Anda di halaman 1dari 3

PENYIMPANAN OBAT NARKOTIKA

RSIA BAHAGIA
JL.Minasa UpA Blok H9 No. 7 NO. No. Revisi: Halaman: 1 / 2
Ditetapkan
Terbitan I
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

I. PENGERTIAN Yang dimaksud dengan penyimpanan obat narkotik adalah


penyimpanan obat tersebut di almari khusus narkotik.

1. Demi tercapainya pengamanan, pemantauan dan


II. TUJUAN pengawasan obat narkotika maka penyimpanan obat
narkotika (khususnya pethidin/morphin injeksi) hanya di
Instalasi Farmasi.
2. IRD boleh menyimpan untuk kasus darurat sejumlah
maksimal 2 ampul.

1. Semua obat narkotika disimpan di Instalasi Farmasi pada


lemari khusus.
III. KEBIJAKAN
2. Ruang perawatan tidak diperbolehkan menyimpan obat
narkotika untuk persediaan.
3. IRD dan IBS diperkenankan menyimpan obat narkotika pada
temapat / lemari khusus maksimal 2 (dua) ampl, untuk
persediaan kasus darurat maksimal 1 (satu) ampul.
4. Penyimpanan narkotika di RSB.GIA LESTARI didasarkan
pada UU Narkotika.

1. a. Ruang / Instalasi lain yang mempunyai persediaan narkotik


diserahkan ke Instalasi Farmasi oleh petugas dengan
bukti serah terima.
IV. PROSEDUR b. IRD bila mempunyai persediaan narkotika lebih dari 2
(dua) ampul dan ICU lebih dari 1 (satu) ampul diserahkan
ke Instalasi Farmasi oleh petugas dengan bukti serah
terima.
2. Di Instalasi Farmasi obat narkotika tersebut disimpan di
lemari khusus dan dicatat pada buku penitipan obat
narkotika.

PENYIMPANAN OBAT NARKOTIKA


(PETHIDIN/MORPHIN INJEKSI)
RSIA BAHAGIA
JL.Minasa UpA Blok H9 No. 7 NO. No. Revisi: Halaman: 2 / 2
Ditetapkan
Terbitan I
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
3. Apabila ruang perawatan / instalasi lain yang menitipkan
memerlukan segera, petugas yang bersangkutan segera
telepon ke Instalasi Farmasi.
4. Petugas Instalasi Farmasi segera mengirim obat narkotika
tersebut ke Ruang Perawatan / Instalasi lain atau petugas
ruang perawatan / instalasi lain ke Instalasi Farmasi
mengambil oabt narkotika tersebut dengan bukti serah
terima.
5. Dalam bukti serah terima ditulis tanggal, nama pasien, ruang
perawatan / instalasi lain dan jumlah obat narkotika yang
diserahterimakan serta ditandatangani oleh penerima dan
yang menyerahkan.

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Darurat
3. Instalasi Farmasi

Kepala Instalasi Farmasi

Ria. Listiawaty, S.Farm.,Apt


SIPA : 446/485-12/SIPA/DKK/XII/2012

Anda mungkin juga menyukai