Anda di halaman 1dari 24

Judul Buku : Indahnya Taman Surga

Penulis : Fuad Kauma

Penerbit : Gema Insani

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2010

Nama peresume : M.RAIDIL

NIM : A1C117006

Fakultas : keguruan dan Ilmu pendidikan

Prodi : Pendidikan Kimia

Angkatan : 2017
INDAHNYA TAMAN SURGA

Persiapan Ridwan Menyambut Kedatangan Ahli Surga

Ridwan adalah malaikat yang menjaga surga. Tugas utamanya adalah menyiapkan
tempat dan melayani para penghuni surga. Dalam melayani penghuni surga, ia dibantu oleh
para pembantunya yang jumlahnya tidak bisa terhitung banyaknya, karena hanya Allah-lah
yang tahu. Para pembantu Ridwan itu terdiri dari para wildan (anak-anak kecil belum akil
baliq) dan para bidadari.

Ketika terjadi hari kiamat, Allah memerintahkan kepada Ridwan untuk membuka
pintu-pintu surga dan menghiasinya dengan aneka macam perhiasan serta menyiapkan
pelayan guna menyambut kedatangan orang-orang yang bertakwa yang akan menjadi
penghuninya.

Sebagaimana yang diceritakan pada suatu hadist, pada saat terjadi kiamat, Allah ta’ala
berfirman, “wahai jibril, dekatkan surga itu kepada orang-orang yang bertakwa dan
perlihatkanlah dengan jelas neraka jahim kepada orang-orang yang sesat.” Surga itu berada di
sisi kanan arasy, sedangkan neraka berada di sisi kiri arasy. Kemudian dipanjangkan shirat
(jembatan penyebrangan) di atas mereka. Mizan (timbangan) juga ditegakkan. Inilah yang
dimaksut dengan firman Allah sebelumnya.

Dalam riwayat lain dikisahkan, ketika pendududuk surga datang kelapangan yang
luas, maka terlihat oleh mereka pohon yang beraneka macam. Diatas pohon tadi terdapat
buah-buahan yang beraneka warna. Mereka juga melihat air mata yang dingin mengalir,
mereka kemudian meminum air tersebut seketika itu hilanglah di hati mereka rasa dendam,
tidak ada penipuan, tidak ada rasa dengki, tidak da hasut, dan sifat buruk lainnya. Semua
telah keluar karena meminum air tadi. Akhirnya jadilah lahir dan batin ahli surga yang bersih
seperti perak. Penduduk surga kemudian masuk kedalam surga, lalu mereka berhenti di
tempanya masing-masing. Kemudian datanglah pada mereka bidadari yang ditangannya
terdapat gelas dari mutiara dan yakut yang dipenuhi dengan beraneka minuman. Pendududk
surga lantas meminumnya dari gelas yang ada ditangan bidadari. Setelah itu, mereka
bersyukur dan sibuk dengan kenikmatan masing-masing
Orang yang Pertama Masuk Surga

Sebelum para nabi dan umat-umat lain masuk surga, Rasulullah-lah orang yang
pertama kali yang memasuki surga. Karena beliau adalah junjungan makhluk didunia ataupun
di akhirat. Beliau pula yag menjadi imam para nabi dan rasul, yang paling melindungi
binatang dari penganiayaan, yang menyayangi anak yatim dan janda, serta yang mengubah
peradaban jahiliah menjadi peradaban islam. Maka, pantas kalau beliau menjadi orang
pertama yang membuka pintu surga.

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Anas r.a bahwa Rasullullah saw.

“aku datang ke pintu surga, aku hendak membukanya, maka penjaga bertanya siapakah
engkau? Aku menjawab aku adalah muhammad. Si penjaga lantas berkata, demi engkau aku
diperintahkan untuk tidak membuka (pintu surga) kepada seorangpun sebelum engkau.”

Seperti yang diceritakan Nabi Muhammad saw., ”akulah permulaan orang yang
dibukakan pintu surga. Hanya ada seorang perempuan yang mengejarku, lalu aku bertanya,
ada apa kamu? Dan siapakah kamu? Dia menjawab, akulah wanita yang memelihara anak
yatim.” Hadist ini merupakan ilustrasi mengenai mulianya amal berbuat baik kepada anak
yatim. Oleh karena itu hadist tersebut tidak bisa dimaknai secara harfiah (kontekstual) atau
apa adanya. Sebab, bagaimanapun juga, kemuliaan dan derajat wanita itu di hadapan Allah
jelas masih kalah mulia dengan para ulul azmi atau para nabi lain yang memiliki derajat
tinggi dihadapan Allah.

Pintu Surga

Segala sesuatu yang memiliki ruang dan waktu sudah pasti mempunyai pintu. Pintu-
pintu disetiap tingkatan surga diperuntukan bagi orang yang melakukan amalan tertentu
dengan istiqamah dan penuh keikhlasan. Pintu-pintu ini dibedakan derajad dan keutamaan
ahli surgaantara satu dan yang lainnya.

Sebagaimana diceritakan oleh Ibnu Abbas r.a bahwa surga itu memiliki delapan pintu
dari emas yang ditaburi jauhar.

 Pintu pertama, terdapat tulisan “laillahhaillaullah muhammadarasulullah” ini adalah


pintu para nabi dan rasul, termansuk pintu para syuhada dan para dermawan.
 Pintu kedua, untuk orang yang rajin solat, orang yang memperbaiki wudhu, dan
menyempurnakan rukun-rukun shalat.
 Pintu ketiga, untuk orang-orang yang mengeluarkan zakat dengan keikhlasan hati
 Pintu keempat, untuk orang-orang yang memerintahkan kebaikan dan melarang
kemungkaran.
 Pintu kelima, untuk orang-orang yang memutuskan nafsu syahwat dan juga mencegah
hawa nafsunya
 Pintu keenam, untuk orang-orang yang berhaji dan umrah
 Pintu ketujuh, untuk orang-orang yang berjihad
 Pintu kedelapan, untuk orang-orang yang bertakwa, orang-orang yang memejamkan
matanya dari barang yang haram, serta semua orang yang melakukan perbuatan baik,
diantaranya berbuat baik kepada kedua orang tua dan mempererat tali silahturahmi.

Ibnu Sa’ad meriwayatkan dari Utbah bin Abd bahwa Rasulullah saw.bersabda, “surga
itu mempunyai delapan pintu dan neraka memiliki tujuh pintu. Begitu lebar dan
luasnyapintu surga sampai jarak diantara dua daun pintu jauhnya ratusan kilometer,
bahkan bisa jadi ribuan kilometer.”

Selain delapan pintu, surga itu juga ada delapan macam.

