Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MANAJEMEN

MENGELOLA ORGANISASI BISNIS DITINJAU DARI


LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

OLEH :

ANDREAS SAPTAMA N. PURBA 180503171


DEBORA G. SIREGAR 180503137
ENDANG PELAYASICA G. 180503131
GERALD R. SIHALOHO 180503123
HANS FELIX W. PURBA 180503170
JULIA ENDANG G. SINAGA 180503176

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan anugerah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan serta penyusunan makalah ini.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari
mata kuliah Manajemen dan memberikan pemahaman materi mengenai pengelolaan
organisasi ditinjau dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Kami juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Dra. Komaria Pandia, M.Si., selaku dosen mata kuliah Manajemen yang telah
membimbing kami dalam proses pembelajaran, serta kepada setiap orang yang memberikan
dorongan (mencakup material dan non-material).
Kami sepenuhnya menyadari bahwa penulisan makalah ini sarat akan kesalahan yang
diakibatkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Namun demikian,
kami telah berusaha dan berupaya agar makalah ini dapat terselesaikan dengan sebaik-
baiknya. Dengan demikian, kami menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sebagai langkah kami untuk melakukan perbaikan nantinya. Terima kasih.

Medan, Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 3
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
1.3. Tujuan .......................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Mengenal Organisasi Bisnis ........................................................................ 4
2.2. Mengelola Organisasi Bisnis ....................................................................... 7
2.2.1. Mengelola Organisasi Bisnis Ditinjau dari Lingkungan Internal ........... 7
2.2.1. Mengelola Organisasi Bisnis Ditinjau dari Lingkungan Eksternal ...... 12
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan ................................................................................................ 16
4.2. Saran .......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Secara umum, organisasi bisnis dapat diartikan sebagai suatu organisasi yang melakukan
aktivitas perekonomian untuk menyediakan barang atau jasa kepada masyarakat serta untuk
menghasilkan profit (keuntungan).
Suatu organisasi bisnis akan berinteraksi dengan lingkungannya dalam rangka mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk mencapai tujuan dan sasaran
tersebut, organisasi bisnis memerlukan manajemen untuk mengelola setiap sumber daya yang
ada di dalam organisasi bisnis tersebut. Pengelolaan organisasi bisnis tersebut tak lepas dari
lingkungan internal dan eksternal.
Pembahasan organisasi bisnis tidak lepas hanya pada masalah lingkungan internal yang
dihadapi, tetapi juga lingkungan eksternal. Perbedaan dan kondisi lingkungan tersebut akan
berpengaruh terhadap konsep dan teknik pengelolaan suatu organisasi bisnis. Oleh karena itu
manajer harus memperhatikan dan mempertimbangkan setiap pengelolaan sumber daya dalam
setiap kegiatan manajemen pada suatu organisasi bisnis.
Setiap organisasi bisnis baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil, semuanya
akan berinteraksi dengan lingkungan internal dan eksternal. Organisasi bisnis yang bisa
bertahan adalah organisasi yang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungannya
kerena lingkungan merupakan kekuatan yang mempengaruhi, baik secara langsung maupun
tidak terhadap kinerja pengelolaan organisasi bisnis tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan organisasi bisnis?
2. Apa fungsi pengelolaan organisasi bisnis?
3. Bagaimana pengelolaan organisasi bisnis ditinjau dari lingkungan internal?
4. Bagaimana pengelolaan organisasi bisnis ditinjau dari lingkungan eksternal?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui tentang organisasi bisnis serta pengelolaannya.
2. Mengidentifikasi fungsi pengelolaan organisasi bisnis.
3. Menganalisis bentuk pengelolaan organisasi bisnis ditinjau dari lingkungan internal.
4. Menganalisis bentuk pengelolaan organisasi bisnis ditinjau dari lingkungan eksternal.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Mengenal Organisasi Bisnis


Bisnis merupakan seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang di dalam
bidang perindustrian. Sedangkan organisasi merujuk pada kumpulan orang dan kegiatan untuk
mencapai tujuan tertentu. Menurut pendapat Raymond E. Glos dalam bukunya yang berjudul
“Business : Its Nature and Environment: An Introduction” diberikan definisi tentang bisnis
dan perusahaan (organisasi). Raymond E. Glos menyatakan bahwa Bisnis adalah seluruh
kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang
perindustrian dimana sebuah organisasi (perusahaan) melaksanakan perbaikan-perbaikan
standar dan kualitas produk mereka.
Sementara itu, perusahaan adalah sebuah organisasi yang memproses perubahan keahlian
dan sumber daya ekonomi menjadi suatu barang atau jasa yang ditujukan bagi pemuasan
kebutuhan para konsumen dan diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi para
pemiliknya. Motivasi utama dalam sebuah organisasi bisnis ialah laba. Laba didefinisikan
sebagai selisih antara jumlah pendapatan dengan biaya produksi.

