Anda di halaman 1dari 6

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.

03
RUMAH SAKIT TINGKAT IV 02.07.04

SURAT KEPUTUSAN
NOMOR : SK/001/13/2015

TENTANG

PEDOMAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN

KEPALA RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit TK IV


02.07.04, maka diperlukan ketetapan dalam sasaran keselamatan pasien
yang baik dan benar.
b. Bahwa agar ketepatan dalam Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah
Sakit TK IV 02.07.04, dapat terlaksana dengan baik perlu adanya
peraturan Kepala Rumah Sakit tentang kebijakan ketepatan dalam
Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit TK IV 02.07.04, sebagai
landasan bagi penyelenggaraan seluruh pelayanan di Rumah Sakit TK IV
02.07.04
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir a
dan b perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala Rumah Sakit TK IV
02.07.04

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah


Sakit
2. Permenkes 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
KESATU : Keputusan kepala rumah sakit TK IV 02.07.04 Bandar Lampung
tentang Pedoman Sasaran Keselamatan Pasien

KEDUA : Kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit TK IV 02.07.04


Bandar Lampung sebagai mana tercantum dalam lampiran keputusan
ini.

KETIGA : Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Sasaran Keselamatan


Pasien dilaksanakan oleh Karumkit Tk IV 02.07.04 dan Paurmed.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bandar lampung


Pada tanggal 21-12-2016
Kepala Rumah Sakit Tk IV 02.07.04

dr.Djoko Sulistyo Purwodarminto, Sp.An


Mayor Ckm NRP 11000003530571
Lampiran
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit
Nomor : SK/ 001 / 13 / 2015
Tanggal : 21-12-2015

KEBIJAKAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN


RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04

A. Kebijakan Umum
1. Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk memperbaiki/meningkatkan
ketelitian identifikasi pasien.
2. Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan efektivitas
komunikasi antar para pemberi layanan.
3. Rumah Sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki /
meningkatkan keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai (high-alert)
4. Rumah Sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memastikan tepat
lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasi.
5. Rumah Sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi resiko
infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.
6. Rumah Sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi resiko
pasien dari cidera karena jatuh.

B. Kebijakan Khusus
1. KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
a. Pasien diidentifiasi menggunakan dua identitas pasien ,tidak boleh
menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien .
b. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat ,darah, atau produk darah.
c. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis.
d. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan /
prosedur.
e. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan identifikasi yang
konsisten pada semua situasi dan lokasi

2. PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF


a. Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil pemeriksaan dituliskan
secara lengkap oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut.
b. Perintah lisan dan melalui telpon atau hasil pemeriksaan secara lengkap
dibacakan kembali oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut.
c. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh individu yang memberi
perintah atau hasil pemeriksaan tersebut.
d. Kebijakan dan prosedur mendukung praktek yang konsisten dalam
melakukan verifikasi terhadap akurasi dari komunikasi lisan melalui telepon.

3. PENINGKATAN KEAMANAN OBAT-OBAT YANG PERLU DIWASPADAI


(HIGH-ALERT)
a. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar memuat proses identifikasi,
lokasi, pemberian label, dan penyimpanan obat-obat yang perlu diwaspadai
b. . Kebijakan dan prosedur diimplementasikan
c. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika
dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian
yang tidak sengaja di area tersebut, bila diperkenankan kebijakan.
d. Elektrolit konsentrat yang disimpan di unit pelayanan pasien harus diberi
label yang jelas, dan disimpan pada area yang dibatasi ketat (restricted).
4. KEPASTIAN TEPAT-LOKASI,TEPAT PROSEDUR,TEPAT-PASIEN OPERASI
a. Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dapat dimengerti
untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses
penandaan/ pemberi tanda.
b. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk
memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien
dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan
fungsional.
c. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur “sebelum
insisi / time-out” tepat sebelum dimulainya suatu prosedur / tindakan
pembedahan.
d. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung keseragaman
proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien,
termasuk prosedur medis dan tindakan pengobatan gigi / dental yang
dilaksanakan di luar kamar operasi.

5. PENGURANGAN RESIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN


a. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene terbaru
yang diterbitkan dan sudah diterima secara umum (al.dari WHO Patient
Safety).
b. Rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang efektif.
c. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan
pengurangan secara berkelanjutan risiko infeksi yang terkait pelayanan
kesehatan
6. PENGURANGAN RESIKO PASIEN JATUH
a. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal risiko pasien jatuh dan
melakukan asesmen ulang terhadap pasien bila diindikasikan terjadi
perubahan kondisi atau pengobatan.
b. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang
pada hasil asesmen dianggap berisiko.
c. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik tentang keberhasilan pengurangan
cedera akibat jatuh dan maupun dampak yang berkaitan secara tidak
disengaja
d. Kebijakan dan/atau prosedur mendukung pengurangan berkelanjutan dari
risiko cedera pasien akibat jatuh di rumah sakit.

Kepala Rumah Sakit TK IV 02.07.04

dr.Djoko Sulistyo Purwodarminto, Sp.An


Mayor Ckm Nrp.11000003530571

Anda mungkin juga menyukai