1. Darul jalal, surga yang terbuat dari mutiara putih


2. Darus salam, surga yang terbuat dari yakut merah
3. Jannatul ma’wa, surga yang terbuat dari zamrud hijau
4. Jannatul khuldi, surga yang terbuat dari marjan merah
5. Jannatul na’im, surga yang terbuat dari perak putih
6. Jannatul firdaus, surga yang terbuat dari emas merah
7. Jannatul adn, surga yang terbuat dari intan putih
8. Darul qarar, surga yang terbuat dari emas merah

Demikian aneka macam pintu surga, yang setiap tingkatannya memiliki keistimewaan
dan derajat tersendiri serta antara pintu satu dan lainnya tidak sama.

Rumah Dalam Surga


Syekh Imam Abdurrhan bin Amad Al-Qadli menggambarkan keindahan rumah di
surga. Menurutnya, disurga setiap rumah terdapat 70 ranjang, diatas setiap ranjang ada 70
tikar, dan setiap diatas tikar terdapat seorang bidadari. Bidadari ini memakai 70 pakaian yang
terlihat sumsum betisnya karena halus dan tipisnya pakaian yang dikenakannya. Kalau
sekiranya satu helai rambut dari wanita surga itu jatuh kebumi, maka rambut tersebut akan
menerangi penduduk bumi.

Ibnu amir r.a. meriwayatkan, Rasulullah saw. bersabda, “Didalam surga terdapat
sebuah rumah yang menamakan dengan rumah farah. Rumah itu tidak akan bisa dimasuki
kecuali oleh orang yang menyenangkan anak yatim kaum muslimin.”

Memang setiap orang beramal yang beramal baik akan mendapat rumah di surga
sesuai dengan jenis amalannya. Ini seperti hadist tersebut. Setiap rumah tentu memiliki
fasilitas dan kenikmatan yang satu sama lain-nya berbeda, menurut derajat dan
keutamaannya.

Kamar Penghuni Surga

Jangan dibayangkan kamar surga itu seperti kamar-kamar yang ada idunia ini, yang
tertutup dan tersekat. Kamar disurga itu penghuninya bisa melihat keluar tanpa membuka
jendela. Selain itu, kamar-kamar tersebut dari luar tampak bersinar bagaikan kilauan bintang-
bintang yang ada dilangit. Seperti yang diriwayatkan oleh sahal bahwa Rasulullah saw. telah
bersabda, “sesungguhnya ahli surga bisa melihat kamar didalam surga sebagaimana ia
melihat bintang-bintang dilangit.” Abi Malik Al-Asy’ari meriwayatkan, Nabi Muhammad
saw. bersabda, “sesungguhnya disurga terdapat kamar yang luarnya bisa dilihat dari
dalamnya. Begitu pula dalamnya bisa dilihat dari luarnya.”

Hasan Basri mengatakan, “sesungguhnya di dalam surga terdapat yakut besar yang di
dalamnya terdapat 70 ribu rumah, dalam setiap rumah terdapat 70 ribu kamar yang tidak
terbelah dan berlubang.” Itulah gambaran kamar-kamar yang ada di istana-istana raja ataupun
di hotel-hotel berbintang, kamar disurga jauh lebih indah, bahkan keindahan dan
kemewahannya tidak bisa dibayangkan oleh angan-angan manusia
Kemah Dalam Surga

Kemewahan dan keluasan kemah ini telah diceritakan dalam tafsir yaasiin. Di situ
disebutkan, setiap orang mukmin memiliki kemah yang terbuat dari satu mutiara besar. Luas
kemah tersebut 70 mil. Dikiri kanannya terdapat empat kursi. Di atas setiap kursi terdapat
bidadari. Setiap bidadari tidak bisa dilihat, kecuali oleh irang yang memilikinya. Abu Musa
r.a berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “bagi orang mukmin, disurga ada sebuat kemah
yang terbuat dari mutiara yang berlubang, panjang dan tingginya ada 60 mil. Seorang
mukmin dengan keluarganya dapat berkeliling di dalamnya, hingga yang satu tidak dapat
melihat yang lainnya.”

Mengenai bentuk dan warna kemah yang ada disurga secara persis tidak ada yang
tahu. Hanya Allah-lah mengetahuinya. Demikian sekilas perbandingan kemah yang ada di
surga dengan semua istana yang ada di dunia.

Bahan Bangunan Surga

Kehidupan para ahli surga di alam surag benar-benar seperti kehidupan dalam dunia
dongeng. sejauh mata memandang, yang terlihat hanyalah kilauan yang gemerlapan. Sebab
seluruh fasilitas yang ada di surga dibangun dengan bahan-bahan yang jika di dunia hanya
terjangkau oleh angan-angan. Sungguh tidak ternilai harganya, lebih-lebih bila diukur dengan
dunia seisinya. Karena mulai dari tanah, bahan bangunan, pagar, rumah, hingga kemahnya,
semuanya menggunakan bahan dari emas, perak, dan permata indah lainnya. Rasulullah saw.
bersabda, “surga itu batanya terbuat dari emas dan perak.”

Emas, perak, mutiara, dan berbagai jenis permata lainnya di dunia ini bernilai tinggi.
Karena mahalnya maka tidak semua orang bisa memilikinya. Cara penyimpanannya pun
sangat hati-hati. Begitu hati-hatinya sampai terkadang dibutuhkan penjagaan yang ketat.
Begitu berharganya nilai emas, perak, dan permata di dunia, disurga semua jenis permata
yang bernilai itu hanya dijadikan bahan bangunan. Dapat dibayangkan betapa mewah dan
indahnya seluruh bangunan yang ada disurga karena dibangunan dengan emas permata.
Luas Surga

Tidak ada yang bisa menyebutkan secara persis luas surga yang sebenarnya.
Rasulullah saw. pun tidak mengetahui secara jelas mengenai lebar, panjang, dan luasnya.
Yang beliau ketahui hanya perkiraan luasnya. Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa
rasulullah saw. bersabda, “surga itu mempunyai 100 derajat. Jarak di antara setiap dua derajat
itu sebagaimana jarak (jauhnya) antara langit dan bumi.”

Seluruh surga memiliki 100 derajat. Jarak di antara setiap dua derajat kira-kira
jauhnya perjalanan 500 tahun. Sungai-sungainya mengalir dan buah-buahannya
bergelantungan. Di dalam surga terdapat segala sesuatu yang menurut kainginan hati. Mata
pun bisa merasakan kenikmatannya. Meskipun banyak hadist shahih ataupun ayat Al-Quran
yang menjelaskan mengenai luasnya surga, masih banyak orang yang tidak mempercayainya.
Ketidakpercayaan mereka ini karena didasari oleh pola pikir yang cekak, yang mengandalkan
rasio semata, dan tidak mengetahui tentang kekuasaan Allah.

Kunci Surga

Kunci surga itu banyak sekali, hampir setiap amal kebajikan dapat dijadikan kunci
untuk membuka pintu surga. Diantara kunci surga itu seperti yang disabdakan oleh
Rasulullah saw., “setiap sesuatu itu ada kuncinya, sedangkan kunci surga adalah menyenangi
orang-orang miskin dan kafir.”