2.1.1. Komponen-komponen Organisasi Bisnis


Suatu organisasi bisnis tidak akan lepas dari komponen-komponen yang teribat di dalam
suatu organisasi bisnis. Komponen-komponen tersebut antara lain:
a. Pasar, yaitu konsumen yang menggunakan produk atau jasa dari perusahaan dan tidak bisa
dikendalikan oleh perusahaan. Bentuk pasar ini terdiri dari Pasar Monopoli yakni penjual
tunggal mendominasi seluruh pasar, Pasar Oligopoli yakni pasar yang terdapat beberapa
penjual yang umumnya lebih dari dua dan kurang dari sepuluh eksis dan bertindak dalam
kolusi atau persaingan, dan sebagainya.
b. Perusahaan, yaitu menyangkut elemen-elemen internal perusahaan itu sendiri diantaranya
fungsional perusahaan serta tingkatan manajemennya. Misalnya, dari sisi tingkatan
manajemennya terdiri atas manajemen tingkat atas, menengah, dan tingkat bawah.
c. Pihak Eksternal, adalah kondisi-kondisi yang berada di luar organisasi yang sifatnya tidak
bisa dikendalikan. Kondisi ini seperti misalnya situasi politik, sosial, ekonomi, lingkungan
dan sebagainya. Pihak eksternal lainnya yang cukup memberi pengaruh ialah pesaing
organisasi, dimana produk atau jasa yang dibuat perusahaan akan terlibat dalam suatu
persaingan untuk memperoleh pasar.
4
d. Konsep Perubahan, ialah konsep yang selalu terjadi di dunia. Selalu saja ada perubahan
yang terjadi pada saat dunia ini berjalan. Perubahan-perubahan yang terjadi baik itu di dalam
ataupun diluar organisasi harus bisa diantisipasi dengan baik, sehingga kelemahan dan juga
ancaman terhadap kelangsungan hidup organisasi bisa teratasi.

2.1.2. Kategori Bentuk Organisasi Bisnis


Ada dua bentuk bisnis dalam industri, yakni organisasi bisnis yang bergerak dalam
bidang manufaktur dan bidang jasa. Industri manufaktur adalah organisasi yang
berkecimpung dalam produksi barang yang tampak secara fisik. Sementara organisasi yang
bergerak dalam bidang jasa adalah perusahaan yang terlibat dalam produksi yang bukan
konstruksi fisik (intangible). Terdapat empat bentuk kategori jasa, antara lain:
1. Tidak terlihat (intangible), dimana hasil produksinya tidak bisa dilihat, disentuh,
dirasakan, dan disimpan.
2. Keberagaman, dimana output dari jasa relatif berbeda-beda tergantung dari
pemakainya.
3. Simultanitas Produksi dan konsumsi, pada umunya dalam manufaktur, produk dibuat
terlebih dahulu lalu dijual, sementara untuk industri jasa, jasanya terlebih dahulu dijual
kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara simultan.
4. Kerentanan, dimana jasa tidak bisa disimpan, dijual kembali, ataupun dikembalikan.

