Anda di halaman 1dari 35

3.

Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan

1 Ketidakefektifan pola nafas. NOC NIC

Definisi: pertukaran udara inspirasi Ineffective breathing pattern Airway Management


dan/atau ekspirasi tidak adekuat.
- Respiratory status: Ventilation 1.1. Buka jalan nafas, gunakan teknik
chin lift atau jaw thrust bila perlu
- Respiratory status: Airway patency
Batasan karakteristik: 1.2. Posisikan pasien untuk
- Vital sign Status
memaksimalkan ventilasi
- Penurunan tekanan
inspirasi/ekspirasi 1.3. Identifikasi pasien perlunya
Kriteria Hasil: pemasangan alat jalan nafas
- Penurunan pertukaran udara per
buatan
menit - Mendemonstrasikan batuk efektif
dan suara nafas yang bersih, tidak 1.4. Pasang mayo bila perlu
- Menggunakan otot pernafasan
ada sianosis dan dyspneu (mampu
tambahan 1.5. Lakukan fisioterapi dada jika
mengeluarkan sputum, mampu
perlu
- Nasal flaring bernafas dengan mudah, tidak ada

18
- Dyspnea pursed lips) 1.6. Keluarkan sekret dengan batuk
atau suction
- Orthopnea - Menunjukkan jalan nafas yang
paten (klien tidak merasa tercekik, 1.7. Auskultasi suara nafas, catat
- Perubahan penyimpangan dada
irama nafas, frekuensi pernafasan adanya suara tambahan
- Nafas pendek dalam rentang normal, tidak ada
1.8. Lakukan suction pada mayo
suara nafas abnormal)
- Assumption of 3-point position
1.9. Berikan bronkodilator bila perlu
- Tanda Tanda vital dalam rentang
- Pernafasan pursed-lip
normal (tekanan darah, nadi, 1.10. Berikan pelembab udara Kassa
- Tahap ekspirasi berlangsung sangat pernafasan) basah NaCl Lembab
lama
1.11. Atur intake untuk cairan
- Peningkatan diameter mengoptimalkan keseimbangan.
anterior-posterior
1.12. Monitor respirasi dan status O2
- Pernafasan rata-rata/minimal < 11
Oxygen Therapy
atau > 24 kali permenit.
1.13. Bersihkan mulut, hidung dan
- Kedalaman pernafasan
secret trakea
- Volume tidalnya 500 ml saat

19
istirahat 1.14. Pertahankan jalan nafas yang
paten
- Timing rasio
1.15. Atur peralatan oksigenasi
- Penurunan kapasitas vital
1.16. Monitor aliran oksigen

1.17. Pertahankan posisi pasien


Faktor yang berhubungan:
1.18. Observasi adanya tanda tanda
- Hiperventilasi
hipoventilasi
- Deformitas tulang
1.19. Monitor adanya kecemasan
- Kelainan bentuk dinding dada pasien terhadap oksigenasi

- Penurunan energi/kelelahan Vital sign Monitoring

- Perusakan/pelemahan 1.20. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR


muskulo-skeletal
1.21. Catat adanya fluktuasi tekanan
- Obesitas darah

- Posisi tubuh 1.22. Monitor VS saat pasien

20
- Kelelahan otot pernafasan berbaring, duduk, atau berdiri

- Hipoventilasi sindrom 1.23. Auskultasi TD pada kedua lengan


dan bandingkan
- Nyeri
1.24. Monitor TD, nadi, RR, sebelum,
- Kecemasan
selama, dan setelah aktivitas
- Disfungsi Neuromuskuler
1.25. Monitor kualitas dari nadi
- Kerusakan persepsi/kognitif
1.26. Monitor frekuensi dan irama
- Perlukaan pada jaringan syaraf pernapasan
tulang belakang
1.27. Monitor suara paru
- Imaturitas Neurologis
1.28. Monitor pola pernapasan
abnormal

1.29. Monitor suhu, warna, dan


kelembaban kulit

1.30. Monitor sianosis perifer

21
1.31. Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik)