Mu’adz meriwayatkan, rasulullah bersabda, “kunci-kunci surga adalah bersaksi


bahwa tiada tuhan selain Allah.”

Jabir r.a meriwayatkan Rasulullah saw. bersabda, “ kunci surga adalah shalat,
sedangkan kunci shalat adalah suci.”

Itulah diantara kunci yang bisa dipakai untuk membuka pintu surga. Oleh karena itu
hendaknya mulai sekarang kita harus tekun berusaha untuk memperoleh kunci surga. Caranya
adalah dengan meningkatkan amaliah, menjalani segala perintah Allah, Serta menjauhi
larangan-Nya.
Bau Surga

Salah satu keajaiban surga adalah baunya, yang sudah tercium dalam radius ribuan
kilometer. Jadi, calon penghuni surga sudah mencium bau surga pada saat dia masih dalam
perjalananribuan kilometer. Ini akibat dari keharumannya yang begitu kuat dan
kenikmatannya yang begitu besar. Setiap orang yang akan memasuki surga sudah dapat
merasakan aromany, meskipun belum tahu dimana keberadaan surga tersebut. Seperti yang
diriwayatkan oleh Abdullah bin Amir r.a, Rasulullah saw. bersabda, “barangsiapa membunuh
seseorang, maka ia dijanjikan tidak akan mencium bau surga,. Padahal bau surga bisa dicium
dari perjalanan 40 tahun.”

Ibnu Abbas r.a meriwaytka, Rasulullah saw. bersabda, “bau surga dapat dirasakan
dalam perjalanan 500 tahu. Bau surga ini tidak bisa dicium oleh orang yang mencari
keduniaan dengan menggunakan amal akhirat.”

Pasar dalam Surga

Mungkin ini luput dari dari perkiraan banyak orang awam. Namun pada kenyataannya
di surga juga ada pasar tempat orang memenuhi segala kebutuhannya. Bedanya, pasar disurga
tidak ada transaksi jual beli, tidak ada penjual, juga tidak ada pembel. Fungsi utama pasar di
surga adalah untuk menambah kegantengan atau kecantikan penghuninya.

Dipasar surga, selain ada beberapa bentuk (gambar) laki-laki dan perempuan, juga
menjadi tempat berkumpulnya para bidadari yang selalu mendambakan lelaki pujaannya. Ini
seperti yang dijelaskan Nabi Muhammad saw. dalam sabdanya, “didalam surga itu terdapat
pasar, yang didalamnya tidak ada penjual dan pembeli, kecuali beberapa bentuk (gambar)
laki-laki dan perempuan. Ketika seseorang menginginkan suatu bentuk (baru bagi dirinya),
maka ia masuk ke dalam pasar tersebut. Di dalam pasar itu juga menjadi tempat
berkumpulnya para bidadari. Mereka mengeraskan suaranya yang tidak bisa didengar oleh
makhluk sejenisnya. Mereka berkata, kami adalah wanita yang kekal yang tidak akan sirna.
Kami merupakan perempuan yang nikmat yang tidak menyakitkan. Kami pun wanita yang
ridha yang tidak pernah marah. Maka, bahagia sekali orang yang mendapatkan kami.”
Kenikmatan Surga

Sesungguhnya segala kenikmatan yang ada dalam surga itu tidak akan pernah bisa
digambarkan oleh manusia dengan tepat. Sebab, kenyataan yang ada jauh lebih baik dan lebih
mulia. Maka, dapat dibayangkan begitu mewah dan lezatnya kenikmatan surga itu. Ini
sebagaimana dikatakan oleh Sahal bin Sa’id, “aku pernah menyaksikan dalam suatu majelis,
rasulullah saw. bercerita tentang surga. Beliau berkata, disurga ada kenikmatan yang belum
pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, dan belum pernah terlintas dalam hati
manusia.

Adapun umur penghuni surga itu 33 tahun dalam usia yang sama. Tinggi mereka 60
dhira’ menjulang tinggi kelangit. Mereka bercelak, tutur bahasanya halus, muda usianya,
aman dari penderitaan, serta tenang berada dalam rumah surga. Penghuni surga saling
mengunjungi di dalamnya. Istri-istri mereka adalah bidadari. Pada jari-jari tangannya terdapat
70 perhiasan. Para bidadari itu memakai 70 pakaian yang tembus pandang. Penghuni surga
juga diberi 70 piring dari emas.

Demikian sekilas ilustrasi kenikmatan surga, yang dalam kenyataannya jauh lebih
hebat,lebih mewah, lebih indah, lebih lezat, dan kelebihan-kelebihan lain yang tidak bisa
diangan-angan oleh otak manusia, jin, ataupun makhluk Allah lainnya.

Makanan Ahli Surga

Disurga, penghuninya memang benar-benar dimanjakan oleh Allah dengan segala


bentuk kenikmatan. Mereka bisa memperoleh apa yang mereka inginkan. Mereka bisa
memperoleh apa yang mereka inginkan dari berbagai jenis makanan dan buah-buahan. Hal
ini sebagaimana dijelaskan Allah dalam firman-Nya, “disurga itu mereka memperoleh buah-
buahan dan memperoleh apa yang mereka minta.”(yaasin:57)

Aneka jenis makanan yang lezat itu setiap saat dihidangkan kepada penghuni surga.
Sebagaimana juga dikatakan dalam Al-Quran, “masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan
istri-istri kamu digembirakan. Diedarkan pada mereka piring-piring dari emas serta piala-
piala, dan didalam surga itu terdapat segala apa yang diinginkan oleh hati serta sedap
(dipandang) mata dan kamu kekal didalamnya. Dan itulah surga yang diwariskan kepada
kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan. Di dalam surga itu ada bua-buahan
yang banyak untukmu yang sebagiannya kamu makan”(az-Zukhruf:70-73)

Minuman Ahli Surga

Ketika orang-orang mukmin masuk ke surga, maka yang pertama kali diminum
adalah susu dari sungai susu. Karena sesungguhnya susu adalah makanan yang pertama kali
dirasakan oleh umat manusia sewaktu didunia. Kemudian penduduk surga meminum madu
dari sungai madu. Setiap hari penghuni surga disuguhi minuman yang berbeda, baik rasa
maupun jenisnya. Ini sebagaimana yang dikatakan oleh Syekh Imam Abdurrahman bin
ahmad al-qadli dalam kitabnya Daqa’iqul Akhbar. Disitu dijelaskan bahwa Allah SWT
memberi minum ahli surga pada hari sabtu dengan airsungai surga. Hari ahad, mereka
mendapatkan minuman dari madu surga. Hari senin, mereka diberi air susu surga. Hari selasa
mereka memperoleh minuman dari khamar surga. Nikmatnya khamar sebagai minuman ahli
surga juga dijelaskan oleh Rasulullah saw. dalam sabdanya, “pakaian penduduk surga adalah
sutra. Dan minuman penduduk surga adalah khamar. Sedangkan tempat makanan serta
minuman penduduk surga terdiri dari emas dan perak.”

