Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya lah

makalah yang berjudul Bacillus Subtilis ini dapat terselesaikan tepat waktu dan

tanpa halangan yang berarti.

Makalah ini disusun kedalam tiga bab. Bab satu berisi pendahuluan. Bab

dua mengenai pembahasan, Dan bab tiga penutup.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengenal lebih jauh

mengenai bakteri Bacillus Subtilis yang berguna dalam pembuatan antibiotik.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih ada kelemahan yang perlu

dibenahi. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

demi perbaikan makalah dimasa mendatang, dan mudah-mudahan dapat

bermanfaat bagi kita semua Aamiin.


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .........................................................................................................

.............................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .........................................................................................

............................................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................

...................................................................................................... 1

1.2 Maksud dan Tujuan ........................................................................

...................................................................................................... 2

1.3 Identifikasi Masalah ......................................................................

...................................................................................................... 3

BAB II Pembahasan .........................................................................................

2.1 Bacillus sp. ...................................................................................

2.2 Bacillus subtilis .............................................................................

2.3 Basitrasin ......................................................................................

BAB III Penutup ..................................................................................................

3.1 kesimpulan .....................................................................................

Daftar Pustaka .......................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang

mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua

makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri,

fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virus sering juga

dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai

makhluk hidup.

Pada dasarnya dari seluruh mikroorganisme yang ada di alam, hanya

sebagian kecil saja yang merupakan patogen. Patogen adalah organism atau

mikroorganisme yang menyebabkan penyakit pada organism lain.

Kemampuan pathogen untuk menyebabkan penyakit disebut dengan

patogenisitas. Dan patogenesis disini adalah mekanisme infeksi dan

mekanisme perkembangan penyakit. Infeksi adalah invasi inang oleh mikroba

yang memperbanyak dan berasosiasi dengan jaringan inang. Infeksi berbeda

dengan penyakit.

Sebagaimana kita ketahui sebelumnya mikroorganisme adalah

organisme hidup yang berukuran mikroskopis sehingga tidak dapat dilihat

dengan mata telanjang. Mikroorganisme dapat ditemukan disemua tempat

yang memungkinkan terjadinya kehidupan, disegala lingkungan hidup

manusia. Mereka ada di dalam tanah, di lingkungan akuatik, dan atmosfer (


udara ) serta makanan, dan karena beberapa hal mikroorganisme tersebut

dapat masuk secara alami ke dalam tubuh manusia, tinggal menetap dalam

tubuh manusia atau hanya bertempat tinggal sementara. Mikroorganisme ini

dapat menguntungkan inangnya tetapi dalam kondisi tertentu dapat juga

menimbulkan penyakit.

1.2 Maksud dan Tujuan

Dengan dibuatnya makalah “Bacillus sp.” ini diharapkan mahasiswa

dapat mengenal spesies Bacillus sp yang, mampu menggambarkan secara

keseluruhan karakteristik. Serta yang terakhir mahasiswa mampu mengetahui

manfaat bacillus yang bias digunakan menjadi antibiotik.

1.3 Identifikasi Masalah

1. Mengenal Bacillus sp. dan spesiesnya

2. Identifikasi karakteristik spesies Bacillus sp. dan spesiesnya


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bacillus sp.

Morfologi

Secara umum, Kelompok Bacillus merupakan bakteri berbentuk batang

(basil), dan tergolong dalam bakteri gram positif yang umumnya tumbuh pada

medium yang mengandung oksigen (bersifat aerobik) sehingga dikenal pula

dengan istilah aerobic sporeformers. Kebanyakan anggota genus Bacillus dapat

membentuk endospora yang dibentuk secara intraseluler sebagai respon terhadap

kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, oleh karena itu anggota genus

Bacillus memiliki toleransi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan yang

berubah-ubah.

Beberapa anggota Bacillus memiliki S-layer yang merupakan lapisan

crystalline dipermukaan subunit protein atau glikoprotein. Bagian kapsul

kebanyakan anggota Bacillus mengandung D atau L-glutamic acid, sedangkan

beberapa lainnya memiliki kapsul yang mengandung karbohidrat. Variasi struktur

dinding sel seperti pada kebanyakan bakteri gram negatif tidak ditemukan pada

genus Bacillus. Dinding sel vegetatif kebanyakan anggota Bacillus terbuat dari

peptidoglikan yang mengandung Meso-Diaminopimelic acid (DAP) dengan tipe

Glyserol Teichoic Acid sangat bervariasi diantara spesies. Kebanyakan anggota

genus Bacillus merupakan bakteri yang bersifat motil dan memiliki flagela tipe

peritrik.
Bakteri Bacillus sp. biasanya banyak ditemukan di tanah. Cara untuk

mendapatkan bakteri Bacillus sp. yaitu dengan mengambil sampel tanah

menggunakan sendok yang telah disterilisasikan terlebih dahulu kemudian ambil

tanah sekitar kedalaman 3 cm dari permukaan tanah. Bacillus sp. merupakan

bakteri gram positif dengan sel batang berukuran 0,3-22x1,27-7 πm, sebagian

bersifat motil (mampu bergerak) mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel, jika

