Anda di halaman 1dari 28

Kebid

anan
Home
Posts
RSS
 Comme
nts RSS

Mari Berbagi :)

Bounding Attachment
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asuhan tidak hanya diberikan kepada seorang ibu, namun juga harus kepada bayi,

walaupun sebagian besar proses persalinan terfokus kepada ibu, namun kembali pada

pengertian persalinan bahwa persalinan merupakan pengeluaran hasil kehamilan (bayi) maka

penatalaksanaan persalinan baru dapat dikatakan berhasil apabila selain ibunya, bayi yang

dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal.

Seorang bayi baru lahir memerlukan penyesuaian baik secara fisiologis maupun

psikologis, adaptasi dan toleransi. Bayi memerlukan pemantauan yang ketat untuk
mementukan masa transisi kehidupannya ke luar uterus dengan baik. Menurut psikologi, bayi

adalah perkembangan yang merentang dari kelahiran 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah

masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi

hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan

belajar sosial.

Asuhan ini diberikan dengan tujuan agar bidan memberikan asuhan komprehensif kepada

bayi serta mengajarkan kepada orang tua serta memotivasi agar menjadi orang tua yang

percaya diri.

Bulan pertama kehidupan bayi merupakan masa transisi dan penyesuaian baik untuk

orang tua maupun bayi, oleh karena itu bidan harus dapat memfasilitasi proses tersebut.

Asuhan yang dilakukan awal merupakan asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama. Asuhan
primer pada bayi 6 minggu pertama adalah asuhan pokok yang diberikan pada bayi yang

bertujuan untuk mengotimalkan pertumbuhan dan perkembangan bayi.(Varney,1997) .

Asuhan yang dikhususkan pada makalah ini adalah Bounding Attachment. Seorang bayi

baru lahir mempunyai kemampan yang banyak misalnya bayi dapat mencium, merasa,

mendengar, dan melihat. Bounding Attachment memiliki beberapa elemen, Untuk lebih

jelasnya mengenai asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama khususnya bounding

attachment maka akan dijelaskan pada makalah tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1 Apa yang dimaksud dengan bounding attachment ?

2 Apa saja tahap-tahap dalam bounding attachment\


3 Apa saja elemen-elemen bounding attachment ?

4 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi bounding attachmnet ?

5 Apa saja hambatan dalam bounding attachment ?

6 Apa saja keuntungan dari bounding attachment ?

7 Bagaimana prinsip dan upaya meningkatkan bounding attachment ?

8 Bagaimana cara mempraktikkan bounding attachment?

1.3 Tujuan

Makalah ini disusun bertujuan untuk:


1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah asuhan kebidanan neonatus, bayi, balita, dan anak

prasekolah.

2. Untuk menambah informasi kepada mahasiswa kebidanan pada khususnya dan masyarakat

pada umumnya mengenai asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama mengenai bounding

attachment.

3. Untuk menambah literatur bacaan mahasiwa kebidanan pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya.

1.4 Manfaat

Adapun penyusunan makalah tersebut bermanfaat untuk:


1. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah asuhan kebidanan neonatus, bayi, balita, dan anak

prasekolah.

2. Sebagai edukasi mengenai asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama tentang bounding

attachment.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian

Bounding attachment terjadi pada kala IV, dimana diadakan kontak antara ibu-ayah-anak

yang berada dalam ikatan kasih.


Menurut Brazelton (1978), Bounding merupakan suatu ketertarikan mutual pertama

antara individu, misalnya antara orang tua dan anak,saat pertama mereka bertemu.

Attachment adalah suatu perasaan menyayangi atau loyalitas yang mengikat individu dengan

individu lain. Sedangkan menurut Nelson dan May (1996), Attachment merupakan ikatan

antara individu meliputi pencurahan perhatian serta adanya hubungan emosi dan fisik yang

akrab.

Menurut Klaus,Kenell (1992), Bounding Attachment bersifat unik,spesifik,dan bertahan

lama. Mereka menambahkan bahwa ikatan orang tua terhadap anaknya dapat terus berlanjut

bahkan selamanya walau dipisah oleh jarak dan waktu dan tanda-tanda keberadaan secara

fisik tidak terlihat.


Menurut Saxton adn Pelikan, 1995 : Bounding adalah suatu langkah untuk

mengungkapkan perasaan afeksi (kasih sayang) oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir;

attachment: adalah interaksi antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang waktu.

Menurut Maternal dan Neonatal Health : Bounding Attachment adalah kontak dini secara

langsung antara ibu dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III sampai dengan

post partum.

Bennet dan Brown (1999), bounding: terjadinya hubungan antara orang

tua dan bayi sejak awal kehidupan, attachment: pencurahan kasih sayang di antara individu.

