Anda di halaman 1dari 4

1.

Modified Atmosphere Packaging (MAP)


Pengemasan atmosfir termodifikasi atau Modified Atmosfer Packaging(MAP) adalah
pengemasan produk dengan menggunakan bahan kemasan yang dapat menahan keluar masuknya
gas sehingga konsentrasi gas di dalam kemasan berubah dan hal ini menyebabkan laju respirasi
produk menurun, mengurangi pertumbuhan mikrobia, mengurangi kerusakan oleh enzim, serta
memperpanjang umur simpan. MAP ini banyak digunakan dalam teknologi olah minimal buah-
buahan dan sayuran segar serta bahan-bahan pangan yang siap santap (ready-to eat).
Saat ini MAP telah berkembang dengan sangat pesat, hal ini didorong oleh kemajuan
fabrikasi film kemasan yang dapat menghasilkan kemasan dengan permeabilitas gas yang luas
serta tersedianya adsorber untuk O2, CO2, etilen, dan air. Ahli-ahli pengemasan sering
menganggap bahwa MAP merupakan satu dari bentuk kemasan aktif, karena banyak metode
kemasan aktif juga memodifikasi komposisi udara di dalam kemasan bahan pangan. Ide
penggunaan kemasan aktif bukanlah hal yang baru, tetapi keuntungan dari segi mutu dan nilai
ekonomi dari teknik ini merupakan perkembangan terbaru dalam industri kemasan bahan
pangan. Keuntungan dari teknik kemasan aktif adalah tidak mahal (relatif terhadap harga produk
yang dikemas), ramah lingkungan, mempunyai nilai estetika yang dapat diterima dan sesuai
untuk sistem distribusi.
Modified atmosphere packaging (MAP) merupakan suatu teknologi pengemasan yang
dilakukan pada produk pangan dengan tujuan agar dapat mempertahankan umur simpan produk
pangan tersebut. MAP umumnya menghalangi pergerakan udara, memungkinkan proses respirasi
normal produk mengurangi kadar oksigen dan meningkatkan kadar karbon dioksida udara di
dalam kemasan. MAP dapat digunakan dalam kontainer pengapalan dan dalam unit-unit
kemasan konsumen. Modifikasi atmosfer dan secara aktif ditimbulkan dengan membuat sedikit
vakum dalam kemasan tertutup (seperti kantong polietilen yang tidak berventilasi),dan kemudian
memasukkan campuran komposisi atmosfer yang diinginkan yang sudah jadi dari luar. Secara
umum, penurunan konsentrasi oksigen dan peningkatan konsentrasi karbon dioksida akan
bermanfaat terhadap kebanyakan komoditi. Pemilihan film polimerik terbaik untuk setiap
komoditi/kombinasi ukuran kemasan tergantung pada permeabilitas film dan laju respirasi pada
kondisi waktu/suhu yang dinginkan selama penanganan. Penyerap oksigen, karbon dioksida
dan/atau etilen dapat digunakan dalam kemasan atau kontainer untuk membantu menjaga
komposisi atmosfer yang diinginkan.
2. Jenis Plastik Yang Digunakan Dalam MAP
Jenis plastik yang digunakan dalam metode pengemas Modified Atmosfer Packaging
(MAP) adalah plastik jenis LDPE (Low Desity Polyethilene), HDPE (High Density
Polyethilene), PVC (Polyvinylcholride), dan PP(Polypropylene).
a. LDPE (Low Desity Polyethilene)
Polietilena berdensitas rendah (low density polyethylene, LDPE)
adalah termoplastik yang terbuat dari minyak bumi. LDPE atau kadang disebut PE saja, biasa
digunakan untuk membungkus makanan. Sesuai urutannya, plastik ini berlogo segitiga
bernomor 4. Jenis plastik ini biasanya dipakai untuk tempat makanan dan botol yang lembek.
Plastik jenis ini dapat didaur ulang dan baikuntuk barang-barang yang memerlukan
fleksibilitas (lentur, tidak kaku, dan tidak mudah robek) tetapi kuat. Plastik dengan bahan
ini dapat dibilang tidak dapat dihancurkan, tetapi tetap baik untuk makanan. LDPE dicirikan
dengan densitas antara 0.910 - 0.940 g/cm3 dan tidak reaktif pada temperatur kamar, kecuali
oleh oksidator kuat dan beberapa jenis pelarut dapat menyebabkan kerusakan. LDPE dapat
bertahan pada temperatur 90 oC dalam waktu yang tidak terlalu lama. LDPE
memiliki percabangan yang banyak, lebih banyak daripada HDPE sehingga gaya antar
molekulnya rendah.
Ketahanan LDPE terhadap bahan kimia diantaranya:

 Tak ada kerusakan dari asam, basa, alkohol, dan ester.


 Kerusakan kecil dari keton, aldehida, dan minyak tumbuh-tumbuhan.
 Kerusakan menengah dari hidrokarbon alifatik dan aromatik dan oksidator.
 Kerusakan tinggi pada hidrokarbon terhalogenisasi.

LDPE memiliki aplikasi yang cukup luas, terutama sebagai wadah pembungkus. Produk
lainnya dari LDPE meliputi:

 Wadah makanan dan wadah di laboratorium


 Permukaan anti korosi
 Bagian yang membutuhkan fleksibilitas
 Kontong plastik
 Bagian elektronik
b. HDPE (High Density Polyethilene)
Jenis plastik ini bisa Anda temukan pada plastik kemasan yang diberi
tanda segitiga dengan nomor dua di dalamnya. HDPE biasanya terdapat
dalam botol deterjen, jus kemasan, minyak, serta beberapa produk susu
kemasan. Ciri-ciri HDPE yang bisa Anda kenali adalah semi fleksibel,
tahan bahan kimia, dan lembab.

Meskipun dikenal cukup aman dari reaksi bahan kimia, tapi jenis plastik
HDPE ini bisa berubah lunak jika berada pada suhu 75 derajat celcius.

HDPE direkomendasikan untuk satu kali pemakaian saja, karena


pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.
Nah senyawa ini bisa mengakibatkan iritasi kulit, gangguan pernapasan,
gangguan menstruasi bahkan bisa menyebabkan keguguran bagi ibu
hamil, jadi perlu berhati-hati.
c. PVC (Polyvinylvhloride)
Jenis plastik yang ini mungkin sudah cukup familiar di kalangan
masyarakat dalam wujud pipa peralon atau pipa PVC. Jenis plastik ini
memiliki tanda gambar segitiga dengan nomor tiga di dalamnya.

Tapi jangan salah, ternyata PVC banyak digunakan untuk mengemas


mentega, margarine, dan minyak goreng karena tahan terhadap minyak
dan memiliki permeabilitas yang rendah terhadap air dan gas. PVC juga
digunakan untuk mengemas perangkat keras (hardware), kosmetik, dan
obat-obatan.
PVC ini memiliki sifat kuat dan cukup keras, namun bisa berubah
menjadi lunak jika berada pada suhu 80 derajat celcius. PVC banyak
digunakan sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, dan lain lain. Sebagai
bahan bangunan, PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai.

Meskipun begitu, PVC juga mengandung komponen berbahaya yang


terdiri dari vinyl chloride monomer VCM), ester ftalat (DEHP, DIDP),
senyawa Pb, dan semi karbazid (SEM) sehingga tidak boleh digunakan
untuk menyimpan makanan dan minuman, karena mengandung zat
diethylhydroxylamine (DEHA) yang bisa merusak organ tubuh ginjal dan
hati.
d. PP (Polypropylene)
Polypropylene akan Anda temukan pada plastik dengan gambar segitiga
bernomor lima. Plastik ini biasanya ditemukan pada kotak makanan, atau
botol obat. Botol berbahan PP tahan terhadap bahan kimia, panas dan
minyak, tapi akan melunak pada suhu 140 derajat celcius.

Polypropylene merupakan jenis plastik terbaik untuk digunakan sebagai


kemasan makanan dan minuman, karena mampu mencegah terjadinya
reaksi kimia, dan cukup tahan terhadap suhu panas.

Anda mungkin juga menyukai