Kita sekarang hanya bisa membayangkan betapa nikmatnya minuman ahli surga,
betapa harum dan wanginya aroma minumannya, serta betapa mewahnya wadah
minumannya. Semua itu tidak bisa diukur dengan segala jenis serta rasa minuman di dunia.
Seandainya minuman surga itu menetes ke dunia satu tetes saja, niscaya seluruh air yang ada
di dunia ini akan berubah menjadi manis dan harum.

Pakaian Ahli Surga

Pakaian penghuni surga tidak sama dengan pakaian yang ada didunia. Baik bentuk,
warna, maupun tebal tipisnya. Disamping itu, pakaian didunia membutuhkan perawatan dan
tempat penyimpanan tersendiri agar tidak mudah kusam dan rusak. Sedangkan pakaian
penghuni surga tidak membutuhkan perawatan dan tempat penyimpanan. Namun ajaibnya
pakaian surga selalu tampak baru, tidak pernah usang dan robek. Di antara jenis pakaian
surga yang paling utama adalah sutra. Hal itu seperti yang disebutkan dalam Al-Quran,
“mereka memakai sutra yang halusdan sutra yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan.
Demikianlah, dan kami berikan kepada mereka bidadari. Di dalam surga, mereka meminta
segala macam buah dengan aman ( dari segala kekhawatiran). (ad-Dukhaan:53-55)

Adapun Abu Hurairah r.a berkata bahwa Rasululah saw bersabda, “barang siapa ingin
digembirakan Allah dengan diberi minuman khamar di akhirat, maka hendaknya ia
meninggalkan minum khamar di dunia. Barang siapa ingi digembirakan Allah dengan diberi
pakaian sutra di akhirat, maka hendaknyaia meninggalkan pakaian sutra di sunia. Sungai-
sungai surga itu mengalir dari bawah anak bukit atau dari bawah gunung.”

Selain mengenakan pakaian mewah, penghuni surga juga memakai gelang untuk
menghias dirinya untuk menambah keelokannya. Tidak dapat dibayangkan nikmatnya bila
kita bisa memakai pakaian surga dengan aneka perhiasannya

Tulisan Dalam Surga

Didalama surga tulisan terbuat dari emas, perak, atau mutiara sebagai lambang
kemuliaan dan kehormatan. Makna yang terkandung dalam tulisan cukup dalam. Karena itu,
bila dikaji dan dipahami dengan benar dapat dibuktikan kebenaran tulisan tersebut dala
kehidupan sehari-hari didunia ini.

Ini seperti yang dicerikan rasulullah saw. yang bersabda, “ketika aku memasuki surga,
maka aku melihat di kedua sisi durga tersebut terdapat tiga garis tulisan dari emas. Garis
pertama bertuliskan laillahaillallah muhammadurrasulullah. Garis kedua terdapat tulisan kami
tidak mendahulukan perolehan kami, kami tidak makan keuntungan kami, kami tidak
menggantikan kerugian kami. Pada garis ketiga terdapat tulisan umat yang berdosa dan tuhan
yang maha pengampun.”

Terkadang tulisan didalam surga menunjukkan larangan bagi orang yang melakukan
kejahatan tertentu sewaktu didunia. Setiap tulisan mengandung arti dan makna tersendiri
untuk menunjukkan kelebihan, keutamaan, serta derajatnya.
Pelayan Surga

Siapakah pelayan surga yang setia itu? Mereka adalah anak-anak kecil orang kafir
yang mati sebelum akil balig. Merekalah yang menjadi pelayan bagi para penghuni surga. Ini
sebagaimana keterangan yang diriwayatkan oleh Anas r.a bahwa Rasulullah saw. bersabda,
“aku pernah memohon kepada Tuhanku, maka aku diberi anak-anak orang musyrik sebagai
pelayan penduduk surga. Mereka adalah anak-anak (suci) yang tidak pernah berbuat musyrik
seperti yang dilakukan bapak mereka...”

Abu Hurairah r.a meriwayatkan dari Rasulullah saw. bahwa beliau telah bersabda,
“Barang siapa ditinggal mati oleh ketiga anaknya yang belum balig, maka ketiga anaknya itu
akan menjadi tabir dirinya dari api neraka, atau ia masuk surga.”

Itulah kelebuihan bagi orang yang ditinggal mati oleh anaknya yang masih kecil.
Anaknya itu akan menjadi penolongnya diakhirat kelak.disana ia juga akan dilayani oleh para
pelayan surga dari anak-anak orang musyrikyang mati sebelum akhil balig dan para malikat.
Para malaikat ini akan setia melayani seluruh penghuni surga, menyediakan segala
kebutuhannya, dan mengantarkan kemana saja tujuan pergi ahli surga.

Golongan Pertama yang Masuk Surga

Mereka yang paling awal masuk surga adalah orang yang memiliki derajat tinggi
diantara para penghuni surga. Wajah mereka bersinar bagaikan bulan purnama yang
menyinari kegelapan malam. Keelokan dan cahayanya membuat banyak orang terkesima
melihatnya. Ini seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairrah r.a bahwa Rasulullah saw.
bersabda, “rombongan pertama yang masuk surga bagaikan bulan purnama. Kemusian
dibelakang mereka seperti bintang yang paling terang dilangit. Mereka tidak pernah kencing
dan berak. Tidak meludah dan tidak beringus. Sisir mereka dari emas, bau peluh mereka
bagaikan kasturi, dan ukup-ukupan mereka adalah kayu gaharu yang snagat harum. Istri-istri
mereka adalah bidadari (yang bulat matanya). Bentuk tubuh mereka sama, yaitu sebesar Nabi
Adam a.s, dengan tinggi 60 hasta menjulang kelangit.”

Ada beberapa amalia yang memiliki keutamaan yang bisa menyebabkan pelakunya
mendapat derajad terhormat disisi Allah. Iapun termasuk golongan pertama yang masuk
surga. Diantara orang itu adalah sebagi berikut
1. Orang yang selalu bersyukur dan memuji kepada Allah, tidak pernah mengeluh dan
merintih.
2. Orang yang taat kepada Allah dimanapun ia berada, dan patuh pada atasannya dalam
hal yang makruf.
3. Orang yang suka berbuat makruf atau kebaikan sewaktu hidup didunia.

Orang Miskin Banyak yang Menghuni Surga

Tidak semua orang yang menduduki urutan terbawah dalam strata sosial
bermasyarakat itulah yang mendapat kemuliaan di sisi Allah. Sebab, yang dimaksudkan
orang miskin yang mulia dihadapan Allah disini adalah orang miskin yang beriman, sabar,
serta mematuhi segala perintah dan larangan Allah. Jadi, bukan sekedar miskin. Sebab,
banyak orang kafir yang menjadi penjahat, ahli maksiat, dan tidak beriman. Usamah
meriwayatkan dari Nabi Muhammad saw. bahwa beliau pernah bersabda, “aku berdiri di
pintu surga. Maka, aku melihat yang masuk surga adalah orang-orang miskin. Sedangkan
orang-orang kaya masih tertahan. Selain penghuni neraka, mereka telah diperintahkan masuk
neraka. Dan aku berdiri di pintu neraka. Maka, kebanyakan yang masuk ke neraka adalah
kaumwanita.”