2.1.3. Pelaksanaan Organisasi Bisnis Melalui Bentuk-bentuk Organisasi Bisnis


Pelaksanaan organisasi bisnis mengacu pada bentuk bada usahanya. Ditinjau dari segi
hukum terdapat tujuh bentuk organisasi bisnis, yakni:
a. Perusahaan Perseorangan, suatu badan usaha dimana seluruh modalnya dimiliki oleh satu
orang, dan konsekuensi tanggung jawabnya juga dibebankan kepada orang tersebut.
b. Firma, adalah setiap persekutuan perdata yang didirikan untuk menjalankan perusahaan
dengan nama bersama, kongsi, kerja sama.
c. Perseroan Komanditer (CV), sekutu yang hanya menyediakan uang, barang, atau tenaga
sebagai pemasukan pada persekutuan (sebagai modal), namun dia tidak ikut campur dalam
pengurusan atau penguasaan persekutuan dan tanggung jawabnya terbatas sampai pada
jumlah uang yang dimasukkannya.
d. Peseroan Terbatas, badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam undang undang ini serta aturan pelaksanaannya.
5
e. Perusahaan Negara, adalah perusahaan yang memiliki modal baik sebagian atau seluruhnya
merupakan harta / kekayaan negara yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN).
f. Perusahaan Pemerintah yang lain, seperti Perusahaan Jawatan (Perjan), Persero, Perusahaan
Umum (Perum), dan Perusahaan Daerah (PD).
g. Koperasi, suatu badan usaha (organisasi ekonomi) yang dimiliki dan dioperasikan oleh para
anggotanya untuk memenuhi kepentingan bersama di bidang ekonomi.

6
2.2. Mengelola Organisasi Bisnis
Tujuan utama pengelolaan organisasi bisnis dalam perusahaan adalah untuk mencapai
apa yang diiginkan oleh organisasi tersebut dengan cara seefisien mungkin. Sehingga dalam
jangka panjang dapat menjamin profitabilitas perusahaan. Manajemen organisasi bukanlah
sesuatu yang bisa diabaikan dalam suatu bisnis atau perusahaan, terutama dalam bisnis yang
sedang berkembang. Tanpa adanya manajemen organisasi yang baik bisa menjadi penyebab
kemunduran profibilitas perusahaan hingga berujung pada perpecahan secara internal.
Berikut ini adalah beberapa tujuan pengelolaan organisasi bisnis:
 Membentuk koordinasi yang baik antar divisi maupun individu.
 Membentuk kinerja sumber daya yang lebih efektif melalui pemberian rasa aman dan
kesatuan diantara karyawan.
 Menciptakan suasana lingkungan kerja yang damai dan positif.
 Mendorong karyawan agar bekerja dengan rasa tanggung jawab.
 Mencapai tujuan utama perusahaan dengan cara-cara yang paling efisien melalui
pembentukan karakter sumber daya.
Pengelolaan organisasi bisnis dapat ditinjau dari dua lingkungan yang berbeda yakni
melalui lingkungan internal dan lingkungan eksternal.

2.2.1. Mengelola Organisasi Bisnis Ditinjau dari Lingkungan Internal


Lingkungan internal terdiri dari struktur ( structure ), budaya ( culture ) dan sumber daya
(resources) . Lingkungan internal perlu dianalisis untuk mengetahui kekuatan (strength) dan
kelemahan (weaknesses) yang ada dalam organisasi/perusahaan.
 Struktur adalah bagaimana institusi diorganisasikan yang berkenaan dengan
komunikasi, wewenang dan arus kerja. Struktur sering juga disebut rantai perintah dan
digambarkan secara grafis dengan menggunakan bagan organisasi.
 Budaya merupakan pola keyakinan, pengharapan, dan nilai-nilai yang dibagikan oleh
anggota organisasi. Norma-norma organisasi secara khusus memunculkan dan
mendefinisikan perilaku yang dapat diterima anggota dari manajemen puncak sampai
karyawan operatif.
 Sumber daya adalah aset yang merupakan material dasar produksi barang dan jasa
organisasi. Aset ini dapat meliputi keahlian seseorang, kemampuan, dan bakat
manajerial seperti aset keuangan dan fasilitas pabrik dalam wilayah fungsional.

