“RESEPTOR SELULER”
KELOMPOK 1:
I. 3 Tujuan
Dari beberapa rumusan masalah di atas, maka dapat ditentukan
tujuan dari makalah ini, seperti berikut:
1. Mengetahui pengertian komunikasi sel
2. Untuk mengetahui cara interaksi sel
3. Untuk mengetahui apa saja metode komunikasi sel
4. Untuk mengetahui tahapan komunikasi sel
BAB II
PEMBAHASAAN
c. G-protein-linked receptors
Memerantarai respon terhadap berbagai macam molekul
sinyal,meliputi hormon, neurotransmitter, dan perantara lokal.
Reseptor ini juga disebut G-Protein Coupled Receptor (GPCR).
Pada tipe ini reseptor menggunakan G protein sebagai
intermediet. Ligan berikatan dengan reseptor membentuk
Ligand/Receptor complex binds G protein. G protein diaktifkan
dan berikatan dengan efektor (dapat berupa enzim). Selanjutnya
enzim menjadi aktif.
Mekanisme:
a) Ketika tidak ada stimulus, reseptor dan G protein inaktif dan
terpisah
b) Ketika signal ekstraseluler terikat dgn reseptor, terjadi
perubahan konformasi pada reseptor; G protein terikat
reseptor
c) Perubahan pada α-subunit menyebabkan GDP digantikan
oleh GTP, selanjutnya menyebabkan α-subunit terpisah
dari βγ-subunit
2. Interaksi hormon dengan reseptor permukaan sel akan memberikan
sinyal pembentukan senyawa yang disebut sebagai second
messenger (hormon sendiri dianggap sebagai first messenger) .
Ikatan antara hormon dengan reseptornya pada permukaan membran
sel (first messenger) membentuk konformasi dengan protein-G .
Kompleks hormon- reseptor mengaktifkan adenilat siklase sehingga
terjadi katalisis ATP menjadi c -AMP ( AMP (second messenger
second messenger)). Jika hormon sudah berinteraksi dengan reseptor
spesifiknya pada sel-sel target, maka peristiwa-peristiwa komunikasi
intraseluler dimulai. Hal ini dapat melibatkan reaksi modifikasi seperti
fosforilasi dan dapat mempunyai pengaruh pada ekspresi gen dan
kadar ion. Peristiwa-peristiwa ini hanya memerlukan dilepaskannya
zat-zat pengatur. Adapun kelompok hormon yang berikatan dengan
reseptor permukaan sel. Kelompok hormon ini terdiri dari hormon-
hormon yang bersifat larut dalam air dan terikat pada membran
plasma sel sasaran. Hormon-hormon ini akan berkomunikasi dengan
proses meabolisme intraselluler melalui senyawa yang disebut
sebagai second messenger.Konsep second messenger timbul dari
pengamatan Earl Sutherland dan rekan-rekan,bahwa Epineprin terikat
pada membran plasma eritrosit burung merpati dan meningkatkan
cAMP.Diikuti oleh berbagai macam percobaan ditemukan bahwa
cAMP ternyata mengantarai efek metabolik banyak hormon. Senyawa
second messenger yang diaktivasi oleh pengikatan antara hormon
dengan reseptor spesifiknya di membran plasma didata dalam tabel di
bawah ini:
Hormon mempengaruhi sel-sel target dengan cara berikatan secara
kimiawi dengan reseptornya. Hormon bersifat spesifik untuk tiap reseptor
masing-masing. Reseptor, seperti protein lain, secara konstan selalu
disintesis dan dilisiskan. Ketika kadar hormon meningkat maka jumlah
reseptor akan berkurang. Hal ini disebut juga sebagai down-regulation yang
menyebabkan reseptor-reseptor menjadi kurang sensitif terhadap
hormonnya. Dan apabila sebaliknya akan disebut dengan up-regulation.