Meskipun demikian, adapula orang-orang kaya yang masuk surga terlebih dahulu.
Orang kaya seperti ini tentunya memiliki keistimewaan tersendiri di hadapan Allah.
Contohnya adalah Khadijah, istri Rasulullah, Abu Bakar, dan Utsman bin Affan. Mereka
terkenal sebagai konglomerat Quraisy saat itu.

Ahli Surga Pernah Melihat Neraka

Disebutkan dalam beberapa sabda Nabi Muhammad saw. bahwa sebelum masuk
surga, mereka (calon penghuni surga) terlebih dahulu melihat isi neraka maksud
diperlihatkannya neraka kepada mereka adalah untuk menambah rasa syukurnya kepada
Allah dan menambah kebahagiaannya dalam merasakan kenikmatan surga. Sebagimana
disabdakan Rasulullah saw., “seseorang tidak akan masuk surga, kecuali diperlihatkan
tempatnya dineraka. Jika buruk, maka akan semakin bertambah rasa syukurnya. Demikian
pula seseorang tidak akan masuk neraka, kecuali telah diperlihatkan tempatnya di surga. Juka
baik (tempatnya), maka semakin bertambah penyesalan dirinya.”

Oleh karena itu, tempat terakhir dari perjalanan hidup manusia di akhirat kelak sudah
diperlihatkan oleh Allah ketika ia meninggal dunia, apakah ia termasuk golongan ahli surga
atau ahli neraka. Dengan diperlihatkan tempat itu, maka ahli surga akan semakin bahagia,
sedangkan ahli neraka akan semakin mendera. Seperti yang disabdakan Rasulullah saw.,
“ketika salah seorang dari kalian meninggal dunia, maka tempatnya diperlihatkan pada waktu
pagi dan sore. Jika ia termasuk ahli surga, maka ia menempati tempatnya golongan ahli
surga. Jika ia termasuk ahli neaka, maka ia menempati tempatnya golongan hali neraka.”

Ahli Surga Tidak Kencing dan Berak

Janji Allah untuk para penghuni surga berupa segala macam kenikamatan tidaklah
bisa dilukiskan dengan kata-kata. Allah bahkan memanjakan para penghuni surga dengan
hanya kesenangan. Tidak ada rasa susah atau pun resah sedikitpun. Bahkan untuk
menyempunakan kenikmatan didalam surga, llah menjadikan semua penghuni surga tidak
ernah membuang kotoran, baik itu berupa ingus, bersin, batuk, keluar mani, kencing, mauoun
berak. Ini seperti yang dikatakan jabir r.a bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Orang
ahli surga makan dan minum, tetapi tidak buang air dan tidak buang ingus. Juga tidak
kencing. Semua makanan itu jadi sendawa, bagaikan bau kasturi. Mereka diilhamkan tasbih
dan takbir sebagaimana biasa keluar napas.”

Dengan tidak kencing dan berak, maka penghuni surga tetap berada dalam kebersihan
dan kesucian, tanpa ternoda oleh kotoran apapun, baik kotoran dari tubuhnyamaupun kotoran
dari luar. Meskipun mereka makan dan minum sebanyak-banyaknya, serta berkumpul dengan
bidadari berulang kali, tubuhnya tetap bersih dan suci. Aroma tubuhnyajuga semakin harum.
Sebab, setiap hari kenikmatan di dalam surga selalu bertambah, termasuk keharuman
tubuhnya, kegantengannya, kecantikannya, kekuatannya, dan kesuciannya.

Bentuk Fisik Penghuni Surga

Seluruh penghuni surga memiliki kekuatan fisik yang luar biasa, baik damlam bentuk
tubuh, ketinggian, kemampuan, dan keperkasaan. Ini semua jauh berbeda dengan fisiknya
sewaktu didunia. Mereka tidak akan memiliki rasa sakit, tidak mengalami masa tua, tak
mengantuk, tidak tidur, tidak berak serta kencing, dan tidak mengalami kelemahan-
kelemahan yang lain. Dengan kondisi fisik seperti ini, maka ahli surga bisa merasakan
kenikmatan surgawi secara mmmaaaksimal, tanpa khawatir menderita sakit, loyo, dan
mengalami masa tua.

Dijelaskan dalam tafsir surag Yaasiin bahwa tinggi badan penghuni surga itu seperti
tinggi badan Nabi Adam a.s, yaitu 60 dzira. Umur penghuni surga surga seperti usia Nabi Isa
a.s, yaitu 30tahun. Kegantengan penghuni surga seperti ketampanan Nabi Yusuf a.s. suara
penghuni surga merdunya seperti suara Nabi Dawud a.s, sedangkan akhlaknya seperti akhlak
Nabi Muhammad saw..

Adapun bahasa yang digunakan oleh para penghuni surga adalah bahasa arab. Hal ini
disebabkan bahasa arab adalah bahasa yang paling sempurna dalam bentuk tata bahasa dan
pengucapannya serta juga merupakan bahasa Al-Quran yang dijamin keaslian dan
kesucisnnysoleh Allah. Sampai saat ini, belum ada bahasa di dunia yang tata bahasanya
melebihi kesempurnaan seperti bahasa arab. Maka, pantas kalau Allah menjadikan bahasa
arab sebagai bahasa penghuni surga.

Penghuni Surga Tidak Akan Mati

Setelah manusia dibangkitkan dari kuburnya, mereka tidak akan mati lagi untuk yang
kedua kalinya. Apakah nanti menjadi penghuni neraka atau surga, mereka tetap hidup untuk
selamanya. Abu Sa’id dan Abu Hurairah r.a berkata bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda,
“ Ketika ahli surga telah masuk ke dalam surga, maka terdenagar suara, kalian akan hidup
terus dan tidak mati, sehat yang tidak kunjung sakit, (usia) muda yang tidak akan tua, dan
senang yang tidak akan susah selamanya.” Jabir juga meriwayatkan, Rasulullah saw.
bersabda, “ttidur itu saudaranya mati. Dan tidak ada kematian bagi penghuni surga.”

Dari keterangan beberapa hadist tersebut diketahui bahwa kebahagiaan yang


dirasakan oleh para penghuni surga adalah kesenangan yang hakiki dan abadi, yang bila
dirasakan oleh seluruh tubuh mereka. Hal ini disebabkan mereka tidak akan mati.
Ahli Surga Melihat Orang di Atasnya Bagaikan Bintang

Klasifikasi dalam surga ini adalah untuk membedakan amaliah sewaktu didunia.
Misalnya, orang yang suka bersedekah jelas beda klasifikasinya di dalam surga adengan
orang yang tidak pernah bersedekah. Begitu pula dengan orang-orang yang masuk surga
tanpa dihisab, mereka tidak sama tempatnya dengan orang yang masuk surga melalui proses
hisab.