1.32. Identifikasi penyebab dari


perubahan vital sign

2 Nyeri akut. NOC NIC

Definisi: pengalaman sensori dan Acute pain. Pain Management


emosional yang tidak menyenangkan
- Pain Level, 2.1. Lakukan pengkajian nyeri secara
yang muncul akibat kerusakan jaringan
komprehensif termasuk lokasi,
yang aktual atau potensial atau - Pain control
karakteristik, durasi, frekuensi,
digambarkan dalam hal kerusakan
- Comfort level kualitas dan faktor presipitasi
sedemikian rupa.
2.2. Observasi reaksi non verbal dari
ketidaknyamanan
Kriteria hasil:
Batasan Karakteristik:
2.3. Gunakan teknik komunikasi
- Mampu mengontrol nyeri (tahu
- Perubahan selera makan terapeutik untuk mengetahui
penyebab nyeri, mampu

22
- Perubahan tekanan darah menggunakan tehnik pengalaman nyeri pasien
nonfarmakologi untuk mengurangi
- Perubahan frekwensi jantung 2.4. Kaji kultur yang mempengaruhi
nyeri, mencari bantuan)
respon nyeri
- Perubahan frekwensi pernapasan
- Melaporkan bahwa nyeri berkurang
2.5. Evaluasi pengalaman nyeri masa
- Laporan isyarat dengan menggunakan manajemen
lampau
nyeri
- Diaforesis
2.6. Evaluasi bersama pasien dan tim
- Mampu mengenali nyeri (skala,
- Perilaku distraksi (mis. berjaIan kesehatan lain tentang
intensitas, frekuensi dan tanda
mondar-mandir mencari orang lain ketidakefektifan kontrol nyeri
nyeri)
dan atau aktivitas lain, aktivitas masa lampau
yang berulang) - Menyatakan rasa nyaman setelah
2.7. Bantu pasien dan keluarga untuk
nyeri berkurang
- Mengekspresikan perilaku (mis. mencari dan menemukan
gelisah, merengek, menangis) dukungan

- Masker wajah (mis. mata kurang 2.8. Kontrol lingkungan yang dapat
bercahaya, tampak kacau, gerakan mempengaruhi nyeri seperti suhu
mata berpencar atau tetap pada satu ruangan, pencahayaan dan
fokus meringis) kebisingan

23
- Sikap melindungi area nyeri 2.9. Kurangi faktor presipitasi nyeri

- Fokus menyempit (mis. gangguan 2.10. Pilih dan lakukan penanganan


persepsi nyeri, hambatan proses nyeri (farmakologi, non
berfikir, penurunan interaksi farmakologi dan interpersonal)
dengan orang dan lingkungan)
2.11. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
- Indikasi nyeri yang dapat diamati menentukan intervensi

- Perubahan posisi untuk 2.12. Ajarkan tentang teknik non


menghindari nyeri farmakologi

- Sikap tubuh melindungi 2.13. Berikan analgetik untuk


mengurangi nyeri
- Dilatasi pupil
2.14. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
- Melaporkan nyeri secara verbal
2.15. Tingkatkan istirahat
- Gangguan tidur
2.16. Kolaborasikan dengan dokter jika
ada keluhan dan tindakan nyeri
Faktor Yang Berhubungan: tidak berhasil

