Tumor jinak yang terdapat otot polos uterus dan jaringan ikat di sekitarnya disebut dengan mioma uteri, atau dikenal juga dengan leiomioma, fibromioma, atau fibroid. Tumor ini paling sering ditemukan pada wanita berusia antara 35-45 tahun (kurang lebih 25%), jarang ditemukan pada wanita 20 tahun dan wanita post menopause. Wanita yang tidak pernah atau hanya satu kali hamil lebih besar kemungkinannya berkembang menjadi mioma daripada wanita yang sering melahirkan. Statistik menunjukkan 60% mioma uteri berkembang pada wanita yang tidak pernah hamil atau hanya hamil satu kali.sedangkan, insiden mioma uteri pada kehamilan adalah 2%. Prevalensi meningkat apabila ditemukan riwayat keluarga, ras, kegemukan dan nullipara. Mioma uteri belum pernah ditemukan sebelum menarche, sedangkan setelah menopause terdapat 10% kasus mioma uteri yang masih tumbuh. Diperkirakan insiden mioma uteri sekitar 20%-30% dari seluruh wanita (Parker, 2007; Cunningham et al., 2012). Gejala akibat mioma uteri terutama bergantung pada lokasinya. Tumor ini dapat terletak tepat di bawah lapisan endometrium atau desidua di rongga uterus (submukosa), tepat di bawah serosa uterus (subserosa), atau mungkin terbatas di dalam miometrium (intramural). Sewaktu tumbuh, mioma intramural dapat menghasilkan komponen subserosa dan submukosa, atau keduanya, yang signifikan. Mioma uteri ini menimbulkan masalah besar dalam kesehatan dan terapi yang efektif belum didapatkan, karena sedikit sekali informasi mengenai etiologi mioma uteri itu sendiri. Walaupun jarang menyebabkan mortalitas, namun morbiditas yang ditimbulkan oleh mioma uteri ini cukup tinggi karena mioma uteri dapat menyebabkan nyeri perut dan perdarahan abnormal, serta diperkirakan dapat menyebabkan kesuburan rendah (Wiknjosastro, 2010). Pengobatan mioma uteri dengan gejala klinik umumnya adalah tindakan operasi yaitu histerektomi atau pada wanita yang ingin mempertahankan uterusnya, miomektomi dapat menjadi pilihan. Namun, pembedahan jarang dilakukan selama kehamilan, tetapi insiden seksio sesarea pada kasus kehamilan dengan mioma uteri sangat meningkat (Cunningham et al., 2012). Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, sebagai calon dokter umum diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang baik mengenai mioma uteri sehingga, mendorong penulisan laporan tutorial ini. 1.2 Tujuan Mengetahui tentang mioma uteri dan perbandingan antara teori dengan kasus nyata mioma uteri.
1.3 Manfaat Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang kedokteran terutama bidang Obstetri dan Ginekologi, khususnya tentang mioma uteri.