Cahaya yang berkilauan dari penghuni surga yang berada ditingkat paling utama
dapat terlihat oleh penghuni surga yang berada di bawahnya, seperti sinar bintang-bintang
dilangit. Ini disebabkan kemuliaan dan keutamaan mereka. Hal itu sebagimana di jelaskan
oleh Nabi Muhammad saw., “sesungguhnya oenghuni suraga bisa melihat orang yang berada
di atas tingkatannya, bagaikan melihat bintang di langit.” Itulah kelebihan penghuni surga
yang menempati derajat lebih tinggi dari pandangan penghuni surga lainnya, yang menempati
surga lebih rendah dari mereka.

Rasulullah Mengetahui Orang yang Masuk Surga

Pandangan Rasulullah saw. mampu menembus batas ruang dan waktu, sehingga
beliau mengetahui apa yang terjadi di akhirat nanti. Termasuk mengetahui orang-orang
dekatnya yang masuk surga. Padahal, orang itu masih hidup di dunia. Hal ini seperti yang
diriwayatkan oleh Aisyah r.a bahwa dirinya mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Aku telah
melihat Abdurrahman masuk surga dengan merangkak. Lantas abdurrahman bin Auf berkata,
bila aku mampu, aku akan memasukinya dengan berdiri, lalu seluruh kafilah dan barang
dagangan yang terdapat di dalamnya seperti pelana unta disumbangkan untuk perang di jalan
Allah.”

Demikianlah ketajaman penglihatan Rasulullah saw. hingga beliau mengetahui


sahabatnya yang masuk surga. Ini disebabkan beliau adalah manusia Al-Amin, yang bisa
dipercaya dan tidak pernah berdusta. Maka, apa yang beliau sampaikan itun dijamin
kebenarannya. Termasuk menceritakan segala isi surga dan orang-orang yang akan
memasukinya.

Umat Muhammad saw. Semua Masuk Surga


imasuk tidak secara bersamaan, tergantung kadar keimanan dan amaliahnya masing-masing.
Ada yang langsung masuk surga tanpa melalui proses hisab, ada pula yang masuk surga
tetapi belakangan. Bahkan, ada yang masuk surga setelah terlebih dahulu berada dalam
neraka.

Mengenai kepastian umat Nabi Muhammad saw. masuk surga telah dijelaskan oleh
Rasulullah saw. dalam sabdanya, “Seluruh umatku masuk surga, kecuali orang yang
membangkang. Barang siapa yang taat kepadaku, maka ia akan masuk surga. Dan barang
siapa yang bermaksiat kepadaku, maka ia telah membangkang.”

Demikian di antara kelebihan menjadi umat nabi muhammad saw. yang akan masuk
surga seluruhnya. Meskipun ada jaminan masuk surga, kita hendaknya selalu berusaha untuk
menjadi golongan yang pertama adalam memasukinya. Jangan sampai kita masuk surga
setelah terperosok terlebih dahulu ke dalam neraka.

Orang yang Terakhir Masuk Surga

Ternyata, didalam jurang neraka paling dalam masih ada umat Nabi Muhammad saw.
yang tertinggal. Ia merintih kesakitan minta pertolongan untuk dikeluarkan dari neraka.
Rintihannya ini sampai didengar oleh Allah, Tuhan yang menciptakan surga dan neraka.

Nasib umat Nabi Muhammad saw. yang tertinggal di dalam neraka ini diceritakan
oleh Syekh Imam Abdurrahman bin Ahmad al-Qadli. Ia menyebutkan, setelah seluruh kaum
muslimin masuk surga, tiba-tiba terdengar dari dalam neraka jeritan yang berbunyi Ya Hanan
serta Ya Manan selama 1000 tahun. Selain itu, jeritan Ya Qayyum dan jeritan Ya
Arhamarrahimin selama 1000 tahun.

Masuknya seluruh umat Nabi Muhammad saw. ke dalam surga ini dijelaskan beliau
sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Umar r.a, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “tidak ada
umat selain sebagian masuk neraka dan sebagian lagi masuk surga, kecuali umatku
seluruhnya masuk surga. Adapun mengenai dosa-dosa dari kemaksiatannya yang tidak
diampuni oleh Allah akan dibersihkan lebih dahulu di dalam neraka. Setelah siksaan di dalam
neraka sudah dirasa cukup, mereka akhirnya dimasukkan kedalam surga.

Tingkatan Surga Paling Rendah

Didalam surga yang paling rendah mempunyai fasilitas super mewah, bagimana
dengan fasilitas yang dimiliki oleh ahli surga yang menempati tingkatan paling tinggi dan
terhormat dalam surga? Wallahu a’lam, kemewahannya tidak bisa dibayangkan dan
dilukiskan oleh manusia. Adapun mengenai penghuni surga yang paling rendah derajatnya ini
telah diriwayatkan oleh Ibnu Umar r.a bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda,
“sesungguhnya serendah-rendah tempat penghuni surga bagi seseorang adalah ia bisa melihat
beberapa surganya, beberapa istrinya, kenikmatannya, dan beberapa pelayannya. Luas
surganya adalah perjalanan 100 tahun. Sedangkan mereka yang paling mulia bagi Allah
adalah orang yang bisa melihat wajah Allah yang mulia setiap pagi dan sore.”

Memang tidak bisa dibandingkan kenikmatan surga dengan segala bentuk kemewahan
duniawi. Meskipun itu dinilai paling rendah dan sepele bagi penghuni surga, derajat dan
keutamaannya tidak bisa di ukur dengan segala bentuk perhiasan dunia. Ini seperti
disabdakan oleh Nabi Muhammad saw., “jarak di antara dua ujung panah di surga itu lebih
baik dari segala sesuatu yang terkena sinar matahari mulai terbit sampai terbenamnya.”

Itulah contoh perbandingan sesuatu yan paling rendah di surga. Meskipun di surga
paing rendah, segala sesuatunya masih tidak bisa diukur dengan nilai keutamaan, kelebihan,
kemewahan, kualitas, kenikmatan, dan segala keindahan yang ada didunia.

