Anda di halaman 1dari 7

Journal Review

THE CRITIQUE OF ACCOUNTING THEORY


By : M. Gaffikin

Oleh :
Niluh Nia Karolina
1881611053

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018
Judul : The Critique of Accounting Theory
Penulis : M. Gaffikin

Publikasi : This working paper was originally published as Gaffikin, M, The Critique of
Accounting Theory, Accounting & Finance Working Paper 06/25, School of
Accounting & Finance, University of Wollongong, 2006.
Unit Kerja : University of Wollongong, gaffikin@uow.edu.au

Latar Belakang
Yang melatar belakangi penelitian ini adalah kritik cara pandang terhadap akuntansi dari
berbagai macam perspektif. Dimana prespektif tersebut mengalami kekurangan yang sangat parah.
Untungnya, ada perspektif lain tentang akuntansi yang mungkin terbukti lebih bermanfaat dan
beberapa dibahas dalam penelitian ini. Unsur umum dalam banyak pendekatan alternatif ini adalah
untuk melihat akuntansi sebagai ilmu sosial. Kritik terhadap penelitian akuntansi yang
menggunakan metodelogi ilmiah yang sangat didominasi oleh penelitian di bidang keuangan dan
sebagai dari hukum yang mana hukum atau peraturan tersebut sangat dipengaruhi oleh ekonomi
dominan dan ideologi politis. Akuntansi adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek
manusia, dalam hal ini adalah sistem pemikiran yang dirancang oleh manusia untuk membanu
pengambilan keputusan. Oleh karena itu, aspek ontology konstruksionis social merupakan dasar
yang lebih tepat untuk mengkonseptualisasikan akuntansi. Daripada mencoba menciptakan
kembali metode yang mengenali aspek manusia. Prespektif ilmu pengetahuan alam memiliki
banyak keterbatasan dalam mengkaji aspek manusia, sehingga diperlukan perspektif lain untuk
mengkaji akuntansi.

Lingkup Penelitian
Artikel ini menggunakan asumsi ontologis konstruksionis, epistemologisanti positivis, dan asumsi
metodologis yang berupaya untuk memberikan deskripsi spesifik yang tidak dapat digeneralisasi.
Artikel ini juga lebih berfokus pada bahasa, sejarah, dan budaya dalam mengembangkan
pengetahuan. Isu yang ada dalam artikel ini berkaitan dengan social, politik, dan ekonomi.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan prespektif lain tentang akuntansi yang
melakukan pengkajian terhadap aspek manusia.

Landasan Teori
Akuntansi sebagai ilmu social, yang mengkaji aspek manusia. Sebagai ilmu social, akuntansi
harus mencerminkan asumsi ontologis, epistemologis, dan metodologis yang berubah, yang terjadi
seperti pada ilmu social lainnya. Dalam mengenali sifat social akuntansi, jelas bahwa pendekatan
positivis terhadap penelitian akuntansi tidak tepat. Akuntasi naif dan objektif dalam pendekatan
neo-empiris tidak dapat mencerminkan peran akuntansi sebenarnya dalam masyarakat. Pengujian
empiris untuk membuktikan kausalitas belum dapat dibuktikan. Metode alternative kemudian
dicari, yang mendasari ontologis dan epistemologis yang berbeda dengan positivis (metode
kualitatif).

Teori kritis telah sangat memengaruhi teori social. Ada empat karakteristik prnting dari
akuntansi kritis. Pertama, perlu kontekstual yang berarti akuntansi selalu memiliki konsekuensi
social, politik, dan ekonomi. Kedua, selalu mencari perkembangan yang berarti selalu melukakn
perubahan praktik atau profesi akuntansi. Ketiga, perhatian pada tingkat mikro dan makro.
Keempat, bersifat interdispliner karena melibatkan dan meminjam disiplin ilmu lain. Dengan
demikian akuntansi kritis jauh lebih luas berkaitan dengan praktik, profesi dan disiplin akuntansi
daripada studi tradisional.

Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif . paradigma yang digunakan adalah paradigma
kritis. Studi kritis ditujukan untuk seperangkat teori yang heterogen yang umumnya dapat
menelusuri akar ke tradisi filosofis. Studi akuntansi kritis mengambil berbagai ukuran dari yang
sangat konservatif ke sangat radikal tetapi bertujuan untuk memperbaiki praktik akuntansi dengan
membuat akuntan sadar akan konsekuensi social, politik, dan ekonomi.

