ENDOMETRIOSIS
Oleh :
Ninuk Angelia
1611040031
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 x 20 menit Pasien dan
keluarga memahami tentang penyebab dan penaganan Endometriosis
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 x 20 menit pasien dan
keluarga mampu :
a. Menjelaskan pengertian Endometriosis
b. Menjelaskan penyebab Endometriosis
c. Menjelaskan tanda dan gejala Endometriosis
d. Menjelaskan penanganan Endometriosis
B. Materi (terlampir)
a. Pengertian Endometriosis
b. Penyebab Endometriosis
c. Tanda dan gejala Endometriosis
d. Penanganan Endometriosis
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
2
3. Demonstrasi
4. Redemonstrasi
D. Media
1. Power point
2. Leaflet
E. Setting Tempat
Keterangan :
: Pasien
: Mahasiswa
F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1 Pembukaan Mengucapkan Salam Menjawab Salam
2 menit Perkenalan Mendengarkan
Menyampaikan TIU dan TIK dan
Menyampaikan Kontrak waktu memperhatikan
Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2 Inti Menanyakan (review) kepada pasien Menjawab
14 menit tentang Endometriosis menurut pertanyaan
pengetahuan pasien. Menyampaikan : penyuluh
o Pengertian Endometriosis
Mendengarkan
o Penyebab Endometriosis dan
o Tanda dan gejala Endometriosis memperhatikan
Bertanya bila ada
o Penanganan Endometriosis
yang belum jelas
3 Evaluasi 1. Meminta pasien untuk menjawab Menyebutkan dan
3 mdari penyuluh
pertanyan menjelaskan
2. Member ereward jika pertanyaan
benar dann membetulkan jika
i
masih ada kekurangan.
t
3
4 Penutup 3. Mengucapkan salam penutup Memperhatikan
1 menit Menjawab salam
G. Evaluasi
Jenis post test dalam bentuk pertanyaan lisan :
a. Jelaskan pengertian Endometriosis!
b. Jelaskan penyebab Endometriosis!
c. Jelaskan tanda dan gejala Endometriosis!
d. Jelaskan penanganan Endometriosis!
H. Referensi
Winkjosastro Hanifa. 2008. Ilmu Kanduungan. PT. bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo. Jakarta.
Manuaba. (2008). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana. Jakarta:EGC.
Mc Closky & Bulechek. (2000). Nursing Intervention Classification (NIC).
United States of America:Mosby.
Meidian, JM. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC). United States
of America:Mosby.
William Helm, C. Ovarian Cysts. 2005. American College of Obstetricians
and Gynecologists ( cited 2005 September 16 ). Available
at http://emedicine.com
Winknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka.
4
MATERI PENYULUHAN
MIOMA UTERI
A. Pengertian
5
3. Dispareunea (nyeri ketika melakukan hubungan seksual), disebabkan
karena adanya endometriosis di kavum douglas.
4. Nyeri ketika buang air besar atau kecil (disuria), khususnya pada saat
menstruasi. Disebabkan karena adanya endometriosis pada dinding
rektosigmoid.
5. Poli dan hipermenorea (siklus lebih pendek dari normal < 21 hari, darah
lebih banyak atau lama dari normal lebih dari 7 hari).
6. Infertilitas (kemandulan), apabila mobilitas tuba terganggu karena fibriosis
dan karena perlekatan jaringan disekitarnya.
7. Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spoting sebelum menstruasi).
8. Haid yang banyak (menorragia)
D. Penanganan
1. Terapi obat : terapi menggunakan obat dengan mekanisme kerja menekan
pengeluaran hormon estrogen menggunakan GnRH antagonis, pil
kontrasepsi, progestin, danazol, antiprogesteron, dan obat pereda nyeri
2. Terapi operasi : dipertimbangkan pada wanita infertil (tidak subur) atau
pada wanita yang nyerinya tidak berkurang dengan obat-obatan. Tindakan
operasi yang dilakukan adalah histerektomi total (pengangkatan rahim
keseluruhan) atau operasi konservatif yang tetap mempertahankan rahim.