dipanaskan akan membentuk endospora, yaitu bentuk dorman sel vegetatif

sebagai bentuk pertahanan diri yang muncul saat kondisi ekstrim yang tidak

menguntungkan bagi bakteri. Kandungan air endospora sangat rendah bila

dibandingkan dengan sel vegetatifnya, maka endospora berbentuk sangat padat

dan sangat refraktil bila dilihat di bawah mikroskop. Endospora dibentuk dalam

sporangium di dalam sel dan dibentuk saat sel masak. Endospora memiliki

dinding tebal, reaktif, dan sangat resisten. Letak endospora dalam sel ukuran

selama pembentukannya tidak sama antara spesies satu dengan lainnya. Beberapa

spesies memiliki spora sentral, terminal, atau letal. Endospora dapat berbentuk

oval, silindris, bulat, atau lainnya.

Bacillus sp. bersifat aerob sampai anaerob fakultatif, metabolisme dengan

fermentasi dan respirasi. Isolat-isolat murni tersebut dipelihara dalam medium

agar miring. Untuk memastikan bahwa koloni-koloni tersebut adalah Bacillus,

maka dilakukan serangkaian pengujian yang bersifat spesifik yaitu pengecetan

gram, pengecetan negatif dan motilitasnya. Bacillus dibedakan dari anggota

familia Bacillaceae lainnya berdasarkan sifat-sifatnya yaitu: keseluruhannya

merupakan pembentuk spora, hidup pada kondisi aerob baik sebagai jasad yang
sepenuhnya aerob maupun aerob fakultatif, selnya berbentuk batang, dan

memproduksi katalase.

Bacillus sp. merupakan bakteri gram-positif yang berbentuk batang,dan

secara alami sering ditemukan di tanah dan vegetasi. Bacillus sp.tumbuh di

berbagai mesofilik suhu berkisar 25-35 derajat Celsius. Bacillus sp. juga telah

berevolusi sehingga dapat hidup walaupun di bawah kondisi keras dan lebih cepat

mendapatkan perlindungan terhadap stres situasi seperti kondisi pH rendah

(asam), bersifat alkali, osmosa, atau kondisi oksidatif, dan panas atau etanol

Bakteri ini hanya memiliki satu molekul DNA yang berisi seperangkat set

kromosom. Beberapa keunggulan dari bakteri ini adalah mampu mensekresikan

antibiotik dalam jumlah besar ke luar dari sel

Kebanyakan anggota genus Bacillus adalah organisme saprofit yang lazim

terdapat dalam tanah, air, udara, dan tumbuh-tumbuhan, seperti Bacillus cereus

dan Bacillus subtilis.

Klasifikasi

Kingdom : Procaryotae

Divisi : Bacteria

Kelas : Schizomycetes

Ordo : Eubacteriales

Family : Bacillaceae

Genus : Bacillus

Spesies : Bacillus subtilis


2.2 Bacillus subtilis

Morfologi

Bacillus subtilis termasuk jenis Bacillus. Bakteri ini termasuk bakteri gram

positif, katalase positif yang umum ditemukan di tanah. Bacillus subtilis

mempunyai kemampuan untuk membentuk endospora yang protektif yang

memberi kemampuan bakteri tersebut mentolerir keadaan yang ekstrim. Tidak

seperti species lain seperti sejarah, Bacillus subtilis diklasifikasikan sebagai

obligat anaerob walau penelitian sekarang tidak benar. Bacillus subtilis tidak

dianggap sebagai patogen walaupun kontaminasi makanan tetapi jarang

menyebabkan keracunan makanan. Sporanya dapat tahan terhadap panas

tinggi yang sering digunakan pada makanan dan bertanggung jawab terhadap

kerusakan pada roti.

Bacillus subtilis selnya berbentuk basil, ada yang tebal dan yang tipis.