24
Agen cedera (mis, biologis, zat kimia, 2.17. Monitor penerimaan pasien
fisik, psikologis) tentang manajemen nyeri

Analgesic Administration

2.18. Tentukan lokasi, karakteristik,


kualitas, dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat

2.19. Cek instruksi dokter tentang jenis


obat, dosis, dan frekuensi

2.20. Cek riwayat alergi

2.21. Pilih analgesik yang diperlukan


atau kombinasi dari analgesik
ketika pemberian lebih dari satu

2.22. Tentukan pilihan analgesik


tergantung tipe dan beratnya nyeri

2.23. Tentukan analgesik pilihan, rute

25
pemberian, dan dosis optimal

2.24. Pilih rute pemberian secara IV,


IM untuk pengobatan nyeri secara
teratur

2.25. Monitor vital sign sebelum dan


sesudah pemberian analgesik
pertama kali

2.26. Berikan analgesik tepat waktu


terutama saat nyeri hebat

2.27. Evaluasi efektivitas analgesik,


tanda dan gejala

3 Ketidakseimbangan nutrisi kurang NOC NIC


dari kebutuhan tubuh.
Nutrition: imbalanced, less than body Nutrition Management
requirements
3.1. Kaji adanya alergi makanan
Definisi: asupan nutrisi tidak cukup - Nutritional status: food and fluid
3.2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk

26
untuk memenuhi kebutuhan metabolik. intake menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang dibutuhkan pasien.
- Weight control
3.3. Anjurkan pasien untuk
Batasan karakteristik:
meningkatkan intake Fe
- Kram abdomen Kriteria Hasil:
3.4. Anjurkan pasien untuk
- Nyeri abdomen - Adanya peningkatan berat badan meningkatkan protein dan
sesuai dengan tujuan vitamin C
- Menghindari makanan
- Berat badan ideal sesuai dengan 3.5. Berikan substansi gula
- Berat badan 20% atau lebih
tinggi badan
dibawah berat badan ideal 3.6. Yakinkan diet yang dimakan
- Mampu mengidentifikasi mengandung tinggi serat untuk
- Kerapuhan kapiler
kebutuhan nutrisi mencegah konstipasi
- Diare
- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi 3.7. Berikan makanan yang terpilih
- Kehilangan rambut berlebihan (sudah dikonsultasikan dengan
- Menunjukkan peningkatan fungsi
ahli gizi)
- Bising usus hiperaktif pengecapan dan menelan
3.8. Ajarkan pasien bagaimana
- Kurang makanan - Tidak terjadi penurunan berat

27
- Kurang informasi badan yang berarti membuat catatan makanan harian.

- Kurang minat pada makanan 3.9. Monitor jumlah nutrisi dan


kandungan kalori
- Penurunan berat badan dengan
asupan makanan adekuat 3.10. Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
- Kesalahan konsepsi
3.11. Kaji kemampuan pasien untuk
- Kesalahan informasi
mendapatkan nutrisi yang
- Membran mukosa pucat dibutuhkan

- Ketidakmampuan memakan Nutrition Monitoring


makanan
3.12. BB pasien dalam batas normal
- Tonus otot menurun
3.13. Monitor adanya penurunan berat
- Mengeluh gangguan sensasi rasa badan

- Mengeluh asupan makanan kurang 3.14. Monitor tipe dan jumlah aktivitas
dan RDA (recommended daily yang biasa dilakukan
allowance)
3.15. Monitor lingkungan selama

28
- Cepat kenyang setelah makan makan

- Sariawan rongga mulut 3.16. Jadwalkan pengobatan dan


perubahan pigmentasi
- Steatorea
3.17. Monitor turgor kulit
- Kelemahan otot pengunyah
3.18. Monitor kekeringan, rambut
- Kelemahan otot untuk menelan
kusam, dan mudah patah

3.19. Monitor mual dan muntah


Faktor yang berhubungan:
3.20. Monitor kadar albumin, total
- Faktor biologis protein, Hb, dan kadar Ht

- Faktor ekonomi 3.21. Monitor pucat, kemerahan, dan


kekeringan jaringan konjungtiva
- Ketidakmampuan untuk
mengabsorbsi nutrien 3.22. Monitor kalori dan intake nutrisi

- Ketidakmampuan untuk mencerna 3.23. Catat adanya edema, hiperemik,


makanan hipertonik papila lidah dan

29
- Ketidakmampuan menelan cavitas oral.
makanan
3.24. Catat jika lidah berwarna
- Faktor psikologis magenta, scarlet