7
Dalam mengukur elemen-elemen lingkungan internal, faktor-faktor yang berpengaruh
antara lain :
 Struktur Organisasi , yaitu menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor
kepada siapa, dan mekanisme koordinasi formal serta pola interaksi yang akan diikuti.
Demikian pula pendapat yang dikemukakan oleh Ivancevich dan Matteson: “An
Organization’s structure is the formal pattern of activities and interrelationship
among the various subunits of the organization”. Struktur organisasi mencakup
faktor-faktor :
o Kompleksitas: menggambarkan tingkat differensiasi yang ada dalam
organisasi (tingkat spesialisasi, pembagian kerja dan sejauh mana unit-unit
organisasi tersebar)
o Formalitas: sejauhmana organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan dan
prosedur.
o Sentralisasi: upaya organisasi untuk mempertimbangkan di mana letak dari
pusat mengambilan keputusan.
 Perilaku Pegawai/Karyawan : pengaruh perilaku pegawai terhadap efektivitas
adalah penting. Pada kenyataannya para anggota organisasi mungkin merupakan
faktor pengaruh yang paling penting atas efektivitas, karena perilaku pegawai tersebut
yang dalam jangka panjang akan memperlancar atau merintangi tercapainya tujuan
organisasi. Perilaku pegawai merupakan proses penilaian efektivitas organisasi yang
meliputi tiga dimensi. Dimensi yang pertama ialah optimasi tujuan yang akan dicapai;
yang kedua ialah: berkaitan dengan interaksi antara organisasi dengan keadaan
sekitarnya; dan yang ketiga adalah; penekanan pada peranan perilaku pegawai dalam
proses pencapaian tujuan dan efektivitas sebuah organisasi.
Menurut beberapa ahli, perilaku pegawai meliputi :
o Tujuan: setiap individu yang bekerja di organisasi mempunyai tujuan untuk
dapat memenuhi kebutuhannya.
o Motivasi: kesediaan karyawan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi
ke arah tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu yang
tercermin pada prestasi kerja.
o Sikap: pernyataan atau pertimbangan evaluatif baik yang menguntungkan atau
tidak mengenai objek, orang atau peristiwa.

8
o Nilai-nilai: keyakinan-keyakinan dasar bahwa suatu cara perilaku atau
keadaan akhir dari eksistensi akhir yang harus lebih dapat diterima oleh
individu atau sosial dibandingkan perilaku atau keadaan akhir dari eksistensi
yang berlawanan atau kebalikan.
o Kemampuan: kapasitas yang dimiliki setiap individu untuk mengerjakan
berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.
 Peranan Manajemen : peranan seorang pimpinan dalam setiap aktivitas organisasi,
harus memiliki kemampuan dan pengetahuan secara organisasional. Dengan kata lain
peranan pimpinan dalam kapasitas manajemen merupakan upaya untuk memotivasi
bawahan, mengerjakan kegiatan orang lain, memilih saluran informasi yang paling
efektif dan memecahkan konfliks antara anggota di dalam organisasi.
Peranan manajemen menurut beberapa ahli meliputi faktor-faktor sebagai berikut :
o Peran antar pribadi: seorang pimpinan dituntut untuk menjalankan tugas-
tugasnya yang sifatnya seremonial.
o Peran informasional: sampai tingkat tertentu, semua pimpinan menerima,
membagi dan mengumpulkan informasi dari organisasi di luar organisasi
mereka
o Peran keputusan: pimpinan mempunyai peran yang sangat vital yaitu sebagai
penentu pengambilan pilihan dan pembuat keputusan.
 Gaya kepemimpinan (leadership style): pola perilaku yang dilakukan oleh seorang
pimpinan pada waktu berupaya mempengaruhi aktivitas orang lain.

Berikut ini adalah sistematika pengelolaan organisasi bisnis ditinjau dari lingkungan
internal:
1. Perencanaan Organisasi Bisnis
Perencanaan organisasi bisnis yaitu tentang bagaimana perusahaan harus menetapkan
tujuan yang diinginkan dan kemudian menyusun rencana strategi tentang bagaimana caranya
untuk dapat mencapai tujuan tersebut. Terdapat beberapa aktiviatas dalam fungsi
perencanaan, yaitu: menetapkan arah tujuan dan target bisnis, menyusun strategi dalam
mencapai tujuan tersebut, menentukan sumber daya yang masih dibutuhkan, dan menetapkan
standar-standar kebutuhan dalam upaya agar bisa mencapai tujuan perusahaan.
Perencanaaan yang baik setidaknya harus memenuhi beberapa persyaratan berikut,
memiliki tujuan yang jelas, sederhana dan tidak terlalu sulit dalam menjalankannya, memuat
tentang analisis pada pekerjaan yang akan dilakukan,
9
lebih fleksibel dan mampu berubah dalam mengikuti perkembangan yang selama ini telah
terjadi, memiliki keseimbangan, tanggungjawab dan tujuan yang selaras pada setiap masing-
masing bagian, serta segala sesuatu yang telah terjadi bisa dipergunakan secara lebih efektif
dan bisa diberdayagunakan.

