- Tn. I mengatakan saat ini
sedang masuk angin, flu,dan
batuk-batuk.

Data Objektif :
- Kesadaran compos mentis
- Tanda-tanda vital: TD
110/70 mmHg, Nadi 80
x/menit, Pernafasan
25x/menit, irreguler, bunyi
nafas sedikit ronchi, Suhu
2. 360C Tidak efektifnya Ketidakmampuan
- Berat Badan 45 kg, TB 175 bersihan jalan keluarga merawat
cm nafas pada Tn.I anggota keluarga
- Tn. I tampak kurus, kondisi yang sakit
rumah sempit, pencahayaan
redup, udara lembab, gelap,
dan kotor.
Data Subjektif:
- Tn. I mengatakan sudah
lama batuk-batuk sekitar 2
minggu karena masuk angin.
- Tn. I mengatakan batuknya
sudah sembuh
dansekarang kambuh lagi
akibat masuk angin.
- Tn. I mengatakan
barumembeli obat di warung
kalau batuknya dirasa agak
parah.
- Tn. I mengatakan
mengetahui tentang penyakit
TB Paru .
- Tn. I mengatakan tidak
pernah membuka jendela
karena sudah ada kipas
angin.

Data Objektif:
- Tekanan Darah 110/70
mmHg, Nadi 86 x/menit,
Pernafasan 25x/menit, bunyi
paru terdengar sedikit bunyi
ronki, Suhu 360C
- Berat Badan: 45 kg
- Tinggi Badan: 175 cm

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Masalah keperawatan Resiko terjadinya penularan TB Paru pada anggota
keluarga yang lain b.d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit.
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat Masalah 2/3×1 2/3 Ditangani segera karena resiko
: Resiko penularan TB Paru pada anggota
keluarga yang lain, Tn. I riwayat TB
Paru 2 ½ tahun yang lalu minum
obat OAT selama 6 bulan, dan tidak
pernah berobat lagi.
2 Kemungkinan 2/2×2 1
masalah Dapat dirubah dengan penyuluhan
untuk penularan TB Paru dengan
dirubah: menganjurkan Tn. I tidak
Mudah membuang dahak
sembarangan dan rajin membuka
3 Potensi 2/3 x 1 2/3 jendela pada pagi hari dan siang
pencegahan hari.
masalah:
Sedang
Resiko penularan sulit dicegah
4 Menonjolnya 2/2 x 1 1 karena kondisi rumah yang
masalah: sempit dan interaksi antara
Masalah anggota keluarga yang lain
dirasakan kurang dari 1 meter dan Tn. I
dengan ada lupa untuk menutup mulut jika
upaya/segera batuk
ditangani
Masalah perlu ditangani segera
karena resiko penularan pada
anggota keluarga yang lain dengan
melakukan pemeriksaan pada
anggota keluarga yang lain
(screening kesehatan) dan
anjurkan keluarga untuk
memanfaatkan fasilitas (puskesmas)
yang terdekat dan sesuai
kemampuan.
Total Skor 3 1/3

2. Masalah keperawatan Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada Tn. I b.d
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat Masalah : 3/3 x1 1 Masalah ini bersifat aktual karena
Aktual Tn. I mengeluh batuk-batuk selama
2 minggu, sesak nafas dan mudah
lelah. Jika tidak ditangani segera
dapat mengakibatkan
2 Kemungkinan 2/2×2 1 penyakitmenjadi semakin parah.
masalah untuk Pelayanan kesehatan dekat dari
dirubah: rumah dan terjangkau, dana untuk
Mudah berobat tersedia karena murah.
Dengan informasi yang diberikan
3 2/3 x 1 2 keluarga dapat mngerti tentang TB
Potensi Paru dan mencegah penularan.
pencegahan Tn. I adalah penderita TB Paru
masalah: dengan minum obat OAT selam 6
Sedang bulan pada 2 ½ tahun yang lalu dan
sudah minum obat OAT selama 6
bulan. Saat ini Tn.I belum
pernah kontrol kesehatan lagi di
4 2/2 x 1 1 Puskesmas. Keluarga belum ada
upaya untuk mengatasi
Menonjolnya masalah/kondisi Tn. I karena belum
masalah: ada waktu sehingga kemungkinan
Masalah penularan cukup tinggi.
Dirasakan Keluarga merasa ada masalah dan
berat,harus perlu segera ditangani karena
segera sudah merasakan gejala-
ditangani gejala penyakit.
Total Skor 4
2/3

INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi Evaluasi
Keperawatan
1 Resiko terjadinya -Tujuan 1. Menjelaskan Respon
penularan TB Umum : pengertian dan gejala verbal dari
Paru pada Setelah serta penyebab dari keluarga
anggota keluarga dilakukan penyakit TB Paru. dengan
yang lain b.d Tindakan 2. Tanyakan menyebutkan
Ketidakmampuan keperawatan kembali tentang tentang
keluarga merawat selama 2 pengertian, tanda dan pengertian
anggota keluarga minggu gejala serta penyakit TB
yang Diharapkan penyebab dan akibat Paru, tanda
sakit. pengetahuan dari penyakit TB Paru dan gejala
keluarga Tn.I 3. Berikan pujian serta
bertambah. yang positif/jawaban penyebabnya
yang tepat

2 Tidak efektifnya Respon


bersihan jalan 1.Jelaskan pengertian, verbal
nafas pada Tn.I tanda dan gejala, serta dari keluarga
b.d Setelah penyebab dari terkait
ketidakmampuan dilakukan penyakit TB pengertian,
keluarga merawat tindakan Paru penyebab,
anggota keluarga keperawatan 2.Tanyakan tanda dan
dengan selama 2 kembali tentang gejala TB
masalah penyakit minggu pengertian, tanda dan Paru.
TB Paru. diharapkan gejala, serta
jalan nafas Tn. penyebab dari
I efektif. penyakit TB Paru
3.Berikan
reinforcement
positif atas
kemampuan keluarga

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

1. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang TB paru


Respon: Tn.I mengatakan TB paru adalah penyakit batuk
2. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang TB paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
3. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang penyebab TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan penyebabnya karena merokok.
4. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang penyebab TB paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
5. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan tanda dan gejala TB paru adalah sesak nafas dan batuk-
batuk.
6. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang tanda dan gejala
TB Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
7. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara penularan TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan cara penularan TB paru yaitu jika kita minum pada
gelas yang sama.
8. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara penularan TB
Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
9. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara mengetahui seseorang
terkena TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan cara mengetahui seseorang terkena TB paru yaitu
dengan cara berobat ke Puskesmas.
10. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara mengetahui
seseorang terkena TB Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
11. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan agar tidak
menular kepada orang lain
Respon: Tn.I mengatakan cara mencegah agar tidak menular kepada orang lain
yaitu jangan minum pada gelas yang sama, nanti bisa menular penyakit TB paru.
12. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara pencegahan
agar tidak menular kepada orang lain
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
13. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara mencegah dan
mengobati TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan cara mencegahnya dengan cara minum jangan pada
gelas yang sama dan cara mengobatinya dengan berobat ke Puskesmas.
14. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara mencegah
dan mengobati TB Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
15. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang obat-obatan TB Paru dan efek
sampingnya
Respon:Tn.I mengatakan tidak nafsu makan dan air kencingnya berwarna kuning
saat minum obat OAT.
16. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang obat-obatan TB
Paru dan efek sampingnya
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
17. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang akibat bila minum obat tidak
teratur atau terputus
Respon: Tn.I mengatakan akibat bila tidak minum obat tidak teratur atau terputus
yaitu nanti bisa kambuh lagi dan makin parah penyakitnya.
18. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang akibat bila minum
obat tidak teratur atau terputus
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.

EVALUASI KEPERAWATAN
S O A P

Tn.I mengatakan Tn. I dapat menyimak Masalah Lanjutkan
sudah mengetahui penjelasan yang diberikan teratasi intervensi
masalah TB paru, dengan penuh perhatian. sebagian

dan akan periksa Tn. I dapat menjelaskan
dahak ke kembali tentang TB paru
Puskesmas baik mengenai tanda dan
gejala, penyebab, maupun
akibat penyakit TB paru,
serta Tn. I akan
memeriksakan dahak
kembali untuk mengetahi
apakah Tn. I terkena TB
paru lagi atau tidak.
 Tn. I mengatakan akan
membuka jendela kamar
setiap pagi dan akan
meningkatan penerangan di
kamarnya agar matahari
dapat masuk ke dalam
kamar.

Anda mungkin juga menyukai