Parmi (2000): suatu usaha untuk memberikan kasih sayang dan suatu proses yang saling

merespon antara orang tua dan bayi lahir. Perry (2002), bounding: proses pembentukan
attachment atau membangun ikatan;attachment: suatu ikatan khusus yang dikarakteristikkan

dengan kualitas-kualitas yang terbentuk dalam hubungan orang tua dan bayi.

Subroto (cit Lestari, 2002): sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan

keterikatan batin antara orang tua dan bayi. Secara harfiah, bounding: ikatan; attachment:

sentuhan.

2.2. Tahapan Bounding Attachment

Tahapan dalam bounding attachment yaitu :

1. Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan kontak mata, menyentuh, berbicara, dan

mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya.

2. Bounding (keterikatan)
3. Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu dengan individu lain. Menurut Klaus,

Kenell (1982), bagian penting dari ikatan ialah perkenalan.

2.3. Elemen-elemen Bounding Attachment

1. Sentuhan – Sentuhan atau indra peraba,

Sentuhan-sentuhan dipakai secara ekstensif oleh orang tua dan pengasuh lain sebagai suatu

sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung

jarinya. Penelitian telah menemukan suatu pola sentuhan yang hampir sama yakni pengasuh

memulai eksplorasi jari tangan ke bagian kepala dan tungkai kaki. Tidak lama kemudian

pengasuh memakai telapak tangannya untuk mengelus badan bayi dan akhirnya memeluk

dengan tangannya (Rubin, 1963 ; Klaus, Kennell, 1982, Tulman, 1985). Gerakan ini dipakai

untuk menenangkan bayi.


2. Kontak Mata

Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata, orang tua dan

bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu

mengatakan, dengan melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat dengan bayinya

(Klaus, Kennell, 1982).

3. Suara

Saling mendengar dan merespon suara anata orang tua dan bayinya juga penting. Orang tua

menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang. Sedangkan bayi akan menjadi tenang

dan berpaling ke arah orang tua mereka saat orang tua mereka berbicara dengan suara

bernada tinggi

.
4. Aroma

Perilaku lain yang terjalin antara orang tua dan bayi ialah respon terhadap aroma atau bau

masing-masing. Ibu mengetahui bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik (Parter,

Cernoch, Perry, 1983). Sedangkan bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu

ibunya (Stainto, 1985).

5. Entrainment

Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka

menggoyang tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki, seperti sedang

berdansa mengikuti nada suara orang tuanya. Entrainment terjadi saat anak mulai berbicara.

Irama ini berfungsi memberi umpan balik positif kepada orang tua dan menegakkan suatu

pola komunikasi efektif yang positif.


6. Bioritme

Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibunya.

Untuk itu, salah satu tugas bayi baru lahir ialah membentuk ritme personal (bioritme). Orang

tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan

memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif. Hal ini dapat

meningkatkan interaksi sosial dan kesempatan bayi untuk belajar.

7. Kontak Dini

Saat ini , tidak ada bukti-bukti alamiah yang menunjukkan bahwa kontak dini setelah lahir

merupakan hal yang penting untuk hubungan orang tua–anak.


Namun menurut Klaus, Kennel (1982), ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat

diperoleh dari kontak dini :

1. Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat.

2. Reflek menghisap dilakukan dini.

3. Pembentukkan kekebalan aktif dimulai.

4. Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak (body warmth (kehangatan tubuh);

waktu pemberian kasih sayang; stimulasi hormonal).

2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bounding Attachment

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Berhasil atau Tidaknya Proses Bounding

Attachment yaitu:
1. Kesehatan emosional orang tua

Orang tua yang mengharapkan kehadiran si anak dalam kehidupannya tentu akan

memberikan respon emosi yang berbeda dengan orang tua yang tidak menginginkan

kelahiran bayi tersebut. Respon emosi yang positif dapat membantu tercapainya proses

bounding attachment ini.

2. Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk merawat anak

Dalam berkomunikasi dan keterampilan dalam merawat anak, orang tua satu dengan yang

lain tentu tidak sama tergantung pada kemampuan yang dimiliki masing-masing. Semakin
cakap orang tua dalam merawat bayinya maka akan semakin mudah pula bounding

attachment terwujud.

3. Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasangan

Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan merupakan faktor yang juga penting

untuk diperhatikan karena dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat akan

memberikan suatu semangat / dorongan positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih

sayang yang penuh kepada bayinya.

4. Kedekatan orang tua ke anak

Dengan metode rooming ini kedekatan antara orang tua dan anak dapat terjalin secara

langsung dan menjadikan cepatnya ikatan batin terwujud diantara keduanya.


5. Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan anak, jenis kelamin):Anak akan lebih mudah

diterima oleh anggota keluarga yang lain ketika keadaan anak sehat/normal dan jenis kelamin

sesuai dengan yang diharapkan.

Pada awal kehidupan, hubungan ibu dan bayi lebih dekat dibanding dengan anggota

keluarga yang lain karena setelah melewati sembilan bulan bersama, dan melewati saat-saat

kritis dalam proses kelahiran membuat keduanya memiliki hubungan yang unik.