4 Kerusakan integritas kulit. NOC NIC

Definisi: Perubahan/gangguan Impaired tissue integrity Pressure Management


epidermis dan/atau dermis
- Tissue Integrity: Skin and Mucous 4.1. Anjurkan pasien untuk
Membranes menggunakan pakaian yang
longgar
Batasan Karakteristik: - Hemodyalis akses
4.2. Hindari kerutan pada tempat tidur
- Kerusakan lapisan kulit (dermis)
4.3. Jaga kebersihan kulit agar tetap
- Gangguan permukaan kulit Kriteria hasil:
bersih dan kering
(epidermis)
- Integritas kulit yang baik bisa
4.4. Mobilisasi pasien (ubah posisi
- Invasi struktur tubuh dipertahankan (sensasi, elastisitas,
pasien) setiap dua jam sekali
temperatur, hidrasi dan pigmentasi)
4.5. Monitor kulit akan adanya
- Tidak ada luka/lesi pada kulit

30
- Perfusi jaringan yang baik kemerahan

Faktor Yang Berhubungan: - menunjukkan pemahaman dalam 4.6. Oleskan lotion atau minyak/baby
proses perbaikan kulit dan oil pada daerah yang tertekan
1. Eksternal:
mencegah terjadinya sedera
4.7. Monitor aktivitas dan mobilisasi
- Zat kimia, Radiasi berulang
pasien
- Usia yang ekstrim - mampu melindungi kulit dan
4.8. Monitor status nutrisi pasien
mempertahankan kelembaban kulit
- Kelembapan
dan perawatan alami 4.9. Memandikan pasien dengan
- Hipertermia, Hipotermia sabun dan air hangat
- menunjukkan terjadinya proses
- Faktor mekanik (mis..gaya penyembuhan luka Insision site care
gunting [shearing forces])
4.10. Membersihkan, memantau dan
- Medikasi meningkatkan proses
penyembuhan pada luka yang
- Lembab
ditutup dengan jahitan, klip atau
- Imobilitasi fisik straples

2. Internal: 4.11. Monitor proses kesembuhan area

31
- Perubahan status cairan insisi

- Perubahan pigmentasi 4.12. Monitor tanda dan gejala infeksi


pada area insisi
- Perubahan turgor
4.13. Bersihkan area sekitar jahitan
- Faktor perkembangan
atau staples, menggunakan lidi
- Kondisi ketidakseimbangan kapas steril
nutrisi (mis. obesitas, emasiasi)
4.14. Gunakan preparat antiseptic,
- Penurunan imunologis sesuai program

- Penurunan sirkulasi 4.15. Ganti balutan pada interval waktu


yang sesuai atau biarkan luka
- Kondisi gangguan metabolik
tetap terbuka (tidak dibalut)
- Gangguan sensasi sesuai program

- Tonjolan tulang Dialysis Acces Maintenance

5 Ansietas. NOC NIC

Anxiety Anxiety Reduction

32
Definisi: perasaan tidak nyaman atau - Anxiety self-control 5.1. Gunakan pendekatan yang
kekawatiran yang samar disertai respon menenangkan
- Anxiety level
autonom (sumber sering kali tidak
5.2. Nyatakan dengan jelas harapan
spesifik atau tidak diketahui oleh - Coping
terhadap pelaku pasien
individu); perasaan takut yang
disebabkan oleh antisipasi terhadap 5.3. Jelaskan semua prosedur dan apa
Kriteria Hasil:
bahaya. Hal ini merupakan isyarat yang dirasakan selama prosedur
kewaspadaan yang memperingatkan - Klien mampu mengidentifikasi dan
5.4. Pahami prespektif pasien
individu akan adanya bahaya dan mengungkapkan gejala cemas.
terhadap situasi stres
kemampuan individu untuk bertindak
- Mengidentifikasi, mengungkapkan
menghadapi ancaman. 5.5. Temani pasien untuk memberikan
dan menunjukkan teknik untuk
keamanan dan mengurangi takut
mengontol cemas.
5.6. Lakukan back/neck rub
Batasan Karakteristik - Vital sign dalam batas normal.
5.7. Dengarkan dengan penuh
1. Perilaku: - Postur tubuh, ekspresi wajah,
perhatian
bahasa tubuh dan tingkat aktivfitas
- Penurunan produktivitas
menunjukkan berkurangnya 5.8. Identifikasi tingkat kecemasan
- Gerakan yang ireleven kecemasan.
5.9. Bantu pasien mengenal situasi

