OLEH :
Tahap pra
PP 1. Penetapan
pasien
2. persiapan pasien baru
Informed consent
Hasil pengkajian/validasi
Tahap Pelaksanaan data
Apa diagnosis
Di Nurse Station 3. keperawatan?
Penyajian Apa data yang mendukung?
masalah Bagaimana intervensi yang
sudah dilakukan?
Tahap pelaksanaan Apa hambatan yang
Dikamar pasien ditemukan?
5. Lanjutan-Diskusi di
Nurse Station
NIM. NIM.
Mengetahui
A. Pengertian
Pneumonia adalah suatu proses peradangan dimana terdapat terdapat
konsolidasi yang disebabkan pengisian rongga alveoli oleh eksudat. Pertukaran gas
tidak dapat berlangsung pada daerah yang mengalami konsolidasi, begitupun dengan
aliran darah disekitar alveoli, menjadi terhambat dan tidak berfungsi maksimal.
(Soemantri, 2009)
Pneumonia adalah inflamasi parenkim paru yang disebabkan oleh berbagai
mikroorganisme termasuk bacteria, mikobakteria, jamur, dan virus. Pneumonia
diklasifikasikan sebagai pneumonia didapat di komunitas, pneumonia didapat
dirumah sakit, pneumonia pada pejamu yang mengalami luluh imun, dan pneumonia
aspirasi. (Brunner & Suddarth, 2014)
Pneumonia adalah radang parenkim paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme dan kadang non infeksi. ( Astuti & Angga, 2010)
B. Etiologi
Penyebab pneumonia menurut Soemnatri, (2009) adalah :
1. Streptococcus pneumonia tanpa penyulit.
2. Streptococcus pneumonia dengan penyulit.
3. Haemaphilus influenza.
4. Streptococcus aureus.
5. Mycoplasma pneumonia.
6. Virus patpgen.
7. Aspirasi basil gram negative, klebsiela, pseudomonas, enterobacter,
Escherichia proteus, basil gram positif.
8. Stafilococcus.
9. Aspirasi asam lambung.
10. Terjadi bila kuman pathogen menyebar ke paru-paru melalui aliran darah,
seperti pada kuman stafilococcus, E coli, anaerob enterik.
C. Manifestasi Klinis
Pneumonia pada pasien lansia dapat mucul sebagai diagnosis primer atau sebagai
komplikasi dari penyakit kronis. Infeksi primer pada lansia seringkali sulit di obati
dan menyebabkan angka mortalitas yang tinggi pada individu yang lebih muda.
Perburukan umum, kelemahan, gejala abdomen, anoreksia, konfulsi, takikardi, dan
takipnea dapat menandai awitan pneumonia. Diagnosis pneumonia mungkin
terabaikan karena gejala klasik seperti batuk, nyeri dada, produksi sputum, dan
demam mungkin tidak ada atau tersamarkan pada pasien lansia. Selain itu, munculnya
sejumlah gejala juga dapat menyesatkan. Bunyi nafas abnormal, misalnya, mungkin
disebabkan oleh mikroatelektasis yang terjadi akibat penurunan mobilitas, penurunan
volume paru, atau perubahan fungsi pernafasan lain. Foto ronsen dada mungkin
diperlukan untuk membedakan gagal jantung kronis dan pneumonia sebagai
penyebab atau tanda gejala klinis.
(Brunner & Suddarth, 2014)
D. Patofisiologi
Timbulnya hepatisasi merah diakibatkan pembesaran eritrosit dan beberapa leukosit
dari kapiler paru-paru. Pembesaran tersebut membuat aliran darah menurun, alveoli
dipenuhi dengan leukosit dan eritrosit, jumlah eritrosit relative sedikit. Leukosit lalu
melakukan fagositosis Pneumococcus dan sewaktu resolusi berlangsung makrofag
masuk kedalam alveoli dan menelan leukosit beserta pneumococcus. Paru-paru
masuk kedalam tahap hepatisasi abu-abu dan tampak berwarna abu-abu kekuningan.
Secara perlahan sel darah merah yang mati dan eksudat fibrin dibuang dari alveoli
sehingga terjadi pemulihan sempurna. Paru-paru kembali menjadi normal tanpa
kehilangan kemampuan dalam pertukaran gas. (Soemantri,2008)
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Radiologis
Pola radiologis dapat berupa pneumonia alveolar dengan gambaran air bronchogram
(airspace disease) misalnya oleh Streptococcus pneumoniae; bronkopneumonia
(segmental disease) oleh antara lain staphylococcus, virus atau mikoplasma; dan
pneumonia interstisial (interstitial disease) oleh virus dan mikoplasma. Distribusi
infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk
kuman aspirasi. Tetapi pada pasien yang tidak sadar, lokasi ini bisa dimana saja.
Infiltrat di lobus atas sering ditimbulkan Klebsiella, tuberkulosis atau amiloidosis.