Namun demikian peran kehadiran seorang ayah dan anggota keluarga yang lain juga

dibutuhkan dalam perkembangan psikologis anak yang baik nantinya.

2.5. Hambatan Bounding Attachment


Ada beberapa hal yang dapat menghambat terciptanya bonding attachment antara

orangtua dan bayi.Beberapa hambatan dalam pelaksanaan bonding attachment antara lain :

1. Kurangnya support system

2. ibu dengan risiko kesehatan

3. bayi dengan risiko kesehatan

4. kehadiran bayi yang tidak diinginkan

Apabila bonding attachment antara orangtua dan bayi mengalami hambatan, akan

mengakibatkan perkembangan tingkah laku anak juga terhambat. Gejala adanya

perkembangan tingkah laku anak yang terhambat, adalah tingkah laku streotype, sosial

abnormal, kemunduran motorik, kognitif, verbal, serta anak bersikap apatis.


2.6. Keuntungan Bounding Attachment

1. Rasa percaya diri

Perhatian dan kasih sayang orang tua yang stabil,menumbuhkan keyakinan bahwa dirinya

berharga bagi orang lain.jaminan adanya perhatian orang tua yang stabil,membuat anak

belajar percaya pada oang lain.

2. Kemampuan membina hubungan yang hangat

Hubungan yang di peroleh dari orang tua menjadi pelajaran baginya untuk kelak di terapkan

dalam kehidupannya setelah dewasa.kelekatan yang hangat akan menjadi tolak ukur dalam
membentuk hubungan dengan teman hidup dan selamanya.namun hubungan yang buruk

menjadi pengalaman traumatis baginya sehingga menghalangi kemampuan membina

hubungan yang stabil dan harmonis dengan orang lain.

3. Mengasihi sesama dan peduli orang lain

Anak yang tumbuh dalam hubungan kelekatan yang hangat akan memiliki sensitivitas atau

kepekaan yang tinggi terhadap kebutuhan sekitarnya.dia mempunyai kepedulian yang tinggi

dan kebutuhan untuk membantu kesusahan orang lain

4. Disiplin

Kelekatan hubungan dengan anak, membuat orang tua dapat memahami anak sehingga lebih

mudah memberikan arahan secara lebih proporsional,empati,penuh kesabaran dan pengertian

yang dalam.Anak juga akan belajar mengembangkan kesadaran diri dari sikap orang tua yang
menghargai anak.sikap menghukum hanya akan menyakiti harga diri anak dan tidak

mendorong kesadaran diri.Anak patuh karena takut.

5. Pertumbuhan intelektual dan psikologi

Bentuk kelekatan yang terjalin kelak akan mempengaruhi pertumbuhan fisik,intelektual dan

kognitif,serta perkembangan psikologis anak.

Menurut Ask Dr.sears.com,manfaatnya bagi bayi antara lain sebagai berikut:

1. Bayi akan merasa lebih percaya diri

2. Bayi merasa lebih kompeten

3. Pertumbuhan lebih baik

4. Bayi lebih mudah mempelajari bahasa

5. Bayi akan belajar memberi dan menerima cinta


2.7. Prinsip Bounding Attachment

1. Menit pertama jam pertama.

2. Sentuhan orang tua pertama kali.

3. Adanya ikatan yang baik dan sistematis.

4. Terlibat proses persalinan.

5. Persiapan PNC sebelumnya.

6. Adaptasi.

7. Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi kehangatan pada bayi,

menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi rasa nyaman.

8. Fasilitas untuk kontak lebih lama.


9. Penekanan pada hal-hal positif.

10. Perawat maternitas khusus (bidan).

11. Libatkan anggota keluarga lainnya.

12. Infromasi bertahap mengenai bounding attachment.

2.8. Pelaksanaan Bounding Attachment

Cara Mempraktikkan Bounding Attachment

1. Pemberian ASI ekslusif

Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir, secara langsung

bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan

diperlukan , rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.


2. Rawat gabung

Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi

terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan

bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena

kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bayi

yang merasa aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri

dikemudian hari.

Posted by Eviana Maya


Saputri at 7:47 PM
Email ThisBlogThis!Share to
TwitterShare to FacebookShare to
Pinterest
0 comments:

Post a Comment

Newer PostOlder PostHome


My Widget

Total Pageviews

239054
Follow Me
Blog Archive
 ► 2016 (8)
 ▼ 2015 (52)
o ▼ October (1)
 Bounding Attachment
o ► June (25)
o ► May (18)
o ► April (4)
o ► March (4)

About Me

EVIANA MAYA SAPUTRI


VIEW MY COMPLETE PROFILE
Powered by Blogger.

Sample Text
Pages
Social Icons
Featured Posts
Copyright 2009 Kebidanan All rights
reserved | Powered by Blogger
Blogger Templates created
by Deluxe Templates
Wordpress theme by Ezwpthemes

Anda mungkin juga menyukai