1. Apakah itu EBM ?

Jawab : Pengobatan berbasis bukti (EBM) didirikan sebagai metode untuk

membimbing penyedia layanan kesehatan termasuk apoteker klinis selama proses
perawatan pasien (Ilic dan Forbes, 2010). Itu mengacu pada prosedur yang tepat
untuk menggunakan dan mengevaluasi informasi untuk membuat keputusan klinis
yang kuat di bidang praktek (Bernstein, 2004).

Pengobatan berbasis bukti (EBM) membutuhkan integrasi bukti penelitian terbaik

dengan keahlian klinis kami dan nilai serta keadaan unik pasien kami.

- Dengan bukti penelitian terbaik, yang kami maksudkan adalah penelitian yang
relevan secara klinis, kadang-kadang dari ilmu pengobatan dasar, tetapi terutama
dari penelitian klinis yang berpusat pada pasien ke dalam keakuratan dan
ketepatan tes diagnostik (termasuk pemeriksaan klinis), kekuatan penanda
prognostik, dan kemanjuran dan keamanan strategi terapeutik, rehabilitasi, dan
pencegahan.

- Dengan keahlian klinis, yang kami maksudkan adalah kemampuan untuk

menggunakan keterampilan klinis dan pengalaman kami untuk secara cepat
mengidentifikasi status kesehatan dan diagnosis unik setiap pasien, risiko masing-
masing dan manfaat dari intervensi / paparan / tes diagnostik potensial, dan nilai-
nilai pribadinya. dan harapan. Selain itu, keahlian klinis diperlukan untuk
mengintegrasikan bukti dengan nilai dan keadaan pasien.

- Berdasarkan nilai-nilai pasien, yang kami maksudkan adalah preferensi,

kekhawatiran, dan harapan unik yang dibawa setiap pasien ke pertemuan klinis
dan yang harus diintegrasikan ke dalam keputusan klinis bersama jika mereka
ingin melayani pasien; berdasarkan keadaan pasien, yang kami maksud adalah
keadaan klinis individu pasien dan pengaturan klinis (Evidence-Based Medicine
E-Book: How to Practice and Teach EBM, Oleh Sharon E. Straus, Paul Glasziou,
W. Scott Richardson, R. Brian Haynes).

2. Apakah urgensi dan manfaat EBM baik bagi Mahasiswa Farmasi,Farmasis

maupun praktisi kesehatan lain ?

Jawab :