2. Pengorganisasian Organisasi Bisnis


Mengusahakan untuk pengaturan sumber daya manusia dan sumber daya fisik yang
dimiliki oleh perusahaan agar bisa menjalankan rencana-rencana yang sudah diputuskan dan
disusun dalam mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Kegiatan pengorganisasian
tersebut, yaitu untuk: mengalokasikan sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas
serta dengan jalan menetepkan prosedur yang memang diperlukan, menetapkan struktur
perusahaan yang menunjukan tentang adanya garis kewenangan dan tanggung jawab, dan
untuk merekrut, menyeleksi dan melakukan pelatihan serta pengembangan tenaga kerja lalu
menentukan tenaga kerja yang benar-benar pas dan yang paling tepat untuk setiap masing-
masing jabatan.
Unsur-unsur pengorganisasian adalah sekelompok orang-orang yang telah diarahkan agar
dapat bekerja sama, melakukan kegiatan yang sudah ditetapkan, kegiatan yang diarahkan
untuk mencapai tujuan bersama. Manfaat dalam hal pengorganisasian yaitu, untuk pembagian
tugas-tugas agar bisa sesuai dengan kondisi perusahaan, menciptakan spesialisasi saat
menjalankan tugas, dan personil dalam perusahaan, mengetahui tugas apa saja yang akan
dijalankan.

3. Pengarahan Tujuan Organisasi Bisnis


Sebuah upaya yang dilakukan untuk menciptakan susana kerja yang lebih dinamis, sehat
dan berkualitas agar kinerja menjadi lebih efektif dan efisien. Beberapa kegiatan pada fungsi
pengarahan yaitu, untuk membimbing dan memberikan motivasi terhadap para pekerja agar
mampu bekerja secara lebih efektif dan efesien, memberikan tugas serta penjelasan secara
rutin tentang pekerjaan, dan menjalankan semua kebijakan yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
Dengan adanya pengarahan yang baik maka kinerja juga akan menjadi lebih baik, tidak
semena-mena yang nantinya akan menyebabkan kinerja menjadi tidak maksimal. Kinerja
yang dilakukan harus sesuai dengan rencana dan tujuan agar segala sesuatunya dapat berjalan
menjadi lebih efektif dan efisien, tidak sampai membuang-buang waktu yang ada agar hasil
yang didapatkan bisa sesuai dengan yang diinginkan.
10
4. Kontrol (Pengawasan dan Pengendalian)
Merupakan salah satu bentuk upaya dalam menilai suatu kinerja yang telah berdasarkan
kepada standar yang sebelumnya sudah dibuat, juga untuk melakukan perbaikan apabila
memang dibutuhkan. Kegiatan pada fungsi pengendalian misalnya, untuk mengevaluasi
keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar indikator yang sudah ditetapkan
sebelumnya, melakuakan klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpanan yang ditemukan, dan
memberikan alternatif solusi yang mungkin saja mampu mengatasi berbagai permasalahan
yang terjadi.
Pengawasan dalam sebuah organisasi sangat diperlukan agar semuanya dapat berjalan
pada tempatnya tidak sampai menyimpang. Karena apabila sudah berjalan tidak sesuai dengan
rencana atau strategi yang telah direncanakaan sebelumnya, maka bisa dipastikan tidak akan
mendapatkan hasil yang baik, dan tujuan yang sudah ada tidak akan bisa tercapai.

11
2.2.2. Mengelola Organisasi Bisnis Ditinjau dari Lingkungan Eksternal
Secara umum, lingkungan perusahaan dapat dikategorikan ke dalam dua bagian besar,
yakni lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan. Lingkungan eksternal sendiri
dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian besar lagi yakni lingkungan yang sifatnya umum
dan lingkungan industri. Kategori lingkungan Eksternal perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan Umum
Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang
menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada
dasarnya berada di luar dan terlepas dari operasi perusahaan. Lingkungan ini hanya memiliki
sedikit dampak implikasi langsung bagi pengaturan suatu organisasi. Faktor-faktor tersebut
antara lain adalah:
a. Ekonomi
b. Sosial
c. Politik dan Hukum
d. Teknologi
e. Demografi
Dengan kata lain,Lingkungan umum adalah sekumpulan elemen-elemen dalam
masyarakat yang lebih luas yang mempengaruhi suatu industri dan perusahaan-perusahaan
yang ada di dalamnya. Tabel berikut menunjukkan beberapa lingkungan umum yang dapat
menjadi peluang maupun ancaman bagi perusahaan.

2. Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-faktor-ancaman dari pelaku bisnis baru,
supplier, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di antara para pesaing yang
secara langsung mempengaruhi perusahaan dan tindakan dan tanggapan kompetitifnya.
Semakin besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan industri, semakin besar
kemungkinan perusahaan untuk menghasilkan laba di atas rata- rata. Laba di atas rata-rata
adalah kelebihan penghasilan yang diharapkan yang diharapkan seorang investor dari investor
lain dengan jumlah risiko serupa.Risiko adalah ketidakpastian investor tentang laba atau rugi
yang dihasilkan oleh investasi tertentu. Bagaimana perusahaan mengumpulkan dan
menafsirkan informasi tentang para pesaing mereka disebut analisis pesaing. Kombinasi dari
ketiga analisis ini digunakan untuk memahami pengaruh lingkungan eksternal terhadap
perkembangan misi strategis, tujuan strategis dan tindakan strategis perusahaan.

12
Jika Analisis lingkungan umum terfokus pada masa yang akan datang, maka analisis
lingkungan industri terfokus pada pemahaman akan factor-faktor dan kondisi-kondisi yang
akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan; dan analisis pesaing terfokus pada prediksi
terhadap dinamika tindakan-tindakan, respon- respon, dan kemauan para pesaing. Secara
singkat, dapat disimpulkan bahwa Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan
eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki
dampak yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan. Kekuatan-
kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri sebagai berikut:
a. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
b. Tingkat Rivalitas Di Antara Para Pesaing yang ada
c. Tekanan dari Produk Pengganti
d. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Substitusi)
e. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok

2.2.2.1. Likungan Operasi


Lingkungan operasi disebut juga dengan lingkungan kompetitif atau tugas, yang terdiri
atas faktor-faktor dalam situasi kompetitif yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan
dalam memperoleh sumber daya yangdibutuhkan atau dalam memasarkan produk dan
jasanyasecara menguntungkan. Faktor-faktor terpenting dari lingkungan operasi ini adalah:
1. Posisi kompetitif
2. Profil pelanggan
3. Letak Geografis
4. Kondisi demografis
5.Sumber daya manusia
6. Tenaga Kerja

2.2.2.2. Analisis Lingkungan Eksternal


Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang.
Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha
perusahaan untuk mencapai daya saing strategis. Sedangkan peluang adalah kondisi dalam
lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan mencapai daya saing strategis. Proses
yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah dengan
melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan (forecasting), dan
penilaian (assessing).
13
a. Pemindaian (scanning)
Melalui pemindaian perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari
perubahanpotensial dalam lingkungan umum, dan mendeteksi perubahan- perubahan yang
sedang terjadi. Pemindaian lingkungan merupakan hal penting dan menentukan bagi
perusahaan- perusahaan yangbersaing dalam lingkungan yang sangat tidak stabil.
b. Pengawasan (monitoring)
Melalui pengawasan perusahaan mendeteksi perubahan dan trend-trend lingkungan
melalui pengawasanyangberkelanjutan. Kritikal bagi pengawasan yang berhasil adalah
kemampuan untuk mendeteksi makna dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.
c. Peramalan (forecasting)
Pada peramalan, analis mengembangkan proyek-proyek yang layak tentang apa
yangmungkin terjadi, dan seberapa cepat, perubahan-perubahan dan trend-trend itu dideteksi
melalui pemindaian dan pengawasan.
d. Penilaian (assessing)
Tujuan penilaian adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi efek- efek dari
perubahan-perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen strategis suatu
perusahaan. Selangkah lebih Maju tujuan penilaian adalah untuk menspesifikasi implikasi
pemahaman tersebut pada organisasi. Tanpa penilaian perusahaan dibiarkan dengan data-data
yang menarik, tapi tidak diketahui relevansi kompetitiifnya.