Pada lobus bawah dapat terjadi infiltrat akibat Staphylococcus atau bakteriemia.
2. Pemeriksaan Laboratorium
Leukositosis umumnya menandai adanya infeksi bakteri; leukosit normal/rendah
dapat disebabkan oleh infeksi virus/mikoplasma atau pada infeksi yang berat
sehingga tidak terjadi respons leukosit, orang tua atau lemah. Leukopenia
menunjukkan depresi imunitas, misalnya neutropenia pada infeksi kuman Gram
negatif atau S. aureus pada pasien dengan keganasan dan gangguan kekebalan. Faal
hati mungkin terganggu.
3. Pemeriksaan Bakteriologis
Titer antibodi terhadap virus, legionela, dan mikoplasma. Nilai diagnostik bila titer
tinggi atau ada kenaikan titer 4 kali. Analisis gas darah dilakukan untuk menilai
tingkat hipoksia dan kebutuhan oksigen.
F. Pathway
G. Penatalaksanaan
Menurut Corwin (2009) , Brashers (2007), dan Smeltzer (2001) penatalaksanaan
untuk pneumonia bergantung pada penyebab, sesuai yang ditentukan berdasarkan
pemeriksaan sampel sputum pra pengobatan. Terapi yangdapat dilakukan antara lain:
a. Farmakologi
1) Antibiotik, terutama untuk pneumonia bakteri. Pneumonia lain
dapatdiobati dengan antibiotik untuk mengurangi resiko infeksi
bakterisekunder yang dapat berkembang dari infeksi asal, misalnya
penisilinG merupakan antibiotik pilihan untuk infeksi oleh S.
pneumoniae.Medikasi efektif lainnya termasuk eritromisin,
klindamisin,sefalosporin generasi kedua dan ketiga,
trimetoprimsulfametoksazol(Bactrim).
2) Oksigen dan hidrasi bila ada indikasi.
b. Non farmakologi
1) Istirahat
2) Perbaikan nutrisi
3) Hidrasi untuk membantu mengencerkan sekresi
4) Teknik napas dalam dan batuk efektif, fisioterapi dada bila tersedia.
Lampiran :
NOTULENSI RONDE KEPERAWATAN
HARI :
TANGGAL :
JAM :
RUANG :
A. ANALISA MASALAH
B. MASUKAN
1. Perawat :
2. Apoteker :
3. Fisioterapi :
4. Dokter :
5. Psikologi :
6. CMM :
7. Pembimbing Wahana Klinik:
8. Pembimbing Institusi:
18
PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
DAFTAR HADIR
Hari/Tanggal :
Acara :
Ruang :
No Nama Jabatan TTD
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
Malang, 2019
Mengetahui,
Pembimbing Klinik Ketua Kelompok
NIM NIM.
19
PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Ruang :
No. RM. : …………………………………..
Malang,
Perawat yang menerangkan Penanggung jawab
……………………………... ……………………………
20
PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
B. Diagnosis
Efusi Pleura + Heart Failure
C. Keluhan Utama
Sesak nafas
21
PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
G. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital
TD : 180/120 mmHg N: 94x/menit RR: 35x/menit S: 36
SPO2: 95%
BB: 62kg
22
PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Nafsu makan menurun, pasien makan habis 5 sendok, minum 6 gelas dalam
sehari, mukosa bibir kering, abdomen soepel, peristaltic usus 13x/menit, BAB 1
kali sehari dengan konsistensi padat berwarna kuning dan bau khas
N. Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, pasien juga tidak memiliki riwayat
diabetes mellitus (GDA : 108 mg/dl)
O. Kebersihan Pribadi
Pasien mampu mandi sendiri 2x sehari, gosok gigi 2x sehari dan ganti pakaian 2x
sehari, penampilan rapi
Q. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 29/11/2018
Hb : 8,9 gr/dl (N P: 12,0 – 18,0)
Eritrosit : 4.150.000 Ul (3.000.000 – 6.000.000)
Hematokrit : 31,4 % (37 – 47)
MCV : 75,7 (80,0 – 93,0)
MCH : 21,4 pg (27 – 31)
23
PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
R. Terapi
Inj. Furosemide 40mg ( 2 ml )
Nebul Velutin 3x1
Candesartan / oral 0-0-8mg
Amllodipin 5mg-0-0
Cairan infus NaCl 7tpm
S. Diagnosis Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas b/d ekspansi paru yang tidak maksimal
2. Kelebihan volume cairan b/d penurunan cardiac output
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake inadekuat
T. Rencana Tindakan
Ketidakefektifan pola nafas
1. Berikan oksigen dengan nasal canul 2 lpm
2. Anjurkan pasien untuk istirahat dan nafas dalam
3. Ajarkan pasien batuk efektif
4. Kolaborasi dalam pemberian bronkodilator
24
PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
U. Evaluasi
Ketidakefektifan pola nafas tidak efektif
25
PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
26
PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
disampaikan
2 Diskusi antar anggota tim dan pasien tentang masalah
keperawatan tersebut
3 Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor
atau kepela ruangan tentang masalah pasien serta rencana
tindakan yang akan dilakukan
4 Menentukan tindakan keperawatan pada masalah prioritas
yang telah ditetapkan
Pasca ronde (di nurse station)
1 Evaluasi
2 Kesimpulan dan rekomendasi untuk asuhan keperawatan
selanjutnya oleh kepala ruangan/ pemimpin ronde
3 Penutup
27
PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Peran:
28
PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Dengan ronde keperawatan ini, nanti masalah ibu Insya’alla akan kami
bisa diatasi.