33
- Gelisah yang menimbulkan kecemasan

- Melihat sepintas 5.10. Dorong pasien untuk


mengungkapkan perasaan,
- Insomnia
ketakutan, persepsi
- Kontak mata yang buruk
5.11. Instruksikan pasien menggunakan
- Mengekspresikan kekhawatiran teknik relaksasi
karena perubahan dalam
5.12. Berikan obat untuk mengurangi
peristiwa hidup
kecemasan.
- Agitasi

- Mengintai

- Tampak waspada

2. Afektif:

- Gelisah, Distres

- Kesedihan yang mendalam

34
- Ketakutan

- Perasaan tidak adekuat

- Berfokus pada diri sendiri

- Peningkatan kewaspadaan

- Iritabilitas

- Gugup senang berlebihan

- Rasa nyeri yang meningkatkan


ketidakberdayaan

- Peningkatan rasa ketidak


berdayaan yang persisten

- Bingung, Menyesal

- Ragu/tidak percaya diri

- Khawatir

35
3. Fisiologis:

- Wajah tegang, Tremor tangan

- Peningkatan keringat

- Peningkatan ketegangan

- Gemetar, Tremor

- Suara bergetar

4. Simpatik:

- Anoreksia

- Eksitasi kardiovaskular

- Diare, Mulut kering

- Wajah merah

- Jantung berdebar-debar

36
- Peningkatan tekanan darah

- Peningkatan denyut nadi

- Peningkatan reflek

- Peningkatan frekuensi
pernapasan

- Pupil melebar

- Kesulitan bernapas

- Vasokontriksi superfisial

- Lemah, Kedutan pada otot

5. Parasimpatik:

- Nyeri abdomen

- Penurunan tekanan darah

- Penurunan denyut nadi

37
- Diare, Mual, Vertigo

- Letih, Ganguan tidur

- Kesemutan pada ekstremitas

- Sering berkemih

- Anyang-anyangan

- Dorongan segera berkemih

6. Kognitif:

- Menyadari gejala fisiologis

- Bloking pikiran, Konfusi

- Penurunan lapang persepsi

- KesuIitan berkonsentrasi

- Penurunan kemampuan belajar

- Penurunan kemampuan untuk

38
memecahkan masalah

- Ketakutan terhadap
konsekuensi yang tidak spesifik

- Lupa, Gangguan perhatian

- Khawatir, Melamun

- Cenderung menyalahkan orang


lain.

Faktor Yang Berhubungan:

- Perubahan dalam (status ekonomi,


lingkungan,status kesehatan, pola
interaksi, fungsi peran, status
peran)

- Pemajanan toksin

39
- Terkait keluarga

- Herediter

- Infeksi/kontaminan interpersonal

6 Gangguan citra tubuh NOC NIC

Definisi: konfusi dalam gambaran Body image disturb Body image enhancement
mental tentang diri-fisik individu.
- Body image 6.1. Kaji secara verbal dan non verbal
respon klien terhadap tubuhnya
- Self esteem
Batasan karakteristik: 6.2. Monitor frekuensi mengkritik
dirinya
- Perilaku mengenali tubuh individu
Kriteria Hasil:
6.3. Jelaskan tentang pengobatan,
- Perilaku menghindari tubuh
- Body image positif perawatan, kemajuan dan
individu
prognosis penyakit
- Mampu mengidentifikasi kekuatan
- Perilaku memantau tubuh individu
personal 6.4. Dorong klien mengungkapkan
- Respon nonverbal terhadap perasaannya
- Mendiskripsikan secara faktual
perubahan aktual pada tubuh (mis.