Biasanya bentuk rantai atau terpisah. Sebagian motil dan adapula yang non

motil. Semua membentuk endospora yang berbentuk bulat dan oval. Bacillus

subtilis merupakan jenis kelompok bakteri termofilik yang dapat tumbuh pada

kisaran suhu 45 °C – 55 °C dan mempunyai pertumbuhan suhu optimum pada

suhu 60 °C – 80 °.

Bacilus Subtilis ini awalnya bernama Vibro subtilis oleh Christian

Gottfried Ehrenberg pada tahun 1835. Kemudian nama Bacillus subtilis

dikenalkan oleh Ferdinand Cohn pada 1872. Bacillus subtilis telah digunakan

sepanjang 1950 sebagai alternatif dari obat karena efek immunostimulatory sel

dari masalah, yang pada pencernaan telah ditemukan secara signifikan untuk
kekebalan aktivasi antibodi spesifik GM, IgG ,dan Iga keluarnya. Bakteri ini

dipasarkan di seluruh Amerika dan Eropa dari 1946 sebagai

immunostimulatory bantuan dalam usus dan perawatan dari penyakit urinary

tract seperti Rotavirus dan Shigella, tetapi ditolak popularitasnya setelah

pengenalan konsumen antibiotik murah walaupun kurang menyebabkan reaksi

alergi kesempatan yang cukup rendah dan racun normal flora usus.

Karakteristik

 Bacillus subtilis adalah bakteri yang umum ditemukan di tanah.

Bakteri ini memiliki flagella yang massif sehingga dapat bergerak cepat

untuk ukuran bakteri.

 Bacillus subtilis juga umum digunakan sebagai organisme model dalam

mikrobiologi, terutama untuk model studi bakteri gram positif, oleh karena

itu tampak berwarna ungu kebiruan setelah diperlakukan dengan

pewarnaan Gram.

 Bacillus subtilis tampak memiliki bentuk batang panjang, dapat soliter

ataupun membentuk koloni bergandengan yang memanjang.

Karakteristik dari bakteri Bacillus Subtilis dapat dilihat pada table berikut :

Karakter Bacillus Subtilis

Bentuk Batang (tebal maupun tipis), rantai maupun

tunggal

Gram Positif

Sumber Tanah, air, udara, dan materi tumbuhan yang


terdekomposisi

Berdasarkan spora Bakteri penghasil endospora

Respirasi Aerob obligat

Pergerakan Motil dengan adanya flagella

Suhu optimum pertumbuhan 25 – 35 o C

pH optimum pertumbuhan 7–8

Katalase Positif

Media Perantara

Media perantara pertumbuhan Bacillus subtilis antara lain adalah tanah, air, udara

dan materi tumbuhan yang terdekomposisi. Selain itu,Bacillus.subtilis juga

ditemukan pada produk makanan seperti produk susu, daging, nasi dan pasta.

Bakteri ini dapat tumbuh pada produk makanan karena produk-produk makanan

tersebut menyediakan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan Bacillus subtilis.

Klasifikasi

Kingdom : Bacteria

Phylum : Firmicutes

Class : Bacilli

Order : Bacillales

Family : Bacillaceae

Genus : Bacillus

Species : Bacillus Subtilis


Bacillus Subtilis

2.3 BASITRASIN

Basitrasin merupakan antibiotik yang dihasilkan oleh Bacillus

subtilis. Berdasarkan kemampuan untuk membunuh kuman penyakit, antibiotic

dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1. Bersifat bakterisid (dapat membunuh bakteri)

misalnya : penisilin, sefalosporin, streptomisin, neomisin, kanamisin,

gentamisin dan basitrasin.

2. Bersifat bakteriostatik (menghambat perkembangbiakan bakteri)

misalnya: sulfonamide, trimetropim, kloramfenikol, tetrasiklin, linkomisin dan

klindamisin.
Struktur Kimia Basitrasin

Basitrasin adalah antibiotika polipeptida topikan yang berasal dari isolasi strain I

Bacillus subtilis, yang dikultur dari penderita dengan fraktur compound yang

terkontaminasi tanah. Basi ini diturunkan dari Bacillus, dan trasin berasal dari

penderita yang mengalami fraktur compound (Tracy). Basitrasin adalah

antibiotika polipeptida sikleik dengan komponen multipel (A,B dan C). Basitrasi

A adalah komponen utama dari produk komersial dan yang sering digunakan

sebagai garam zinc. Basitrasin menggangu sintesis dinding sel bakteri dengan

mengikat atau menghambat. Defosforilasi suatu ikatan membran lipid pirofosfat,

pada kokus garam possitif seperti stafilokokus dan strepkokus. Kebanyakan

organisme gram negatif dan jamur resisten terhadap antiotik ini. Sediaan tersedia

dalam salep basitrasin dan sebagai zinc, mengandung 400 samapi 500 per unit.

