Oleh:
Yayas Qori Awwali
NIM. 021611133149
Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut pada anak merupakan faktor yang harus
diperhatikan dikarenakan kerusakan gigi pada usia dini atau balita dapat
mempengaruhi pertumbuhan gigi pada usia selanjutnya. Undang-undang nomor
36 tahun 2009 tentang keesehatan menyatakan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut untuk memelihara dan menigkatan derajat kesehatan masyarakat yaitu
dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan dan pengobatan
penyakitgigi serta pemulihan kesehatan gigi secara terpadu, terintegrasi dan
berkesinambungan. (Oktarina et al, 2016)
Karies gigi merupakan penyakit pada pada gigi yang paling sering
dijumpai pada masyarakat yang disebebkan oleh dimenerilisasi email dan dentin
yang hubungannya sangat erat dengn konsumsi makanan yang kariogenik.
Terjadinya karies gigi akibat dari bakteri pada golongan streptokoku, dan secara
kolektif disebut dengan Streptokokus Mutans.(Tomasz M et al, 2013). Karies gigi
merupakan kasus umum pada anak-anak karena mereka lebih suka mengkonsumsi
makanan yang manis, yangg juga bersifat kariogenik. Rongga mulut juga bagian
penting dari rubuh dan merupakan cerminan kesehatan umum atau penyakit
sistemik yang biasanya menunjukan gejala yang terlihat di rngga mulut. Anak-
anak usia dini cenderung memiliki kebersihan mulut yang buruk dan juga lebih
suka makan makanan yang manis (Wibowo W A et al, 2017)
Prevelensi dan keparaham karies gigi pada anak-anak di bawah usia 5 tahum
di beberapa negara cukup tinggi. Pravelensi karies pada anak-anak usia 3-5 tahun
menurut World Health Organizatiom (WHO) menunjukan 60-90%. Hasil Data
dari riskesdas tahun 2013 menunjukan bahwa indek DMF-T Indonesia sebesar 4,6
(atau 5 gigi per orang) yang menunjukan bahwa kerusakan gigi pada penduduk
Indonesia 460 buah gigi per 100 orang. Provinsi yang mempunyai DMFT
tertinggi adalah Bangka Beliting (8,5) dan terendah adalah papua Barat. Sebanyak
23.0 % penduduk menyadari gigi dan mulut nya bermasalah, dan 30.0%
diantaranya mendapat perawatan atau pengobatan dari tenaga profesional
kesehatan gigi. Namun angka perwatan gigi di Indonesia sangat rendah dan
banyak terjadi keterlambatan perawatan sehingga besar kerusakan gigi berakhir
dengan tindakan pencabutan. Pencegahan penyakit gigi sangaat mudah yatiu
dengan salah satunya memelihara kbersihan gigi dan mulut serta menghilangkan
plak dan bakteri dengan menykat igi secara teratur, setelah sarapan pagi dan
makan malam sebelum tidur (Riskesdas, 2013)
Metode untuk pencegahan ekstensif karies gigi, dan merupakan penyakit yang
terus menjadi masalah bagi kesehatan mulut. Orang tua dari anak merupakan
peran penting dalam praktek kesehatan dan status kesehatan tersebut serta
memperbaiki dan membimbing anak untuk menyadari kebiasaan yang benar.
Demikian pula dengan caregiver atau perawat, perawat yang memiliki
pengetahuan dalam hal kesehaan mulut sangat berpean penting dalam pencegahan
karies anak balita. Banyak sekali orang tua yang sibuk dengan jam kerja nya,
sehingga banyak para orang tua menitipkan anaknya ke para caregiver atau
perawat. (Togo RA et al, 2017)
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat penelitian
caregiver
usia pendidikan
Pencegahan Karies
Anak Balita
1. Oktarina, Tumaji, Betty Roosihermiatie. 2016. Kolerasi Faktor Ibu
Dengan Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Taman Kanak-Kanak
Di Kelurahan. Surabaya
2. Tomasz M, Karpinski, Anna K, Szkanadkiewics.2013. Microbiology
of dental caries. J. Biol. Earth Sci. 2013; 3(1):M21-M24.
3. Ashkanani, F. and Al-Sane, M. 2013. Knowledge, Attitudes and
Practices of Caregivers in Relation to Oral Health of Preschool
Children. Medical Principles and Practice, 22(2), pp.167-172.
4. Riset Kesehatan Dasar. 2013.Badan penilitian dan Pengembangan
Kesehatan kementerian Kesehatan RI. Departemen Kesehatan RI:
2013.Hal 114-119
5. Wibowo W A, Indrawati R, and Rahayu R P. 2017.Socioeconomic
characteristics of the parents and the risk prediction of early childhood
caries. Dental Journal (Majalah Kedokteran Gigi), 50(1): 23–27
6. Malhotra PU, Thakur S, Singhal P. 2016. Knowledge, Attitude &
Practices of Caregiver in Relation to Oral Health of Preschool Children
in Shimla City. Arch of Dent and Med Res, 2(2):1-10.
7. Togoo RA, Luqman M, Al-Hammadi AA, Al-Rabai NA, Ahmasani
SM, Al-Qahtani BD. 2017. Caregivers’ knowledge, attitudes, and oral
health practices for infants attending day-care centers in two cities in
southern Saudi Arabia. Gulf Medical Journal, 6(1):35–41
8. Suma Sogi HP, Hugar SM, Nalawade TM, Sinha A, Hugar S,
Mallikarjuna RM. 2016. Knowledge, attitude, and practices of oral
health care in prevention of early childhood caries among parents of
children in Belagavi city: A Questionnaire study. J Family Med Prim
Care ;5:286-90.