40
penampilan, struktur, fungsi) perubahan fungsi tubuh 6.5. Identifikasi arti pengurangan
melalui pemakaian alat bantu
- Respon nonverbal terhadap - Mempertahankan interaksi sosial
persepsi perubahan pada tubuh 6.6. Fasilitasi kontak dengan individu
(mis. penampilan, struktur, fungsi) lain dalam kelompok kecil

- Mengungkapkan perasaan yang


mencerminkan perubahan
pandangan tentang tubuh individu
( mis. penampilan, struktur, fungsi)

- Mengungkapkan persepsi yang


mencerminkan perubahan individu
dalam penampilan

Objektif

- Perubahan aktual pada fungsi

- Perubahan aktual pada struktur

- Perilaku mengenali tubuh individu

41
- Perilaku memantau tubuh individu

- Perubahan dalam kemampuan


memperkirakan hubungan spesial
tubuh terhadap lingkungan

- Perubahan dalam keterlibatan


sosial

- Perluasan batasan tubuh untuk


menggabungkan objek lingkungan

- Secara sengaja menyembunyikan


bagian tubuh

- Secara sengaja menonjolkan bagian


tubuh

- Kehilangan bagian tubuh

- Tidak melihat bagian tubuh

42
- Tidak menyentuh bagian tubuh

- Trauma pada bagian yang tidak


berfungsi

- Secara tidak sengaja menonjolkan


bagian tubuh

Subjektif

- Depersonalisasi kehilangan melalui


kata ganti yang netral

- Depersonalisasi bagian melalui


kata ganti yang netral

- Penekanan pada kekuatan yang


tersisa

- Ketakutan terhadap reaksi orang


lain

43
- Fokus pada penampilan masa lalu

- Perasaan negatif tentang sesuatu

- Personalisasi kehilangan dengan


menyebutkannya

- Fokus pada perubahan

- Fokus pada kehilangan

- Menolak memverifikasi perubahan


aktual

- Mengungkapkan perubahan gaya


hidup

Faktor Yang Berhubungan:

- Biofisik

44
- Kognitif

- Budaya

- Tahap perkembangan

- Penyakit

- Cedera

- Perseptual

- Psikososial

- Spiritual

- Pembedahan

- Trauma

- Terapi penyakit

7 Kurang pengetahuan. NOC NIC

Definisi: ketiadaan atau defisisensi

45
informasi kognitif yang berkaitan Deficient knowledge Teaching : Disease Proses
dengan topic tertentu.
- Knowledge: Disease Process 7.1. Berikan penilaian tentang tingkat
Batasan Karakteristik: pengetahuan pasien tentang
- Knowledge: Health Hehavior
proses penyakit yang spesifik
- Perilaku Hiperbola
Kriteria Hasil:
7.2. Jelaskan patofisiologidari
- Ketidakakuratan mengikuti
- Pasien dan keluarga menyatakan penyakit dan bagaimana hal ini
perintah
pemahaman tentang penyakit, berhubungan dengan anatomi dan
- Ketidakakuratan melakukan tes kondisi, prognosis, dan program fisiologi, dengan cara yang tepat.
pengobatan
- Perilaku tidak tepat (hysteria, 7.3. Gambarkan tanda dan gejala yang
bermusuhan, agitasi, apatis,) - Pasien dan keluarga mampu biasa muncul pada penyakit,
melaksakan prosedur yang dengan cara yang tepat
- Pengungkapan masalah
dijelaskan secara benar
7.4. Identifikasi kemungkinan
- Pasien dan keluarga mampu penyebab, dengan cara yang tepat
Factor yang berhubungan: menjelaskan kembali apa yang
7.5. Sediakan informasi pada pasien
dijelaskan perawat/tim kesehatan
- Keterbatasan kognitif tentang kondisi, dengan cara
lainnya
yang tepat

46
- Salah interpretasi informasi 7.6. Hindari jaminan yang kosong

- Kurang pajanan 7.7. Sediakan bagi keluarga atau SO


informasi tentang kemajuan
- Kurang minat dalam belajar
pasien dengan cara yang tepat
- Kurang dapat mengingat
7.8. Diskusikan perubahan gaya hidup
- Tidak familier dengan informasi yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi dimasa
yang akan datang dan ata proses
pengontrolan penyakit