Basitrasin adalah zat anti mikroba yang dihasilkan oleh biakan pilihan Bacillus

Licheniformis atau Bacillus Subtilis. Basitrasin merupakan suatu polipeptida yang

dihasilkan dari pertumbuhan organisme kelompok Licheniformis dari Bacillus

subtilis (Familia Bacillaceae). Dan merupakan gabungan polipeptida yang


menghambat sintesis dinding sel bakteri. Obat ini aktif terhadap berbagai macam

mikroorganisme gram positif. Penggunaannya dibatasi untuk penggunaan tropikal

karena potensinya menimbulkan nefrotoksisistas.

MEKANISME KERJA ANTIBIOTIK BASITRASIN:

1. Menghambat daur ulang pembawa (carrier) yang mengangkut prekusor

dinding sel melintasi membran plasma.

2. Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mencegah transfer

mukopeptida ke dalam dinding sel.

3. Antibiotik yang merusak dinding sel mikroba dengan menghambat sintesis

ensim atau inaktivasi ensim, sehingga menyebabkan hilangnya viabilitas dan

sering menyebabkan sel lisis. Antibiotik ini menghambat sintesis dinding sel

terutama dengan mengganggu sintesis peptidoglikan.


EFEK SAMPING ANTIBIOTIK BASITRASIN :

Nefrotoksisitas berat jika diberikan secara i.v. Hipotensi, edema wajah/bibir, rasa

sesak pada dada, rasa tersengat, rash, anoreksia, mual, muntah, diare, diskrasias

darah, diaforesis, blokade neuromuskular, pusing, ataksia, mengantuk, pandangan

kabur. Basitrasin aktif terhadap bakteri gram positif tetapi tidak terhadap gram

negatif; antibiotik ini sangat beracun sehingga penggunaanya dibatasi sebagai

obat luar saja.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kelompok Bacillus merupakan bakteri berbentuk batang (basil), dan

tergolong dalam bakteri gram positif yang umumnya tumbuh pada medium

yang mengandung oksigen (bersifat aerobik) sehingga dikenal pula dengan

istilah aerobic sporeformers. Bacillus adalah organisme saprofit yang lazim

terdapat dalam tanah, air, udara, dan tumbuh-tumbuhan.

Bacillus dibedakan dari anggota familia Bacillaceae lainnya berdasarkan

sifat-sifatnya yaitu: keseluruhannya merupakan pembentuk spora, hidup pada

kondisi aerob baik sebagai jasad yang sepenuhnya aerob maupun aerob

fakultatif, selnya berbentuk batang, dan memproduksi katalase.

Bacillus subtilis termasuk jenis Bacillus. Bakteri berbentuk basil ini

termasuk bakteri gram positif, katalase positif yang umum ditemukan di tanah.

Bacillus subtilis mempunyai kemampuan untuk membentuk endospora yang

protektif yang memberi kemampuan bakteri tersebut mentolerir keadaan yang

ekstrim.

Media perantara pertumbuhan Bacillus subtilis antara lain adalah tanah,

air, udara dan materi tumbuhan yang terdekomposisi. Selain itu Bacillus

subtilis juga ditemukan pada produk makanan seperti produk susu, daging,

nasi dan pasta. Bakteri ini dapat tumbuh pada produk makanan karena produk-

produk makanan tersebut menyediakan nutrisi yang baik untuk

pertumbuhan Bacillus subtilis.


Basitrasin adalah zat anti mikroba yang dihasilkan oleh biakan

pilihan Bacillus Licheniformis atau Bacillus Subtilis. Basitrasin merupakan

suatu polipeptida yang dihasilkan dari pertumbuhan organisme kelompok

Licheniformis dari Bacillus subtilis (Familia Bacillaceae). Dan merupakan

gabungan polipeptida yang menghambat sintesis dinding sel bakteri. Obat ini

aktif terhadap berbagai macam mikroorganisme gram positif.


Daftar Pustaka

Jawetz, Melnick dan Adelberg. 1996. Mikrobiologi Kedokteran. EGC: Jakarta.

Rahim, Abdul dkk. 1994. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi.

Binarupa Aksara: Jakarta.

Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar – dasar Mikrobiologi. Djambatan: Malang.

Soemarno. 2000. Isoalsi dan Identifikasi Bakteri Klinik. Akademi Analis

Kesehatan: Yogyakarta.

Sudjadi. B., S. Laila. 2006. Biologi Sains dalam Kehidupan. Penerbit Yudhistira.