Binatang Masuk Surga

Ternyata binatang yang sering dianggap hinadan rendah derajatnyaoleh manusia,


adapula yang masuk surga sebagimana manusia-manusia yang bertakwa. Tentu saja tidak
semua binatang masuk surga. hanya binatang-binatang tertentu yang memiliki keistimewaan
sehingga makhluk itu bisa masuk surga. kelebihan yang dimiliki oleh binatang-binatang
tersebut disebabkan kapatuhannya dalam ikut berjuang dan menemani tuannya ketika
menegakkan agama tauhid di muka bumi ini. Sebagimanyang dikatakan oleh Muqatil, ada
sepuluh binatang yang masuk surga :
1. Unta Nabi Shalih
2. Anak sapi Nabi Ibrahim
3. Kambing gibas peliharaan Nabi Ismail
4. Sapi Nabi Musa
5. Ikan Nabi Yunus
6. Himar Nabi Udzair
7. Semut peliharaan Nabi Sulaiman
8. Burung Hud-hud Nabi Sulaiman
9. Unta Nabi Muhammad saw
10. Anjing Ashhabul kahfi

Binatang yang rendah derajatnya saja bisa masuk surga, maka mengherankan sekali
bia ada manusia yang mengaku sebagai makhluk terhormat dan mulia derajatnya tetapi tidak
bisa masuk surga. kuncinya terletak pada keimanan. Apa arti kemuliaan dan kehormatan bila
dirinya tidak beriman serta bertakwa kepada Allah? Anjung Ashhabul Kahfi bisa masuk
surga karena kesetiaan pada tuannya dalam menegakkan agama tauhid. Sehingga, binatang
itu rela ikut bersembunyi di dalam gua guna menyelamatkan diri dari kejaran raja yang zalim.

Keutamaan dalam Surga bagi Syuhada

Pada hakikatnya orang yang mati syahid dalam membela agama dan keimanan tidak
oernah kalah. Meskipun dalam kasatmata mereka mati, sesungguhnya roh mereka abadi.
Hidup ataupun mati bagi para syuhada adalah kemenangan. Jika mereka hidup, mereka
mendapat kemenangan didunia. Jika mereka mati mereka mendapat kemenangan diakhirat.
Sebelum hari kiamat terjadi, rohnya saja sudah berada disurga menempati tempat yang
tertinggi. Seperti yang diriwayatkan oleh Ka’ab bin Malik bahwa Rasulullah saw. bersabda,
“sesungguhnya roh para syuhada itu berada di burung hijau yang bergelantungan di
pepohonan surga.”

Al-Miqdad bin Ma’di Karib r.a berkata bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda,
“disisi Allah, orang yang mati syahid mendapatkan enam perkara :

1. Pada permulaan darahnya mengalir, allah mengampuni dosanya dan diperlihatkan


tempat duduknya disurga
2. Diselamatkan dari Siksa kubur
3. Aman dari ketakutan yang sangat di hari kiamat
4. Diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya satu biji permata yang di dalamnya
lebih baik daripada dunia dan seisinya
5. Dikawinkan dengan 72 istri dari bidadari; dan
6. Bisa memberi syafaat kepada 70 orang dari kerabatnya

Demikian besar kemuliaan yang diberikan oleh Allah kepada para syuhada.
Mereka mendapat. Berbagai keistimewaan, baik sewaktu di dunia maupun di akhirat.
Jasad mereka tidak busuk sepanjang zaman. Jenazah mereka juga tidak perlu dishalati
karena sudah ada jaminan masuk surga. kain kafan mereka adalah baju mereka sendiri
yang berlumuran darah, sebagai penghormatan atas jasa mereka yang mulia. Ketika
disurga, berbagai fasilitas dan kehormatan telah disipakan untuk menyambut kedatangan
mereka.

Burak (Kendaraan Super Kilat)

Burak adalah binatang yang putih panjang, tingginya diatas himar dibawah keledai.
Larinya secepat kilat, langkahnya sejauh mata memandang, dan kedua telinganya senantiasa
bergerak. Ketika ia mendaki gunung, kedua kaki belakangnya lebih panjang. Sedangkan
ketika ia menurun, kedua kaki depannya yang lebih panjang. Burak ini memiliki sayap yang
terletak pada kedua pahanya. Sayap ini untuk membantu kedua kakinya ketika berlari,
sehingga ia bisa berlari secepat kilat.

Karena surga itu sangat luas, maka diperlukan kendaraan superkilat yang bisa dipakai
untuk menjangkau setiap sudutnya dengan mudah dan cepat. Oleh sebab itu, burak inilah
yang dipaki ahli surga kemanapun ia pergi. Selain itu, ada kendaraan-kendaraan lain yang
disukai oleh penghuni surga, yang keindahannya dan kecepatannya jauh melebuhi segala
kecepatan kendaraan yang ada di dunia ini.

Bidadari

Bidadri dalam arti sesungguhnya hanya terdapat dalam surga. bidadari dalam surga
merupakan salah satu bentuk servis Allah Ta’ala kepada para ahli surga. Bahkan bidadari-
bidadari yang selalu disebut-sebut Allah dalam firman-firmannya mampu membuat kaum
muslimber-Fasta biqul Khoirot untuk memperoleh bidadari-bidadari tersebu. Jadi, bidadari-
bidadari yang merupakan kenikmatan surga adalah salah satu pemacu semangat kaum
muslimin dalam hal beribadah. Sebab, salah satu kenikmatan surga yang selalu diidam-
idamkan oleh setiap kaum muslimin adalah ingin mendpatkan pelayanan dan cinta kasih
bidadari. Karena keelokan, kecantikan, keharuman tubuh, serta keperawanan mereka yang
tidak pernah hilang meskipun dipakai berulang kali itulah, maka banyak orang yang
merindukan wanita-wanita tersebut.

Meskipun bidadari itu memiliki banyak kelebihan dan derajat terhormat, mereka
didalam surga masih kalah mulia dengan keempat wanita dunia yang memiliki keistimewaan.
Karena itu, keempat wanita dunia ini disurga menjadi junjungan seluruh penghuni surga,
termasuk bidadari. Keempat wanita itu adalah Maryam binti Imran, Fathimah binti
Muhammad saw., Khadijah binti Khuwailid, dan Asiah binti Muzahim. Ini ssebagimana
disebutkan Rasulullah saw. dalam sabdanya, “wanita yang menjadi junjungan ahli surga itu
ada empat yaitu Maryam, Fathimah, Khadijah, dan Asiah.”

Telaga Kautsar

Disurga pun ada telaga. Jika telaga-telaga di dunia hanyalah merupakan kubangan air
yang luasnya tidak lebih dari luas sebuah danau, maka luas telaga di surga tidak ada yang
bisa memperkirakan dengan hitungan riil. Telaga-telaga ini adalah fasilitas surga yang khusus
diberikan Allah kepada Rasulullah saw. ini supaya beliau bisa memberi minum umatnya
dengan air telaga itu. Telaga tersebut memiliki keistimewaan tersendiri. Barang siapa yang
meminum airnya, maka ia tidak akan haus selamanya. Diceritakan oleh Abdullah bin Amir
bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “telagaku itu (luasnya) perjalanan satu bulan. Airnya
lebih putih daripada air susu, aromanya lebih wangi daripada minyak misik, dan jumlah
gayungnya seperti (banyaknya) bintang-bintang dilangit. Barang siapa minum dari air telaga
kautsar, maka ia tidak akan haus selamanya.”

Adapun orang yang mengharapkan sesuatu yang mungkin terjadi itu seperti harapan
para petani. Pertama-tan mereka menebarkan biji, lalu membersihkan dari rumput-rumput
liar, menjaganya dari serangga hama, dan menyirami agar tanaman mereka tumbuh subur.
Setelah itu, mereka menunggu sambil mengharapkan karunia Allah supaya tanaman tersebut
menghasilkan buah yang baik pada waktu panen tiba. Begitulah gambarang orang yang
sangat berharap ingin merasakan Telaga Kautsar, jika tidak diiringi dengan bertakwa kepada
Allah, jangan harap keinginan itu akan menjadi kenyataan. Ini hanya menjadikan khayalan
bagi mereka. Harapan kosong seperti itu banyak dilakukan oleh manusia. Mereka lengah dan
hanya memperhatikan kepentingan dunia.

Ahli Surga Bisa Saling Berkunjung

Kunjungan para ahli surga ini merupakan hal yang sangat menarik. Ini disebabkan
mereka dapat membuka-buka catatan perjalanan hidup semasa disunia. Sebagaimana yang
disabdakan oleh Rasulullah saw., “ketika penghuni sudah menetap di dalamnya, lalu tuumbuh
keinginan hati untuk bertemu saudaranya yang lain, maka berjalanlah ranjangnya ketempat
ranjang saudaranya. Lantas keduanya bertemu dan berbincang-bincang apa yang terjadi di
antara keduanya ketika hidup di sunia. Maka, berkatalah salah satunya, wahai saudaraku,
apakah engkau masih ingat hari begini, di tempat begini? Selanjutnya keduanya berdoa pada
Allah azza wa jalla, semoga Allah mengampuni kita.”

Kita selalu memimpikan didaam surga nanati bisa bertemu dan berkumpul dengan
seluruh anggota keluarga, teman-teman, saudara-saudara, dan kaum kerabat kita. Semoga
keinginan ini bisa tercapai.

Syafaat Nabi

Syafaat atau pertolongan akan diberikan oleh Nabi Muhammad saw. di hari Kiamat
guna menyelamatkan umatnya dari api neraka. Sebelum para nabi dan para shadiqin
memberikan syafaat, maka Rasulullah-lah orang yang pertama kali memberikan syafaat
kepada umatnya. Ini sebagaimana yang dikatakan oleh beliau, “aku adalah kepala dari umat
manusia. Dan aku tidaklah menyombongkan diri. Akulah yang pertama kali memeberi
syafaat. Ditanganku ada bendera yang terpuji yang di bawahnya adalah Nabi Adam, lalu
mereka yang berada di bawahnya.”

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Rasulullah saw. menjadi pemuka para nabi dan
rasul serta menjadi orang yang pertama memberikan syafaat di hari kiamat. Ini di sebabkan
beliau memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh para nabi lainnya. Ini seperti yang
beliau sabdakan, “aku diberi lima hal yang tidak pernah diberikan pada seorangpun sebelum
aku

1. Aku ditolong dengan adanya rasa takut di hati musuh (sebelum ketemu aku) masih
dalam perjalanan satu bulan
2. Dihalalkan padaku beberapa binatang ternak yang tidak pernah dihalalkan kepada
seorangpun sebelum aku.
3. Dijadikannya bumi ini kepadaku sebagai masjid dan debunya disucikan. Maka,
seseorang dari umatku ketika tiba waktu shalat, ia hendaknya melakukan salat di
manapun ia berada.
4. Aku diberi syafaat
5. Setiap Nabi diutus khusus pada kaumnya, sedangkan aku diutus kepada seluruh umat
manusia.”

Amal Saleh Bukan Jaminan Masuk Surga

Tidak jaminan kalau orang yang tekun beribadah itu pasti masuk surga. Orang bisa
masuk surga bukan ditentukan oleh amal ibadahnya, melainkan karena memperoleh rahmat
dan ridha Allah. Rahmat dan Ridha Allah ini diraih dengan menaati segala perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya. Rasulullah saw. pun tidak berani menjamin seseorang masuk
surga. sebab, yang menentukan orang itu bisa masuk surga atau neraka adalah Allah sendiri.
Ini seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad saw., bersabda,
“tidak ada seorangpun dari kalian yang amalnya bisa menyelamatkan dirinya.”

Dengan demikian, seseorang tidak bisa mengandalkan amal ibadahnya sebagai


jaminan bahwa dirinya nanti pasti masuk surga. hanya rahmat dan ridha Allah-lah yang bisa
memasukkannya disurga

Ahli Surga Melihat Allah


Pada saat ahli surga melihat Allah, mereka lupa segalanya. Mereka tidak ingat lagi
terhadap bidadari yang selalu melayaninya. Mereka lupa pada nikmatnya makanan dan
minuman surga. mereka juga tidak ingat terhadap indahnya taman, pepohonan, sungai-sungai,
dan aneka istana yang ada dalam surga. inilah puncak segala kenikmatan dan kelezatan yang
dialami oleh manusia di akhirat.

Al-Ghazali mengatakan, “melihat Allah adalah puncak kebahagiaan dan menjadi


klimaks kenikmatan. Segala bentuk kenikmatan yang terdapat di dalam surga akan hilang
saat bertemu Allah. Tidak ada kebahagiaan bagi ahli surga yang melebihi kebahagiaan saat
bertemu Allah. Tidak ada suatu kelezatan di dalam surga yang melebihi kelezatan ketika
bertemu Allah. Aku telah meringkas pembahasan ini dalam kitab tersendiri yang menjelaskan
mahabbah (kecintaan pada Allah), kerinduan, dan keridhaan. Maka, tidak pantas bila seorang
hamba merindukan sesuatu di dalam surga dengan tidak merindukan bertemu Allah, sebagai
pemiliknya.”

Keridhaan Allah Pemberian Paling Besar

Belum lengkap rasanya menimati kesenangan dan kebahagiaan di dalam surga kalau
tidak mendapat ridha Allah. Keridhaan Allah adalah kunci dari ketegangan batin penghuni
surga. apa artinya masuk surga dan merasakan segala kenikmatannya kalau tidak mendapat
ridha Allah. Karena itu, keridhaan Allah merupakan pemberian paling besar dari segala
bentuk pemberian kenikmatan surgawi. Dalam hadist Rasulullah saw. bersabda, “Disurga ada
empat hal yang lebih baik daripada surga itu sendiri, yaitu kekal disurga lebih baik daripada
surga, pelayan dari malaikat lebih baik daripada surga, betrtetangga dengan para nabi disurga
lebih baik daripada surga, dan keridhaan Allah Ta’ala disurga lebih baik daripada surga.”

Dengan demikian, keridhaan Allah adalah sesuatu yang sangat berharga, yang selalu
diharapkan oleh setiap orang yang beriman. Tanpa keridhaan Allah, manusia akan jauh dari
ketenangan dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat. Lebih-lebih penghuni surga,
keridhaan Allah merupakan legalitas yang sangat dibutuhkan untuk bisa tenang dalam
mendiami tempat yang abadi itu.

Anda mungkin juga menyukai