7.9. Diskusikan pilihan terapi atau


penanganan

7.10. Dukung pasien untuk


mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan

47
7.11. Rujuk pasien pada grup atau
agensi di komunitas local, dengan
cara yang tepat

7.12. Intruksikan pasien mengenal


tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan cara
yang tepat

8 Risiko infeksi NOC NIC

Definisi: mengalami peningkatan resiko Risk for infection Infection Control


terserang organisme patogenik.
- Immune Status 8.1. Bersihkan lingkungan setelah
dipakai pasien lain
- Knowledge : Infection control
Faktor resiko: 8.2. Pertahankan teknik isolasi
- Risk control
1. Penyakit kronis. 8.3. Batasi pengunjung bila perlu

- Diabetes melitus 8.4. Instruksikan pada pengunjung

48
- Obesitas Kriteria Hasil: untuk mencuci tangan saat
berkunjung dan setelah
2. Pengetahuan yang tidak cukup - Klien bebas dari tanda dan gejala
berkunjung meninggalkan pasien
untuk menghindari pemanjanan infeksi
patogen. 8.5. Gunakan sabun antimikrobia
- Mendeskripsikan proses penularan
untuk cuci tangan
3. Pertahanan tubuh primer yang tidak penyakit, faktor yang
adekuat. mempengaruhi penularan serta 8.6. Cuci tangan setiap sebelum dan
penatalaksanaannya sesudah tindakan keperawatan
- Gangguan peritalsis
- Menunjukkan kemampuan untuk 8.7. Gunakan baju, sarung tangan
- Kerusakan integritas kulit
mencegah timbulnya infeksi sebagai alat pelindung
(pemasangan kateter intravena,
prosedur invasif) - Jumlah leukosit dalam batas normal 8.8. Pertahankan lingkungan aseptik
selama pemasangan alat
- Perubahan sekresi pH - Menunjukkan perilaku hidup sehat
8.9. Ganti letak IV perifer dan line
- Penurunan kerja siliaris
central dan dressing sesuai
- Pecah ketuban dini dengan petunjuk umum

- Pecah ketuban lama 8.10. Gunakan kateter intermiten untuk


menurunkan infeksi kandung

49
- Merokok kencing

- Stasis cairan tubuh 8.11. Tingkatkan intake nutrisi

- Trauma jaringan (mis. trauma 8.12. Berikan terapi antibiotik bila


destruksi jaringan) perlu

4. Ketidakadekuatan pertahanan Infection Protection


sekunder.
8.13. Monitor tanda dan gejala infeksi
- Penurunan hemoglobin sistemik dan lokal

- Imunosupresi (mis. imunitas 8.14. Monitor hitung granulosit, WBC


didapat tidak adekuat, agen
8.15. Monitor kerentanan terhadap
farmaseutikal termasuk
infeksi
imunosupresan, steroid,
antibodi monoklonal, 8.16. Batasi pengunjung
imunomudulator)
8.17. Pertahankan teknik aseptik pada
- Supresi respon inflamasi pasien yang beresiko

5. Vaksinasi tidak adekuat 8.18. Pertahankan teknik isolasi k/p

50
6. Pemajanan terhadap patogen 8.19. Berikan perawatan kulit pada area
lingkungan meningkat: wabah epidema

7. Prosedur invasif 8.20. Inspeksi kulit dan membran


mukosa terhadap kemerahan,
8. Malnutrisi
panas, drainase

8.21. Inspeksi kondisi luka/insisi bedah

8.22. Dorong masukan nutrisi yang


cukup

8.23. Dorong masukan cairan

8.24. Dorong istirahat

8.25. Instruksikan pasien untuk minum


antibiotik sesuai resep

8.26. Ajarkan pasien dan keluarga


tanda dan gejala infeksi

51
8.27. Ajarkan cara menghindari infeksi

8.28. Laporkan kecurigaan infeksi

8.29. Laporkan kultur positif

52

Anda mungkin juga menyukai