Kesimpulan
Salah satu konsekuensi dari menerima akuntansi sebagai praktek sosial adalah bahwa hal itu
membebankan tanggung jawab yang lebih besar pada akuntan untuk lebih menyadari implikasi
sosial dari praktek mereka, Dalam rangka melakukan banyak peneliti ini telah berpaling ke
penelitian yang dilakukan dalam ilmu-ilmu sosial sebagai contoh untuk metodologi yang tepat .
Sebuah tema yang dominan dalam studi kritis adalah kesadaran peran bahasa dalam memproduksi
pengetahuan. Ini adalah melalui bahasa yang akuntansi dibangun dan membangun kenyataan
demikian, banyak dari metodologi alternatif telah bergantung pada banyak dan beragam
pendekatan untuk mempelajari filsafat bahasa semiotika tersebut, analisis linguistik, retorika,
hermeneutika dan dekonstruksi. Bahasa selalu menjadi pusat perhatian para filsuf tapi ada,
menurut filsuf Amerika, Richard Rorty (1992), sebuah “gilirannya linguistik” di berbagai disiplin
ilmu di kemudian setengah dari abad kedua puluh. Telah ada kesadaran yang jauh lebih besar dari
pentingnya bahasa untuk penciptaan dan pemahaman pengetahuan. Dengan demikian, bahasa
memainkan peran penting dalam sebagian besar metodologi yang dikembangkan dalam ilmu-ilmu
sosial dan, akibatnya, dalam studi akuntansi yang paling penting.

Elemen penting lainnya yang biasa ditemui dalam studi akuntansi penting adalah kesadaran
budaya dan kesadaran akan pentingnya sejarah. Bahasa diciptakan dalam masyarakat dan dampak
budaya sangat penting untuk setiap pemahaman bahasa. Bahasa berubah dari waktu ke waktu
meskipun posisi yang diadopsi oleh Saussure dan positivis; tidak ada universal. Terkait dengan
realisasi ini adalah bahwa masyarakat diatur oleh aturan dan konvensi sehingga sangat penting
untuk menentukan bagaimana individu menafsirkan aturan dan konvensi. peneliti akuntansi kritis
telah mengambil banyak masalah ini dalam pekerjaan mereka. Interpretasi adalah latihan yang
sangat individu sehingga subjektivitas dan refleksivitas pertimbangan penting dari perilaku
manusia.

Semua ini pertimbangan epistemologis tercermin dalam kenyataan bahwa peneliti akuntansi
yang paling penting berlatih dan menganjurkan metode penelitian kualitatif. Oleh karena itu,
penelitian yang dilakukan oleh para peneliti akuntansi penting akan menjadi sangat berbeda
dengan yang dilakukan oleh peneliti neo-empiris. Kedua peneliti kritis dan neo-empiris sedang
berusaha untuk menentukan “kebenaran”. Dalam rangka untuk membuat beberapa evaluasi
kebenaran ini mengklaim penting untuk menghargai dari mana peneliti akan datang. Makalah ini
telah berusaha untuk memberikan pemahaman yang sangat singkat di mana teori kritis berasal dari
untuk menyeimbangkan latar belakang neo-empiris peneliti disediakan dalam kertas kerja
sebelumnya (Gaffikin, 2005a).
THE CRITIQUE OF ACCOUNTING THEORY
(Kritik Teori Akuntansi)

Oleh : M. Gaffikin
Critical Review
1. Tinjauan Ontologi
Artikel ini menjelaskan tentang bagaimana cara pandang terhadap akuntansi dari berbagai
macam perspektif. Ada beberapa alternatif pendekatan yang digunakan dalam artikel ini dalam
untuk memandang ilmu akuntansi secara umum yang digunakan adalah akuntansi sebagai ilmu
sosial. Kemudian penelitian ini sebenarnya dilatarbelakangi oleh kritik terhadap penelitian
akuntansi yang menggunakan metodelogi ilmiah yang sangat didominasi oleh penelitian di bidang
keuangan dan sebagai bagian dari hukum yang mana hukum atau peraturan tersebut sangat
dipengaruhi oleh ekonomi dominan dan ideologi politis.
Dalam artikel dikatakan bahwa, Akuntansi adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek
manusia, dalam hal ini adalah sistem pemikiran yang dirancang oleh manusia untuk membanu
pengambilan keputusan. Oleh karena itu akan lebih tepat jika digunakan pendekatan ontologi
konstruksi sosial dibadingkan ontologi realis sebagai dasar konsepsi akuntansi. Akibatnya,
dibandingkan mencoba metode dari ilmu alam akan lebih tepat akuntansi beralih ke metode yang
mengenali aspek manusia dari disiplin ilmu dibandingkan mengklaim status intelektual sama
seperti ilmu alam. Namun demikian kritik terhadap hal tersebut, para teoritis dan peneliti lambat
dalam menyadari hal tersebut yang terbukti dari penelitian mereka 50 (lima puluh) tahun terkhir.
Dalam artikel ini juga dijelaskan mengenai perkembangan teori akuntansi alternatif dilihat dari
berbagai pendekatan yang berbeda.
Latar belakang serta dasar empiris dan teoritis telah dijelaskan dalam penelitian ini. Dimana,
dalam artikel dijelaskan mengenai pendekatan keilmuan dalam menjelaskan akuntansi sebagai
ilmu sosial seperti Ontological dan Epistemological.