Buckle K A., Edwards R.A., Fleet G.H. & Wooton M.. 1986. Ilmu Pangan.

Terjemahan: H..Purnomo & Adiono. Univ. Indonesia Press. Jakarta.

Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Malang.

Johnson, G., et al., 1994, Mikrobiologi dan Imunologi, 32-35, Binarupa Aksara,

Jakarta

Irianto Koes. 2007. Mikrobiologi : Menguak Dunia Mikroorganisme. Yrama

Widya. Bandung.

Pelczar, M.J. dan Chan, E.C.S. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI-Press.

Jakarta.

Pelczar MJ dan Chan ECS. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi (2). UI Press.

Jakarta.

Volk WA and Wheeler. 1988. Mikrobiologi DasarJilid I Edisi kelima.

Diterjemahkan oleh Markham. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai

  • EBM K1 4a-7a
    EBM K1 4a-7a
    Dokumen1 halaman
    EBM K1 4a-7a
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • Pelayanan Farmasi 3
    Pelayanan Farmasi 3
    Dokumen40 halaman
    Pelayanan Farmasi 3
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • CINCHONA
    CINCHONA
    Dokumen2 halaman
    CINCHONA
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • Disolusi Dan BCS
    Disolusi Dan BCS
    Dokumen63 halaman
    Disolusi Dan BCS
    Nunaaa ya
    Belum ada peringkat
  • EBM K1 4a-7a
    EBM K1 4a-7a
    Dokumen1 halaman
    EBM K1 4a-7a
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • Pelayanan Farmasi 2
    Pelayanan Farmasi 2
    Dokumen31 halaman
    Pelayanan Farmasi 2
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • Fraksinasi
    Fraksinasi
    Dokumen9 halaman
    Fraksinasi
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • Aswwww
    Aswwww
    Dokumen5 halaman
    Aswwww
    Zul Hasmi
    Belum ada peringkat
  • Consort
    Consort
    Dokumen1 halaman
    Consort
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • Anticancer en Id
    Anticancer en Id
    Dokumen7 halaman
    Anticancer en Id
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • EBM
    EBM
    Dokumen1 halaman
    EBM
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • Kon Trase Psi
    Kon Trase Psi
    Dokumen55 halaman
    Kon Trase Psi
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • Makalah Identifikasi Bacillus SP
    Makalah Identifikasi Bacillus SP
    Dokumen27 halaman
    Makalah Identifikasi Bacillus SP
    Siskha Hidayat
    100% (7)
  • Fubuki Gel: Transparent Jell Help Fight Bacteria & Acne Care
    Fubuki Gel: Transparent Jell Help Fight Bacteria & Acne Care
    Dokumen1 halaman
    Fubuki Gel: Transparent Jell Help Fight Bacteria & Acne Care
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • Anion
    Anion
    Dokumen4 halaman
    Anion
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • Batang
    Batang
    Dokumen2 halaman
    Batang
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • 05 Ibuprofen
    05 Ibuprofen
    Dokumen12 halaman
    05 Ibuprofen
    Adnan Zul
    Belum ada peringkat
  • Kimia Analisis
    Kimia Analisis
    Dokumen25 halaman
    Kimia Analisis
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • Alkaloid Kelompok 3
    Alkaloid Kelompok 3
    Dokumen11 halaman
    Alkaloid Kelompok 3
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • Batang
    Batang
    Dokumen2 halaman
    Batang
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • ANION
    ANION
    Dokumen1 halaman
    ANION
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • CINCHONA
    CINCHONA
    Dokumen2 halaman
    CINCHONA
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • Krakteristik Bacillus Subtilis
    Krakteristik Bacillus Subtilis
    Dokumen3 halaman
    Krakteristik Bacillus Subtilis
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • Batang
    Batang
    Dokumen2 halaman
    Batang
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • Biologi Sel
    Biologi Sel
    Dokumen46 halaman
    Biologi Sel
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • Kinetika Enzim
    Kinetika Enzim
    Dokumen1 halaman
    Kinetika Enzim
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • Ipi96503 PDF
    Ipi96503 PDF
    Dokumen6 halaman
    Ipi96503 PDF
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • 61 118 1 SM
    61 118 1 SM
    Dokumen5 halaman
    61 118 1 SM
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat
  • Cover Kata Pengantar Intisari Daftar Isi PDF
    Cover Kata Pengantar Intisari Daftar Isi PDF
    Dokumen9 halaman
    Cover Kata Pengantar Intisari Daftar Isi PDF
    Fahriz Hibatullah
    Belum ada peringkat