2.2.2.3. Analisis Lingkungan Industri


Industri adalah sekelompok perusahaan yang memproduksi produk- produk yang dapat
saling menggantikan. Analisa lingkungan industri ini dilakukan dengan menggunakan
pendekatan model 2 kekuatan.
a. Ancaman dari Peserta Bisnis Baru
Peserta bisnis baru dapat menjadi ancaman karena membawa kapasitas produksi
tambahan. Seringkali juga peserta bisnis baru memiliki sumberdaya yang substansial dan
berkeinginan kuat untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.
b. Analisis Pesaing
Analisis pesaing memusatkan perhatiannya pada setiap perusahaan yang bersaing secara
langsung dengan sebuah perusahaan.

14
Perusahaan perlu memahami:
• Apa yang menggerakkan pesaing, seperti yang ditunjukkan oleh tujuan-tujuan masa
depannya.
• Apa yang sedang dilakukan oleh pesaing, seperti yang diungkapkan oleh strateginya saat ini.
• Apa yang diyakini oleh pesaing tentang dirinya sendiri dan tentang industri, seperti yang
ditunjukkan oleh asumsi-asumsinya.
• Apa kemampuan perusahaan, seperti yang ditunjukkan oleh kapabilitasnya.

15
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Bisnis merupakan seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang di dalam
bidang perindustrian. Sedangkan organisasi merujuk pada kumpulan orang dan kegiatan untuk
mencapai tujuan tertentu. Sementara itu, perusahaan adalah sebuah organisasi yang
memproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi suatu barang atau jasa
yang ditujukan bagi pemuasan kebutuhan para konsumen dan diharapkan dapat memberikan
keuntungan bagi para pemiliknya. Motivasi utama dalam sebuah organisasi bisnis ialah laba.
Laba didefinisikan sebagai selisih antara jumlah pendapatan dengan biaya produksi.
Tujuan utama pengelolaan organisasi bisnis dalam perusahaan adalah untuk mencapai
apa yang diiginkan oleh organisasi tersebut dengan cara seefisien mungkin. Sehingga dalam
jangka panjang dapat menjamin profitabilitas perusahaan. Manajemen organisasi bukanlah
sesuatu yang bisa diabaikan dalam suatu bisnis atau perusahaan, terutama dalam bisnis yang
sedang berkembang. Tanpa adanya manajemen organisasi yang baik bisa menjadi penyebab
kemunduran profibilitas perusahaan hingga berujung pada perpecahan secara internal.
Sistematika pengelolaan organisasi bisnis ditinjau dari lingkungan internal yakni
Perencanaan Organisasi Bisnis, Pengorganisasian Organisasi Bisnis, Pengarahan Tujuan
Organisasi Bisnis, dan Kontrol (Pengawasan dan Pengendalian).
Mengelola organisasi bisnis jika ditinjau dari lingkungan eksternal dapat dilakukan
melalui dua analisi yakni analisis lingkungan eksternal yang bertujuan untuk mengetahui
ancaman dan peluang melalui pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan
(forecasting), dan penilaian (assessing). Serta analisis lingkungan industri melalui analisa
ancaman peserta bisnis baru dan analisis pesaing.

3.2. Saran
1. Proses pengelolaan suatu organisasi bisnis harus dilakukan secara efektif dan efisien
untuk mencapai sasaran organisasi.
2. Setiap organisasi bisnis harus mampu mengikuti prinsip-prinsip ekonomi demi
mencapai target perusahaan melalui analisis-analisis yang ada.
3. Kepada mahasiswa, harus mampu menganalisis serta mengidentifikasi proses-proses
pengelolaan organisasi bisnis dengan baik sebagai langkah awal penerapan ilmu
manajemen.

16
DAFTAR PUSTAKA

Feriyanto, Andri; Triana, Endang Shyta. 2015. Pengantar Manajemen (3 in 1) untuk


Mahasiswa dan Umum. Jakarta: Mediatama Saptakarya.
Ilmu Ekonomi ID. “Pengertian Organisasi Bisnis dan Bentuk-bentuk Organisasi Bisnis”.
17 Maret 2019. https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2017/11/pengertian-organisasi-bisnis-
dan-bentuk-bentuk-organisasi-bisnis.html
Ivancevich, John M; Konopaske, Robert dan Matteson, Michael T. 2005. Perilaku dan
Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Robbins, dan Coulter. 2016. Manajemen Jilid 1 Edisi 13. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai