Deskripsi permasalahan:
Tepung kanji dihasilkan dari limbah ubi kayu yang kami gunakan sebagai usaha
keripik ubi.Tepung kanji adalah pati murni yang diproduksi melalui proses pemisahan secara
alamiah tanpa penambahan zat ataupun kimiawi lain, adapun proses pembuatan kripik ubi
yang menghasilkan tepung kanji adalah sebagai berikut:
Pengupasan
dilakukan dengan cara manual yang bertujuan untuk memisahkan daging ubi kayu dari
kulitnya. Selama pengupasan, sortasi juga dilakukan untuk memilih ubi kayu berkualitas
tinggi dari ubi kayu lainnya. Ubi kayu yang kualitasnya rendah tidak diproses menjadi dan
dijadikan pakan ternak
pencucian
dilakukan dengan cara manual yaitu dengan menggosok ubi kayu di dalam ember yang berisi
air, yang bertujuan memisahkan kotoran pada singkong
perajangan
Pencucian
Ubi kayu yang sudah di potong direndam selama beberapa menit, lalu dicuci air dari cucian
tidak di buang. hal ini bertujuan agar pati dar ubi kayu turun mengendap kebawah, setelah
pati mengendap air yang diatas pati tersebut dibuang. Lalu di lakukan penyaringan pada pati.
Air pati yang sudah kering lalu dijemur menggunakan panas matahari.
Penjemuran pati menggunakan waktu beberapa hari agar tepung kanji yang dihasilkan
dari pati tersebut benar-benar kering, penjemuran pati yang hanya mengandalkan panas
matahari ini lah yang membuat tepung kanji terasa sedikit berbau. Hal ini ini dikarenakan
lamanya air mengendap pada tepung tersebut, sehingga tepung tidak dapat di manfaatkan
secara maksimal. Jika tepung tidak berbau maka tepung dapat dijual kepada konsumen
Solusi:
Untuk mengatasi bau dari tepung kanji yang di jemur secara manual membutuhkan mesin dan
beberapa teknik pengeringan sebagai berikut:
a. Pengeringan Hibrida
Pengeringan dilakukan dengan cara menjemur selama 1 hari lalu ditambah alat bantu
misalnya oven atupun dengan cara mengalirkan udara panas ke area pengeringan indoor
b. Pengeringan Mekanis
Pengeringan dengan 100 % menggunakan mesin yang digerakkan oleh generator atau
listrik. Dalam hal ini proses ekstrak pati ubi kayu jauh lebih sederhana karena hanya
sedikit sekali substansi sekunder seperti misalnya protein, pada ubi kayu ditambah lagi
hasil terbaik dalam ekstraksi Pati ubi kayu dapat dihasilkan hanya dengan tambahan air,
hal ini membuat pengolahan ubi kayu sebagai Pati dan Tepung sangat sesuai untuk negara
berkembang dan industri rural