Keluarga pasien: Benar begitu Sus?
Katim (Rahil & Dian): Insya’allah Bu. Bagaimana, bersedia ya bu?
pasien : Oh, kalau begitu saya bersedia Sus.
Katim (Rahil & Dian): Baik, kalau begitu silakan ibu dan bapak tanda
tangan disini.
Setelah mendapatkan persetujuan dari pasien, kemudian ketua tim
menuju ke ruang perawat untuk memberikan tugas kepada perawat
asosiet.
Di ruang perawat….
Katim (Rahil & Dian): Assalamu’alaikum Ns Lisca dan Ns Ruri . Seperti
yang sudah direncanakan, hari ini kita akan melakukan tahap pra ronde
keperawatan, dimana pasien yang akan kita pilih adalah ibu Soedarti.
PP 1 (Lisca & Ruri) : ada apa dengan bu soedarti? Sehingga harus di
ronde kan?
Katim (Rahil & Dian) : ny. Soedarti MRS dengan pneumonia, beberapa
hari produksi urin sedikit, dia juga tidak bisa makan, badannya juga lemas,
kakinya sakit yang setelah post op 2 tahun nyeri, iritasi kulit dan bengkak
pada ekstremitas ALOS pasien
PP2 (Sri & Ayu) : oh iya kemarin waktu kami sift jaga sudah di berikan kie
skin care menggunakan minyak zaitun, tapi masih kemerahan. Sudah di
berikan ns 30 tpm tapi tensi masih rendah. Sudah di berikan oksigen nasal
canul masih mengeluh sesak dan nyeri dada serta batuk belum bisa
keluar dahak.
Katim (Rahil & Dian) : Maka dari itu, nanti tolong ya Ns Lisca dan Ns Ruri
untuk mengkaji lebih lanjut masalah yang ada pada ibu Soedarti.
PP1 dan PP2 : Baik Bu.
29
PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PP1 (Lisca & Ruri) : Oh, begitu ya bu. Baik, kami disini, nama saya Lisca
dan ini teman saya Ruri, akan melakukan pengkajian pada bapak, untuk
mengetahui masalah apa yang ada pada ibu.
Keluarga pasien : Oh, iya, silakan Suster.
Katim (Rahil & Dian) : Baik, terima kasih atas kerja samanya. Bu Soedarti
dan keluarga memang orang baik. Kita ketemu lagi besok ya bu, pak,
untuk melakukan ronde keperawatan.
pasien : Oh, iya. Terima kasih Sus..
katim (Rahil dan Dian) : Iya, sama – sama Pak. Kami permisi dulu ya,
Wassalamu’alaikum..
keluarga pasien : Wa’alaikumsalam.
30
PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Karu (Mufid) : Baik, tadi kita sudah sama – sama mengetahui keadaan
pasien tersebut, bagaimana sebaiknya? Ada yang punya usul?
31
PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Farmasi (Lanti) : Kita harus memberikan obat anti nyeri untuk mengatasi
nyeri tenggorokannya
Katim (Rahil & Dian) : Iya, agar ibunya bisa makan juga dan tidak lemas
lagi
Farmasi (Lanti) : Saya bisa memastikan, kita lihat dulu saja reaksi
obatnya
Karu (Mufid) : untuk masalah makannnya kita serahkan kepada ahli gizi.
Silahkah kepada ahli gizi
Ahli gizi untuk masalah gizinnya menurut saya diberikan diet TKTP..
Karu: Baik, Ns Ruri dan Ns Lisca , Anda sudah tahu apa yang akan
Anda lakukan?
PP1 : Sudah Bu.
PP2: Sudah.
Katim : OK, bagus.. Kalau begitu silakan nanti Anda lakukan tugas yang
harus Anda lakukan
PP1 : Siap Bu.
Karu (Mufid) : OK, ronde keperawatan kita kali ini sudah selesai. Terima
kasih atas kerja samanya, semuanya bagus. Semoga masalah pasien kita
dapat segera teratasi. Wassalamu’alaikum.
Semua : Wa’alaikumsalam..
Akhirnya ronde keperawatan telah selesai dilakukan, perawat asosiet
mulai menjalankan tugasnya..
32
PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
DAFTAR PUSTAKA
33