2. Tinjauan Epistimologi
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana menggunakan dasar teoritis dan empiris
berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yaitu penelitian yang telah dilakukan oleh M. Gaffikin
sendiri yaitu pada tahun 2005, 2005a, 2005b, 2005c, dan 2006 dan beberapa penelitian mengenai
akuntansi sebagai ilmu sosial. Kita dapat ketahui, bahwa akuntansi kritis mempengaruhi banyak
penelitian di banyak negara pada tahun 2002 dimana kurang lebih 50 (lima puluh) tahun terakhir
para peneliti dianggap lambat dalam menyadari metode yang lebih tepat dalam ilmu akuntansi.
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa pendekatan yaitu penjelasan mengenai Teori akutansi
sebagai kritik, Teori akuntansi sebagai interpretasi, Teori akuntansi sebagai struktur, Teori
akuntansi sebagai bahasa, Teori akuntansi sebagai retorika dan Teori akuntansi sebagai
hermeunika.
Pengklasifikasikan sebuah penelitian dalam artikel ini menggunakan pendekatan Ontological
dan Epistemological. Karakteristik terperinci penelitian berupa penelitian kuantitatif atau kualitatif
dapat dilihat dalam artikel ini. Beberapa penelitian terkait yang disajikan dalam artikel ini
dilakukan oleh M. Gaffikin (2005, 2005a, 2005b, 2005c, dan 2006), dll.

3. Tinjauan Aksiologi
Manfaat dari ilmu dalam penelitian ini yaitu dapat memberikan hasil empiris bagi pembaca
pada umumnya dan pemangku kepentingan pada khususnya mengenai teori akuntansi kritis,
perkembangan terhadap ilmu akuntansi sebagi ilmu sosial, pendekatan dan metodelogi yang
digunakan dalam penelitian akuntansi itu sendiri, serta cara pandang terhadap akuntansi dari
berbagai macam perspektif. Tujuan dari penelitian ini selain mengkritisi juga untuk memberikan
paparan mengenai perkembangan teori akuntansi serta penelitian sebagai implikasinya serta
metode atau pendekatan yang digunakan.
Penelitian ini menemukan bahwa dalam konsepsi akuntansi akan lebih tepat jika digunakan
pendekatan ontologi konstruksi sosial dibadingkan ontologi realis. Akibatnya dibandingkan
dengan mencoba metode dari ilmu alam akan lebih tepat akuntansi beralih ke metode yang
mengenali aspek manusia dari disiplin ilmu dibandingkan mengklaim status intelektual sama
seperti ilmu alam. Namun kritik terhadap hal tersebut, para teoritis dan peneliti lambat dalam
menyadari hal tersebut yang terbukti dari penelitian mereka 50 (lima puluh) tahun terakhir.

4. Komentar terhadap Artikel yang di-Review


Banyak manfaat yang dapat dirasakan setelah membaca artikel ini salah satunya yaitu
bertambahnya ilmu pengetahuan pembaca khusunya mengenai teori akuntansi kritis,
perkembangan terhadap ilmu akuntansi sebagi ilmu sosial, pendekatan dan metodelogi yang
digunakan dalam penelitian akuntansi itu sendiri, serta cara pandang terhadap akuntansi dari
berbagai macam perspektif. Ada beberapa alternatif pendekatan yang digunakan dalam artikel ini
dalam untuk memandang ilmu akuntansi secara umum cara pandang atau pendeketan yang
digunakan adalah akuntansi sebagai ilmu sosial. Selain memiliki manfaat, artikel juga memiliki
keterbatasan yaitu dalam penelitian ini pembaca sulit menemukan grand theory yang digunakan
dan saran bagi penelitian selanjutnya. Penelitian ini juga tidak menampilkan pendekatan aksiologi
dalam mengidentifikasi penelitian akutansi terkait dengan penelitian neo-empiris. Selain itu tidak
adanya kesimpulan penelitian sehingga menyulitkan pembaca yang ingin mengetahui maksud dan
tujuan serta hasil penelitian secara cepat.

Anda mungkin juga menyukai