Anda di halaman 1dari 2

BAB II

2.1 STRATEGI KOGNITIF

Untuk memecahkan masalah skenario kami melakukan ::

- Diskusi kelompok tanpa tutor, mengemukakan ide bebas diantara masing-masing anggota (kerjasama).

- Diskusi kelompok dengan tutor pada saat tutorial, tutor membantu mengarahkan diskusi.

- Mengikuti kuliah pakar pada kelas besar.

- Belajar mandiri dengan membaca textbook dan journal, serta mencari informasi dari internet (journal
online, ebook) maupun fasilitas audio visual lainnya.

- Menyusun ringkasan kesimpulan proses tutorial secara kelompok.

- Mengikuti diskusi pleno dengan narasumber dan mempresentasikan ringkasan kesimpulan proses
tutorial bila terpilih.

Berikut rincian strategi yang kami lakukan untuk memecahkan masalah skenario :

Pada tatap muka pertama, kami berdiskusi untuk mengidentifikasi masalah utama yang diderita dan
informasi penting lain (kata kunci) yang berkaitan dengan masalah penderita. Kemudian kami
menentukan hipotesis awal tentang mekanisme trauma dengan prediksi kerusakan (cedera) jaringan
tulang maupun jaringan lunak yang menyertainya. Dari hipotesis awal tersebut, kami mencoba
mengembangkan sebanyak mungkin pertanyaan kepada tutor untuk menggali informasi tentang problem
utama dan kata kunci tersebut. Kami juga menanyakan beberapa tambahan data anamnesis, pemerikaan
fisik dan laboratorium yang dapat menunjang diskusi kami. Setelah mendapat data tambahan, kami
mengusulkan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya adalah kebutuhan pengetahuan yang diperlukan
untuk menentukan hipotesis kerja tentang mekanisme terjadinya masalah penderita pada skenario
(learning issues 1). Kami juga membuat skema bagan awal tentang mekanisme terjadinya masalah pokok.

Pada tutorial yang kedua, yaitu tutorial online, kami menyampaikan informasi/jawaban terhadap
pertanyaan yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya, dengan mencantumkan sumber
informasinya. Seluruh anggota kelompok mendiskusikan temuan-temuan/informasi terkait learning
issues. Kami melakukan analisis masalah skenario berdasarkan informasi ilmiah yang didapatkan
sehingga dapat mengembangkan hipotesis dengan mempertimbangkan pengetahuan/ilmu yang terkait.
Kami juga mengusulkan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya adalah kebutuhan pengetahuan yang
diperlukan untuk menentukan hipotesis kerja tentang mekanisme terjadinya masalah penderita pada
skenario (learnung issues 2).

Pada tatap muka terakhir, kami menentukan hipotesis akhir berdasarkan data pada skenario dan informasi
dari kepustakaan. Kami juga membuat skema bagan akhir (final mind mapping) tentang mekanisme
terjadinya masalah pokok. Kami membagi tugas untuk membuat laporan kerja akhir skenario yang akan
dinilai dan dipresentasikan pada pleno bila terpilih

2.4 HAMBATAN

2.4.1 Kesulitan dalam menemukan jurnal yang valid dalam hal mempelajari masalah yang kami buat

2.4.2 Kurangnya koordinasi dan komunikasi antar anggota kelompok

2.4.3 Jawaban terbatas untuk pertanyaan yang kami ajukan

2.4.4 Terbatasnya waktu untuk penyusunan laporan

2.4.5 Hambatan dalam menentukan waktu untuk diskusi online melalui e-forum (keterbatasan waktu
yang dimiliki dosen tutor)

2.45 Ketidakefektifan diskusi dan komunikasi melalui e-forum karena masalah teknis (mengalami
kesulitan ketika log in).

Anda mungkin juga menyukai