PENGANIAYAAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
KETUA
: HESTI
ANGGOTA
: SUPARDI
MA AL-IKRAM BULUKASA
TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Allah SWT, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam tak lupa kami tujukan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari alam gelap gulita menuju
alam yang terang benderang.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai Penganiayaan. Makalah ini
dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................
A. Latar Belakang....................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................
C. Tujuan..................................................................................
1
1
1
PEMBAHASAN.......................................................................
2
2
2
3
4
5
5
PENUTUP.................................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................
B. Saran ...................................................................................
7
7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
BAB II
BAB III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum, tidak berdasarkan
kekuasaan belaka. Penegakan hukum harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku
juga berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Hukum tersebut harus ditegakkan demi terciptanya tujuan
dan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang diamatkan pada Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea ke-empat
yaitu membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap
Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan
sosial. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang tentunya tidak terlepas
dari pengaruh perkembangan jaman yang sudah mendunia.
Dimana perkembangan yang terjadi sudah mulai merambah banyak aspek
kehidupan. Perkembangan jaman sekarang ini tidak hanya membawa pengaruh
besar pada Negara Indonesia melainkan juga berdampak pada perkembangan
masyarakat, perilaku, maupun pergeseran budaya dalam masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan tindakan penganiayaan?
2. Sebutkan jenis-jenis penganiayaan!
3. Sebutkan contoh penganiayaan!
C. TUJUAN
1. Agar kita dapat memahami sebuah proses hukum dalam kasus pidana
penganiyayaan tersebut diatas.
2. Untuk para penyidik agar tidak bermain main atau jual beli pasal dalam
menangani sebuah perkara pidana (tidak memihak pada siapa pun).
BAB II
PEMBAHASAN
2.
Adanya kesengajaan
Adanya perbuatan
Adanya akibat perbuatan (yang dituju), rasa sakit pada tubuh, dan
ringan ini ada dan diancam dengan maksimum hukuman penjara tiga bulan atau
denda tiga ratus rupiah apabila tidak masuk dalam rumusan Pasal 353 dan 356,
dan tidak menyebabkan sakit atau halangan untuk menjalankan jabatan atau
pekerjaan. Hukuman ini bias ditambah dengan sepertiga bagi orang yang
melakukan penganiayaan ringan ini terhadap orang yang bekerja padanya atau
yang ada dibawah perintah.
Penganiayaan tersebut dalam Pasal 352 (1) KUHP yaitu suatu penganiayaan
yang tidak menjadikan sakit atau menjadikan terhalang untuk melakukan jabatan
atau pekerjaan sehari-hari.
Unsur-unsur penganiayaan ringan, yakni:
a)
b)
c)
3.
disebut juga menjadikan berat pada tubuh orang lain. Haruslah dilakukan dengan
sengaja oleh orang yang menganiayanya. Unsur-unsur penganiayaan berat, antara
lain: Kesalahan (kesengajaan), Perbuatannya (melukai secara berat), Obyeknya
(tubuh orang lain), Akibatnya (luka berat)
Apabila dihubungkan dengan unsur kesengajaan maka kesengajaan ini harus
sekaligus ditujukan baik terhadap perbuatannya, (misalnya menusuk dengan
pisau), maupun terhadap akibatnya yakni luka berat.
pencaharian.
Kehilangan kemampuan memakai salah satu dari panca indra.
Kekudung-kudungan
Gangguan daya pikir selama lebih dari empat minggu.
Pengguguran kehamilan atau kematian anak yang masih ada dalam
kandungan.
5.
Sementara hingga kini Eza membantah semua tuduhan Rasti. Ia mengaku tak
pernah menyakiti Ardina Rasti secara fisik. Bahkan soal visum Rasti sebagai bukti
penganiayaan, Eza masih enggan berkomentar.
Sampai detik ini aku nggak tahu (hasil visum) dan no comment aja, ujarnya
beberapa waktu lalu usai diperiksa polisi.
Rasti sudah melaporkan kejadian itu ke Polres Jakarta Selatan. Selain itu ia
juga mengadu ke Komnas Perempuan awal minggu ini atas permasalahan
penganiayaan tersebut
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari kasus pidana penganiayaan tersebut diatas maka disimpulkan sebagai
berikut:
1. Bahwa pandangan tersebut sangatlah konservatif, diskirminatif dan sangat
jauh dari rasa keadilan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia,
mengingat konstruksi hukum yang dibangun oleh penyidik terlalu simplikatif
dalam mengartikan sakit yang dapat mengahalangi seseorang untuk bekerja.
Bagaimana jika si Korban adalan seorang ibu rumah tangga yang tidak bekerja
/ pengangguran, ketika dirinya teraniaya dan menimbulkan luka dijarinya
sehingga akibat luka dijarinya dia tidak bisa memotong bawang atau cabai
apakah sipelaku bisa dikenakan pasal 351 ayat (1) KUHP dan ditahan.
2. Dalam beberapa perkara pidana penganiayaan memang tidak mudah untuk
menentukan
apakah
sebuah
penganiayaan
masuk
dalam
kategori
DAFTAR PUSTAKA
http://maulanaagusni.blogspot.co.id/2014/01/makalah-tentang-penganiayaan.html
https://www.scribd.com/doc/149523178/MAKALAH-Tindak-PidanaPenganiayaan